Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Pemuda Lugu (Penjual Kentang Keliling)

Pembaca juga dapat tugas dari nona System. Akhirnya Bayu akan menikahi salah satu wanita. Siapakah?

  • Tante Mely

    Votes: 99 16,6%
  • Sandra

    Votes: 18 3,0%
  • Aisah

    Votes: 38 6,4%
  • Bu Dewi

    Votes: 63 10,5%
  • Tari

    Votes: 6 1,0%
  • Suster Shanty

    Votes: 10 1,7%
  • Maya

    Votes: 10 1,7%
  • Luna

    Votes: 3 0,5%
  • Cantika

    Votes: 16 2,7%
  • (dst.... tokoh belum dan akan dimunculkan)

    Votes: 23 3,8%
  • "jawab dikolom komentar, yang bener dapat reward dari System"

    Votes: 1 0,2%
  • pap susu penulis

    Votes: 125 20,9%
  • pap memek penulis

    Votes: 161 26,9%
  • "jangan buru2 dalam menjawabnya.... semoga berutung"

    Votes: 16 2,7%
  • note: pemenangnya hanya satu orang pertama yang menjawab dengan benar

    Votes: 9 1,5%

  • Total voters
    598
Seperti biasa, setiap pagi aktifitas di kosan ini rame dengan anak2 muda yang sibuk Bersiap diri untuk berangkat kerja, termasuk juga aku. Jam 6 pagi aku sudah bangun, dan harus ikut mengantri untuk mandi, antrian dalam bentuk barisan ember sabun yang di susun di pinggir pintu kamar mandi, hanya ada 4 kamar mandi di kosan ini.

T: “sudah dapat kerjaan baru lu Bay?”

B: “sudah… mayanlah buat makan dan bayar kos”

S: “wah bagus dah, kalau belum di toko gw ada lowongan tuh, cuman ya lu tau dah gajinya ga gede”

B: “makasih, kerjaan saya lumayan gajinya, walau ga gede2 amat”

R: “kerja dimana emang?”

B: “marketing lagi, cuma lain kantor”

S: “ngomong2 lu tau ga motor MMex putih siapa tuh yang ada di parkiran kos2an kita?”

B: “motor saya, dipinjemin temen kemaren”

S: “oh kirain siapa yang baru dapat bonus…. wkwkwkwkkw”

Itulah obrolan warung kopi yang biasa terjadi dikos2an saat antri di kamar mandi.



Jam 8 kupacu motorku menuju Hotel Nirwana. Cukup jauh perjalanan antara kos2anku dengan hotel itu yang terletak di pusat kota.

Jam 9.30 aku tiba di gerbang Hotel, pemeriksaan hotel sangat ketat. Setelah melewati pemeriksaan ketat di pintu lobi Hotel, aku berjalan melihat sekitar, tampak banyak bangku2 tunggu mewah sofa tersusun rapih. Suasana hotel terlihat ramai. Karena bingung akupun melakukan panggilan singkat.

“halo Tuan Bayu…….” ucap suara di hp ku.

“saya sudah di lobi…” jawabku sambil clingak clinguk.

Terlihat seorang wanita cantik berusia 30an melambai2 kearahku dari salah satu bangku tunggu.

Aku pun berjalan kearahnya.

“Ibu Cantika Ratna?” ucapku sambil menjulurkan tanganku.

“Tuan Bayu?” sambutnya ramah, menyambut uluran tanganku.

“anda tampak lebih tampan dari foto profil yang dimiliki perusahaan” ucap bu Cantika dengan senyum manisnya.

“Ibu Cantika bisa saja….” Jawabku sambil menggaruk2 kepalaku yang tidak gatal.



Tiba2 terdengar sedikit kegaduhan dari pintu lobi. Aku melihat seorang pria paruh baya berjalan diapit oleh 2 orang wanita cantik dengan dandanan seksi memasuki pintu lobi tanpa pemeriksaan. Dibelakang pria berjalan 2 orang berbadan tegap, di depannya tampak lelaki muda dengan lincah memberikan uang secara diam2 kepada keamanan hotel.

“ini adalah hotel milik saya……” ucap pria gendut itu nyaring, hingga terdengar olehku.

“bebeb memang hebat……. kapan2 saya bisa dong nginap disini bersama keluarga…..” ucap wanita yang berbaju merah terlihat sangat manja.

“bisa2, tinggal bilang ke saya kapan mau nginapnya…. hahahahahaha…..” ucap pria itu dengan tawa congkaknya.

“saya juga mau dong om….. kapan2 keluarga saya menginap disini…” ucap wanita berbaju biru di kirinya tampaknya tidak mau kalah.

“tentu2….. jangan khawatir sayang…… hahahahaha…..” tawa lelaki itu nyaring, sambil memukul pelan pantat semok wanita berbaju biru.

Plak……

“ih… om…” ucap wanita itu manja.

Kehadiran mereka menarik perhatian seluruh pengunjung hotel yang ada dilobi.



“Mari tuan Bayu, kita ke restoran untuk berbicara santai……” ucap bu Cantika sambil menunjukan arah.

“mari…..” ucapku sambil melangkah disampingnya.

“ngomong2 tuan Bayu bekerja dibidang apa….? Masih muda sudah jadi pengusaha sukses” ucap bu Cantika memujiku.

“hahahahaha……….” Tawaku pelan, karena bingung untuk menjawabnya.

“Tuan Bayu penuh misteri rupanya…….” Ucap bu Cantika, tampaknya ia memahami kalau aku tidak ingin terlalu terbuka padanya.



“Selamat pagi Nyonya dan Tuan…… pesan meja untuk berapa orang…..?” ucap wanita cantik resepsionis restoran ramah.

“masih adakah ruangan VVIP atau VIP yang tersedia?” ucap bu Cantika anggun.

“masih ruangan VIP kebetulan sudah penuh, kebetulan masih tersisa satu ruangan VVIP” ucap wanita itu kembali.

Tiba2 mendekat seorang pemuda dari belakang kami.

“saya boking ruang VVIP itu” ucap lelaki muda tersebut sambil menyelipkan uang ke saku bawah blazer wanita resepsionis.

“baik, mari Tuan……” ucap wanita tersebut seolah2 tidak menganggap kehadiran aku dan ibu Cantika.

“tunggu……..” triak bu Cantika, terlihat wajahnya menahan emosi.

Wanita resepsionis dan lelaki muda tadi langsung menghentikan langkahnya, dan berbalik badan secara bersamaan.

“kami berdua yang tiba lebih dulu…… kenapa anda malah memberikan ruang itu kepada orang yang datang belakangan?” ucap tegas bu Cantika.

“maaf Nyonya, tuan ini sudah memesannya terlebih dahulu, saya lupa akan hal itu” ucap wanita resepsionis sambil membungkukan badannya, tampak sempurna sekali akting ramahnya itu.

“tidak mungkin, jelas2 tadi dia baru datang dan baru membokingnya…..” ucap bu Cantika marah.

“maaf Nyonya atas kekhilapan saya…… lelaki ini sudah memesan ruang itu satu jam sebelum kedatangannya….” Ucap wanita itu lagi.

“dasar pembohong……..” triak bu Cantika emosi.

“sudah Bu, kit acari meja biasa saja…” ucapku berusaha melerai.

“maaf atas ketidak nyamanan ini Tuan Bayu, namun hal ini tidak bisa dibiarkan” ucap bu Cantika.

Kehebohan itu memancing perhatian seluruh tamu restoran, aku sedikit canggung karena di perhatikan banyak mata.



“minggir2….”

Tiba2 tubuh kami berdua di dorong sedikit kasar oleh dua orang berbadan besar hingga bu Cantika hampir terjatuh, aku yang juga ikut di dorong segera meraih pundak bu Cantika untuk menyelamatkannya sebelum terjatuh.

“mari boss…. ruangannya sudah disiapkan….” ucap lelaki muda tersebut sambil memberikan jalan pada lelaki gendut paruh baya yang tadi masuk bersama 2 gadis seksi mengapitnya.

“hahahahahaha……….” Tawanya angkuh sambil berjalan.

Bu Cantika terlihat makin emosi.

“hei tunggu…….” ucap bu Cantika marah.

Mereka menghentikan langkahnya.

“ada apa dengan mereka….?” Ucap pria gendut kepada pemuda asistennya.

“mereka mau merebut ruangan yang sudah kita boking boss…” bisik asisten itu ketelinga pria gendut namun terdengar juga olehku.

“kamu tidak kenal saya………. saya adalah pemilik hotel ini…… jangan sampai anda saya usir dari hotel ini karena membuat kehebohan…….” Ucap pria gendut itu dengan angkuhnya.

“tapi…….” belum sempat bu Cantika meneruskan ucapannya, aku langsung menarik bahunya untuk menjauh.

“sudah lah bu….. serahkan urusan ini sama saya…..” ucapku sambil membimbingnya kembali kearah lobi.

“hahahahahaha……….” Triak keras pria gendut itu sambil berjalan memasuki restoran, dirinya merasa sudah menang.

“tapi saya tidak enak dengan Tuan Bayu……” ucap bu Cantika sambil mengikuti bimbingan tanganku, tampak matanya sedikit berair menahan emosi.

“sebentar ya bu…..” ucapku setelah bu Cantika duduk di sofa ruang tunggu.

Aku segera berjalan menjauh dan melakukan panggilan singkat.

“halo tuan Bayu…..” ucap suara di hp ku.

“saya ada sedikit masalah di hotel Nirwana, bisakah pak Henri mengatasinya segera…..” ucapku.

“waduh….. baik Tuan….. segera saya menuju kesana…..” ucap pak Henri, terdengar di HP ku ia menabrak sesuatu karena panik.

Aku kembali kearah bu Cantika yang terlihat sudah mulai bisa menguasai dirinya lagi.

“maaf Tuan Bayu, saya terbawa emosi, sehingga membuat tuan Bayu tidak nyaman. Karena pembicaraan ini bersifat rahasia, dan kita tidak mendapatkan ruangan, bagaimana kalau kita berbicara di kamar hotel saja, saya akan memesan kamar yang ada meja untuk kita berbicara….” ucap bu Cantika.

“ehm….” Aku sedikit terkejut dengan ajakannya.

“tidak usah bu….. sebentar lagi masalah kita juga bisa selesai, saya janji, kita akan mendapatkan kembali ruangan VVIP itu” ucapku.

“baiklah… saya ikuti arahan Tuan Bayu saja….” Ucap bu Cantika sambil menarik nafas dalam2.

Tidak lama kemudian berlarian seorang lelaki paruh baya dengan 10 orang keamanan hotel mengikuti dibelakangnya.

“maaf……. apakah anda Tuan Bayu……..?” ucap lelaki paruh baya tersebut.

“benar saya Bayu…… anda siapa…..?” ucapku sambil menatap lelaki itu dan melihat tampang2 serius keamanan dibelakangnya.

“perkenalkan saya Budi Santoso, saya ketua menajer di hotel ini…….” ucap lelaki itu sambil membungkukan kepalanya. Seluruh keamanan dibelakangnya ikut membungkukan badannya.

“maaf saya tidak menyambut Tuan Bayu dengan baik……” lanjutnya sambil menegakan kembali badannya.

“tidak apa2…….” Jawabku.

“saya dengar Tuan mengalami sedikit masalah di Hotel…. Adakah yang bisa saya bantu…..” lanjutnya.

Saya pun menceritakan semuanya, dari awal hingga akhir.

Pak Santoso langsung terlihat marah mendengar cerita saya.

“maaf Tuan Bayu… mohon tunggu sebentar…..”

“kamu… kamu…. Tunggu disini, jaga keamanan Tuan Bayu….” ucap pak Santoso sambil menunjuk 2 orang keamanan.

Pak Santoso langsung pergi meninggalkanku menuju restoran bersama delapan keamanan lainnya.

“panggil semua petugas yang ada untuk ke restoran segera……” ucap pak Santoso di HT nya sambil berjalan.

Tidak lama kemudian tampak berlarian keamanan menuju arah restoran, menarik perhatian seluruh pengunjung yang ada.

“lepaskan saya…. kamu tidak tahu siapa saya……..” triak lelaki gendut sambil diseret oleh 2 keamanan berbadan tegap.

“jangan pegang2…….” Ucap wanita berbaju merah yang terlihat di dorong2 oleh keamanan dibelakangnya. Sementara wanita berbaju biru hanya diam pasrah mengikuti tarikan keamanan di lengannya.

Tidak lama berselang tampak 2 orang di seret dalam keadaan tidak sadar diri. Masing2 lengannya di cengkram oleh seorang keamanan. Tubuhnya terlungkup dengan kaki terseret diatas lantai. Tampak pula beberapa keamanan berjalan gontai dengan muka berdarah2 menyusul keluar dari dalam restoran.

Pak Santoso tampak berjalan kembali kearahku sambil berbicara dengan lelaki tegap disampingnya.

“maaf atas ketidak nyamanan ini Tuan Bayu…….” ucap pak Santoso.

“jangan pernah lagi saya dengar ada petugas yang menerima tips di hotel ini, jika ada yang memberi tolak dengan ramah…..” ucapku tegas.

“baik Tuan Bayu…..” ucap pak Santoso sambil membungkukan badan.

“pecat semua yang melalaikan tugasnya demi uang tips…” lanjutku.

“baik tuan Bayu……” kembali pak Santoso membungkukan badan.

“kalau begitu saya permisi dulu, saya mau ada pembicaraan dengan Bu Cantika di restoran….. mari bu Cantika…” ucapku sambil memanggil bu Cantika yang terbengong2 dengan situasi yang terjadi.

“maaf Tuan Bayu…… di hotel ada ruang konfrensi yang bisa tuan pakai, atau tuan ingin memakai ruang kerja saya…?” ucap pak Santoso.

“trimakasih, tidak perlu, saya dan Bu Cantika ke restoran saja…” jawabku.

“baik Tuan Bayu…. mari…..” ucap pak Santoso sambil membuka jalan.

Lelaki tegap disampingnya juga membuka jalan untukku.

Aku dan bu Cantika berjalan berdampingan, semua mata memandang kearah kami.

“silakan Tuan…….” Ucap pak Santoso, tampak 2 pelayan Cantik membukakan pintu ruangan makan VVIP di restoran itu.

Setelah aku dan bu Cantika duduk tampak seorang lelaki tua memasuki ruangan dengan diiringi 2 lelaki setengah baya, dari pakaiannya terlihat mereka adalah koki di restoran ini.

“perkenalkan, saya Erik Law, saya adalah ketua koki di restoran ini, di belakang saya, Dmitry, dan Kim Seojun. Kami mewakili koki2 lainnya, mengucapkan selamat datang kepada Tuan Bayu” ucap Erik Law.

“terimakasih…….” Jawabku.

“adakah makanan dan minuman yang Tuan inginkan hari ini……” lanjut Erik Law, diiringi kedua orang pelayan wanita memberikan buku menu yang cukup tebal kearahku.

Bu Cantika menerima buku itu sambil terbengong2 melihat sekelilingnya.

Aku menolak buku menu itu.

“sajikan yang terbaik yang menurut pak Erik saya dan bu Cantika patut mencobanya…….” Ucapku tegas.

“baik Tuan Bayu…. kami akan menyajikan yang terbaik……” jawab Erik Law. Sambil membungkukan diri. Beliau langsung berbalik badan diiringi dua rekannya.

“perkenalkan nama saya Robi, saya ketua keamanan di hotel ini…… jika ada apa2 Tuan bisa langsung menghubungi saya…” ucap lelaki berbadan tegap yang selalu mengikuti langkah pak Santoso.

“trimakasih pak Robi, saya harapkan kerjasamanya…” ucapku.

“saya dan dua keamanan akan berjaga di belakang pintu ruangan” ucapnya lagi.

“tidak perlu pak Robi, saya tidak nyaman jika demikian…” jawabku.

“baik saya mengerti…. Saya mohon diri….” Ucapnya.

“trimakasih…..” jawabku.

“saya juga permisi Tuan Bayu, kalau ada apa2 silakan langsung hubungi saya, biar saya bisa atur sebaik2nya…” ucap pak Santoso.

“trimakasih pak….” jawabku mengangukan kepala. mereka semua meninggalkan kartu namanya di sudut meja makan.

“Tuan Bayu memiliki saham juga di hotel Nirwana ini…..?” ucap bu Cantika.

“akh…. Tidak…. kebetulan saya kenal dekat dengan pemilik hotel ini….” ucapku sambil garuk2 kepalaku yang tidak gatal.

“wah… ternyata Tuan Bayu makin misterius saja…… hehehehehe…..” ucap bu Cantika tertawa renyah.

“hehehehehe……” aku hanya bisa tertawa sambil menatap wajah cantiknya.

Akhirnya kami memulai pembicaraan. Dari penjelasannya aku adalah pemilik saham terbesar di Perusahaan TV Swasta itu, Bu Cantika memiliki 5% saham disana, ketua komisaris yang sekarang memiliki 11% saham di Perusahaan itu. otomatis hak bangku ketua komisaris akan jatuh padaku, dan akan dilakukan rapat dewan komisaris Perusahaan secepatnya, untuk menggantikan ketua yang lama. Akupun mempercayakan semua keputusan dan kebijakan bu Cantika dalam mengatur jadwal rapat komisaris tersebut.

Makanan dan minuman yang disajikan sungguh nikmat, seumur2 baru kali ini aku makan senikmat dan semewah itu. Saat aku dan bu Cantika sedang menikmati santapan kami, tiba2 mucul pak Henri.

“maaf Tuan Bayu saya agak lama baru datang….” Ucapnya membungkuk disampingku.

“silakan duduk pak Henri…. Mari kita makan bersama…..” ucapku sambiil memberi kode kepada 2 wanita pelayan yang setia berdiri di pinggir ruangan.

“terimakasih banyak Tuan Bayu, saya kebetulan sudah kenyang……” jawab pak Henri.

“jangan sungkan….. saya tidak bisa fokus makan kalau anda hanya diam menunggu tanpa ikut menikmati hidangan yang ada…” ucapku menatap wajahnya.

“akhh…. Baik Tuan Bayu…..” pak Henri pun akhirnya nimbrung makan bersama kami.

Selesai menikmati makan aku langsung menandatangani surat kepemilikan Hotel Nirwana.

“anda pemilik Hotel Nirwana ini….?” ucap bu Cantika terkejut mendengarnya.

“sekarang ia, saya pemiliknya, tadi belum…. hehehehehe…..” ucapku sambil garuk2 kepala.

“saya permisi dulu Tuan Bayu….. saya tunggu Kerjasama kita yang berikutnya……” ucap pak Henri sambil membungkukan badannya.

Aku dan Bu Cantika berjalan keluar hotel. Tidak lupa aku mengucapkan terimakasih kepada ketua koki dan rekan2nya saat keluar dari ruang VVIP restoran itu.

Saat di Lobi, aku disambut oleh pak Santoso dan pak Robi. Tampak jejeran kepala2 staff berbaris di depan pintu lobi.

“mereka adalah jajaran ketua staff pengurus di hotel ini…” ucap pak Santoso.

“maaf Tuan Bayu….. biar saya ambilkan mobil Tuan Bayu dari parkiran….” Ucap pak Robi membungkuk.

Aku pun langsung merogo kantongku, pak Robi langsung membungkukan badannya sambil tangan kanannya menjulur ditompang oleh tangan kirinya.

“saya tidak bawa mobil, saya bawa motor…..” ucapku sambil menyerahkan kunci motorku pada pak Robi.

Pak Robi tampak terkejut mendangakan kepalanya.

Pak Santoso juga terlihat terkejut mendengar ucapanku.

“Tuan Bayu penggemar motor rupanya…..” ucap Bu Cantika, terlihat sedikit keterkejutannya.

“hehehehehe……” jawabku sambil garuk2 kepala.

Tidak lama kemudian muncul pak Robi dengan mengendarai motor MMex putih kesayanganku. Semua mata terkejut melihat pak Robi membawa motor itu kedepan lobi hotel.

“itu motor Tuan Bayu…..?” ucap pak Santoso terkejut.

“ia…. Ini motor kesayangan saya…..” jawabku sambil tersenyum berjalan mendekati motorku.

“tunggu Tuan Bayu….. Tuan Bayu bisa membawa mobil saya jika perlu, atau Tuan Bayu dapat menggunakan mobil2 mewah fasilitas milik hotel…. Saya akan menyiapkan supir buat Tuan Bayu segera……” ucap pak Santoso sambil memberi kode kepada salah satu kepala staff.

“tidak perlu, saya sangat suka dengan motor ini…..” jawabku sambil melangkahkan kakiku mendekati motorku.

Padahal jujur saja, aku terlalu tengsin untuk bilang bahwa aku tidak bisa bawa mobil, dan enggan diganggu supir.

“saya tunggu kabar selanjutnya dari bu Cantika….. saya permisi dulu” ucapku sambil mengenakan helmku.

Aku meninggalkan Hotel Nirwana, diiringi beribu2 tanya dihati mereka.

.





Bersambung…………………..:haha:
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd