Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Pembantuku yg membahagiakan keluargaku

Chapter 2b

Beberapa hari kemudian, Rika sedang melakukan yoga didepan layar TV yg menunjukkan instruktur yoga yang gerakan-gerakannya harus ia tirukan. Saat ia sedang berganti pose dan menarik nafas, tiba-tiba saja telpon rumahnya berdering. Tp ia tak mengangkat telpon itu karena pak Tarjo sudah terlihat bergegas mengangkat telpon itu.

"Oh, ya tuan?... Sedang yoga tuan, oh baik tuan.... Ya tuan", kemudian menutup telpon. Rika masih tetap melakukan yoga tp tatapannya terarah pada pak Tarjo, jelas meminta penjelasan kenapa suaminya menelpon.

"Anu nyah, barusan tuan bilang tuan Andre disuruh bosnya ke Kalimantan besok nyah dan minta nyonyah nyiapin koper pakaian tuan", kata pak Tarjo.

Rika terbelalak,"Yah, kok mendadak sih. Hhhh... dasar workaholic emg, klo soal kerjaan aja lgsg dikerjain, gk kyk sama istrinya"

"Hehe ya mau gmn lg nyah, tuan Andre dari dulu emg gt", kata pak Tarjo.

Rika sempat heran mendengar itu, tp kemudian teringat,"Oh iya ya, kan pak Tarjo udah lama kerja sm keluarganya mas Andre"

"Iya nyah, dr sebelum tuan lahir malah. Bapak inget dulu tuan suka belajar trus pasti aktif sama kegiatan-kegiatan sekolah dan klub-klub luar sekolah juga", kata pak Tarjo.

Rika mengangguk, yah kalau memang sifat suaminya dr kecil seperti itu, tak heran kalau saat dewasa ia lbh seneng kerja drpd mesra-mesraan dg istri. Rika hanya bs menghela nafas,"Hhh, yah kalo diinget-inget emang dulu pas PDKT jg udah kelihatan sih... Ya udah, saya mau ke kamar dulu pak"

"Baik nyah", kata pak Tarjo kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Rika menata semua baju-baju kerja dan juga baju santai sehingga akhirnya 1 buah koper siap dibawa.

Malam harinya, suaminya lagi-lagi pulang malam sehingga Rika tak bs mengobrol saat makan malam, seperti biasa.

"Yang, kok mendadak banget sih km ke Kalimantannya?", kata Rika saat suaminya akhirnya tiba dirumah.

"Ya mau gmn lg, sebenarnya bukan aku yg disuruh kesana, tapi pak Wijaya. Tapi masalahnya pak Wijaya lagi sakit dan kantor baru di Kalimantan perlu diawasi dan masih ada juga kerjaan2-kerjaan lain yg harus ditangani langsung yang", kata Andre merasa bersalah.

"Gk bisa ya km minta org lain aja yg kesana?", kata Rika murung.

"Yaaa... Gk bisa sih yang. Tapi gini, klo aku bisa beneran ambil alih kerjaan pak Wijaya, siapa tahu aku bener-bener bs naik jabatan yang!", kata Andre girang.

Rika tahu ekspresi itu, Andre benar-benar sudah membulatkan pikirannya dan tak bisa diajak kompromi lg. Rika pun hanya bisa pasrah saja, toh kalau suaminya tak sukses bekerja, bisa-bisa ia lagi yg disalahkan oleh kanjeng mami mertua yg tatapannya seperti macan betina.

"Ya udah deh klo gt, kopernya udah Rika siapin td", kata Rika.

"2 koper kan? Soalnya aku di Kalimantannya sekitar 2 mingguan yang", kata Andre.

"Yah, km gk bilang td, yg siap cuma 1 koper aja", kata Rika.

"Ya udah hbs ini aku bantu siapin ya yang", kata Andre.

Rika tersenyum kecil dan mengangguk.

"Emmmm hbs nyiapin koper, mau main gk yang?", kata Andre dg senyum dan tatapan menggoda.

Rika kaget, tp kemudian tersenyum,"Ih mas ini"

Begitu koper kedua siap, Rika pun meminta suaminya tiduran diranjang sementara Rika di kamar mandi. Suaminya kini hanya mengenakan celana kolor dan siap bergumul dg istrinya. Tak lama, pintu kamar mandi pun terbuka. Andre menatap istrinya dg tatapan kagum dan senyum diwajahnya.

Dan kenapa tidak, Rika keluar dr kamar mandi dg baju lingerine yg sangat sexy. Kain jaring-jaring tipis warna hitam dg pita-pita kecil dan renda-renda yg terlihat mengelilingi payudara dan selangkangannya seolah memperindah semua sisi tubuhnya.

Rika pun senang, baju ini memang ia simpan sebagai senjata rahasia supaya suaminya mau menjamah tubuhnya dan terbukti, sebuah tonjolan mulai muncul di celana suaminya.

Rika pun melenggak lenggok mendekati suaminya, rupanya kemampuan modelingnya masih ia ingat dg sangat baik hingga sekarang. Dg perlahan ia naik ke ranjang dan Andre pun meraih wajah Rika. Keduanya kemudian saling mengecup bibir.

Andre membimbing Rika supaya merebahkan diri disampingnya. Tangannya kemudian meraih apa yg menjadi idaman semua kaum adam.

"Mmmhhhh...", Rika melirih, tangan suaminya meremas payudaranya, sesuatu yg selalu ia sukai.

"Punyamu selalu membuatku bergairah sayang", kata Andre sambil kini mengecup leher Rika.

"Kalau begitu, bikin tambah besar lg dong yang", kata Rika.

Tp bukannya serius, Andre malah bercanda dg bilang,"Hehe, mau pasang silicon?"

"Ih apaan sih, ya yg alami aja donk", kata Rika.

"Hehehe, iya iya. Udah, kita coba lg ya yang", kata Andre. Ia kemudian naik keatas istrinya setelah melepaskan celananya.

Rika menatap suaminya, dadanya berdegup, ia ingin sesuatu dr suaminya dan kali ini ia ingin ungkapkan.

"Yang, Rika pengen kamu ciumin lagi dong", kata Rika.

"Hmm? Masih mau?", kata Andre yg kemudian mendekati wajah Rika.

"Bukan yg ini yang, tp yg dibawah please", kata Rika.

Andre pun akhirnya sadar, senyumannya berubah menjadi raut tak nyaman diwajahnya,"Emmm klo itu..."

Rika tahu Andre tak pernah nyaman melakukan hal-hal lain dalam sex, ia hanya mau cium bibir, leher dan payudara. Ia tak nyaman bibirnya menyentuh vagina istrinya meski vagina istrinya sangat bersih. Bahkan tawaran oral sex yg Rika ingin berikan pada penis pun Andre tak mau.

"Ya udah, gk jd deh yang, kyk biasa aja"

Andre terlihat lega,"Thanks yang"

Ya beginilah Andre, selalu dg posisi misionaris yg sama, dg ritme main yg sama, dan dengan lama waktu yg sama... Dan seperti biasa juga, sperma yang Andre keluarkan pun Andre akui dg murung bahwa tak terlalu banyak yang tentu Rika hibur dg berkata bahwa Andre hanya capek saja. Andre pun kembali tersenyum dan keduanya pun tertidur sambil saling peluk satu sama lain.
 
Chapter 3

Esok harinya, Andre pun akhirnya pergi dr rumah. Meski ini bukan pertama kalinya Andre tugas diluar kota, tp tanpa Rika ketahui, kehidupannya akan berubah drastis.

Setelah mengantarkan Andre di bandara, lagi-lagi rasa gatal itu muncul. Ia masih bisa menahannya sampai ia tiba dirumah. Melihat rumah gelap, Rika pun heran karena jam 6 sore seperti ini biasanya lampu rumah sudah menyala.

"Paaak? Pak Tarjo?", seru Rika, tp tak ada balasan.

Setelah berkeliling dirumah Rika pun menyerah, dan hanya bs menebak mungkin pak Tarjo sedang kumpul-kumpul dg satpam atau pembantu tetangga di pos satpam. Dan lagi ia lihat sudah ada makan malam yg siap di meja makan, ia pun memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu. Setelah makan, ia pun menghempaskan diri di ranjang dan melepaskan penatnya, dan tentunya rasa gatal itu. Selalu begini, setelah tidur dg suaminya, ia tak selalu bs orgasme sehingga ia harus memuaskan diri dan kalau ia acuhkan kebutuhan itu maka berhari-hari bisa-bisa ia pusing dan tak tenang.

Dan jarinya pun akhirnya harus menggantikan apa yg suaminya tak mau lakukan, ya bahkan jari mas Andre pun tak pernah menyentuh kemaluannya. Rika kembali mendesah-desah, hanya bs ditemani bayangan suaminya yg mau memuaskan nafsunya. Memuaskan nafsu yg seharusnya tak sebesar ini ia miliki. Ya, ia cinta pada suaminya tp ia juga punya nafsu yg ingin dipuaskan.

"Ooouuuuhhh mas Andreee!!!", seru Rika.

Rika puas, setidaknya sedikit lbh puas dr sebelumnya tp sepertinya itu sdauh cukup karena ia merasa lemas dan mulai mengantuk. Ia hanya ingat suaminya tak dirumah saja, dan lupa ada orang lain dirumah itu sehingga ia tak repot-repot memakai kembali celana dalamnya, toh ia masih memakai kaos dan rok panjang.

"Sssshh sun... indah tubuhmu ny... Rika..."

Suara seorang pria terdengar, Rika setengah sadar tp ia masih susah fokus sehinnga didalam pikirannya suaminya sedang menggerayanginya. Mata Rika yg sedikit terbuka melihat ada sesosok orang ada diatasnya yg ia lihat sebagai suaminya. Rika pun menggumam,"M... Mas Andre... Mmmhh nakal... Nyemm nyemm..."

"Hehe, y... memang nakal heh...", kata suara pria itu, masih terdengar samar ditelinga Rika.

"Mmmhhhh...", Rika merasakan pahanya diusap-usap oleh tangan, tangan yg kasar sehingga tearsa geli di kulit halusnya.

"Ssshhhh saya... memuaskanmu...", kata suara itu.

Rika yg masih setengah sadar pun sedikit tersenyum, senang dg suaminya yg bisa mengumbar janji macam itu,"Mmhh mas Andre ini... Coba aja maaas...."

"Ya, k... sudah basah... ka...", suara itu pun membalas.

Kaki Rika kemudian dibuka dan rasa geli tiba-tiba saja terasa, sesuatu... Suatu benda yg keras terasa menggesek-gesek bibir kemaluannya. Rasa geli itu kemudian tiba2 saja berganti menjadi rasa nyeri.

"A... Aaaah sa... sakit maaass...", rintih Rika, matanya mulai terbuka.

Benda itu terus masuk, menusuk vaginanya yg terasa seperti di paksa dibuka lebar. Pandangan Rika makin fokus karena rasa sakit yg ia rasakan benar-benar mulai membangunkan kesadarannya. Matanya yg sayu-sayu pun akhirnya fokus, bayangan seseorang diatasnya yg ia kira suaminya kini berubah, wajah tampan dan kulit cerah digantikan oleh wajah buruk rupa dan kulit gelap, gigi putihyg lengkap berubah jd gigi yg sudah mulai ompong dan agak kuning, rambut lebat terawat kini berubah menjadi rambut yg sudah mulai beruban.

"P... Pak Tarjo!! A... Apa yg bapak lakukan!? Aduh Aauuuhhh!!"

"Hehe, apa nyonyah tidak paham, saya sedang bantu nyonyah", kata pak Tarjo dengan senyuman lebar.

"A...AAaah sakit paak! Udah, cepat keluarkan... Penis bapak! Kurang ajar bapak ini!", kata Rika berusaha berontak, tp kedua tangannya segera ditahan pak Tarjo. Rika menyadari tubuhnya masih lemas setelah masturbasi.

"Sudahlah nyonya, saya tahu nyonya tak pernah puas dg tuan Andre", kata pak Tarjo begitu yakinnya.

"A... Apa maksudmu, suamiku selalu memuaskanku!", kata Rika.

"Oh ya? Terus, kenapa nyonya melakukan ini?", kata pak Tarjo mengambil hp di kantung bajunya dan menunjukkan video yg sudah dibuka, divideo itu Rika melihat dirinya sendiri sedang masturbasi sambil telanjang bulat.

"H... HAPUS ITU SEKARANG JUGA!", seru Rika. Tp saat ia berusaha bangkit dan merebut hp ditangan pembantu rumahnya itu, selangkangannya terasa nyeri lg sehingga ia mengerang.

"Hehe jangan gerak mendadak gt lah nyonyah, kan punya kita jd sama2 sakit"

"Apa mau bapak? Uang? Nanti saya kasih uang sebanyak yg bapak mau! Tp tolong hapus video itu!", kata Rika mulai panik. Ia tahu kalau video itu sampai tersebar, kalau suaminya tahu, harga diri suaminya akan hancur dan rumah tangganya bisa hancur.

"Ah gk lah nyonya, saya td kan sudah bilang, bapak cuma mau membantu nyonya saja. Hehe, kalau suami nyonya tak bs memuaskan nyonya, maka sudah jd tugas saya untuk memuaskan nyonya", kata pak Tarjo.

"A.. Ap... Aaaaahhh!! Mmmmhhh!! Sakiiitttt!!!", jerit Rika.

"Hehe, walau nyonyah udah gk perawan, tp rasanya masih kyk perawan. Hhhnnnggghh!! Saya tahu titit tuan kecil, wong saya yg mandiin dr kecil. HAHAHAHA", pak Tarjo tertawa keras sambil menggenjot memek majikannya.

Rasa sakit kini mulai berubah, rasa nikmat yg jauh berbeda dr genjotan suaminya muncul, mulutnya tak kuasa mengeluarkan desahan nikmat,"Mmmhhh oooouuhhh ssshhh..."

"Gimana nyonya? Nikmat kan? Jauh lbh nikmat dr titit tuan Andre? Haha", tawa pak Tarjo seolah ia tak sedang menggenjot, pinggangnya terus maju mundur tanpa henti.

Rika tak mau mengakui, tp memang apa yg ia asakan sungguh berbeda. Kini, saat ia merasakan alat kelamin laki-laki lain, ia mulai membandingkan keduanya tanpa ia sadari. Seolah sebelumnya ia hanya bs memakan steak murahan, dan kini ia dipaksa makan steak mewah kelas atas

Rika tak mau menjawab pertanyaan si pembantu tua, tp mulutnya tak bs berbohong,"Mmmhhh aaahhh aahhh aahhh ssshhh nnnnhhhhh..."

"Nyonya tak perlu menjawab, desahan nyonya sudah cukup jd jawaban untuk saya", kata pak Tarjo terus menggenjot.

Pikiran Rika makin kalut, rasa nikmat luar biasa ini baru sekarang ia rasakan. Sungguh beda, senjata pak Tarjo terasa begitu keras sehingga rasanya seperti vaginanya diobok2 tongkat besi. Di tiap hentakan, vagina Rika terasa bagaikan disetrum listrik kenikmatan yg menyebar ke seluruh tubuhnya. Otaknya terasa meleleh di tiap genjotan pak Tarjo.

Entah sudah berapa lama pak Tarjo memperkosanya, 1jam? 2jam? 1 hari? Rika tak tahu, tapi yg pasti puncak kenikmatannya sudah sangat dekat.

Plok... Plokkk.. Plokkk... Suara hentakan basah terus terdengar di kamar yg Rika.

"P... Paaakk... Udah paaakkk!! R... Rika... G... Gk kuaaatt!! Mmmhhh aaaahhhh...", Tangan Rika kini meremas ranjangnya, tak kuat lg menahan ledakan kenikmatan terlebih pak Tarjo jg menghentak makin keras tanpa kenal lelah. Benda tumpul di vaginanya terasa begitu dalam, seolah rahimnya ikut terdorong di tiap hentakannya.

"Ya... Ayo nyonya, kita puaskan nafsu kita bersama! Oooohhh!!", seru pak Tarjo.

Dalam waktu 1 detik setelah ia mendengar kata-kata itu, Rika tahu ia harus segera menggentikan perbuatan si pak tua dan segera melepaskan diri dr pria itu. Tp begitu hentakan berikutnya tiba, pikiran itu hilang, digantikan rasa gatal yg ingin segera di garuk sehingga rasa puas bisa ia rasakan.

"Oooh ooooh ooohhh k.... Keluaaarrr!!!", seru Rika.

"Ya... Iyaaa nyonyaaaa!!! Ayo keluar bersamaa!!", seru pak Tarjo, kedua tangannya mencengkram sisi perut Rika seolah tak mengijinkan Rika kabur.

Pada hentakan terakhir yg terasa begitu dalam, Rika pun mengejang. Ledakan rasa nikmat yg sungguh luar biasa akhirnya Rika rasakan, seluruh tubuhnya bagai mendapat kejutan listrik kenikmatan yg tak bs ia kendalikan. Vaginanya bagaikan bendungan yg sudah jebol, entah berapa banyak cairan cinta yg ia keluarkan tp ia hampir tak bs mengendalikan kencingnya sendiri.

Tp kemudian, ditengah-tengah gelombnag nikmat itu tiba-tiba saja gelombang baru muncul.

Croooott!!! Crooott!!! Croooottt!!!

Semburan cairan panas bagai gelombang tsunami membanjiri isi rahim Rika, sungguh rasa yg jauh dr yg biasa rasakan. Ia bs merasakan cairan itu mememnuhi dirinya, tak seperti saat berasam suaminya yg kini bagaikan hanya tetesan-tetesan saja. Rika pun lagi-lagi mengejang saat orgasme keduanya memuncak. Kepalanya tak bisa dipakai untuk berpikir selain fokus menikmati orgasmenya sendiri. Mulutnya terbuka tp tak ada suara yg keluar, nafasnya berat dan jantungnya berdegup kencang.

Saat akhirnya badannya melemas, pikirannya pun melayang. Apa yg terjadi serasa mimpi, ya pastilah ini semua hanya mimpi pikir Rika. Sebelum ia tak sadarkan diri, ia membulatkan tekad ia harus berhenti masturbasi supaya ia tak mendapat mimpi buruk macam ini. Mimpi buruk yg membuatnya merasa nikmat luar biasa.
 
Chapter 2b

Beberapa hari kemudian, Rika sedang melakukan yoga didepan layar TV yg menunjukkan instruktur yoga yang gerakan-gerakannya harus ia tirukan. Saat ia sedang berganti pose dan menarik nafas, tiba-tiba saja telpon rumahnya berdering. Tp ia tak mengangkat telpon itu karena pak Tarjo sudah terlihat bergegas mengangkat telpon itu.

"Oh, ya tuan?... Sedang yoga tuan, oh baik tuan.... Ya tuan", kemudian menutup telpon. Rika masih tetap melakukan yoga tp tatapannya terarah pada pak Tarjo, jelas meminta penjelasan kenapa suaminya menelpon.

"Anu nyah, barusan tuan bilang tuan Andre disuruh bosnya ke Kalimantan besok nyah dan minta nyonyah nyiapin koper pakaian tuan", kata pak Tarjo.

Rika terbelalak,"Yah, kok mendadak sih. Hhhh... dasar workaholic emg, klo soal kerjaan aja lgsg dikerjain, gk kyk sama istrinya"

"Hehe ya mau gmn lg nyah, tuan Andre dari dulu emg gt", kata pak Tarjo.

Rika sempat heran mendengar itu, tp kemudian teringat,"Oh iya ya, kan pak Tarjo udah lama kerja sm keluarganya mas Andre"

"Iya nyah, dr sebelum tuan lahir malah. Bapak inget dulu tuan suka belajar trus pasti aktif sama kegiatan-kegiatan sekolah dan klub-klub luar sekolah juga", kata pak Tarjo.

Rika mengangguk, yah kalau memang sifat suaminya dr kecil seperti itu, tak heran kalau saat dewasa ia lbh seneng kerja drpd mesra-mesraan dg istri. Rika hanya bs menghela nafas,"Hhh, yah kalo diinget-inget emang dulu pas PDKT jg udah kelihatan sih... Ya udah, saya mau ke kamar dulu pak"

"Baik nyah", kata pak Tarjo kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Rika menata semua baju-baju kerja dan juga baju santai sehingga akhirnya 1 buah koper siap dibawa.

Malam harinya, suaminya lagi-lagi pulang malam sehingga Rika tak bs mengobrol saat makan malam, seperti biasa.

"Yang, kok mendadak banget sih km ke Kalimantannya?", kata Rika saat suaminya akhirnya tiba dirumah.

"Ya mau gmn lg, sebenarnya bukan aku yg disuruh kesana, tapi pak Wijaya. Tapi masalahnya pak Wijaya lagi sakit dan kantor baru di Kalimantan perlu diawasi dan masih ada juga kerjaan2-kerjaan lain yg harus ditangani langsung yang", kata Andre merasa bersalah.

"Gk bisa ya km minta org lain aja yg kesana?", kata Rika murung.

"Yaaa... Gk bisa sih yang. Tapi gini, klo aku bisa beneran ambil alih kerjaan pak Wijaya, siapa tahu aku bener-bener bs naik jabatan yang!", kata Andre girang.

Rika tahu ekspresi itu, Andre benar-benar sudah membulatkan pikirannya dan tak bisa diajak kompromi lg. Rika pun hanya bisa pasrah saja, toh kalau suaminya tak sukses bekerja, bisa-bisa ia lagi yg disalahkan oleh kanjeng mami mertua yg tatapannya seperti macan betina.

"Ya udah deh klo gt, kopernya udah Rika siapin td", kata Rika.

"2 koper kan? Soalnya aku di Kalimantannya sekitar 2 mingguan yang", kata Andre.

"Yah, km gk bilang td, yg siap cuma 1 koper aja", kata Rika.

"Ya udah hbs ini aku bantu siapin ya yang", kata Andre.

Rika tersenyum kecil dan mengangguk.

"Emmmm hbs nyiapin koper, mau main gk yang?", kata Andre dg senyum dan tatapan menggoda.

Rika kaget, tp kemudian tersenyum,"Ih mas ini"

Begitu koper kedua siap, Rika pun meminta suaminya tiduran diranjang sementara Rika di kamar mandi. Suaminya kini hanya mengenakan celana kolor dan siap bergumul dg istrinya. Tak lama, pintu kamar mandi pun terbuka. Andre menatap istrinya dg tatapan kagum dan senyum diwajahnya.

Dan kenapa tidak, Rika keluar dr kamar mandi dg baju lingerine yg sangat sexy. Kain jaring-jaring tipis warna hitam dg pita-pita kecil dan renda-renda yg terlihat mengelilingi payudara dan selangkangannya seolah memperindah semua sisi tubuhnya.

Rika pun senang, baju ini memang ia simpan sebagai senjata rahasia supaya suaminya mau menjamah tubuhnya dan terbukti, sebuah tonjolan mulai muncul di celana suaminya.

Rika pun melenggak lenggok mendekati suaminya, rupanya kemampuan modelingnya masih ia ingat dg sangat baik hingga sekarang. Dg perlahan ia naik ke ranjang dan Andre pun meraih wajah Rika. Keduanya kemudian saling mengecup bibir.

Andre membimbing Rika supaya merebahkan diri disampingnya. Tangannya kemudian meraih apa yg menjadi idaman semua kaum adam.

"Mmmhhhh...", Rika melirih, tangan suaminya meremas payudaranya, sesuatu yg selalu ia sukai.

"Punyamu selalu membuatku bergairah sayang", kata Andre sambil kini mengecup leher Rika.

"Kalau begitu, bikin tambah besar lg dong yang", kata Rika.

Tp bukannya serius, Andre malah bercanda dg bilang,"Hehe, mau pasang silicon?"

"Ih apaan sih, ya yg alami aja donk", kata Rika.

"Hehehe, iya iya. Udah, kita coba lg ya yang", kata Andre. Ia kemudian naik keatas istrinya setelah melepaskan celananya.

Rika menatap suaminya, dadanya berdegup, ia ingin sesuatu dr suaminya dan kali ini ia ingin ungkapkan.

"Yang, Rika pengen kamu ciumin lagi dong", kata Rika.

"Hmm? Masih mau?", kata Andre yg kemudian mendekati wajah Rika.

"Bukan yg ini yang, tp yg dibawah please", kata Rika.

Andre pun akhirnya sadar, senyumannya berubah menjadi raut tak nyaman diwajahnya,"Emmm klo itu..."

Rika tahu Andre tak pernah nyaman melakukan hal-hal lain dalam sex, ia hanya mau cium bibir, leher dan payudara. Ia tak nyaman bibirnya menyentuh vagina istrinya meski vagina istrinya sangat bersih. Bahkan tawaran oral sex yg Rika ingin berikan pada penis pun Andre tak mau.

"Ya udah, gk jd deh yang, kyk biasa aja"

Andre terlihat lega,"Thanks yang"

Ya beginilah Andre, selalu dg posisi misionaris yg sama, dg ritme main yg sama, dan dengan lama waktu yg sama... Dan seperti biasa juga, sperma yang Andre keluarkan pun Andre akui dg murung bahwa tak terlalu banyak yang tentu Rika hibur dg berkata bahwa Andre hanya capek saja. Andre pun kembali tersenyum dan keduanya pun tertidur sambil saling peluk satu sama lain.
mksh updatenya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd