Ini hanya cerita fiksi, Buah pikiran suntuk saya melihat kembali masa Sma dulu. Tolong direply dan berikan kritik seadanya karena saya sendiri baru mulai menulis Cerita bersambung apalagi Cerita panas....
Prolog
Aku bersandar pada kaki kasur melempar kepalaku ke atas dan melihat langit-langit kamar ini. Bau apek bercampur sperma memenuhi ruangan diiringi dengan bunyi desahan teman kami. Corong menyalakan rokoknya sambil berdiri dan bersandar ke dinding didepanku, dia melihat Ho menggerakkan penisnya kedalam dan keluar teman kami secara khidmat. "Ojok banter-banter Ho! Ndower engkok" Gares yang baru saja selesai gilirannya menasehati Ho, dia berdiri dibelakang mereka dan mengelap Kontolnya dengan tissue basah tanpa malu, ya mungkin karena kami semua telanjang,kecuali dia yang sedang menungging dengan atasan seragam olahraga yang masih menempel dibadan dan celana yang sudah hilang entah kemana. Melihat Ho yang menggenjot dengan kecepatan tinggi membua birahiku naik kembali, Apalagi saat ho menjambak keatas rambut teman kami dan menampilkan wajahnya yang sudah pasrah, pipi yang belepotan sperma kami semua dengan rambut yang acak-acakan. Wajahnya menyampaikan berbagai macam pesan, Amarah dan kepasrahan dengan sedikit ekspresi kenikmatan. Oh, Maafkan kami, Dinda....