Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pacarku: Inspirasi dan Fantasi (A Journey into Cuckoldism)

PART 2: Fantasi Menggila


“Jadi ente terangsang cuma dengan mereka ngomong gitu, hu?”

Begitu kata Suhu Dash saat aku chat dengannya malamnya.

“Ya, begitulah, hu. Tiba-tiba aja terangsang banget pas mereka ngomong gitu.”
“Hahaha, baru begitu hu. Gimana kalau ntar beneran.”
“Langsung ngecrot kali ya hu, hahaha. So, gimana, apa bisa dimasukin ke cerita, hu?”
“Bisa, ya bisa ajalah. Gampang itu. Tapi…”

Suhu Dash diam sebentar.

“Ane koq lama-lama penasaran ama si Marsha, hu, boleh nggak sih ane tahu fotonya?”
“Waduh, gimana ya, hu, privasi sih.”
“Ya, gak apa-apa sih kalau nggak boleh.”
“Emang mau buat apa hu?”
“Mau ane coliin hu.”

Aku terdiam.

“Tapi suhu bisa jaga rahasia, kan?”
“Ya jelas bisa lah, hu. Kita kan udah temenan lama. Pokoknya rahasia suhu ama Marsha aman.”


Entah dapat wangsit dari mana, aku langsung saja memilih beberapa foto Natasha pacarku. Aku tak mau memakai foto dari Instagram atau Facebook karena takut Suhu Dash bisa langsung mengetahuinya. Ada beberapa foto selfie yang memang sengaja dikirimkan oleh Natasha padaku, dan aku memilih beberapa foto yang memang di situ Natasha terlihat amat cantik atau seksi, walau masih memakai tanktop atau celana biasa. Tak lupa aku melakukan editing sana sini untuk menutupi wajah Natasha serta beberapa detail seperti jam, pakaian, kalung, serta latar belakang. Setelah selesai, ku-upload tiga foto terbaik yang telah kuedit itu ke dalam Imagebam, dan mengcopy kode BB-nya.

Saat akan mem-paste kode BB itu pada Suhu Dash, aku terdiam sejenak. Benarkah aku akan melakukan ini? Aku sama sekali tidak tahu Suhu Dash, ataupun pernah bertemu langsung dengannya. Ah, sudahlah, lebih aman begini daripada bila Natasha disikat oleh si Rahmad atau teman-teman main futsalku. Kode BB ku-paste di DM dan, sent…



Aku deg-degan menunggu respons Suhu Dash setelah aku kirim foto pacarku Natasha.

Pesan masuk…

“Wah, gila, hu! Cakep banget ini pacarnya! Sexy pula.”
“Kan nggak kebuka, hu, koq tahu kalau sexy?”
“Ya, tahu aja hu, dari bentuk badannya. Gila ini sih coliable banget. Boleh ane pake buat bacol, hu?”
“Ya, silakan.”

Membayangkan dia suka dan langsung coli membuatku merinding. Ternyata ada sensasi tersendiri membayangkan pacar sendiri diinginkan orang lain, bahkan sampai fotonya dibuat coli. Gimana kalau beneran sampai dikentot ya Natasha?

Batangku langsung mengeras membayangkannya. Aku bayangkan suhu Dash memakai foto pacarku untuk coli. Bahkan aku juga, ikutan coli sekarang dengan foto yang sama yang aku kirimkan. Aku kocok-kocok batangku sambil membayangkan pacarku yang cantik dan polos saat ini sedang menungging di atas tempat tidur, dan sebuah batang keluar masuk dari vaginanya yang sempit, tapi bukan batangku, batang orang lain yang kubayangkan pasti lebih besar, keras, dan panjang daripada batangku sendiri.

Aku sampai bergetar merasakan sensasi itu.

CROTTT… CROTTT…

Aku sampai orgasme. Spermaku sampai menetes di atas komputerku. Sial.

Namun entah kenapa tiba-tiba, seolah digerakkan oleh sesuatu yang di luar kesadaranku, aku langsung chat Suhu Dash saat itu juga.

“Hu, kalau mau kasih cumtribute boleh juga koq.”

Agak lama Suhu Dash tidak membalas, hingga akhirnya muncul sebuah notifikasi pesan. Saat kubuka, isinya sebuah gambar pada imagebam, foto Natasha yang sudah kuedit terletak di layar hape, dan di atasnya ada sebuah cairan kental berwarna putih yang kehitaman akibat cahaya ponsel, tepat pada bagian aset Natasha. Di dekatnya ada foto kepala kontol berwarna pink yang tampaknya baru saja keluar. Ah yes, inilah dia kontol yang sudah menodai Natasha secara virtual.

Aneh sekali, karena seharusnya aku marah saat ada seorang pria lain menodai gambaran pacarku seperti itu. Rasanya memang seperti marah dan emosiku terbakar, namun saat aku membalasnya, yang kutulis adalah…

“Terima kasih ya, hu, udah coliin pacar ane.”



Nampaknya Suhu Dash sangat menyukai foto yang aku kasih, bahkan saat kami berdiskusi soal cerita pun dia masih memuji-muji pacarku. Ini membuatku cukup bergairah untuk melanjutkan ceritaku ke beberapa chapter selanjutnya. Seolah gambaran Natasha yang telah dinodai oleh kontol dan sperma Suhu Dash memberiku inspirasi untuk melanjutkan.

Atas dasar inilah, dua minggu kemudian dengan berbagai macam diskusi dan pertimbangan, akhirnya aku putuskan untuk kasih IG pacarku ke dia sebagai bonus karena telah memberikanku inspirasi untuk melanjutkan cerita. Ini penting karena ceritaku tak hanya diupload di situs gratis semacam Semprot, namun juga di situs berbayar seperti K*ry*k*rs* atau Pr*v*t**r, sehingga semakin rajin aku mengupdate cerita yang bagus, aku juga semakin banyak mendapatkan bayaran sebagai apresiasi.

Aku tahu memberikan IG ini nekat sekali, karena wajah dan nama asli pacarku ada di sana. Begitu pula semua foto-foto yang selama ini selalu kujaga. Memberikan IG pun juga berarti Suhu Dash bisa secara langsung menghubungi pacarku baik lewat komen, like, maupun DM. Mungkin karena aku sudah amat mempercayai Suhu Dash sehingga aku bersedia memberikannya, atau mungkin, dengan begini aku penasaran akan sejauh apakah Suhu Dash mendekati pacarku.

“Nama pacarnya Natasha Alona ya hu? Kirain namanya Marshanda.”
“Hahaha, iya hu, ya ane kudu jaga privasi pacar ane juga hu. Takutnya kalau pakai nama asli bisa dilacak ama di-SSI ama orang Semprot.”
“Hahaha, paham hu. Tapi nggak apa-apa nih kasih ke ane? Nggak takut ane SSI emangnya hu?”
“Ane udah percaya ama situ, hu. Lagian ane justru malah penasaran gimana cara suhu mau SSI pacar ane.”
“Serius nih, hu? Nggak apa-apa kalau ane SSI pacarnya suhu? Nggak cemburu?”
“Cemburu sih pasti, hu, tapi ane pengen tahu aja gimana rasanya.”

Suhu Dash lama tidak menjawab. Apakah Suhu Dash tidak berkenan ya aku bilang begitu ke dia? Akhirnya aku pun meninggalkan percakapan sejenak dan mengurus pekerjaan serta kegiatanku sehari-hari. Malamnya, baru muncul notifikasi lagi tanda Suhu Dash menjawab pesanku.

“Sorry, Bro, baru bales. Tadi soalnya lagi banyak kerjaan.”
“Iya hu, gpp. Tadi ane ngiranya suhu nggak tertarik.”
“Hmm gimana ya? Jujur sih ane tertarik, hu. Udah cantik, badannya bagus lagi, sexy pula penampakannya. Tapi serius nih hu, ane boleh SSI pacarnya?”

Aku diam sejenak. Apa iya ya aku bakal ngabulin permintaan Suhu Dash soal ini? Itu kan pacarku, masa aku kasihin dia ke orang lain gitu aja?? Apalagi ini orang yang aku aja nggak tahu tampangnya kayak gimana. Tapi, kayaknya mending daripada dia disikat ama Rahmad dkk yang aku tahu mereka sukanya gonta-ganti cewe dan maen cewe nggak jelas. Akhirnya aku pun menjawab…

“Boleh, hu, tapi ane kasih tahu kabarnya ya hu. FR gitu.”
“Sip hu, kalau udah dapet acc dari suhu kan enak.”

Natasha bukan orang yang suka neko-neko. Dia sudah pernah digoda sama cowok bukan hanya sekali dua kali, tapi selalu bisa nolak, makanya aku penasaran banget Suhu Dash bakal pakai jurus apa untuk menaklukkan pacarku ini.

“Kalau boleh tahu, caranya Suhu mau SSI pacar ane gimana ya?”

Ada jeda sejenak hingga akhirnya Suhu Dash membalas.

“Jadi gini hu, kalau ane lihat kan si Natasha ini suka foto-foto ya. Kebetulan ane sendiri ada akun fotografi di IG, namanya Shooting Star Photoart, suhu boleh lihat2 dulu kalau mau.”

Suhu Dash menyertakan juga link ke akun instagram itu. Saat aku membukanya, akunnya private. Aku langsung saja meminta untuk follow, dan tak sampai satu menit, langsung di-accept. Saat kulihat sebenarnya tak begitu banyak foto di sana, hanya sekitar 30 foto saja, dengan beberapa highlight yang berjejer-jejer, namun utamanya adalah story di mana beberapa model berpose dengan pakaian yang modis dan sexy namun tetap terlihat elegan. Aku takjub karena model-model itu cantik-cantik, dan sepertinya perawatannya pun tidak main-main. Ada beberapa yang berfoto di studio yang artistik, namun kebanyakan seperti berfoto di kamar hotel mewah yang entah berapa biaya sewanya.

“Gila, hu, ini punya suhu beneran??”
“Ya beneran lah, hu, masa ane bohong. Kalau nggak percaya ane bisa kasih beberapa file foto raw, asal suhu janji gak bakal bocorin ke luar.”
“Tapi koq Suhu gak pernah posting di trit IGO?”
“Halah, ngapain hu posting di sini. Ada privasi model juga, dan ane emang gak mau ngelayanin DM macem-macem dari penghuni sini. Ane buka-bukaan gini juga karena ane udah percaya banget ama suhu.”

Dari semua model-model yang kulihat, baik di story, feed, ataupun highlight, satu yang menjadi kesamaannya adalah bahwa tipe-tipe muka serta body-nya cocok dengan Natasha. Artinya bila Natasha difoto oleh Suhu Dash, maka hasilnya akan sangat cocok dengan tema IG ini secara keseluruhan.

“Kayaknya pacar ane bakal cocok nih difoto gini.”
“Nah, itu ane juga setuju, hu. Makanya ane bilang pacar suhu itu cantik, soalnya pas sama model-model yang selalu ane foto. Ane punya preferensi sendiri hu soal memilih model, nggak semuanya ane foto kalau emang ane nggak suka.”
“Btw, itu sewa kamar hotel dan lain-lainnya berapa hu, kalau boleh tahu?”
“Ah, maaf hu, soal itu rahasia dapur ini. Soalnya ane foto-foto gini juga cuman sebagai hobi saja, paling kalau ane komersilin pake sistem bagi hasil ama modelnya.”
“Oh gitu. Jadi kalau suhu mau SSI, pake perantaraan foto-foto gini ya hu?”
“Benar, hu. Makanya ane minta restunya buat SSI pacarnya, ntar ane jaga kerahasiaannya pokoknya. Kalau bisa ya syukur, gak bisa paling enggak ane bisa bantu pacarnya suhu buat dapet engagement ama exposure.”

Aku terdiam sejenak. Seharusnya memang aku tak menerima permintaan Suhu Dash ini karena bagaimana pun juga, dia adalah pacarku. Namun entah kenapa prospek melihat Natasha di-SSI, difoto seksi, atau bahkan dientot oleh Suhu Dash membuatku bergairah, hingga akhirnya tanpa pikir panjang, aku pun segera menyetujui permintaan Suhu Dash.


Beberapa hari kemudian, tak ada kabar lagi dari Suhu Dash, selain ketika Suhu Dash memberikan hasil ghostwriting-nya atas ceritaku atau memberikan masukan dan ide untuk chapter berikutnya. Aku berusaha menanyakannya pada Suhu Dash, namun tampaknya Suhu Dash selalu berusaha menghindari pertanyaan itu. Yah, sepertinya bahkan Suhu Dash pun gagal untuk bisa mendekati Natasha. Aku tersenyum, tidak mudah mendekatinya memang, bahkan aku saja gagal berkali-kali dan harus menunggu sampai 2 tahun untuk bisa dekat dan berpacaran dengannya.

Hingga pada suatu hari…




“Sayang, ada fotografer DM aku, mau nawarin photoshoot nih. Udah aku lihat hasil foto-fotonya sih, dan bagus-bagus. Sexy tapi nggak buka-bukaan, jadi kayak elegan gitu.”

Begitu bunyi WA pacarku di suatu siang.

Pacarku ini sebenarnya bukan awam dalam dunia pemotretan. Walau masih mahasiswi tapi dia nyambi jadi model juga karena memang cantik dan bodynya bagus. Followernya saja sudah 200 ribuan di IG. Dia juga sesekali menerima endorse produk. Namun pengalamannya bekerja dengan fotografer profesional boleh dibilang minim, karena biasanya yang memotret adalah temannya sendiri yang aku juga kenal, atau selfie dan buat vlog sendiri. Walau penghasilannya dari sini tidak besar, tapi lumayanlah. Ini sekaligus membentuk imagenya jadi Artis instagram, walau masih skala kecil.

“Boleh aja, Beb, selama kamu senang. Memangnya yang DM kamu siapa?”
“Akun IG yang namanya Shooting Star Photoart. Kayaknya kamu udah follow IG-nya juga deh. Bagus-bagus kan, fotonya?”

Aku terhenyak karena tahu kalau yang DM dia adalah akun dari Suhu Dash. Aku sedikit deg-degan, apakah sudah terlalu jauh fantasi-fantasiku ini? Aku memang minta Suhu Dash untuk bisa SSI Natasha, namun entah kenapa Suhu Dash malah tidak melaporkan soal ini padaku dan aku justru mendengarnya dari Natasha.

“Emang kapan mau difoto?” tanyaku.
“Katanya Sabtu ini. Tapi di Jakarta, Beb. Boleh ga?”
“Terserah kamu saja, Sayang.”
“Kamu mau nemenin?”
“Aku ada asistensi nih Sabtu. Kamu sendiri aja gpp, kan?”
“Iya sih, tapi aku belum kenal orangnya. Aku cuman tahu kalau namanya Bintang. Tapi kayaknya dia baik sih, ke Jakarta aja aku dibayarin buat keretanya.”
“Gpp, Beb, asal kredibel sih gak masalah. Maaf ya, gara2 asistensi aku nggak bisa nemenin.”
“Gpp, Beb, kamu fokus kuliah aja dulu, biar cepet lulus. I love you, Bebeb.”
“I love you too.”

..
Baru aku membuka Semprot ingin protes kepada Suhu Dash, ternyata kutemukan ada notifikasi pesan darinya yang baru masuk. Langsung saja kubuka pesannya.

“Good news, hu, ane berhasil ngajakin pacar suhu buat pemotretan.di Jakarta.”

Entah kenapa aku yang tadinya emosi malah menjadi tenang membaca pesan itu.

“Bagus deh, hu. Ane kira ente gagal hu SSI pacar ane.”
“Gagal sih enggak, cuman ane prinsipnya sih selama masih proses dan belum ketahuan berhasil gagalnya, ane belum bakal lapor. Begitu berhasil, makanya ane laporan ke suhu baru sekarang.”
“Oh, akhirnya berhasil juga ya hu. Sampai suhu bayarin tiket keretanya dia ke sono, katanya?”
“Iya, hu. My treat lah, ntar juga ane kasih fee buat dia sebagai model. Kita profesional aja lah, kan namanya juga kerja.”
“Maaf hu, kalau boleh tanya, ntar pemotretan saja atau ada…”

Suhu Dash kembali diam. Aku sebenernya pernah dengar mengenai dunia gelap antara fotografer dan foto modelnya, namun aku juga tahu bahwa tak ada fotografer yang mau langsung ditembak soal ini, jadi aku khawatir apa aku sudah menyinggung Suhu Dash. Saat galau itulah notifikasi kembali muncul.

“Hahaha, soal itu kita lihat nanti saja hu. Ane kan baru sepakatnya soal pemotretan, ya ndak tahu entar di lokasi gimana. Kalau lanjut ya lanjut, kalau enggak ya enggak. Tapi pasti ane kabarin sih hu, walau paling ya kalau semuanya udah selesai.”
“Nggak apa-apa, hu, yang penting ada kabar. Oh ya, kalau boleh…”
“Iyaa, hu? Kenapa?”

Sebuah ide gila tiba-tiba terbersit dalam pikiranku. Ide yang amat gila hingga aku sendiri kaget bahwa aku bisa punya ide semacam ini.

“Hu, misal ntar kejadian apa-apa, bisa nggak suhu upload di subforum FR hu?”
“Hah? Serius, hu? Gpp gitu?”
“Iya, hu. Ane pengen tahu soalnya, kalau via DM kayaknya nggak bakal bisa puas.”

Suhu Dash kembali terdiam, sebelum akhirnya kembali mengirim pesan.

“Yakin hu? Gpp kalau ane upload gitu di FR? Banyak yang bakal lihatin lho, ntar”
“Iya hu, gpp. Asal tolong jaga privasi pacar ane.”
“Kalau itu sih siap, hu, pasti bakal ane jaga privasi pacar suhu.”
“Ama, satu lagi, tolong dibikin yang bagus ya hu, ada foto ama video gitu kalau bisa, ya asal aman aja, jangan kasih unjuk yang terlalu banyak ke semua orang.”
“Siap hu, ntar ane atur, pokoknya privasi aman. Tapi…”
“Tapi apa, hu?”
“Kalau emang ini bakal berhasil, suhu mau nggak kalau laporan ane ntar pake cara ane sendiri, jadi suhu nggak boleh ikut campur atau request. Ane janji hu, buat suhu bakal ane kasih laporan selengkap yang ane bisa kasih dengan cara ini, dan lebih daripada di FR hu. I’ll keep the good part for you.”

Deg! Jantungku pun seakan berhenti berdetak. Pelaporan dengan cara Suhu Dash? Laporan macam apa pula ini? Aku bakal dapat yang bagus tapi nggak boleh request?

“Kita coba dulu hu, ntar kalau suhu suka ya selanjutnya ane tetep laporin seperti itu. Tapi kalau suhu nggak suka ya stop ntar ke depannya ane ngikut apa maunya suhu aja. Gimana hu, setuju?”

Aku benar-benar tak tahu harus bersikap bagaimana. Hanya saja, rasa penasaranku yang sudah tergelitik akhirnya membuatku menjawab…

“Oke hu, silakan atur saja.”
“Siap hu, laksanakan!”

==========

BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd