Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA OVA si gadis cantik broken home

UPDATE 8

ADEGAN BERBAHAYA DIMULAI

CHAPTER 2 = ARTI AWAL DAN AKHIR MENURUT FEBBY


Saya : "kamu gak basah kah nonton begituan melulu"
Febby : "ya basah lah, jomblo ya temennya film romantis begini, hehe"
Saya : "kok punyaku tegang banget gini ya feb?"
Febby : "hahaha, kena kamu, yeee yeee yeee, fajar konak, hahaha", tertawa puas
Saya : "kamu sengaja pakai baju sexy sama nonton filem semi biar aku nafsu?"
Febby : "iya eh anu, tadi itu kapsul obat kuat, aku minta sama gladis tadi malam kan aku keluar nganterin dia beli obat kuat biar si dayat berhenti maen game"
Saya : "tega banget kamu sama aku, kamu ada dendam sama aku?"
Febby : "dendam sih enggak, tapi gemes lihat itu kamu, salah sendiri tadi malam dipegang bentar aja gak boleh"

Karena jengkel sekaligus nafsu yang udah gak bisa dibendung lagi, saya mengambil pintu rumah yang ditaruh diatas meja lalu pergi keluar kamar. Seluruh pintu dan jendela saya pastikan terkunci semua, saya melepas pakaian dan celana di ruang tamu kemudian kembali ke kamar febby.
Saya : "nih lihat ulah kamu, punyaku jadi makin gede sama keras banget gak kayak biasanya"
Febby : "eh kok kamu telanjang sih jar??"
Saya : "gimana lagi feb, celana dalamku gak muat, jadi sesak rasanya"
Febby : "maaf jar aku kan niarnya becanda, ihh kok berotot gitu sih"

Kini saya benar-benar mencapai puncaknya, hal seperti ini baru saya rasakan pertama kali dalam hidup, saya menghampiri febby dan duduk di sebelahnya.
Saya : "gini feb, satu, kamu sengaja pakai pakaian sexy biar aku nafsu, dua, kamu ngasih aku obat kuat biar nafsuku makin menjadi sama nih burung jadi makin gede, tiga, masih kamu pancing lagi pakai film itu, tersiksa aku feb" kata saya lirih sambil menatap wajahnya yang imut itu
Febby : "haha, ya maaf jar"
Saya : "puas kamu?"
Febby : "puas banget jar udah berhasil ngerjain kamu, yeee yeee yeee"
Febby yang sedang duduk didepan laptop kaget melihat saya pindah posisi berdiri didepannya lalu jongkok kemudian merebahkan febby ke kasur, kaki febby ngangkang sehingga kemaluan saya menyentuh selakangan febby walau masih terbungkus celana pendek gemesnya itu, saya berbisik ditelinga febby.
Saya : "maksut kamu apa sih feb? Kamu serius pengen megang?", bisik saya sambil mengendus telinganya
Febby : "eh enggak kok jar aku bercanda, kamu marah ya? Maaf ya"
Saya : "pegang aja sepuas kamu"

Saya meraih tangan kanan febby dan mengarahkan tangannya agar dapat meraih kemaluan saya, febby terdiam menuruti apa yang saya mau tanpa mengucapkan sepatah katapun. "udah puas megangnya?", bisik saya, febby membalas dengan menggelengkan kepala. Kami pun ngobrol berbisik di telinga.
Saya : "kamu kenapa sampai sejauh ini sama aku feb?"
Febby : "aku sayang kamu"
Saya : "aku udah punya ova"
Febby : "tapi aku sayang kamu"
Saya : "kita baru ketemu berapa kali?"
Febby : "tapi kita udah kenal lama"
Saya : "aku sekarang beda sama yang kamu kenal dulu"
Febby : "aku sayang kamu"
Saya : "alasan kamu sayang aku?"
Febby : "aku sayang kamu"
Saya : "iya, alasan kamu apa?"
Febby : "aku sayang kamu"
Saya : "aku nanya serius"
Febby : "udah ku jawab serius"
Saya : "aku gak mau nyakitin hati ova"
Febby : "jadi kamu milih nyakitin hati aku?"
Saya : "aku ngikut kamu aja maunya gimana"
Febby : "jodoh memang ditangan Allah tapi kita juga berhak untuk memilih siapa yang kita pilih"
Saya : "ova datang lebih dulu feb, kamu harus ngerti itu"
Febby : "iya aku tau, tapi aku sayang kamu"
Saya : "aku bisa membalas rasa sayang kamu, tapi dilain sisi aku gak bisa ninggalin atau ingkar janji sama ova"

Febby diam, saya mengambil posisi berdiri setengah badan dengan bertumpu pada lutut dan kaki, kemaluan saya nempel di selakangan febby dan masih dipegangnya, tegang, keras terlihat seperti rudal yang ingin segera lepas landas. Saya mengalihkan pembicaraan ke topik lain, pokoknya bagaimanapun febby harus tertangkap tanpa adanya status di awal.
Saya : "kalau kamu jalan sama aku, lain cerita, aku baru penasaran sama hal beginian"
Febby : "aku bisa kok bikin kamu seneng"
Saya : "kamunya kan bilang pengen menghindar dari hal-hal berbau sex"
Febby : "tapi kamu beda jar, kamu baik, udah ku pancing berkali kali kamu tetap kalem"
Saya : "sekarang kan kena pancing"
Febby : "kalau cowok lain pasti udah maksa, mungkin aku udah diperkosa"
Saya : "kamu bikin aku bingung feb"
Febby : "kita jalani aja yuk jar, temenin aku biar akunya gak terjerumus ke sex bebas lagi, please"
Saya : "endingnya nanti aku tetap ninggalin kamu"

Febby menarik badan saya, muka kami kini berdekatan.
Febby : "cium aku jar, peluk aku, obatin rasa ini"
Saya : "aku gak jago feb"
Febby : "trus mau kamu gimana?"
Saya : "kamu diatas ya, kan kamu yang pengen megangin tuh burung"

Kami berganti posisi, febby melepas pakaiannya satu per satu. Bulu itu sampai sekarang (2020) masih terlukis jelas di memory otak saya, milik ova tembem mulus tanpa bulu sedangkan punya febby sepertinya sama sekali belum pernah dicukur, tapi terlihat mempesona menghiasi bibir vagina yang setipis bibir mulutnya. Payudaranya sedang, bulat, kencang dan menantang, putingnya merah muda sedikit kecoklatan.
Febby : "kita mau ngapain jar?"
Saya : "kan kamu yang ngasih umpan"
Febby : "Aku dapat awal, dia dapat endingnya"
Saya : "maksutnya?"
Febby : "Aku dapat ini boleh ya? Kamu nikah aja sama ova, tapi perjaka kamu sama aku", matanya sedikit berlinang air mata.

Febby duduk dipaha saya lalu mengusap lembut bagian kepala turun ke batang kemudian mengocoknya. Sambil menikmati apa yang dilakukan febby saya berfikir "ya sudahlah". Febby gadis yang saya suka semasa SMP, kini telanjang diatas tubuh saya sambil mengocok kejantanan saya.

Saya : "sini kamu", febby melepaskan kocokannya lalu merangkak mendekati muka saya lalu berbisik
Febby : "iya sayang", tangannya kembali meraih kemaluan saya lalu menggesek kan di bibir vaginanya, terasa licin.
Saya : "setahun lebih telah berlalu, dia kembali ke jogja 3 tahun lagi"
Febby : "kita manfaatin 3 tahun ini sebaik mungkin", mulutnya mendekati mulut saya lalu kami berciuman mesra.

Febby gak kalah jago dibanding ova hanya berbeda caranya saja, ova ganas dan fokus menikmati rasa itu, sedangkan febby lebih menyukai permainan yang diimbangi dengan romantisme percintaan. Kami berciuman lumayan lama, mata febby terpejam menikmati cumbuannya sambil menggesekkan batang saya di bibir kemaluannya. Febby melepas ciuman kami lalu berbisik, "aku mulai ya, punya kamu gede banget entah muat apa gak jar". Mendengarnya jantung ini berdetak kuat.

Febby : "kok gak dijawab?"
Saya : "..............."
Febby : "jaim kamu, awas kalau abis ini ketagihan gak aku kasih lagi lho"

Bisikan itu berubah menjadi ciuman di telinga, turun ke leher saya kemudian dia ciumi dada saya juga, reflex febby hampir saya tabok karena geli campur kaget saat lidahnya menjilat puting saya, wkwkwk. Dia terus mengecup sambil sesekali menjilati badan saya sampai ke paha. Karena geli campur konak yang usah gak tertahan dari tadi, saya mengarahkan kepala febby mendekati batang kemaluan saya.
Febby : "cieee ada yang udah gak sabar"
Saya : "buruan ah feb kamu tega banget nyiksa aku dari tadi"
Febby : "bentar, kamu kan bonekaku"

Febby mulai menjilati batang kemaluan saya, sensasi ini sangat berbeda saat bersama ova, saat ini saya merasa diperhatikan penuh, seolah-olah febby tau semua yang saya mau. Dan masuklah kepala kejantanan saya di mulutnya, febby melirik saya sebentar kemudian dikeluarkannya. "mulut aku penuh banget rasanya", lalu dia melanjutkan aksinya lagi. Masuk berlahan hingga habis setengahnya, kembali ke bagian kepala, didalam mulut lidah febby memainkan bagian itu, lalu kembali masuk hingga habis setengah batang kemaluan saya, dan dilakukannya berulang-ulang. Sungguh luar biasa, sangat berbeda dengan ova yang suka memompa dengan cepat. Kali ini rasa nikmat muncul secara berlahan dan saya sangat menikmatinya. Febby semakin semangat memainkan mulutnya saat melihat kepala saya menengadah dan terpejam. Mungkin karena lidahnya capek dia berusaha memasukkan batang saya hingga habis, saat ingin dikeluarkan batas antara kepala dan batang terasa tersangkut di langit langit lunaknya di pangkal lidah. Sesekali dia mainkan juga biji-biji saya, inilah yang namanya kenikmatan "4 sehat 5 sempurna", wkwkwk.

5 menit berlalu….

Saya : "kamu gak capek feb?"
Febby : "capek sih, kamu kayaknya masih mau, makanya aku gak berhenti", jawabnya sambil mengocok.
Saya : "kamu coba berbaring di kasur"
Febby : "mau kamu apain?"
Saya : "nurut aja"
Febby : "katanya belum pengalaman?"
Saya : "mau praktek di film yg kamu tonton itu"

Febby terlentang, saya mengambil posisi untuk menjilati vaginanya, aroma khas ini kembali mengingatkan saya kepada ova.
Febby : "eh jangan sayang, aku belum pernah digituin"
Saya : "udah kamu diem aja"
Febby : "punyaku gimana menurut kamu?"
Saya : "cantik banget feb" jawab saya sambil membelai bulu kemaluannya yang tipis itu, mungkin panjangnya sekitar 1cm.
Fenby : "nanti aku cukur deh"
Saya : "jangan, aku suka begini"
Febby : "tapi jangan dilihatin terus, aku malu"
Saya : "aku mulai ya feb"

Febby mengangguk, kecupan pertama pun mendarat di bibir vaginanya yang udah basah itu. "Ohhhhh sayaaangkuuuuu", eluhnya. Kemudian saya jilat bagian kacangnya, tangan febby meraih kepala lalu menjambak rambut saya. Jilatan demi jilatan saya lakukan dibagian itu, febby menggerakkan pinggulnya sambil mendorong kepala saya berasa ingin menenggelamkan muka saya di vagina febby. Jemari saya mulai menusuk lubang vaginanya, membuat saya kembali teringat ova pada saat kami membahas rencana ML setelah pengumuman kelulusan. Sambil menjilati dan mengecup kacang itu, secara berlahan jemari tengah saya masuk ke liang vaginanya hingga menyentuh bangian dalam. Kaki febby mendadak menegang, "ahhhhh sayang, enak banget sayang, terus dibagian situ". Karena posisi ini menyulitkan saya (waktu itu masih newbie), terbesit di otak bagaimana kalau lidah saya diganti jempol, jadi jari tengah tetap bisa menusuk-nusuk, jempol menggantikan lidah memainkan kacangnya.

Kemudian saya duduk, febby hanya memandangi saya sambil menggigit bibirnya. Saya buka lebar kakinya dan kembali memainkan vaginanya. Jempol bergerak seperti orang main stick play station, jari tengah bergerak maju mundur.

"ahhhh, sayaaang….. Emmmhhh…..", febby mencengkeram tangan saya sekuat tenaga lalu tubuhnya mengejang seperti orang tersengat listrik atau ikan yang tergeletak di tanah. Saya tertawa karena febby terlihat sangat lucu, tetapi dibenak saya berkata "kok gak muncrat kayak ova ya?"

Saya : "hahahha, kamu kenapa feb?"
Febby : "huhhh, aku keluar"
Saya : "iya ini banjir basah banget tuh lihat"
Febby : "jari kamu itu nakal banget"
Saya : "enak gak?"
Febby : "he'em….."
Saya : "mau lagi?"
Febby : "udah ah nanti kamu capek"

Saya lalu menduduki perut febby dan memandang wajahnya kemudian memegang payudaranya karena sedari tadi belum saya pegang. Ukurannya pas ditangan, beda sama punya ova yang terasa meluap. Setiap berganti posisi selalu mengingatkan saya saat berduaan dengan ova, posisi ini sama persis saat saya menjepit kemaluan di dada kemudian bergerak maju mundur sampai bisa keluar masuk juga di mulutnya. Tapi punya febby kayaknya gak bisa, bisa sih tapi kasihan febby kepalanya harus maksa nunduk.
Febby : "kamu mau diemut lagi?"
Saya : "gak ah, pipi kamu aja masih merah gitu"
Febby : "gak apa-apa aku suka"

Karena febby bilang begitu sayapun memasukkan kemaluan saya dimulutnya lalu saya tekan sampai terbenam semua, saat saya menggerakkan maju mundur yang pertama febby mengernyitkan dahinya. "hmmmmm… hmhmmffff….", tangannya menampar-nampar paha saya, lalu saya rudal pun saya tarik keluar.
Saya : "kenapa feb??"
Febby : "uhuukkkk… uhukkkk… jangan mentok gitu jar tenggorokanku rasanya gatal kayak digaruk-garuk"
Saya : "ya maaf feb"
Febby : "gini aja deh biar kamu gak kasar kayak tadi"
Dia bangun dan menyuruh saya tiduran, febby duduk di dada membelakangi saya lalu tangannya meraih kemaluan saya dan mengocoknya pelan. Saat saya ingin meraih payudaranya dari belakang, tiba-tiba febby menundukkan kepala sambil mengangkat pantatnya lalu mengulum kemaluan saya. Vagina febby tepat berada di depan muka, kemudian didorong hingga menghujam muka saya. Disini saya baru tau apa yang dia maksut, ini adalah gaya 69. Tanpa disuruh saya langsung menjilati vagina febby dengan lahap, sesekali menghisap lalu menelan cairannya, rasanya anyir. Awalnya saya sampai menahan nafas karena liang duburnya berada tepat didepan hidung, ternyata saya salah besar, tidak ada bau apapun selain bau khas dari vagina febby yang sangat wangi. Kami saling menikmati, tidak ada suara yang keluar dari mulut kami selain suara eluhan yang tertahan di kerongkongan karena mulut kami asyik saling mengoral. Febby kembali mengejang seperti orang tersengat arus listrik, dia menekan vaginanya hingga saya sulit bernafas, cairan itu terasa meleleh dimulut saya. Febby lemas, dia membaringkan badan disebelah saya.
Febby : "mulut kamu nakal banget sayang"
Saya : "lihat nih mulutku basah"
Febby : "aduh maaf ya"
Saya : "gak apa-apa, aku suka"
Febby : "punya kamu dari tadi keras banget jar, kok bisa berdiri sendiri gitu sih"

Saya bangun kemudian duduk setengah berdiri bertumpu dengan lutut, kaki febby saya buka lebar lalu saya maju mendekat hingga kemaluan kami bersentuhan. Saya pandangi wajah febby turun hingga vaginanya, febby meraba dada saya dengan lembut.
Febby : "kamu udah yakin?"
Saya : "biar adil kan maksut kamu"

Febby mengangguk

***BERSAMBUNG***

NEXT UPDATE

UPDATE 9

ADEGAN BERBAHAYA DIMULAI

CHAPTER 3 = 4 SEHAT 5 SEMPURNA

MAAF PARA SUHU, MALAM INI OVA ISTRI SAYA NGAJAK JALAN-JALAN, KALAU SEMPAT NANTI MALAM SAYA UPDATE LAGI
 
UPDATE 8



***BERSAMBUNG***

NEXT UPDATE

UPDATE 9

ADEGAN BERBAHAYA DIMULAI

CHAPTER 3 = 4 SEHAT 5 SEMPURNA

MAAF PARA SUHU, MALAM INI OVA ISTRI SAYA NGAJAK JALAN-JALAN, KALAU SEMPAT NANTI MALAM SAYA UPDATE LAGI
Dikasih obat apaan hu? Penasaran jdnya....haaaajar
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd