Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[One Shot] Hadiah Ulang Tahun ke-17 Mega

RedZone538

Adik Semprot
Daftar
25 May 2016
Post
101
Like diterima
23
Lokasi
Indonesia
Bimabet
"Selamat ulang tahun ke-17, Mega..." ucapku kepada Mega, salah satu keponanakanku yang kini sudah berusia 17 tahun.
Istriku yang berada di belakang tiba-tiba berbisik, "Yah, dia minta sesuatu darimu..."
"Apa itu?" tanyaku kepada istriku, dia hanya menjawab, "Tanya aja dirinya, pasti kamu akan terkejut..."
Setelah mulai sepi, aku pun bertanya ke Mega, "Kata Tari (nama istriku), kamu ingin minta sesuatu dariku, apa itu?"
Mega agak terkejut kemudian menunduk malu, aku kemudian bertanya, "Apa sih?"
"Jadi sebenarnya kemarin aku minta ke tante Tari, boleh nggak aku diajari sama om Radit..." ucap Mega.
"Ajari apa? Motor?" tanyaku, dia menggeleng.
"Mobil?" tanyaku kembali, namun dia menggeleng kembali.
"Bersetubuh..." bisik Tari dari belakang sambil memeluk tubuhku dengan tangannya, aku terkejut.
Mega menunduk, aku tercekat, sementara Tari berusaha memasukkan tangannya ke dalam celanaku, tapi aku menolaknya halus.
"Kamu udah ngomong ke papa mamamu?" tanyaku, tiba-tiba Tina dan Tono dari samping berkata, "Sudah, Dit..."
"Hah???" ucapku terkejut mendengarnya.
Satu menit aku berpikir, kemudian aku berkata, "Baiklah, aku akan mengajari Mega... Kalian semua sudah gila tapi..."
Tono berbisik di telingaku, "Kalau mau ngentot Tari juga boleh kok..."
"Dah gila lu, Ton..." ucapku. "Serius lho tapi..." ucap Tono membuatku menghela napas sekali lagi.
"Oke, Mega, om akan ke kamarmu jam 9 malam, ya..." ucapku, dia pun mengangguk lalu pamit masuk ke dalam kamarnya.
"Tar, susul aku ke kamar Mega jam 10 malam..." ucapku, Tari mengangguk.

Jam 9 malam telah tiba, Mega mengenakan pakaian tidurnya yang memang tak jarang menggoda imanku. Aku tersenyum dan duduk di sebelahnya setelah menutup pintu kamar.
"Pintunya gak ditutup, om?" tanyanya membuatku tersenyum.
"Buat apa? Orangtuamu kan sudah tau, istriku juga sudah tau..." ucapku membuatnya tersenyum.
Aku pun membuka pakaian tidurnya secara perlahan, terlihat tubuhnya yang sangat menarik dan tentunya belum dijamah oleh pria manapun. Branya yang berwarna putih sepadan dengan warna celana dalamnya. Aku membuka bra berwarna putih itu, payudara yang berada di dalamnya terbebas dari bra. Mega menunduk membuatku membuka celana dalam miliknya. Aku membuka bajuku, kemudian aku membuka celanaku dan menyisakan celana dalam. Aku masih mempermainkan tubuh perempuan itu khususnya alat vital kewanitaannya.
Mega diam namun lama kelaman karena rangsangan yang ku berikan, suara desahan mulai keluar dari mulutnya.
Aku pun melepaskan celana dalam yang ku kenakan dan ku pangku sang gadis yang baru saja berusia ke 17.
Orgasme ia dapatkan tak lama setelah itu, ia menggelinjang di pangkuanku. Saat yang ku tunggu tiba, karena tubuhnya naik ke atas begitupula dengan memeknya, kontolku ku masukkan perlahan ke dalam memeknya.
Gadis itu pun terkejut dengan keberadaan kontolku di dalam memeknya namun ia tak melepaskan, namun berusaha memasukkannya lebih dalam. Keperawanannya tak lama kemudian berhasil ditembus, agak menjerit, namun tak lama.
Desahan dan lenguhan menghiasi malam itu, Mega beberapa kali orgasme.

Jam menunjukkan pukul 10 malam, Tari membuka pintu kamar Mega. Mega yang ada di pangkuanku agak terkejut dan berusaha menutupi tubuhnya.
"Tar, kunci pintunya sekarang dan lepaskan pakaianmu..." ucapku yang langsung dilakukan Tari. Mega yang masih di pangkuanku hanya terdiam dan tertunduk malu. Karena kontolku masih berada di memek Mega, aku pun kembali mempermainkan tubuhnya. Mega melenguh, mendesah, dan meracau karena kenikmatan yang ia rasakan. Tari yang melihatnya tersenyum dan mulai mempermainkan tubuh Mega hingga akhirnya kelelahan, aku pun juga sudah berhasil membuatnya tertidur di pangkuanku. Tari memborgol tangan Mega, lalu membaringkan tubuh Mega di ranjang.

"Mas, aku ingin bermain dengan Mega ya, kamu sodok aku dari belakang..." ucap Tari. Aku menyanggupinya.
Aku pun segera menyetubuhi istriku dengan gaya anjing (doggy style), sementeara itu istriku sekarang sedang menjilati memek dan meremas toket milik Mega. Mega terbangun dan terkejut tapi tak bisa berbuat apa-apa, terlebih karena tangannya terborgol. Desahan dan lenguhan terdengar dari keduanya, Tari mengalami orgasmenya, tak lama kemudian Mega pun menyusul. Mega dan Tari kemudian saling memeluk, sementara aku yang masih belum keluar kini memasukkan kontolku ke dalam memek Mega. Mega orgasme kembali, aku pun memasukkan kontolku ke memek Tari, kali ini Tari mendesah dan akhirnya beberapa saat kemudian, aku dan Tari orgasme bersamaan. Aku pun kini berbaring di tengah-tengah dan tanganku merangkul mereka sambil terkadang meremas payudara mereka berdua, hingga akhirnya kantuk tiba dan aku pun tertidur pulas.

Pagi harinya, aku terbangun duluan dengan kedua wanita yang tadi malam ku setubuhi masih terlelap di sampingku. Borgol yang berada di tangan Mega kini aku lepaskan. Aku menutupi tubuh mereka dengan selimut, sementara aku kini berpakaian. Aku pun pergi ke dapur sambil menyeduh teh hangat untuk menghangatkan tubuh di pagi yang cukup dingin ini.

"Dit," ucap seseorang membuatku membalik badan dan terlihat Tono yang berdiri di situ dan berpakaian rapi sambil di sampingnya ada koper berukuran cukup besar.
"Kenapa, Ton?" tanyaku sambil meminum kembali teh hangat yang ku buat.
"Aku kan harus pergi ke luar kota selama sebulan, tolong jaga istri dan anakku ya, dan buat mereka bahagia juga dengan kontolmu..." ucap Tono tanpa basa-basi.
"Dah gila, tapi kau rela aku gauli Tina?" tanyaku, dia menjawab sambil tertawa, "Aman, Dit... Asal dirimu dan bukan orang lain..."

Aku kembali ke kamar dan kulihat mereka berdua masih terlelap, lalu ku sembunyikan pakaian mereka.
"Selamat pagi, Tina, sarapan apa pagi ini?" tanyaku kepada Tina yang sedang berada di dapur.
"Nasi goreng, Dit. Tono udah pergi ya?" ucap Tina, aku menjawabnya, "Udah, barusan dia ku antar ke depan..."
Aku melihat ia telah mematikan kompor dan memasukkan nasi goreng ke empat piring yang tersedia. Aku kemudian memeluk tubuhnya dari belakang.
"Dit, apa-apaan?" tanyanya namun tidak ada nada kesal di suaranya.
"Kamar Mega udah ku kunci, lagipula mereka juga gak masalah kalau kamu nanti ikut..." ucapku.
Aku yang merasa ada angin segar segera melancarkan seranganku dengan memasukkan jari jemariku ke dalam roknya, dia ternyata tidak menggunakan celana dalam, sehingga memudahkanku untuk menjelajahi memeknya.
"Dit, jangan, dit..." ucapnya namun tak menolak tanganku yang kini sudah ada di dalam memeknya.
Beberapa kali penolakan namun akhirnya kemudian dia mendesah hingga akhirnya dia mengalami orgasme, tubuhnya lemas dan akhirnya ku masukkan ke kamar Mega. Mega dan Tari terkejut melihat Tina ku bawa ke dalam kamar.
"Tari dan Mega, tolong beri dia kenikmatan, ya... Aku mau bawa sarapan buat kita semua..." ucapku sambil membaringkan tubuh Tina.
Aku pun kemudian membawakan empat piring nasi goreng ke kamar Mega, kali ini tubuh Tina sudah telanjang bulat dengan remasan dan elusan dari kedua wanita yang ada di sebelahnya. Setelah makan, ketiga itu saling bergelut sendiri dan berusaha mencapai kenikmatan.
Berhari-hari selama sebulan kami pun memadu kasih bersama. Mega pun kini resmi menjadi istri siriku begitupula dengan Tina, namun Tina masih menjadi istri sah dari Tono.
Aku punya dua anak dari Tari, tiga anak dari Mega, dan satu anak dari Tina

(TAMAT)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd