[
”No, thats not a luck. You dug me. You’re a genius”
“
Ok, I did. Saya mengakuinya dan saya,” Katrin menatap mataku.
“Tidak menyesalinya.” Tegas dan menantang.
”Ok
dear, beri saya waktu untuk membaca habis dan saya berharap bisa membantumu, walau saya tidak yakin saya masih punya ruang untuk menolongmu.” ”
Doct.. dont say that”
”Kamu meneliti lebih dari tiga tahun Kat. Untuk seseorang dengan kapasitas sepertimu, apa yang bisa lolos dari pengamatanmu?”
”if u told me that iam a genius, then what creature are you?” Katrin menatapku dengan kesal.
“dengan sebuah artikel pendek sederhana, kamu menemukan saya, Kat.” jawabku.
”
really? Saya tidak bodoh Dok. Kamu yang membiarkan dirimu ditemukan. Itu seperti..” Katrin membuka handphonenya dengan cepat.
”Ini.. artikel ini, Terlalu banyak kesalahan
expertise di artikel ini. Apakah ada kalimat lain yang lebih tepat dari Hantu yang menampakkan dirinya?” Pertanyaan Kartin memancing senyumku. Mata Katrin sedikit terbelalak.
”
Oh well.. i didnt see it coming, Doct. Saya baru menyadarinya sekarang.
Just now. Oh My.. how foolish i am. Ini bukan tentang hantu yang menampakkan dirinya, atau hantu yang membiarkan dirinya ditemukan. Ini bukan tentang saya yang menemukanmu dok. Tapi.. ” Katrin mengambil gelas didepanku dan meneguk sedikit air disitu. ”Kamu yang menemukan saya?” katanya seolah tak percaya.
Gw nyaris tergelak, tetapi mataku yang bersinar dan anggukan kepalaku menyetujui kesimpulannya. ”Kesalahan di level
expertise sepertiku, hanya bisa ditemukan olehmu Kat. Mereka yang lain menyalahkan
grammar, time line, plot, perspective, character, dan segala teori penulisan artikel. Tapi berbeda denganmu Kat. Kamu melihat apa yang saya lihat.” Kataku sambil mengeluarkan kertas amnanesaku.
Aku yang menemukanmu Kat, dan aku yang membawamu ke hadapanku. Kamulah satu-satunya alasanku kesini, ke kota ini.
[/QUOTE]
Ini salah satu dialog favorit saya dog. Salut dok