Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA OVA si gadis cantik broken home

Real hu, kisah 13 tahun yang lalu, doi sekarang istri sah kok, anak satu, baru isi lagi nih, doain sehat ya kandungannya sampai lahir nanti semoga dilancarkan semuanya
Aminnnn ya Allah
 
Real hu, kisah 13 tahun yang lalu, doi sekarang istri sah kok, anak satu, baru isi lagi nih, doain sehat ya kandungannya sampai lahir nanti semoga dilancarkan semuanya
Keren Hu perjalanan hidup ente..
Semoga di lancarkan buat baby kedua nya.. 🙏🙏
 
Update 4

Dan,"ahhhhhhhhhhh, sayaaaaaang", desah saya karena mendapatkan kocokan mulut dengan RPM tinggi, gak kalah cepat dengan kocokan tangan. Gerakan pinggul dan kakiku pun menjadi liar, terlihat ova semakin menikmati service nya. Gerakannya kini melambat beberapa saat, kemudian semakin kencang, sembari tangan kanannya memainkan kedua biji saya. Saya dibuatnya tidak bisa berkata apapun selain suara aneh yang keluar dari mulut saya, kalau gak mengerang ya memanggil namanya. Dia melakukan ini sampai 2 menit lamanya, mungkin karena capek atau pegal dia mengeluarkan batang kemaluan saya kemudian dikocoknya pelan menggunakan tangan kanan.
Ova : "kok gak keluar sih sayang, padahal di video bokep yang aku lihat pagi tadi cowoknya diginiin langsung keluar"
Saya : "katanya tadi suruh nahan sampai kamu puas?"
Ova : "iya kan tadi aku udah keluar waktu punyaku kamu ciumin sama kamu jilatin"
Saya : "trus gimana?"
Ova : "kita istirahat dulu ya, aku capek, mulut sama tanganku pegel"
Saya : "iya deh, aku kan gak minta"

Lalu saya menyandarkan 2 bantal di tembok, saya gunakan untuk sandaran duduk, ova menyusul duduk dipangkuan saya dan menyandarkan badannya di badan saya, jadi saya dianggapnya kursi untuk bersantai, kepala kami bersebelahan, batang kemaluan saya pun terjepit diantara bongkahan pantatnya yang bulat, kenyal dan kencang itu. Tangannya meraih kepala batang kemaluan saya, kedua kakinya ngangkang lalu menggesek-gesekkan ke vaginanya, saya pun memeluknya dari belakang sambil meremas lembut dan memainkan kedua puting payudaranya. Saya ciumi leher bagian belakang, punggungnya yang putih mulus tidak lepas dari permainan lidah dan bibir saya. Saya sangat menikmati posisi ini, selain tangan saya merasa leluasa meraba buah dada ova, saya juga merasakan sensasi luar biasa dari batang kemaluan saya yang digesekkannya begitu kencang di vaginanya. Saya yang sedang asyik-asyiknya menikmati permainan ini mendadak badan ova kelojotan gak karuan dan "sayaaaaang….. Sayaaaaaaang….. Aku mau keluarrrrrr……..".

"Soooooooorr…….", cairan bening seperti saat saya menciumi vaginanya pun kembali muncrat lebih deras dari yang pertama hingga membasahi batang kemaluandan paha saya. Lalu badan ova melemas dan terasa sangat berat.

Saya : "katanya mau istirahat?"
Ova : "abisnya punya kamu bikin aku gemes sih, masak dari belakang aja panjangnya masih bisa menutupi punyaku sampai di kacangnya, ihhhhhhh gemes deeehhhh", jawabnya sambil meremas lembut batang kemaluan saya.
Saya : "kita istirahat dulu ya, kasihan kamu"
Ova : "gak mau, aku masih mau lagi"
Saya : "ya udah terserah kamu"

Ova kembali memainkan si otong, tapi kali ini ditusuk-tusukkan lembut ke bibir vaginanya, "ughhhhh…" saya mengeluh tepat di sebelah telinga ova. "kamu suka ya sayang?", "dari awal sampai sekarang gak ada yang aku suka", jawabku, dia pun mencium bibir saya sambil menusuk-nusuk bibir vaginanya dengan kepala si otong. Ciuman saya pindah ke telinganya membuat ova menggerakkan pinggulnya naik turun dan "sleppp",disini saya sedikit merasakan kenikmatan melebihi semua yang kami lakukan dari awal hingga saat ini.

Ova : "ehhhhhhh saaayangggg, mau masuk tapi cuma kepalanya aja"
Saya : "cabut sayang nanti masuk"
Ova : "tapi enak gini, gini aja ya kepalanya aja tapi jangan masuk, aku takut selaput daraku sobek"
Saya : "iya terserah kamu, tapi jangan masuk ya?", ova gak membalas lalu menggerakkan batangku maju mundur pelan-pelan karena takut masuk lebih dalam, gak sampai 5 detik ova pun teriak lebih kencang.
Ova : "sayaaaaaang…. Ahhhhhhgggg……"

Cairan bening itu kembali menyembur keluar, keringat ova mulai terasa membasahi badanku. Kepala ova menyandar di pundakku dan menengadah keatas dengan mulut terbuka mata terpejam.
Ova : "aduh sayang, kok banyak kunang-kunang, kakiku lemes banget gak bisa digerakin", saya lihat gak cuma kakinya saya, tapi tangannya pun lemas. Saya angkat badan ova lalu saya tidurkan di kasur kemudian saya duduk disampingnya.
Saya : "makanya jangan dipaksain", ova masih terdiam lemas, nafas tidak beraturan sambil melihat ke arah kemaluan saya.
Ova : "kamu ini nakal ya?"
Saya : "siapa yang nakal? Kan kamu yang mulai"
Ova : "aku udahan ya sayang, aku gak kuat lagi, lemes banget"
Saya : "ya udah kamu tidur aja, aku juga mau tidur"
Ova : "memangnya kamu gak pengen dikeluarin?", mendengar pertanyaan dari ova saya diam, sepertinya ova paham kemauan saya.
Ova : "bentar ya sayang aku capek, tolong ambilin minum dong sayang, aku haus"
Saya : "iya aku ambilin", saya beranjak dari kasur, keluar kamar menuju dapur.

Suara angin kencang masih terdengar walaupun hujan sudah berhenti, saya pun minum satu gelas kemudian membawa satu gelas air minum ke dalam kamar, "ini diminum", kata saya sambil kembali kearah pintu kemudian menutupnya. Ova duduk dipinggiran kasur setelah meletakkan gelas di meja kamar, saya pun menemaninya duduk di pinggiran kasur.
Ova : "kamu gak capek kah sayang?"
Saya : "gak sih, ngantuknya aja yang hilang, padahal tadi ngantuk berat"
Ova : "iya lah", jawab ova sambil berdiri.
Saat ova berdiri kami dikagetkan sekaligus senang karena listrik udah kembali nyala, ova masih berdiri dihadapan saya.
Ova : "aku gemuk ya sayang? Payudaraku memangnya sebesar apa? Soalnya aku dikelas sering kena bully"
Saya : "tanganku yang segini aja masih gak muat", jawabku sambil meregangkan jemari dan telapak tangan membentuk seperti mangkuk bakso.
Ova : "kalau badanku gimana menurut kamu?", ditanya begitu mata saya langasung memperhatikan badannya dari ujung kepala sampai kaki ova, gak sengaja otot-otot kemaluan saya terasa berdenyut kembali yang menyebabkan batang kemaluan saya mengangguk-angguk, ova tertawa lalu duduk dipangkuan saya, tangannya melingkar di leher kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga saya dan berbisik "aku seksi ya sayang", saya hanya mengangguk. "kamu sekarang berbaring, ambil posisi paling nyaman ya", lanjutnya, saya pun menurutinya.

Ova mencumbu diawali dengan mencium kening saya, turun ke hidung, pipi kanan pipi kiri, telinga kanan lalu telinga kiri, mencium bibir saya sebentar, turun ke leher, ke dada saya, dia jilat kedua puting saya secara bergantian, turun ke perut, tangannya mulai meraih batang kemaluan saya, bibir si otong pun diciumnya lembut. "sekarang kamu keluarin ya sayang, aku bantuin sampai kamu keluar", saya kembali menganggukkan kepala.

10 menit ova mengulum si otong belum juga ada tanda-tanda ingin menyemburkan cairan kenikmatan, ova mulai mengeluh
Ova : "keluarin dong sayang, aku capek"
Saya : "ya memang belum terasa mau keluar gimana dong?", ova pun langsung duduk menindih si otong, vaginanya masih basah. Mulailah dia menggerakkan pinggulnya tak beraturan, kadang muter, kadang maju mundur, saya hanya bisa menikmatinya sambil mendesah pelan. Ova kelojotan tetap tidak sekuat 3 kali pertama tadi, dia terus menggesekkan vaginanya ke batang kemaluan saya tanpa henti, mata ini memandangi keindahan lekuk tubuhnya sambil meremas payudaranya, sesekali ova menciumi bibir dan leher saya, sampai akhirnya saya pun merasakan desiran kuat dari perut sampai selakangan.
Saya : "kayaknya aku mau keluar deh sayang", dengan cepat dia kembali ambil posisi awal, dia jilati dengan rakus layaknya es krim. Kemaluan saya pun kembali dikulum dengan kecepatan tinggi seperti yang dilakukannya diawal kami bercinta, kaki dan pinggul saya kembali bergerak liar, otot kemaluan terasa berdenyut kencang, rasa meluap-luap ini belum pernah saya rasakan sebelumnya pun pecah, sambil memandangi ova yang sedang asyik memainkan batang kemaluan saya lalu berkata "ahhhhh aku mau keluar va", ova mempercepat kulumannya lalu crooooooott…… Croooooottttttt…….. "ahhhhhhh sayaaang" ucapku spontan. Sperma menyembur didalam mulutnya yang mungil itu. Rasa yang sangat luar biasa hingga terasa sampai ke ubun-ubun ini sungguh sangat luar biasa, terlihat ova berhenti menggerakkan mulutnya maju mundur, dia terdiam, otot kemaluan saya masih berdenyut. Perlahan dia keluarkan batang kemaluan saya sambil dia hisap, tangan kanannya meraih batang yang sebagian sudah keluar dari mulutnya, diurutnya dengan maksut agar sperma keluar semua, saya rasakan seperti diurut lalu dihisap begitu seterusnya sampai kemaluan saya keluar seluruhnya. Setelah itu dia berlari menuju kotak P3K, diambilnya plastik bekas resep obat, dibuangnya obat tersebut. Dikeluarkan sperma saya dari dalam mulutnya kedalam plastik bekas resep obat, lalu dieratkan kembali. Kemudian ditelannya sisa sperma yang masih berada dimulutnya, "aku gak mau telan ini, mau ku jadikan kenangan terindah kita berdua", ucapnya sambil tersenyum.

Saya masih terbaring lemas merasakan sisa-sisa kenikmatan, hampir gak percaya dengan semua kejadian dalam hidup saya 4 bulan terakhir ini.
Saya : "kamu jaga perasaanku ya, kamu udah merenggut semuanya dariku, semoga kedepannya baik-baik saja", dia menghampiri saya lalu dipeluknya dengan erat.
Ova : "iya sayangku, kamu pulangnya besok sore aja ya, udah jam 4 pagi nih, kamu istirahat disini aja"
Saya : "ya udah aku disini aja dulu gak apa-apa kan?"
Ova : "iya justru itu lebih baik, biar kamu gak capek hari seninnya", ujarnya sambil meraba ke selakanganku dan memegang erat kemaluanku, "ihh kok masih tegang sih sayang, gak kebayang besok gimana nasipnya aku kalau kita udah nikah, sekarang aja capek ku belum hilang"
Saya : "makanya kamu pakai baju, biar pikiran ngeresku hilang"
Ova : "gak mau, aku pengen kita gak pakai pakaian sampai sebelum kamu pulang!!"
Saya : "mesum banget sih kamu"
Ova : "tapi suka kan? Hahaha", saya ikut tertawa dengannya. "Ya udah kamu tidur gih, tangan sama mulutku juga pegel semua gara-gara kamu", tambahnya
Saya : "gak bisa tidur, tadi juga udah tidur sebentar"
Ova : "ciee yang masih gelisah gara-gara burungnya tegang terus"
Saya : "rasanya kayak masih mau dikeluarin lagi"
Ova : "ihhh aku capekkkkk……."
Saya : "ya udah tunggu aja nanti semoga cepet tidur tuh burung"
Ova : "tadi itu waktu ini (sambil megang kepala si otong) masuk tuh rasanya enak banget"
Saya : "iyalah kamu aja sampai kelojotan begitu kok, tapi sakit gak tadi?"
Ova : "perih sih tapi kalah sama rasa enaknya, hehe"
Saya : "dasar kamu tuh, untung tadi gak masuk, kalau masuk trus keluar didalem kamu bisa hamil"
Ova : "aku kan udah yakin sam kamu jadi gak apa-apa, hehe"
Saya : "husss, jangan dulu ya, aku belum lulus sekolah, masih pengen kuliah juga sayang, kalau kamu mau gimana sekarang?"
Ova : "aku ikut kamu aja ya besok, kamu ngekost aja besok waktu kuliah, nanti aku bantu cari kost atau kontrakan yang aman deh"
Saya : "itu pikir besok lagi, yang terpenting aku lulus sekolah dulu ya"
Ova : "aku doain yang terbaik buat kamu"
Saya : "aku tidur dulu ya, kamu terserah mau mainin burung terus yang penting aku mau tidur"
Ova : "ya udah kamu tidur gih aku kunci pintu kamar dulu, kalau nanti aku ikutan tidur biar aman"

Tak lama kemudian saya tertidur pulas, entah apa yang dilakukan ova setelahnya saya tidak tau.

…………….

Pukul 09:00 saya terbangun, pagi ini terasa berbeda dengan hari-hari saya sebelumnya, terasa lebih segar dan bersemangat. Saya beranjak dari tempat tidur, dan berjalan keluar kamar. Di meja makan sudah tersedia telur mata sapi dan segelas susu hangat. "si tukang tidur akhirnya bangun juga", saya membalasnya dengan senyuman, "mandi dulu yuk, aku juga belum mandi, pengen mandi bareng kamu". Kami memang berencana untuk berduaan seharian tanpa mengenakan pakaian.

Di kamar mandi kami saling basuh tanpa ada obrolan apapun, namanya anak muda maunya pegang sana sini, saya bilang ke ova kalau cukup mandi tanpa perlu melakukan hal seperti tadi malam, ova menuruti saya. Selesai mandi kami sarapan bareng, lalu nonton tv.

Saya : "kamu udah janji bakalan berhijab dan minimal bisa menjaga sopan santun, kamu ada jilbab kan?"
Ova : "aku baju muslim ada banyak kok sayang"
Saya : "coba pakai, aku pengen lihat"
Ova berjalan menuju lemari di kamar mengambil satu setel pakaian lalu pakainya.
Saya : "ova, kamu cantik banget kalau pakai pakaian yang tertutup begini, pertahankan ya, bukan demi aku atau hubungan kita, tapi antara kamu sama yang diatas", ova tersipu malu karena mendapatkan pujian dari saya.
Ova : "iya sayang, janji, aku lepas lagi ya?"
Saya : "iya, dirumah ini gak pernah ada tamu datang kah?"
Ova : "sebelum mereka cerai sih sering ada tamu, tapi 4 bulanan ini jarang ada yang bertamu"
Saya : "temen-temen kamu gimana?"
Ova : "aku kan di jogja gak punya temen, temen sekelas juga pada jaga jarak sama aku"
Saya : "aku kasih tau ya, di kampung gini tuh, kamu harus saling sapa sama tetangga, kita itu makhluk sosial, suatu saat pasti bakal butuh mereka, kalau kamu butuh bantuan gara-gara kamu gak pernah nongol di kampung aku jamin mereka gak bakalan ada yang mau bantuin kamu"
Ova : "iya sih, selama ini juga gitu, ya udah mulai hari ini aku berubah, tapi pelan-pelan ya sayang"
Saya : "oke, makasih ya udah mau dengerin masukanku, itu demi kebaikan kamu kok, bukan aku"
Ova : "iya, trus kita ngapain nih, dingin tau??"
Saya : "sini deketan, aku peluk"

Saya peluk ova setengan tiduran di sova sambil menonton tv, tubuhnya yang mulus dan putih ini gak pernah lepas dari pandangan mata.

Ova : "kamu horny ya sayang, di kamar mandi tegak, disini juga tegak"
Saya : "gimana burungku gak berdiri lihat badan kamu"
Ova : "badan aku menurut kamu gimana sayang? Gemuk ya?"
Saya : "gak, aku suka kok"
Ova : "suka apanya? Kamu paling suka sama bagian mana?"
Saya : "semuanya"
Ova : "aku tanya, kamu suka bagian mananya?", karena ova sedikit maksa, jemariku langsung mengelus tipis di bibirnya, turun di kedua payudaranya yang besar itu, turun lagi ke perut, lalu saya usap lembut pahanya, terlihat ova sedikit mengeluh lalu nafasnya semakin kencang, terakhir jemari saya menunjuk vaginanya.
Saya : "aku suka semuanya, gak bisa milih", diraihnya tangan kanan saya yang sedang menunjuk ke vaginanya lalu diarahkan ke vaginanya langsung. Tangan kiri saya di suruh memegang payudaranya.
Saya : "kok warnanya bisa pink sih?"
Ova : "warna apa?"
Saya : "puting sama bibir itu kamu"
Ova : "aku rawat terus ya, kamu gak lihat di kamar mandi penuh sama kosmetik & perlengkapan perawatan badanku?", kini vaginanya mulai basah dan putingnya mengeras
Saya : "ribet ya jadi cewek"
Ova : "udah dibilang cewek itu suka diperhatian & haus pujian"
Saya : "tapi mulai sekarang cuma buat aku aja kan?"
Ova : "ya iya lah", sambil pinggulnya mulai bergerak karena permainan kedua tangan saya ini
Saya : "kamu pernah cerita dulu sering nelen sperma emang enak ya?"
Ova : "punya kamu asin sama kental banget, kalau kata tetanggaku di bandung sana, sperma begitu subur lho, dari rasa sih gak enak, tapi namanya nafsu ya jadi enak-enak aja sayang, dulu pertama kali rasanya mau muntah, waktu aku nonton bokep, ternyata cowok paling suka di oral, makanya aku pelajari, kan ada baiknya juga buat pelayananku ke pasanganku, sekarang kamu, aku harus lebih banyak belajar lagi, hehe"
Saya : "kalau punyaku gimana? Kamu suka gak?"
Ova : "ini??", ova pun memegang kemaluanku, "ini surgaku, pokoknya ini cuma buat aku, nih lihat aku genggam aja masih sisa banyak, gak dipegang aja bisa berdiri tegak"
Saya : "aku kan rajin olah raga 2 hari sekali"
Ova : "gak kebayang kalau masuk gimana, hehe"
Saya : "iya ya, temen-temen di kelas yang pernah sampai ML pada cerita katanya enak banget rasanya", obrolan kami menjurus ke soal ML, ova semakin basah, si otong pun jadi tegang maksimal"
Ova : "aku lihat di video-video juga kayaknya enak banget", dia sambil mengocok pelan kemaluan saya, saya juga masih memainkan jemari saya di vaginanya dan meremas lembut payudaranya
Saya : "kalau dimasukin pertama sakit gak ya kamunya"
Ova : "sakit lah, pasti berdarah, apalagi punya kamu segede ini"
Saya : "hehee"
Ova : "kamu mau ML sama aku sayang?", saya diam sejenak lalu menjawab
Saya : "jangan dulu lah, nanti kamu hamil"
Ova : "aku pengen ngasih perawanku ke kamu sayang, kalau udah mau keluar kan dicabut trus dikeluarin diluar aja, nanti aku telen deh", mendengar jawaban ova si otong langsung mengeluarkan pelumas bening, "ihhh keluar pelumasnya", lalu dengan ujung jadinya dipegang bagian bibir kemaluan saya dan digerakkan
Saya : "ahhhhhhh….. Ssshhhhhh…."
Ova : "enak ya sayang?"
Saya : "banget"
Ova : "ambil perawan aku sekarang sayang"
Saya : "jangan ah, aku belum siap"
Ova : "kamu mau ninggalin aku ya?"
Saya : "bukan begitu, besok ini aku ujian, takut ada beban lain, sekarang kamu bantu semangatin aku dulu"
Ova : "berarti selesai ujian kamu mau?", deg deg aku pun bingung mau menjawab apa, "abis ujian ya sayang?"
Saya : "abis pengumuman ya, kalau aku jadi yang nomor satu di sekolah, aku bakal lepas perjaka sama kamu"
Ova : "asyikkkkkk…..", saya pun tertawa melihatnya kegirangan
Saya : "tapi besok kamu sakit gak? Tadi malam aja baru masuk kepalanya kamu udah ngeluh perih"
Ova : "ya jelas bakal sakit banget"
Saya : "aku test pakai yang kecil dulu ya sayang?"
Ova : "emangnya kalau gak tegang bisa masuk?"
Saya : "pakai ini", ku tunjukkan jemariku
Ova : "iya coba aja, aku jg belum pernah dimasukin jari sama mantanku dulu"
Saya : "iya kah? Aku mulai ya?", ova mengangguk sambil meregangkan kedua kakinya.

BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd