Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA OVA si gadis cantik broken home

waduh main rahasia-rahasian sama istri...apa rahasianya lepas perjaka ya ??
hahahaha
 
UPDATE 6

Maaf ya para suhu semua kalau ceritanya terlalu bertele-tele, inilah sepenggal kisah hidup saya.

Setengah jam febby berada di dalam kamar, saya mulai bosen nonton tv sekaligus jengkel karena merasa diajak ke kontrakan tetapi dicuekin.

"feb, aku pulang lah ya, kamu ngapain sih di kamar?", panggil saya tetapi gak ada jawaban darinya, saya ulang hingga tiga kali tetap gak ada jawaban. Dengan dihantui rasa penasaran saya pun berjalan menuju kamar febby, karena takut kalau dia belum selesai pakai baju saya mengintip dari celah pintu kamar dan ternyata benar febby sepertinya bingung mau pakai baju yang mana. Pintu kamar febby ini disebelahnya ada jendela kaca yang tertutup gorden. Febby duduk di pinggir kasur, disebelahnya terlihat beberapa lipatan baju dan ada seterika diatas meja yang masih dicolok, mungkin sebelum bingung memilih baju febby menyeterika beberapa bajunya terlebih dahulu. Kamar febby ini isinya ada meja belajar, meja rias, kulkas, kasur dilantai beralaskan karpet tebal berbulu, dan lemari pakaian dengan tiga koper diatasnya.

Update atau chapter 6 ini sampai sekarang (2020) masih sering saya jadikan bahan berimajinasi saat berhubungan badan dengan istri saya (ova).

Mata saya memperhatikan sekujur tubuhnya, dia mendengarkan lagu menggunakan headset yang tersambung di hp sambil bernyanyi pelan tanpa menyadari kehadiran saya yang sedang mengintip di balik pintu kamarnya. Febby masih mengenakan bathrobe, karena duduk dipinggir kasur bathrobe sedikit tersingkap sehingga pahanya yang putih mulus itu terpampang sangat jelas, disini saya penasaran kira-kira febby mengenakan bra dan celana dalam gak ya. Dibandingkan dengan ova, febby ini badannya lebih ramping, dadanya gak besar tapi terlihat ideal dengan postur tubuhnya. Lama kelamaan si otong terbangun karena melihat lekuk tubuhnya serta tingkah laku febby yang membuat saya ingin mencubit pipinya.

Tiba-tiba febby bicara sendiri karena ada telpon yang kemungkinan besar adalah gladis, hal itu membuat saya yang sedang berimajinasi kaget setengah mati
"iya ada apa?"
"belum pulang, tuh masih di ruang tamu"
"ah jangan bawa dayat kesini lah gak enak aku ada fajar"
"walaupun kamu sama dayat di kamar kan tetep aja gak enak"
"apaan sih, fajar itu temenku SMP taukkk"
"Iya, ganteng sih"
"jadi kamu sama leli keluar sengaja biar aku bisa berduaan sama fajar?"
"gak mungkin lah, kita aja baru ketemu lagi kok"
"aku bisa nahan kok walau udah lama jomblo"
"di laptop kamu tuh yang banyak bokepnya, laptop ku bersih ya"
"iya, gak usah bawa ke kontrakan kamu cari hotel atau apa sana", febby menutup telpon

Febby mengambil baju dan celana pendek sambil melepas tali pengikat bathrobe nya kemudian berdiri menghadap meja rias dengan kaca yang lumayan besar. Saya pun pindah ke sisi jendela kaca yang tertutup gorden. Scene ini hanya terlihat kepala febby saja karena terhalang gorden dan tertutup bagian lengan jaket yang dicantolin di belakang pintu, andaikan saya jinjit sendikit saja kepala bakal nyentuh lonceng yang berada tepat diatas kepala. Dari pantulan kaca febby terlihat sedang mengusap keningnya sambil tersenyum, mungkin penyebabnya adalah ciuman saya tadi. Mukanya mendadak berubah manyun, kemudian tersenyum kembali sambil bilang "mungkin gak ya?". Karena posisi saya gak enak, saya putuskan untuk kembali ke ruang tamu lanjut nonton spongebob sambil tiduran di karpet depan tv.

Kurang lebih 10 menit febby keluar kamar, dia mengenakan celana ketat warna putih pedek, kaos tanpa lengan warna abu-abu, "sorry jar lama, kamu belum mau pulang kan?"

Saya : "udah sedari tadi pengen pulang, kamunya ku panggil gak jawab"
Febby : "eh iya kah? Maaf tadi aku pakai headset sambil nyeterika baju, hehe"
Saya : "tadi di sunmor aku tanya kamu kenapa ngekost katanya mau cerita?"
Febby : "iya jar, aku pengen bebas, kalau dirumah aku dikekang, maunya orang tua suruh belajar melulu, nah kapan itu ada temen di kampung yang dulu waktu kuliah ngontrak disini ku suruh bantu bilang ke orang tua kalau kontrakan ini aman soalnya yang punya ada didepan kontrakan, akhirnya dibolehin tapi syarat IP ku harus diatas 3,00. Semester satu IP ku 3,18 semester dua naik 3,46. Nah semester tiga ini doain tetap diatas 3,00 ya jar"
Saya : "anjirr, kamu ambil matematika IP kamu tinggi ya? Ampun, kayaknya sampai kapanpun aku gak bakalan bisa ngalahin kamu dari segi akademik"
Febby : "dulu nih ya, gak tau sekarang, kamu itu orangnya terlalu serius, gak bisa santai, mulai sekarang kamu harus bisa membagi waktu, belajar ya fokus belajar, waktu di kelas ya bener-bener merhatiin dosen. Hari sabtu minggu libur kuliah ya dipakai buat refreshing otak, kecuali kalau hari senin ujian atau ada tugas yang harus kamu kerjain di hari sabtu minggu"
Saya : "dulu sih iya, tapi 2 tahun terakhir ini aku santai kok, bahkan sabtu minggu aku gak jarang dirumah"
Febby : "loh? Sabtu minggu kamu kemana?"
Saya : "rahasia lah, mau tau aja"
Febby : "yeee gak usah ngomong"
Saya : "ya udah aku pamit pulang, kapan-kapan aku kesini kalau ada waktu", kata saya sambil duduk
Febby : "jangan dulu lah, lama gak ketemu ngobrol juga baru bentar kok mau pulang, kamu ngopi gak? Aku bikinin kopi ya? Ngerokok gak kamu? Biar aku beliin, mau snack? Tuh ambil di kulkas"
Saya : "aku gak ngopi, gak ngerokok juga"
Febby : "padahal temenku cowok ngerokok semua, aku juga ngerokok lho"
Saya : "emang apa enaknya sih?"
Febby : "ya gitu deh, masak orang tua bisnis tembakau anaknya gak ngerokok, hehe"
Saya : "iya deh yang anak juragan tembakau, pantesan bibir kamu warnanya gak cerah"
Febby : "biarin yang penting sehat otak juga encer, apapun kata orang yang bilang makan ini itu gak sehat, ngerokok gak sehat, minum-minum gak sehat, tapi bagiku yang penting masih dalam batas wajar trus rajin olahraga gak apa-apa, makan makanan yang dibilang sehat pun kalau berlebihan juga bikin sakit, lihat nih badanku bugar dan cerah kan, haha"
Saya : "cerah apaan, butek gitu kok, jadi kamu minum-minum juga feb?"
Febby : "bening gini dibilang butek, iya aku mulai minum kelas dua SMA jar"
Saya : "jadi sekarang kamu ngerokok, minum-minum juga?"
Febby : "iya jar, emang kenapa? Tapi kan aku tetap sembodo, hehe. Mau nyoba kah? Aku ada tuh di kulkas, rokok juga ada di kamar"
Saya : "kok aku dari tadi gak lihat kamu ngerokok?"
Febby : "hmmm, gak enak ada kamu"
Saya : "sini aku pengen lihat kamu ngerokok sama minum-minum"
Febby : "bentar ya aku ambil"

Febby masuk kamar ngambil rokok dan asbak lalu kembali duduk di depan saya, membakar rokok lalu menghisapnya
Saya : "ckckckckck…."
Febby : "biasa aja lah jar, km coba deh, gak ngaruh kok, bisa bantu kamu jadi tenang, otak jadi rilex"
Saya : "aku coba ya"
Awalnya saya batuk-batuk, kemudian mulai terbiasa karena diajarin febby sampe habis 5 batang. Febby nawarin minuman dan saya terima, minum-minum pun dimulai.
Febby : "nih diminum"
Saya : "kok cuma gelas kecil gini? Mana bisa ngobatin haus?"
Febby : "aku ambilin gelas gede deh, tapi nanti kalau mabuk aku gak tanggung jawab"
Saya waktu itu masih belum tau porsi atau gimana cara minum yang bener, saya kira sama hal nya seperti minum minuman non alkohol, febby mengambil gelas plastik kemudian menuangkan minuman itu sampai satu gelas hampir penuh. Saya lupa merk minumannya, kejadian ini tahun 2008. Karena minuman itu dingin ditambah cuaca sedikit panas saya langsung meminumnya sampai habis.

Saya : "mana? Gak terasa apa-apa?"
Febby : "minuman mahal nih jangan samain oplosan deket rs. sardjito itu"
Saya : "emang ada minuman apa disana?"
Febby : "udah-udah ah gak ada gunanya ngomongin beginian sama kamu"
Kami ngobrol banyak seputar kuliah, nostalgia semasa SMP sampai tertawa lepas
Saya : "kok muka kamu merah feb?"
Febby : "kamu tuh lihat mata merah, muka merah, hahaha, katanya gak terasa apa-apa, rasain"
Saya : "iya, pusing nih, mata jg perih ini ruang tamu jadi banyak asap, dibuka aja lah jendelanya"
Febby : "cewek kamu orang mana jar?" tanya febby sambil membuka jendela
Saya : "aduh, bingung mau cerita dari mana feb"
Febby : "cerita aja gak apa-apa, aku kan temen kamu"
Saya : "aku resmi pacaran sama dia baru jalan 2 hari udah ditinggal pergi sampai setahun lebih"
Febby : "hah? Hahahahaha, kok bisa gitu?"
Saya : "iya, kami jadian malam minggu di rumahnya, trus abis jadian aku nginap dirumahnya sampai minggu sore, hari minggu masih baik-baik aja, karena hari senin mulai ujian nasional aku bilang jangan ngontak aku dulu, hari terakhir ujian aku datang ke rumahnya dia udah pergi ke bogor"
Febby : "hahahah, jadi kamu abis jadian sama tatap muka kalau ditotal juga belum ada 24 jam? Hahahaha, konyooool kamu jar, lucu banget sih kamu ah"

Febby tertawa lepas hingga hampir jungkir balik ke belakang mungkin karena udah mabuk, saya yang dari dulu menyukai senyuman dan tingkah lakunya yang bikin gemes lalu mencubit pipinya sedikit keras.
Febby : "aww.. Sakit jar", sambil mengelus pipinya
Saya : "kamunya udah tau aku cerita soal nasipku yang digantung sama dia selama setahun lebih malah ketawa, tega banget kamu feb"
Febby : "ya aku mau komentar apa? Kamunya mau dibegoin sih. Oh iya, kamu kan jadian sama dia malem minggu trus nginep dirumahnya sampe minggu sore, emang boleh sama orang tuanya?"
Saya : "gak tau boleh apa gak nya, orang tuanya udah cerai, bapaknya nikah lagi, ibunya belum lama ini juga nikah lagi, jadi waktu kami berduaan dirumah waktu itu ya bener-bener cuma berdua"
Febby : "gila kamu jar, aku gak nyangka lho cowok kayak kamu berani, trus kalian ngapain aja?"
Mungkin karena waktu itu saya sudah 100% dikusai alkohol, maka sayapun ceritakan semuanya ke febby, begitu juga dengan febby yang sepertinya udah mabuk.
Saya : "malam itu hujan deras feb, kami telanjang semalaman bahkan sampai minggu sore"
Mendengar jawaban saya, febby melongo menatap wajah saya.
Febby : "bentar jar aku ke kamar dulu"
Saya : "kamu mau mansturbasi feb?"
Febby : "enak aja, mau lepas daleman nih gerah banget sumpah"
Saya : "eh jangan feb"
Febby : "biarin cuma sama kamu pun"

Febby keluar kamar, jantung ini berdetak kencang, melihat puting febby yang terlihat menyebul dibalik kaos abu-abunya, lalu celana ketat yang membentuk belahan vaginanya.
Febby : "tadi kamu bilang telanjang seharian dirumahnya? Serius kamu jar? Tapi romantis banget sih itu, bagus lah kalau udah sejauh itu cinta kalian"
Saya : "tapi aku ditinggalin sampe sekarang, nomor hp nya juga gak aktif, dia cuma bilang ketemu lagi waktu wisudaku feb, jadi aku juga berusaha lulus tepat waktu biar bisa ketemu dia"
Febby : "wawww, beruntung banget dianya bisa bikin hati kamu luluh, trus malam itu seharian kamu sama dia ngapain aja jar?"
Saya : "ya gitu lah feb, tidur bareng, mandi bareng, sehari semalam"
Febby : "jadi kamu udah gak perjaka lagi ya jar? Wah aku bener-bener gak nyangka"
Saya : "gak sampe dimasukin kok feb, cuma saling oral gitu lah, waktu itu memang kami ada rencana abis pengumuman kelulusan mau ML tapi malah dianya pergi, gak jadi deh"
Febby : "oh, ya syukurlah jar"
Saya : "kok gitu feb?"
Febby : "ehh gak apa-apa kok jar, trus waktu malam itu kamu sampai keluar gitu kah?"
Saya : "malam satu kali, terus siangnya satu kali"
Febby : "emang kalau cowok keluar itu gimana rasanya sih jar?"
Saya : "lah nanya, ya susah lah aku jelasinnya, kamu nonton bokep aja biar tau gimana"
Febby : "kayaknya sih keenakan trus abis keluar itunya loyo, hehe. Cewek kamu jago ya jar?"
Saya : "iya feb, dia udah pernah pacaran tiga kali tapi hanya sebatas oral gitu lah"
Febby : "oh pantesan, jadi itumu diapain aja sama dia?"
Saya : "diemut, diciumin, trus dikocok-kocok juga" sambil saya mempraktekan mengocok botol minuman
Febby : "ihh kamunya keenakan dong jar" katanya sambil meneguk minuman
Saya : "iya feb, pokoknya gak bisa aku gambarkan pakai kata-kata lah, dari tadi aku yang cerita, kalau kamu sendiri gimana feb?"
Febby : "aku lagi pengen sendiri jar, udah dua tahun ini aku jomblo"
Saya : "oh gitu, jadi pacaran waktu masih sekolah ya?"
Febby : "iya jar, aku yang putusin hubungan, waktu istirahat aku lihat dia pelukan sambil ciuman di toilet sekolah, sambil itunya dipegangin sama si cewek kurang ajar itu"
Saya : "wah kok bisa gitu feb?"
Febby : "ya mungkin dia minta ke aku tapi gak pernah ku kasih"
Saya : "ya kalau itu yang terbaik buat kamu aku dukung kok, jadi kalau kamu pengen ya tinggal nonton bokep trus mainin pakai jari deh, haha" jawabku frontal
Febby : "hahaha, tau aja kamu jar"
Saya : "iya, memang harus begitu, kamu boleh begitu sama cowok yang baik, jangan sama cowok yang memang pacaran buat cari kepuasan biologis doang"
Febby : "iya makasih sarannya, bersulang yuk jar"
Saya : "kamu ambil satu gelas yang seukuran punyaku ini baru aku mau, ini minuman kayaknya kalau dibagi dua baru habis"

Febby pun mengambil gelas, lalu membagi dua sisa minuman yang masih di botol, kamipun bersulang, minum sambil saling lirik jangan sampai ada yang putus ditengah jalan. "Baru sekali ini aku minum sampai habis satu botol berdua jar, asli pusing", kata febby sambil merebahkan badannya di karpet lalu memainkan botol minuman itu, andaikan botol itu diganti kemaluan saya pasti enak banget. Saya pindah duduk menjauh dari febby lalu bersandar di tembok. Kesan pertama minum, saya jadi gak kontrol, yang biasanya tertahan di dalam diri jadi lepas keluar semua.
Febby : "kok kamu jauhan gitu sih jar"
Saya : "gimana gak menjauh feb? Lihat tuh puting kamu, sama belahan selakangan kamu kelihatan jelas banget, gak enak lah aku jadinya, kamu yang sopan dikit lah"
Febby : "halah, kamu kan udah pernah lihat malahan, lagian ini tertutup kok, mau aku buka? Nihhhhh"
Febby yang masih berbaring di karpet bulu itu menyingkapkan kaosnya keatas menunjukkan perutnya yang "ASTAGHFIRULLAH MULUS YA ALLAH!!!!!!!", saya melongo dibuatnya, rokok jatuh diatas celana sampai gak terasa panas, mungkin karena efek mabuk juga.
Febby : "perutku tetap rata jar walau aku suka minum, kan aku udah bilang asalkan diimbangi olahraga, hehe"
Saya : "iya iya mulus, putih sexy, buruan tutup lagi"
Febby : "jadi waktu kamu sama cewek kamu itu keluarnya di perut ya jar? Haha"
Saya : "dimulutnya, yang pertama dimuntahin di plastik mungkin sekarang dibawanya ke bogor sana, yang kedua ditelennya"
Febby : "hah? Udah kayak bokep beneran"
Saya : "iya dong feb, kamu rajin-rajin latihan biar besok bisa bikin puas suami kamu"
Febby : "aku ambil laptop bentar ya kita nonton bokep bareng"
Saya : "gak usah lah nanti aku jadi pengen"
Febby : "kan ada kamar mandi, kamu kocok aja disana"
Saya : "enak aja kamu ngomong"

Febby beranjak dari tiduran, baru berdiri dia terjatuh dan saya menolongnya, lalu menitihnya duduk di sofa. "udah gak usah dipaksain kamu rebahan aja disini", ucap saya. Febby menuruti kata-kata saya.
Febby : "kok kamu masih kuat sih jar?"
Saya : "emangnya cuma kamu yang rajin olah raga?", gantian saya yang menunjukkan perut saya walau gak bidang tapi gak bikin malu.
Febby : "hmmm, anter aku ke kamar jar, aku gak kuat, mataku gak kuat aku pengen tidur, kamu kok ada dua jar?"
Saya : "ya udah aku bantu kamu ke kamar, abis itu aku pamit pulang ya"
Febby : "gendong jar"
Saya : "apaan sih"
Febby : "gendong!!!!!" ekspresi wajahnya marah
Saya : "iya deh iya"
Saya menggendongnya, punggung saya merasakan empuk dan kenyal.
Saya : "ada empuk-empuk dipunggung feb"
Febby : "hmmmmm"

Setelah merebahkan febby di kasur, duduk disebelahnya lalu bilang pamit pulang.
Febby : "jangan jar, kamu mabuk, nanti kamu gak konsen naik motor, kamu sini aja dulu"
Saya : "ya udah kamu tidur sana"

Selang bentar febby tertidur, saya pun menyusul tertidur sambil duduk bersandar di dinding.

***************

Saat terbangun dengan posisi terbaring di kasur, hari sudah petang, lampu belum dinyalakan, gelap. Saya melihat ke dinding kamar ternyata sudah jam 20:30, saya tertidur cukup lama, mungkin dari jam 13:00. Mata masih berat dan saya belum sepenuhnya sadar, pengaruh alkohol masih sangat terasa. Saya mulai melihat sekeliling dan saat menoleh ke kanan saya melihat febby tidur terlentang, kaki kanannya menindih kedua kaki saya, tangan kanan berada diatas perut saya. Saya bangun dan menyalakan lampu, disini saya melihat pemandangan yang luar biasa, badan febby ini sungguh sexy, berbeda dengan ova yang padat berisi. Saya keluar kamar lalu menyalakan seluruh lampu yang ada didalam maupun diluar kontrakan, leli dan gladis tidak ada mungkin mereka masih pergi entah kemana. Saya lalu membereskan botol dan gelas bekas kami minum dan puntung rokok yang tersebar dimana mana. Setelah semuanya bersih, saya ke kamar mandi untuk cuci muka dan kembali ke kamar. Sesampainya di kamar febby sudah bangun dan duduk terdiam dipinggiran kasur.
Febby : "rajinnya kamu jar"
Saya : "udah bangun kamu feb? Aku pulang ya, udah malem nih, kapan-kapan ketemu lagi"
Febby : "ya udah tapi aku boleh minta sesuatu dadi kamu jar?"
Saya : "minta apaan?"
Febby : "minta dicium keningnya lagi, hehe"

Saya mendekati febby mencium keningnya dua kali lalu bilang "kita temen lho feb, aku udah ada yang punya", kemudian pamit pulang. Sekitar dua minggu kami gak ketemu, sesekali kami ngobrol via telpon. Dari obrolan telpon, saya jadi lebih tau soal febby, mungkin karena kami pernah ngobrol secara terbuka sambil mabuk dia akhirnya berani ceritakan semuanya sampai ke hal-hal pribadinya. Mulai dari dia hobby nonton film dewasa, suka mansturbasi dan lain-lain. Bahkan febby cerita malamnya setelah kami minum-minum itu saya dijadikan objek mansturbasinya. Dua minggu ini saya sama sekali gak berkunjung ke rumah ova. Saya bertemu kembali dengan febby di hari jumat siang saat saya beli es pisang ijo di depan radio swaragama area graha sabha pramana.

Febby : "hay jar, akhirnya ketemu lagi, hehe, beli apa kamu?"
Saya : "nih es pisang ijo, mau?"
Febby : "gak ah udah kenyang tadi mampir makan, eh jar lagi senggang gak?"
Saya : "gak ada, ini mau pulang, ada apa feb?"
Febby : "aku malah udah gak ada kuliah lagi, kita kemana gitu yuk"
Saya : "mau kamu kemana?"
Febby : "ke malioboro yuk, aku pengen beli sepatu"
Saya : "malam aja ya? Toh besok libur, aku pulang dulu soalnya bawa barang lumayan berat nih abis praktek, malam nanti aku jemput kamu aja ya"
Febby : "iya deh, makasih ya jar"
Saya : "dandan yang cantik ya, biar serasi jalan sama cowok ganteng"
Febby : "ganteng apaan"
Saya : "terakhir ketemu itu kamu sendiri yang bilang"
Febby : "iya deh iya kamu ganteng, biar seneng, aku pulang duluan ya"
Saya : "gak perlu digendong kan"
Febby : "ya enggak lah", jawabnya sambil nyelonong pergi gitu aja

Malamnya jam 19:00 saya tiba di kontrkan febby, saya mengenakan celana pendek, hoodie, tas kecil dan sneaker. Febby keluar kontrakan terlihat sangat feminim, febby dan ova jika dibandingkan face to face keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Febby badan langsing dengan perabot ideal, muka lebih cantik dibandingkan ova, tingkah lakunya masih seperti anak-anak selalu bikin gemes tetapi pola pikirnya sangat dewasa dan bisa diajak diskusi tukar pikiran dengan baik. Sedangkan ova muka cantik tapi manis dengan bibir tipis mencibir basah dan menggiurkan, bodi padat dilengkapi dengan perabotan yang aduhai, sedangkan sifat dan pola pikirnya masih membingungkan, masih menjadi misteri. Saya bilang ke febby untuk membawa jas hujan karena sedikit mendung.

Saat perjalanan ke malioboro saya dipeluk dari belakang, karena selain ukuran dadanya yang pas-pasan, febby juga menggunakan jaket tebal jadi tidak terlalu terasa.
Febby : "kamu aku peluk gini gak apa-apa kan jar"
Saya : " aku dibolehin jalan sama cewek lain kok asalkan nikahnya tetap sama dia"
Febby : "oh gitu, siap pak bos"
Sesampainya di malioboro saya dan febby menuju ke malioboro mall untuk membeli sepatu, kemudian kami nongkrong di 0 kilometer

Febby : "sebenernya malam minggu besok gladis sama lely ngajakin ngecamp di daerah candi boko", ucap febby sambil mengeluarkan rokok mild nya
Saya : "bertiga aja kah kalian?"
Febby : "mereka bawa cowoknya, aku sendirian"
Saya : "ya baguslah kalo gitu kan kamu bisa tidur puas di tenda sendirian, tidur di tenda berdua bisa roboh lho tendanya"
Febby : "ihhhh kamuuuu, gak kasihan apa?"
Saya : "kalo gitu gak usah ikut lah, malah enak di kontrakan sendirian bisa jungkir balik sepuasnya, mau berapa hari sih disana?"
Febby : "cuma 2 hari aja, jar… emmmm"
Saya : "kenapa? Mau ngajakin aku?"
Febby : "iya, hehe"
Saya : "lah mereka kan pacaran, kita ngapain?"
Febby : "kita gali sumur, ngaduk bahan bangunan, manjat pohon kepala, panen pepaya sama hasil kebun lainnya!!", ungkapnya jengkel pasang muka gemesnya
Saya : "hahahaaha, maksutku itu, kan kamu gak perlu ikut kalau mereka mau pacaran"-
Febby : "tapi aku pengen ikut jar, pengen tau rasanya camping, please jar temenin aku"
Saya : "emangnya gak ada temenmu yang lain gitu?"
Febby : "banyak, tapi aku maunya kamu yang temenin aku"
Saya : "oke gini aja lah feb, kamu di kontrakan aja tapi aku temenin selama mereka pergi, jujur ibuku sekarang sakit-sakitan, aku gak bisa pergi jauh, nanti kalau ada apa-apa akunya yang repot"
Febby : "..............."
Saya : "aku bukannya gak mau, aku mau-mau aja, tapi kondisiku sekarang gak memungkinkan buat pergi jauh"

Belum sempat menjawab hujan pun turun, kemudian saya mengajaknya berlari untuk mencari angkringan dan berteduh. Kami berada di angkringan depan bank BI kemudian memesan susu jahe sambil melanjutkan obrolan.
Febby : "ya udah lah jar kalau gak bisa, aku coba ajak temen yang lain"
Saya : "nah gitu dong, punya temen banyak kok bingung"
Febby : "karena kamu temen spesial jar", ucapnya lirih
Saya : "spesial gimana maksut kamu?"
Febby : "kamu itu baik, kemarin aja di kontrakanku walau aku mabuk berat gak kamu apa-apain, aku terbangun bentar kamunya masih duduk sandar di dinding trus ku rebahin kamu biar gak pegel, malahan bekas kita minum-minum kamu yang beresin, si ova itu beruntung banget sih"
Saya : "inget, kita ini temen feb, aku tau kamu dari kita masih SMP, dulu aku sempet suka sama kamu, tapi karena kamu itu terlihat high class banget akhirnya kamu ku anggap sekedar rival aja walaupun sampe sekarang aku belum bisa ngalahin kamu"
Febby : "high class gimana maksut kamu?"
Saya : "bagiku sama temen-temen yang lain waktu itu, kamu anak orang kaya, pinter, cantik, pokoknya semuanya kesempurnaan ada di kamu lah, gimana gak bikin orang jadi minder lihat kamu, gak cuma dulu, coba deh perhatiin sekeliling kita tuh banyak cowok neduh pada ngelihatin kamu semua"
Febby : "ah perasaan kamu aja itu jar", jawabnya sambil tersenyum malu
Saya : "serius feb, kamu itu cantik, sumpah aku gak bohong, bahkan lebih cantik dari ova, kata rio sama rahmat juga kamu cantik, apa kamu mau kenal lebih lanjut sama mereka?"
Febby : "gak ah, aku gak mau pacaran sama orang luar jogja"
Saya : "lah trus maunya sama siapa?"

Febby mengambil sebatang rokok sambil memberikan satu batang untuk saya, hisapan pertamanya dia menjawab
Febby : "aku maunya sama kamu tapi kamu udah milik orang"
Saya : "ya gimana lagi feb, aku…….", belum selesai menjawab febby memegang paha saya.
Febby : "pasti dia lebih cantik dari aku, kamu juga dibikin puas kan sama dia jar?"

Saya terdiam sambil melihat di sekeliling, orang lain yang duduk di angkringan diam dan saya rasa mereka sedari tadi mendengarkan percakapan kami.

Febby : "kok gak dijawab jar, iya kan kamu puas sama dia kan, ditambah lagi dia juga masih perawan, sedangkan aku…..?"
Saya gak langsung menjawab pertanyaan febby, saya berdiri dan membayar minuman kami berdua
Saya : "kamu ngajakin aku jalan cuma mau bahas soal beginian? Ayo pulang"
Saya menarik paksa tangannya lalu berjalan menuju tempat parkir motor hujan-hujanan, alhasil sampai parkiran motor kami basah kuyup, helm saya berikan padanya, kamipun pulang tanpa ada sepatah katapun yang terucap dari mulut kami.

"Eh kok kalian hujan-hujanan sih, gak bawa jas hujan ya?", sapa lely saat kami tiba di kontrakan. Saya membalas sapaannya dengan senyuman, febby turun lalu saya langsung tancap gas pulang. Saya bener-bener dibuat kecewa, itukan soal hubungan saya dan ova, orang lain cukup tau dari luarnya saja, waktu itu saya cerita ke febby karena saya yakin febby bisa menjaga kisah saya dengan ova, saya paling gak suka kalau hal pribadi sampai dibicarakan di tempat umum.


***BERSAMBUNG****


UPDATE 7 ADEGAN BERBAHAYA DIMULAI
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd