Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA OVA si gadis cantik broken home

Update 3

Saat ova menyalakan lampu senter HP, tangan kiri saya secepat kilat menarik boxer dengan maksut agar si otong kembali kedalam sangkar. Mungkin karena ova merasakan ada suatu pergerakan asing di paha kanannya, diapun mengarahkan senter HP kearah paha, terlihatlah paha mulus yang menindih si otong. Disini juga terlihat ternyata si otong belum benar-benar tertutup boxer, kepala si otong masih diluar boxer dan sedikit tertindih oleh paha ova, lalu dia dengan cepat mengarahkan senter HP kearah muka saya.

Ova : "fajar?! ngapain kamu?!", dengan nada marah dia berdiri dengan senter yang masih diarahkan ke muka saya.
Saya pun menjawab, "kamu jangan salah paham dulu ova, tadi saya terbangun karena ada suara dentuman keras di tembok kamar, saya pergi keluar untuk mengecek dan ternyata ada pohon tumbang menimpa tembok, lalu saya duduk disini, kaki kamu malah menindih paha saya", ova hanya diam mendengarkan penjelasan lalu pergi mengecek apakah benar ada pohon tumbang
Ova : "oh ya udah, kirain kamu punya niat jahat sama aku, aku paling gak suka, kamu udah dengar ceritaku kan sama mantan yang kedua kalau aku pernah mau diperkosa, untung aku tau kamu orangnya jujur, ya udah aku maafin"
Saya : "maaf ya", saya jadi kaku dengan muka sedikit tertunduk
Ova : "kamu gak tidur lagi? Ini hujan kok gak berhenti ya, jangan-jangan besok banjir, sungai disana itu kalau hujan deras begini airnya meluap keatas"
Saya : "pengennya sih tidur lagi tapi sekarang udah hilang ngantuknya gara-gara kamu marah", Ova mengarahkan senter HP nya ke muka saya, lalu turun ke bawah dan berhenti di selakangan saya.

Ova : "kamu dingin begini gak pakai baju? Itu batang kenapa berdiri? Tuh kelihatan kepalanya kena jepit boxer, kamu nafsu ya tadi ngelihatin aku tidur? Haha", karena malu saya pun menjawab
Saya : "gak juga ah va, cowok biasa begini kalau hujan apalagi saat dini hari, dingin sih enggak, kan golongan darah AB, darah terpanas, gak terbiasa juga tidur pakai baju sama celana"
Ova : "jadi kamu kalau tidur sukanya telanjang ya, kenapa tadi gak telanjang, malu? Ngapain juga malu aku kan udah 2x lihat batang gede kamu itu", mendengar jawabannya aku hanya tertunduk malu.

Ova pun mematikan senter HP nya, kemudian berkata "ya udah sana tidur lagi, jangan ngocok ya biar itu burung cepat tertidur, hiii tegang kok lama banget", "enak aja, seumur hidup saya sama sekali belum pernah ngocok ya", jawabku. Dengan perasaan serba tanggung saya mulai berjalan kearah kamar dengan hati-hati karena gelap, saat melangkahkan kaki tiba-tiba celana saya dipelorotkan hingga menyentuh lantai. Karena terjerat celana sendiri akhirnya saya jatuh tersungkur dan ova tertawa bahagia melihat saya terjatuh.

"Shhhhh.. aduhhh sakit banget va", rintih saya sambil membalikkan badan kemudian terbaring di lantai, untung lantai ini dilapisi karpet bulu jadi gak terasa dingin karena saya hanya mengenakan boxer dan telanjang dada. Dengan sigap ova mendekat dan jongkok tepat disebalah kanan saya, "eh sorry jar niatku cuma bercanda, sakit sebelah mana?", saya terdiam sejenak dan menjawab, "kamu pikir sendiri aja itu burung posisi masih berdiri tiba-tiba jatuh posisi tengkurap",ujar saya sedikit kesal, "ya Allah maafin aku ya jar, kamu bisa marah juga ya ternyata, haha", ungkapnya sambil menyalakan senter HP. Melihatnya menyalakan senter HP tanganku pun langsung merebut HP tersebut tetapi dia melawan akhirnya terjadi perebutan senter HP di genggaman tangan kami berdua.

Saya : "mau ngapain kamu nyalain senter HP?!", sambil berusaha merebut HP nya
Ova : "ya mau lihat batang kamu itu lah, katanya sakit, siapa tau berdarah", katanya sengit sambil mempertahankan HP nya agar tetap berada di genggaman tangan kirinya.
Ova : "lepasin gak ini tangan kamu?!"
Saya : "gak akan, mana mungkin saya biarkan kamu melihat kemaluan saya"

Pertarungan sengit memperebutkan HP pun terjadi, kemudian saya merasakan si otong diremas dengan kencang yang membuat saya kaget setengah mati.

Ova : "lepasin gak?! Kalau gak mau lepasin ku remas ini burung sampai copot?!", saya yang masih merasakan sakit karena benturan ditambah remasan tangan akhirnya mengalah dan melepaskan genggaman tangan saya. "Nah gitu dong, kamu pikir gak sakit tanganku kamu cengkeram sekuat itu?!", "tapi matiin tuh senter, please", karena saya memohon dengan nada pasrah akhirnya ova mengurungkan niatnya untuk menyalakan senter HP. Sempat sening sebentar kemudian saya memulai percakapan.

Saya : "singkirin dong tangan kamu itu, mau sampai kapan kamu remas begitu, sakit"
Ova : "kalau gini, masih sakit gak?", dia tetap mencengkeram si otong tetapi gak sekuat tadi.
Saya : "bisa lepasin gak sih?!"
Ova : "aku maunya megangin ini sampai pagi", saya yang sudah kesal, ngantuk akhirnya menjawab, "terserah kamu, yang penting saya mau tidur", jawab saya pasrah, celana saya pun langsung ditariknya hingga lepas semua. Kemudian saya berdiri dan lanjut jalan kearah kamar diikuti ova dari belakang dan menutup pintu. Sesampainya di dalam kamar saya langsung merebahkan badan di kasur dengan posisi terlentang, terdengar "ceklek" suara pintu terkunci. Kini kami berdua berada didalam kamar, tidak ada cahaya sedikitpun yang menerangi, sangat gelap, suara guntur dan petir masih terdengar, hujan masih deras namun sudah mulai mereda.

Saya : "kamu ngapain va? Saya tidur duluan ya?"
Ova : "bentar, kamu disebelah mana jar? Geseran dikit lah", saya pun menggeser badan saya ke sisi kiri, kemudian terasa kasur ini bergerak di sebelah kanan, mungkin ova udah mulai ikut naik ke kasur.


Sebelum lanjut, mungkin temen-temen mengira ini cerita fiksi ya, tapi seperti yang saya bilang di awal, ini 100% REAL STORY, bukan karangan cerita ataupun hasil copy paste dari website lain, oke lanjut

Terasa ova meraba dada saya untuk memastikan posisi, dia pun berbaring disebelah saya. Kami hanya saling berdiam diri, gelap dan hanya suara gemuruh hujan yang kami dengar.

Ova : "jar, aku mau nanya"
Saya : "nama apa?"
Ova : "tadi itu ciuman pertama kamu ya"
Saya : "iya"
Ova : "kamu marah sama aku?"
Saya : "........."
Ova : "aku tau kamu marah, mungkin penilaian kamu ke aku pun gak sebaik diawal kita kenal, memang benar kata temen-temen dikelas maupun ucapan dari mantan-mantan aku, aku jablay"
Saya : "astaghrifullah ova, jaga omongan kamu itu, saya gak marah, hanya sedikit kecewa sama kamu, saya suka sama sifat kamu yang blak-blakan dan terbuka, itu bisa mengisi saya yang pendiam ini, tapi ada satu hal yang saya kurang suka sama kamu, kamu terbiasa menggunakan kata-kata kasar dan cenderung frontal malahan, satu lagi pesan saya buat kamu, jangan gampang melakukan hal seperti ini sama cowok ya, untung saya bisa kendalikan hawa nafsu"
Ova : "aku cerita panjang boleh?"
Saya : "boleh"
Ova : "ciuman pertamaku dulu waktu masih kelas 2 SMP sama mantan yang pertama, karena aku tau dia suka gombalin cewek lain akhirnya aku minta putus, pacaran kedua masih di kelas 2 SMP, seperti yang aku bilang sebelumnya, tiap ketemu dia cuma menganggap aku ini alat buat memuaskan nafsunya, disuruh ngocokin, disuruh ngulum sampai nelen spermanya, suatu hari dia mau memperkosa aku tapi gagal, ku dorong dia jatuh kepala terbentur sampai pingsan, pacaran ketiga waktu aku kelas 3 SMP, awalnya dia baik, perhatian tapi lama kelamaan gak ada bedanya sama pacar pertama dan kedua, akhirnya aku gak mau pacaran sampai sekarang ini, apa semua cowok memang begitu jar?"
Saya : "saya kan udah nasehatin kamu tadi waktu kamu cerita itu, intinya kamu harus jaga sikap, kalau bisa kamu berhijab ya mulai besok?"
Ova : "tapi nyatanya bundaku dicerai sama ayah, bunda kan juga berhijab"
Saya : "betul, itu kan mungkin karena masalah after married, bukan karena nafsu, kalau kamu pakai hijab semoga kedepannya kamu terhindar dari pandangan mata cowok yang punya niat jahat ke kamu, coba lihat mereka yang berhijab, terlihat lebih anggun dan pasti cowok segan buat deketin kamu", ova pun terdiam sejenak.
Ova : "kira-kira aku masih bisa merasakan bahagia gak ya jar, aku udah capek, untung waktu masuk SMA aku lihat kamu, makanya aku bilang aku ini pengagummu, tanpa kamu sadari kamu udah berhasil menahan hasratku jadi anak nakal lari dugem sama mabuk-mabukan", terdengar isak tangis dari mulutnya, karena gelap saya tidak bisa memastikan apakah dia nangis beneran atau gak.
Saya : "sebenernya bukan saya, tapi kamu sendiri yang memiliki semangat itu, gini deh, kamu janji sama aku sebagai temen kamu, mulai besok kamu berhijab ya?"
Ova : "............ iya jar, ova janji, tapi kok sebagai temen?"
Saya : "iya kan kita memang temen", terasa dari kasur sepertinya dia bergerak
Ova : "aku sayang kamu, kamu jadi pacar aku ya, kalau kamu mau nerima aku yang seperti ini, aku bakal mau nerima semua saran kamu, demi kebaikan kamu dan aku, demi kebaikan hubungan kita kedepannya, aku gak berharap banyak kok aku hanya tau kamu orang baik, selanjutnya biarkan cerita kita mengalir dengan sendirinya"

Saya terdiam, si otong pun mulai tertidur lelap, saya berfikir panjang, dalam hati ini saya sangat menyukainya, disisi lain saya gak mau mengecewakan orang tua, saya tidak mau kedepannya kehilangan arah dan tujuan.
Ova : "kedepannya kalau aku salah kamu tegur ya, kalau itu baik buat aku dan hubungan kita, aku janji mau ngertiin kamu", saya masih terdiam dan tidak bisa berkata apapun, perasaan ini baru pertama kali saya rasakan. Ditembak cewek, posisi hujan dan telanjang, kenal 4 bulan itupun ketemu baru tiga kali termasuk hari ini, tau namanya juga sore tadi.

Ova : "kamu gak tidur kan? Jangan-jangan aku ngomong sendiri?", tambahnya sambil terdengar sedikit isak tangis
Saya : "gak kok, saya belum tidur, tapi bener ya, kamu janji?"
Ova : "iya aku janji"
Saya : "cara jawab nerima ungkapan cinta gimana sih? Ya udah mulai sekarang kita pacaran"
Ova : "kamu juga janji ya jangan nyakitin aku, kamu mau kan jagain aku? Kamu jangan jahat sama ku ya?"
Saya : "insyaallah, aku berusaha"
Ova : "ya Allah, makasih ya Allah, engkau telah mendengarkan doa ku selama 3 tahun ini, makasih ya Allah", isak tangisnya pun meledak semakin menjadi, saya yang mendengarnya langsung tersentuh, karena mungkin ova memang sejak kelas 1 SMA punya rasa ketertarikan kepada saya dan malam ini lah doa nya terkabul, mudah-mudahan saya gak salah ambil keputusan dan berharap ova benar-benar tulus dari dalam hatinya yang paling dalam, karena sudah sah dan merasa iba, saya pun berniat untuk memeluknya. Saya langsung menghadap ke kanan, kaki kiri bergerak ingin menindih kakinya ova, tangan kiri ingin memeluk badannya, dan akhirnya saya berhasil memeluk dia dengan kaki kiri menindih kakinya.

Saya : "astaga ova, kamu gak pakai baju sama celana?!", si otong menempel di pinggul ova, tangan kiri langsung menyentuh kedua buah dadanya.
Ova : "biar adil, kamu kan telanjang", saya terdiam dan masih syok dengan semua ini. Dia membalas memalingkan badannya kearah saya, otomatis si otong yang tadinya menempel di paha kiri kini berada diantara kedua kakinya dan ujung kepala merasakan sesuatu sedikit kasar tapi geli mungkin bekas cukuran bulu kemaluannya yang mulai tumbuh, tangan kanan membalas rangkulanku kemudian dia mencium bibirku, kami pun saling berciuman mesra, dia menjulurkan lidahnya saya pun kaget karena baru pertama kali merasakannya, saya hanya bisa menanggapinya dengan melumat lidahnya. Telapak tangan kiri yang separuh tertindih badannya pun menyenggol si otong, langsung digenggam erat, dielus bagian bibir kepala kemudian dikocoknya pelan, saya pun menggelinjang dan semakin erat memeluknya, disinilah payudaranya pertama kali menempel di dada saya, kini badan kami telah sepenuhnya berpelukan, sungguh hangat, saya merasakan kenyamanan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Hujan kali ini reda, hanya terdengar rintik-rintik tetesan air hujan yang mungkin berjatuhan dari pepohonan.

"Kalau kamu mau pegang, pegang aja sayang", ucapannya membuat hati ini bergejolak membara kemudian muncul nyali yang mungkin 100% berlawanan dengan kepribadian saya selama ini. Saya melepaskan ciumannya dan langsung pindah diatas badannya, kemaluan kami pun bersentuhan, mata ini sudah mulai bisa menyesuaikan dalam gelap, terlihat wajahnya yang menatap muka saya, tiba-tiba terlintas dipikiran saya bahwa saya sudah berjanji akan menjadi pasangan yang menjaga dia seutuhnya. Saya urungkan niat dan kembali terbaring di sisinya, ova yang keheranan pun bertanya, "kamu kenapa?", "saya takut suatu saat kamu menyesal sama saya", jawabku. "Aku yakin sama kamu fajar, tapi jangan dimasukin ya, kalau itu aku belum siap", ungkapnya polos, sayapun mengiyakannya dan tetap terbaring di sebelahnya. Kemudian saya duduk, mencium telapak kaki kirinya, kemudian mencium telapak kaki kanan, makin ke atas hingga akhirnya kaki ova membentuk huruf V, saya terus menciumnya bergantian kaki kanan dan kiri hingga ke betis, naik ke paha, kini vagina ova sudah berada didepan mukaku. "Ahhhhh sayang.. ahhhhh", terdengar rintihan ova memecahkan

Saya : "ini boleh dicium gak sih? Sakit gak nanti?, ujarku polos, tercium aroma aneh yang baru pertama kali aku mencium aroma seperti itu
Ova : "boleh kok sayang, nanti gantian ya", mendadak dia menyalakan lampu senternya dan terlihatlah kami yang tanpa sehelai kain. Payudaranya besar, sungguh bulat padat tidak kendor dan terpampang jelas, puting merah muda, lalu saya tatap vaginanya, tembem, bersih dengan bulu-bulu halus yang baru tumbuh diatasnya, bibir vaginanya merah muda dan sedikit basah. Melihat pemandangan yang bahkan lebih indah dibandingkan bokep JAV yang pernah saya tonton 3 tahun yang lalu, tanpa minta ijin saya pun langsung mencium vagina tersebut, ova menggeliat dan menggerakkan pinggulnya keatas hingga bibir dan hidung saya benar-benar terbenam di belahan vaginanya. Ova pun menghela nafas kemudian kembali ke posisi semula, lalu saya bertanya yang barusan sakit atau gak, "sakit ya? Maaf ya saya gak tau", "gak kok sayang, lanjutin, kamu jangan pakai saya lagi dong, kurang mesra" jawabnya. Saya pun mulai menciumi vaginanya, dia mendesah, pinggulnya bergerak gak beraturan hingga akhirnya wajahku disembur cairan bening diiringi dengan erangan panjang "Ahhhhhhh…. Sayaaaaaaaaaaang", dia terlihat lemas, cairan tersebut mengenai muka dan bahkan ada yang masuk ke hidung. Saya yang gak tau soal begituan merasa dikencingi pun langsung duduk dan marah.

Saya : "kamu kalau mau buang air kecil bilang dong?!"
Ova : "itu bukan air kencing sayang, itu sama hal nya kayak kamu kalau keluar spermanya, tapi cewek bisa berkali-kali, pesing gak? Gak kan"
Saya : "gak pesing sih, tapi asin", ova hanya diam tersipu malu mendengar jawaban polos dari saya
Ova : "sini gantian sayang, aku yang diatas", saya hanya diam dan menuruti kemauannya. Ova langsung meraih batang kemaluan saya, dikocoknya sebentar lalu mengarahkan mulutnya didepan kepala si otong.
Saya : "eh mau diapain?"
Ova : "dikulum, cowok kan paling suka diginiin sayang?"
Saya : "kalau kena gigi sakit gak?"
Ova : "aku usahain gak kena gigi deh sayang", tanpa memberikan aba-aba ova langsung memasukkan batang kemaluanku secara berlahan sampai keseluruhannya masuk ke mulut mentok ke tenggorokannya, terasa otot kemaluan saya berdenyut gak karuan, terasa sangat nikmat, lembut, bagaikan dikocok pakai tangan bayi yang baru lahir, wkwkwk oke stop.

Kesan pertama diemut : ANJIRRR!!!! RASANYA MASIH TERBAYANG SAMPAI SEKARANG, PADAHAL PERISTIWA ITU TERJADI 13 TAHUN YANG LALU, oke lanjut.

Saat saya merasakan kenikmatan yang tidak bisa saya ceritakan dengan kata-kata, ova memuntahkan kemaluan saya lalu terbatuk-batuk.
Saya : "kamu kenapa? Jangan dipaksain"
Ova : "punya kamu beda banget sama milik ketiga cowok brengsek itu, punya kamu gede banget, rongga mulutku penuh sampai ke tengah-tengah tenggorokan"
Saya : "maaf ya sayang, abis mau gimana lagi, kamu yang minta kok"
Ova : "iya gak apa-apa, aku suka kok, punya kamu tanpa dipegang pun bisa berdiri sendiri kayak menara pisa, walau dipegang keras tapi lembut banget rasanya sayang"
Saya : "memangnya kalau punya mantan kamu gimana?"
Ova : "ah punya mereka kecil-kecil, apalagi mantan terakhir kemarin pernah aku kocok baru dapat 3x gerakan tangan udah keluar"
Saya : "emang harusnya tahan berapa lama?"
Ova : "pokoknya kamu tahan dulu sampai aku puas baru aku puasin kamu"
Saya : "gimana caranya?"
Ova : "pikir sendiri!!!", kemudian ova kembali memasukan kemaluan saya di mulutnya, tapi kali ini cuma sampai di tengah gak sampai mentok seperti tadi. Saya mulai merasakan nikmat, dia keluarkan kemaluan saya lalu bilang, "kamu siap-siap ya, aku mau praktekin video yang tadi pagi aku tonton di rumah temen, hehe", "film apaan?" jawabku. Pertanyaan saya gak dijawab dia langsung memasukkan kepala si otong masuk ke mulutmya, dia memberikan kode hitungan menggunakan jemarinya mungkin karena mulutnya dibuat penuh oleh kemaluan saya.

1….

2…...

3……..


***BERSAMBUNG***
 
Thanks for the update, bruf...
 
Real hu, kisah 13 tahun yang lalu, doi sekarang istri sah kok, anak satu, baru isi lagi nih, doain sehat ya kandungannya sampai lahir nanti semoga dilancarkan semuanya
Amin...
Semoga lancar semuanya, bro
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd