Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pelarian Vina

Lanjutan....

Vina pergi untuk bertemu teman2 nya siang itu. Hingga jam 9 malam Vina baru pulang. Dengan taxi Vina kembali kerumah tantenya Bella. Nampak rumah terlihat sepi dari luar, namun di depan rumah terparkir mobil mercy hitam, entah milik siapa. Vina tak pedulikan hal itu. Pagar di bukanya. Masuklah vina kerumah itu jam 9 malam, ia berfikir mungkin om juga belum pulang. Hanya temaram lampu teras. Ruang tamu masih gelap seperti saat ia tinggal kan. Sambil meraba Vina berjalan perlahan hanya suara hak sepatu diatas lantai marmer. Belum juga melihat seseorang pun. Vina pun terus masuk keruang santai disana tampak cahaya temaram lampu meja dan ada suara dua orang laki2 sedang berbincang2 santai. Om Dodi melihat Vina berjalan gemulai yang menggunakan kemeja putih santai bunga2 dengan rok mini berpayung berwarna merah marun. Terlihat kakinya yang putih dg sepatu hak berwarna hitam.

Vina tersenyum menyambut keduanya,

“Halo Sayang, baru pulang?” Sapa om Dodi

“Halo om, iya om. Maaf Vina pulang terlambat”

“Its oke, bagaimana senang2nya? Ramai yg datang?!” Tanya om Dodi

Vina terus berjalan menghampiri mereka.

“Iya om ramai teman2 datang semua,” Vina menjawab dan sambil menoleh ke sosok laki2 yang perawakan dan penampilannya tak jauh beda dengan om Dodi

“Oh iya Vin, ini kenalkan kawan om” ucap om Dodi sambil memperkenalkan temannya

“Halo om, Vina” Vina menyapanya dan mengulurkan tangan untuk berjabatan

“Halo, Roy” Senyum manis om Roy menyenangkan Vina. Perawakannya hitam manis

Vina lalu bersalaman dengan om Dodi dan saling berciuman pipi.

“Mmm, cantiknya om nih” ucap om Dodi genit

“Eh iya om, dah pada minum?!” Tawar Vina sekilas di matanya keduanya sedang meminun segelas vodka dingin.

“Ini, sudah” kata om Roy..

“Vina kamu mau minum juga, biar om ambilkan” kata om Dodi sambil mengambil segelas dan dimasukkan es batu dan dituangkannya vodka seperempat gelas.

“Nih vin, minum dulu” ajak om Dodi

“Tapi Vina...” Vina hendak menolaknya namun om Dodi memaksanya.

“Udah ayo minum dlu kasihan kamu baru pulang, duduk samping om” om Dodi lalu menariknya duduk di kursi bar yang tinggi, dan Vina kemudian duduk disamping om Dodi diantara mereka berdua.

“Ini om Roy teman om, dia bos salah satu perusahaan besar. Ini Vina Roy teman dari anak gue. Dia masih kuliah di komunikasi”

“Ohhhh, pas lah cantik juga dan kelihatan pintar.” Ucap om Roy sambil meminum vodka dingin tadi

Vina pun meminum vodka itu. Mereka saling berbincang hangat. Sedang cuaca di luar hujan.

“Oh iya om, tadi tante telp Vina kalo om mau berangkat jam 11an”

“Oh iya, tadi om dah telp tante.”

“Sudah semester berapa sekarang vin?” Tanya om Roy

“Semester akhir sih om, tapi kaynya Vina mo cuti dulu”

“Lho kenapa?”

“Masih kurang buat biaya tugas akhir om” jelas Vina

Kemudian om Dodi memotong obrolan mereka

“Eh Roy, lu Bantuin dunk Vina biar cepat selesai” bujuk om Dodi

Vina hanya tersenyum,

“Mmmm, tinggal tugas akhir kan, bisa diatur lah. Vina butuh biaya berapa?!” Sambil mengeluarkan hape nya dan membuka mbanking di hape nya dan menyodorkan Vina untuk mengetik jumlah yang ia mau.

“Eh om, ngga om. Ini om Dodi becanda” Vina pura2 menolaknya, padahal om Roy sudah tau Vina mau bagaimana karena sudah diceritakan om Dodi.

“Isssh, nih vin. Kamu ketik aja jumlah dan No rek kamu. Om Roy mah gampang lah hahahaha” om Dodi dan om Roy pun tertawa senang.

“Mmmm, serius nih om?” Yakin kan Vina

“Serius, Vina mau berapa aja tinggal tulis aja disitu ya” ucap om Roy perlahan namun tak disadari tangannya sudah hinggap di paha Vina yg duduk di kursi tinggi bar, dg rok mini paha mulus Vina mudah sekali terpampang. Vina menyilangkan kakinya sambil mengetik mbanking di hp om Roy.

“Vina, orang nya seru ya Dod. Pokoknya Vina jangan sungkan, om siap bantu Vina” sambil tangannya meraba paha Vina

Vina hanya tersenyum2 saja sesekali melihat kearah om Dodi.

“Om....” ucap Vina belum selesai om Dodi membisikkannya.

“Vina gak usah ragu, ketik aja brp maunya. Asal malam ini bina temani om-om disini ya. Lagian om nanti jam 11 dah harus jalan nyusul tante...” ucap om Dodi

“Mmmm, iya om. Tapi segini boleh gak?” Ucap Vina sambil memperlihatkan jumlah nominal ke om Dodi.

“Its ok, om Roy pasti oke2 aja. Ya gak Roy?!”

“Bgm Dod?!”

“Mm, segini boleh gak om?” Vina memberikan nominal yg dimau tertulis 15jt. Om roy kemudian melihatnya, dan melihat Vina dari bawah sampai atas. Dan hanya tersenyum.

“Oke, om langsung kirim ya”

“Mmm, om Roy makasih ya”

“Ok Vina...” jawab om Roy

Kemudian om Dodi bangkit dan menggandeng tangan Vina berjalan menuju sofa ruang santai yg pagi tadi mereka pakai. Didudukkannya Vina diantara mereka. Masih terus berbincang dan bercanda.

Om Dodi mulai menciumi bibir Vina.

“Ih om Dodi, malu kan sama om Roy”

“Hahahaha, biar om Roy mupeng”

“Hahahaha, om Roy juga mau tuh vin”

“Ih om Roy, “ Vina langsung saja dagunya di tarik om roy dan di ciumnya terasa bibir tebalnya menyapu bibir Vina. Vina pun tenggelam dalam ciuman om Roy.

Cukup lama mereka berciuman, om Dodi duduk bergeser menjauhi mereka bersandar di tepi sofa.

“Om jangan disini malu ada om Dodi” berbisik Vina

“Hahahaha, udah disini aja” jelas om Roy

Om Dodi kembali menghampiri Vina, tangannya mulai melepaskan kancing2 kemejanya. Sedang Vina masih sibuk menikmati bibir om Roy tanpa sadar dada Vina mulai terasa dingin. Ketika ia tersadar melihat kemejanya sudah lepas kancing2nya dan hanya bra putih yg membungkus payudaranya.

“Eh om Dodi,” ucap Vina wajahnya terkejut saat om Dodi melucuti pakaiannya

“Ssst, udah. Om bantu bukain ya”

“Eh om Dodi jangan, om Roy yuk kita ke kamar aja. Vina malu ah” ucap Vina risih ketika harus telanjang dan bermain di hadapan mereka berdua karena memang sebelumnya Vina belum pernah melakukan hal seperti ini.

“Vina gak usah malu, om Dodi kan juga mau ikutan”

“Maksudnya?”

“Om bisa kasih lebih kalo Vina bisa temani kita berdua sekaligus”

“Hah, om Dodi gak begini maksud Vina” saat Vina coba menjelaskan maksudnya tangan Roy sudah menyelinap ke balik rok nya, dan tangan Dodi meremas payudaranya. Tubuh Vina yg awal berusaha berontak, karena sentuhan di kedua area sensitifnya seolah tubuhnya tak kuasa lagi menolak, tiap sentuhan membuat Vina terangsang. Kemejanya pun dengan mudah di lucuti om Dodi dan dengan cepat pula om Roy membuka bh Vina dan kini Vina hanya memakai rok, cd dan sepatu highheel nya. Keduanya saling menyerang kedua payudara Vina. Kedua tangan Vina di tahan di atas kepala Vina. Dengan besarnya kedua tubuh om itu Vina tak bisa melawan. Vina hanya pasrah kedua payudara dan putingnya di jilati dan di emut oleh kedua om itu. Dengan kompak kedua om itu melucuti cd Vina hingga terlepas. Kini Vina dengan mudah area sensitifnya untuk di jamahi mereka berdua.

“Sshhh aahhh jangan om”

Om Roy dengan lembutnya memperlakukan Vina, begitu juga om Dodi.

Terasa memek Vina mulai basah, tubuhnya merespon rangsangan yg mereka buat. Vina terengah2. Mereka berdua kemudian berdiri, melepaskan pakaian mereka, Vina yg tersandar di sofa terkejut, begitu cepatnya mereka membuka pakaian hingga kini om-om itu telanjang bulat di hadapan Vina dengan kedua batang kontol yg besar dan panjang berdiri keras dihadapan Vina.

“Ayo sayang pegang kontol om” kata om Roy

Batang kontol panjang dan besar juga hitam tak jauh seperti om Roy. Di genggamnya dengan tangan mungilnya. Vina secara bersamaan kedua tangannya mengocok batang kontol itu. Kiri dan kanan. Vina masih tak percaya, ia harus melayani kedua om-om ini. Namun Vina tak ragu karena rekeningnya terisi penuh.

Secara bergantian Vina mengulum kedua kontol itu.

“Ohhhhh yeeeesss, bener kata lu Dod ni anak jago juga nyepongnya. Terus vin enak” ucap om Roy

Kedua buah selangkangan mereka tak luput dari jilatan Vina.

“Ini gede2 banget sih..., Vina bisa tepar nih Laden in om berdua.” Ucap bina sambil tersenyum

“Hahahaha, tenang aja vin. Pokoknya kita sama2 enak” ujar om Dodi

Vina terus mengocok kedua ba tanah kontol itu. Sampai mulutnya terasa pegal dibuatnya. Om Roy yg melihat hal itu, mengajaknya berdiri. Dan meminta untuk Vina melepas roknya.

“Buka ya roknya”

“Iya om” Vina menuruti perkataan om Roy dan kini mereka bugil. Dg mengenakan hak tinggi membuat Vina tampak tinggi dan posisi pantatnya lebih pas dengan posisi kontol mereka. Vina pun menungging, menggapai kontol om Dodi untuk di kulumnya. Om Roy pun tak tinggal diam menampar nampar pantat Vina

“Plaaak plaaaak, anak nakal hahahaha” om Roy tertawa puas melakukan itu yg kemudian menjilati memek Vina dg berjongkok. Sampai basah Vina dibuatnya.

Ketika memek Vina sudah tampak basah dg cairannya dan air liur om Roy, om roy mengarahkan kontolnya ke memek Vina. Perlahan masuk sampai setengah batangnya.

“Ohhhhhhhh sshhhh ooom, Gede banget. Memek Vina penuh om” ucap desah Vina

“Arggghhhh yeeess sayang. Sempit banget” akhirnya dalam posisi Vina membungkuk sedang kepalanya sibuk mengulum kontol om Dodi dan memeknya di kocok kontol om Roy.

Beberapa menit Vina di Hajar seperti itu, bahkan om-om itu meminta bergantian posisi. Sehingga Vina terus berganti menikmati kantor mereka bergantian. Keringat mereka sudah membasahi tubuh. Penampilan cantik Vina pun sudah pudar dan lebih berantakan dg rambut acak2an. Om Roy kemudian duduk di sofa, meminta Vina naik keatasnya. Dg posisi itu Vina dengan cekatan berpangku dg kontol PM Roy tertancap dalam dalam di liang memeknya. Vina hanya berteriak teriak ketika om Roy sesekali menghentak nya.

“Aaaaa...aaaahhhhh shhhhiiiiiit...” ucap Vina layaknya bintang porno

Payudaranya berguncang2, menjadi santapan om Roy.

Beberapa menit berlalu tak terasa sudah setengah jam Vina di Hajar om Roy. Berkali2 juga Vina orgasm, bahkan squirt hingga cairannya membasahi sofa. Bergantian dalam posisi itu Vina meladeni om Roy dan om Dodi. Sampai akhirnya Vina terkulai lemas di pelukan om Roy. Tubuhnya memeluk lemas diatas tubuh om Roy dalam pangkuan. Terdengar nafasnya yg terengah2.

Kontol om Roy yg masih tertancap dalam memek Vina terasa berdenyut. Tubuh mereka bermandi keringat.

“Ohhhh,, om Roy. Sebentar Vina istirahat dlu. Om-om kuat banget.”

“Ok ambil nafas dlu ya.” Ucap om Roy sambil memberi kode tangannya menunjuk lubang anus Vina.

Om Dodi kemudian menjilati lubang anus Vina. Vina sadar om Dodi pasti mau Hajar lubang anusnya. Namun ia berpikir tadi sudah pernah di Hajar om Dodi, pasti sudah terbiasa. Benar saja dg perlahan terasa oleh Vina desakan kepada kontol om Dodi mencoba menembus lubang anusnya.

“Ooohhhh om, jangan oooohhhhhhhhh” kedua bongkah pantat Vina di buka lebar2 oleh om Roy sehingga lebih mudah masuk batang kontol om Dodi ke lubang anus Vina.

“Jangan om, satu2 om”

“Ssst, biar enak sama2 bareng2 sayang” ucap om Dodi

Om Roy hanya tersenyum.

Kedua om itu mulai menggoyang dan mengaduk kedua lubang Vina.

Ada rasa yang tak biasa Vina rasakan, ia mulai menyukainya saat double penetrasi ini. Apalagi kedua kontol besar dan panjang ini benar2 membuat tubuh Vina berguncang2 hebat. Layaknya roti lapis Vina di hampir kedua tubuh besar, membuat ia tak dapat bergerak. Hanya menikmati tiap hujaman batang kontol mereka. Vina pun berkali2 mengalami squirt hingga tubuh mereka basah oleh cairan Vina. Selama beberapa menit akhirnya om2 itu sampai puncaknya.

“Ah yeeesss, vin om mau keluar” ucap om Dodi

“Argghhhhhh ohhhh, gue juga nih” sambut om Roy

“Arhhhhh ahhhhh, jangan jangan didalam om” ucap Vina wajahnya nampak memelas

Kemudian mereka mencabutnya dan kembalikan tubuh Vina di lantai berbaring.

Kemudian om Roy dan om Dodi menyemburkan pejunya di seluruh tubuh Vina. Dan hebatnya kedua om itu menyemburkan pejunya bak kencing.

Menyembur deras di wajah dan tubuh Vina.

Vina pun keheranan, koq bisa sih om2 ini kaya kencing. Vina tersenyum puas, saat tubuhnya disiram peju mereka. Nampak basah wajahnya tertutup cairan putih kental peju dan payudara sampai perutnya.

“Ooohhhhhh yeeeess, croooot seeerrrr” om Roy dengan derasnya tanpa sisa menyembur tubuh dan wajah Vina begitu juga om Dodi.

Vina yg tersenyum keheranan, membayangkan cowoknya tak pernah mengeluarkan peju sebanyak ini seperti orang kencing.

Vina terkapar terlentang di lantai. Dan menelan peju mereka yg ada dimulut. Dan membiarkan peju yg menyirami wajah dan tubuhnya mulai mengering. Om-om tadi kemudian berpakaian kembali dan om Roy memberikan tambahan uang jajan dan menaruhnya di dalam tas Vina. Mereka membiarkan Vina terlentang di lantai.

“Vin, om nyusul tante dulu ya. Jaga rumah baik2 sayang” om Dodi yg sudah berpakaian rapih beranjak meninggalkan Vina bersama om Roy

“Vina, terimakasih ya. Besok2 bisa lah temani om lagi. Hehehehe” ucap om Roy

“Oke om, Vina juga terimakasih” dengan lemas Vina membalas ucapan mereka. 15 menit setelah mereka pergi Vina mulai bangkit mengambil dan kebawa pakaiannya ke kamarnya dalam kondisi bugil dan tubuh nya yg penuh peju dan mulai mengering. Saat berjalan Vina merasakan seperti dalam memek dan anusnya masih terbenam kontol mereka.

“Oh my god, ahhhhh..., memek gW n pantat gW.” Keluh Vina merasakan itu

Vina kemudian mandi bersih. Sampai selesai ia kemudian langsung istirahat setelah mandi berbalut selimut tidur tanpa sehelai benang pun. Ia tak sanggup lagi mengenakan pakaian. Nampak kelelahan.

Sampai pagi hari tiba, Vina pun terbangun. Tubuhnya sudah kembali pulih. Ia melihat di Hp rekeningnya yg bertambah dan dompetnya yg penuh uang cash. Ia hanya tersenyum.

Dan membayangkan hal itu seakan mimpi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd