riomarco7782
Semprot Addict
- Daftar
- 21 Nov 2018
- Post
- 407
- Like diterima
- 4.748
Chapter 2a
"Kenapa gak pake Dildo aja?"
Rika terkejut,"Ah gila lo Lis"
"Hihi ya kenapa gak, gw aja punya, mau gw pinjemin?", tanya Lisa.
"Hush! Jangan keras-keras ah, mau tahu!", kata Rika melihat kesekelilingnya. Ya, Rika dan sahabat dekatnya Lisa sedang makan siang di restoran yg ada di mall. Meski agak panik, tp sepertinya tak ada yg mendengar obrolan keduanya.
"Iya iyaaa, tp gw serius, klo lo pengen ntar gw pinjemin", kata Lisa.
"Emmm gk usah ah", kata Rika terdengar agak ragu.
"Kenapa? Oh, gara-gara gk mau pake dildo bekas gw ya? Ya gampang dong, ntar gw cariin, ntar gw tunjukin deh bentuknya yg mana aja", kata Lisa.
"B... Bukan itu Lis, masa' gw udah punya suami main pake, 'mainan'", kata Rika tak nyaman dg obrolan dengan temannya itu.
"Ya emg knp? Klo emg suami lo gk bs puasin lo ya boleh donk main sendiri, kyk lo gk pernah main sendiri aja", kata Lisa sambil menunjukkan tampang heran.
"Yaaa, tp klo ntar mas Andre tahu gmn Lis? Kan lo tw harga diri mas Andre tinggi banget. Klo tahu gw main sendiri bisa-bisa dia diemin gw sebulanan", kata Rina.
"Iya iya, gw jg masih inget waktu lo dapet silent treatment habis lo gak mau ikut acara keluarganya, sumpah cowok loyo kyk gt kok sok-sok an berkuasa dirumah. Gw kasihan aja sm lo Rik, lo udah jelas kelihatan sexually stressed gt. Udah waktunya lo cari pelampiasan", kata Lisa.
"Ini gk cuman soal sex aja Lis", kata Rika.
"Trus soal apa?"
Rika terdiam, ia tak mungkin bicara ia jg stress soal dirinya yg tak jg hamil. Tp kemudian Lisa pun paham dan pembicaraan terhenti.
"Lisa pun menatap ke arah gelas kopi cappucinonya dan bergumam,"Mnrt gw tetep aja suami lo harus bisa muasin lo jg, gk cmn dia aja yg puas..."
Rika tak membalas kata-kata Lisa, mungkin karena jauh didalam hatinya, ia tahu Lisa benar.
Tak lama Rika dan Lisa keluar dr mall dg mobil mereka sendiri dan Rika tak punya tempat tujuan lain selain pulang kerumah dan menunggu suaminya tiba kerumah.
Seperti biasa, suaminya pulang cukup larut dan karena makan malam sudah siap segera menyantap makanan itu dengan istrinya.
"Seharian td ngapain aja yang?", kata Andre sambil mengunyah makan malamnya.
"Oh, td main ke mall sama Lisa", kata Rika juga kemudian menyuapkan sesendok makan malam kedalam mulutnya.
"Lisa? Oh temen kuliah kamu itu ya", kata Andre.
"Iya", balas Rika singkat.
"Hmmm... BTW, Lisa udah nikah blm sih?", kata Andre penasaran.
"Belum, katanya dia enjoy jd single", kata Rika.
"Heh, seumuran kita masih pengen single? Gk pengen berkeluarga gt?", kata Andre.
"Iya sih... Emmm... Klo hbs ini coba lg gmn yang? Kita coba bikin keluarga", kata Rika dg sugesti yg seharusnya cukup jelas.
Andre kini mengalihkan tatapannya dr piringnya ke arah Rika, kemudian ekspresi tak nyaman muncul,"Wah... Aku lg capek nih yang, lain kali aja gmn?"
Rika merapatkan bibirnya, mengangguk dan pura-pura tersenyum,"Iya gk apa-apa, hbs ini langsung istirahat aja ya"
Andre tersenyum,"Makasih ya yang. Hhh... sumpah, urusan kantor cabang baru ini bener-bener nambah banyak kerjaan aku yang"
"Ya klo capek nanti minta pijit pak Tarjo aja", kata Rika.
"Wah bener banget tuh. Pak! Pak Tarjo!", seru Andre.
Pak Tarjo dg bergegas datang ke ruang makan,"Gimana tuan?"
"Hbs ini tolong pijitin saya ya pak", kata Andre.
"Oh, baik tuan", kata pak Tarjo.
Dan begitulah, malam Rika lagi-lagi disia-siakan oleh suaminya sendiri. Padahal tak lama lagi momen-momen suburnya tiba, tp kalau suaminya tak mau, ya mau bagaimana lg. Pada akhirnya, disamping suaminya yg tidur lelap, Rika masturbasi lagi meski yg ia rasakan sama sekali tak membuatnya nyaman.
Beberapa hari kemudian, Rika sedang m
"Kenapa gak pake Dildo aja?"
Rika terkejut,"Ah gila lo Lis"
"Hihi ya kenapa gak, gw aja punya, mau gw pinjemin?", tanya Lisa.
"Hush! Jangan keras-keras ah, mau tahu!", kata Rika melihat kesekelilingnya. Ya, Rika dan sahabat dekatnya Lisa sedang makan siang di restoran yg ada di mall. Meski agak panik, tp sepertinya tak ada yg mendengar obrolan keduanya.
"Iya iyaaa, tp gw serius, klo lo pengen ntar gw pinjemin", kata Lisa.
"Emmm gk usah ah", kata Rika terdengar agak ragu.
"Kenapa? Oh, gara-gara gk mau pake dildo bekas gw ya? Ya gampang dong, ntar gw cariin, ntar gw tunjukin deh bentuknya yg mana aja", kata Lisa.
"B... Bukan itu Lis, masa' gw udah punya suami main pake, 'mainan'", kata Rika tak nyaman dg obrolan dengan temannya itu.
"Ya emg knp? Klo emg suami lo gk bs puasin lo ya boleh donk main sendiri, kyk lo gk pernah main sendiri aja", kata Lisa sambil menunjukkan tampang heran.
"Yaaa, tp klo ntar mas Andre tahu gmn Lis? Kan lo tw harga diri mas Andre tinggi banget. Klo tahu gw main sendiri bisa-bisa dia diemin gw sebulanan", kata Rina.
"Iya iya, gw jg masih inget waktu lo dapet silent treatment habis lo gak mau ikut acara keluarganya, sumpah cowok loyo kyk gt kok sok-sok an berkuasa dirumah. Gw kasihan aja sm lo Rik, lo udah jelas kelihatan sexually stressed gt. Udah waktunya lo cari pelampiasan", kata Lisa.
"Ini gk cuman soal sex aja Lis", kata Rika.
"Trus soal apa?"
Rika terdiam, ia tak mungkin bicara ia jg stress soal dirinya yg tak jg hamil. Tp kemudian Lisa pun paham dan pembicaraan terhenti.
"Lisa pun menatap ke arah gelas kopi cappucinonya dan bergumam,"Mnrt gw tetep aja suami lo harus bisa muasin lo jg, gk cmn dia aja yg puas..."
Rika tak membalas kata-kata Lisa, mungkin karena jauh didalam hatinya, ia tahu Lisa benar.
Tak lama Rika dan Lisa keluar dr mall dg mobil mereka sendiri dan Rika tak punya tempat tujuan lain selain pulang kerumah dan menunggu suaminya tiba kerumah.
Seperti biasa, suaminya pulang cukup larut dan karena makan malam sudah siap segera menyantap makanan itu dengan istrinya.
"Seharian td ngapain aja yang?", kata Andre sambil mengunyah makan malamnya.
"Oh, td main ke mall sama Lisa", kata Rika juga kemudian menyuapkan sesendok makan malam kedalam mulutnya.
"Lisa? Oh temen kuliah kamu itu ya", kata Andre.
"Iya", balas Rika singkat.
"Hmmm... BTW, Lisa udah nikah blm sih?", kata Andre penasaran.
"Belum, katanya dia enjoy jd single", kata Rika.
"Heh, seumuran kita masih pengen single? Gk pengen berkeluarga gt?", kata Andre.
"Iya sih... Emmm... Klo hbs ini coba lg gmn yang? Kita coba bikin keluarga", kata Rika dg sugesti yg seharusnya cukup jelas.
Andre kini mengalihkan tatapannya dr piringnya ke arah Rika, kemudian ekspresi tak nyaman muncul,"Wah... Aku lg capek nih yang, lain kali aja gmn?"
Rika merapatkan bibirnya, mengangguk dan pura-pura tersenyum,"Iya gk apa-apa, hbs ini langsung istirahat aja ya"
Andre tersenyum,"Makasih ya yang. Hhh... sumpah, urusan kantor cabang baru ini bener-bener nambah banyak kerjaan aku yang"
"Ya klo capek nanti minta pijit pak Tarjo aja", kata Rika.
"Wah bener banget tuh. Pak! Pak Tarjo!", seru Andre.
Pak Tarjo dg bergegas datang ke ruang makan,"Gimana tuan?"
"Hbs ini tolong pijitin saya ya pak", kata Andre.
"Oh, baik tuan", kata pak Tarjo.
Dan begitulah, malam Rika lagi-lagi disia-siakan oleh suaminya sendiri. Padahal tak lama lagi momen-momen suburnya tiba, tp kalau suaminya tak mau, ya mau bagaimana lg. Pada akhirnya, disamping suaminya yg tidur lelap, Rika masturbasi lagi meski yg ia rasakan sama sekali tak membuatnya nyaman.
Beberapa hari kemudian, Rika sedang m
Terakhir diubah:
