Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG One Night Stand Specialist

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Aahhh nurse lisa. Terlalu banyak karakter yang menggoda. Nice story!
 
Anjaaay nurse Lisa binal juga .. Jadi malam nanti siapa dok ... Vita out karena rule nya cukup semalam saja .. Nira, Lisa apa Katrin
 
<<PART 6>>


Belum tentu yang diluar adalah dr.Nira walaupun Gw ga kepikir kemungkinan lain. Gw ga pesan apa-apa jadi tidak mungkin dari pihak hotel. Ok, Kalau misal itu memang dr.Nira, apa Gw berani buka pintu dengan resiko dia menerobos masuk ke kamar dan melihat Vita di kamar Gue?

”Ting tong!” bel berbunyi lagi!
”Dok.. ada yang ngebel tuh, ga dibukain?” tiba-tiba Gue dengar suara Vita mengejutkanku. Makin dag dig dig saja ini jantung.
”Eh iya, mungkin dari RS mau jemput Saya. Kamu tunggu disini aja ya. Jangan keluar ntar ga enak kelihatan orang RS.” kata Gue.
”hihi.. siap Dok.” kata Vita ketika Gw memakai celana dan kaos. Gue berjalan mendekati pintu dan mengintip sedikit dari peephole. Seorang pria.. room boy?

”Maaf mengganggu istirahatnya pak.. kami telepon bapak ke kamar tidak diangkat.. mungkin salah meletakkan gagang telpon ya pak?” kata pemuda itu dengan sikap hormat.
”Oh, ya. Ada apa mas?” tanyaku.
“Begini Pak.. Ada yang menunggu Bapak di lobby.. jemputan dari Rumah Sakit katanya. Kalau Bapak mau menyampaikan apa, bisa saya bantu pak.”
“ibu-ibu ya mas yang jemput?”
“oh bukan Pak.. pak sopir begitu Bapak..” kata si room boy. Lho, bukan dr.Nira?
“hmm gitu. Ya suruh tunggu aja ya mas. Saya mandi dulu. Belum breakfast juga kan saya..”
”baik Pak, akan saya sampaikan ke bapak sopir yang bersangkutan..”

**

Gw masuk ke kamar dengan sedikit heran. Sasaran pertama Gw adalah HP, dan ternyata tidak ada WA dari dr.Nira. hmm..
”Siapa Dok? Dari rumah sakit?” tanya Vita sambil menggeliatkan tubuhnya seperti anjing atau kucing yang baru bangun tidur. Gw mengganggukkan kepala. Penis gw langsung menegang melihat moleknya tubuh Vita.. Payudaranya yang bulat mungil dengan paras manis wajah Vita. A nocturnal penile tumescence. Gw menghela nafas dalam dalam, lalu masuk ke kamar mandi.
“Pakai baju Vit.. waktunya Saya kerja lagi.” Kataku hampir tanpa perasaan.
”Ga ronde kedua nih? Kayaknya tadi lihat ada yang nongol di celana..” goda Vita sambil tertawa ringan. Gw pengen banget. Tapi Gw ga mau,Vit.
”Udah ditunggu sopir di depan Vit..” kata Gw lalu menutup pintu kamar mandi dengan nada dingin. Aku berusaha bertelepati, bahwa tidak akan ada seks lagi dengannya.

**
Vita sudah memakai bajunya lengkap ketika Gw keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit.
”Mau mandi dulu?” tanyaku. "Sori ya Vit, saya harus ke RS. kalau kamu mau breakfast, makan aja dibawah sendiri ya"
”Enggak Dok. Makan di rumah saja. Kan kamu buru-buru juga. Cuci muka aja deh.” katanya sambil berjalan menuju wastafel. ”wajahmu kayak mikir apa gitu, Dok?” tanya Vita. Iya mikirin dimana si dr.Nira.
”Oh gpp kok. Mikir mau ronde kedua tapi waktunya ga ada. hehehe” jawab Gue asal sambil memakai baju dan celana.
”Mau saya hisap? Quicky kayaknya keburu deh Dok.. hihihi” Goda Vita. Emang keburu Vit, Cuma Gw emang ga mau, titik.
”hehehe.. Gw lama keluarnya kalau dihisap doang Vit, ah. Next time ya..” kataku.
”iya Dok. Kabarin aja. Senang bertemu denganmu, bisa bikin Vita nyaman dan orgasme. Enak banget tidurnya semalam. Biasa gampang kebangun, nah ini.. pulassss”
”Iya Vit. Yuk udah siap kan? Jangan lupa tasmu..” kataku. Otakku mulai memindah file bernama "Vita" ke sebuah folder bernama "ONS Collections". Dingin, tanpa perasaan. Kami sama-sama memberi dan menerimanya semalam. Sudah cukup.

Gw siap berangkat ke RS, maju berjalan menuju pintu kamar ketika tiba-tiba Vita memeluk Gw dari belakang. Tangannya melingkar di pinggang Gw. Kepalanya bersandar di punggung Gw.

”Entah kenapa Dok, Vita merasa ini perjumpaan kita terakhir.. semoga Vita masih diberi kesempatan untuk bertemu Dokter..” katanya lembut. Perasaan wanita memang luar biasa.


**

Gw tidak pernah bercinta lebih dari 1x dengan gadis-gadis One Night Stand itu. Gw lakukan yang terbaik untuk membuat mereka orgasme, thats it. Tujuan Gw bukan orgasme Gue, tapi mereka. Kadang gagal, lebih sering berhasil.

Apa yang Gw kuatirkan, bertemu dr.Nira di lobby, nge-gep gw dengan Vita, tidak terjadi. Pak Luki, sopir Rumah Sakit yang menjemput Gw. Tidak ada WA lanjutan dari dr.Nira dan itu sukses membuat Gw bertanya-tanya.

Gw buka aplikasi itu dan nyalain fitur looking for nearby lagi. Beberapa foto gadis cantik bermunculan. Beberapa gadis sama dengan kemaren. Ada yang tetap berusaha chat Gw tapi Gw tidak tertarik. Ketersediaan wanita melimpah dimana-mana, di kota apapun yang Gw datangin, sebagian mencari cinta, sebagian menukar uang dengan seks dengan kode “BO” atau “Sing Song”, sebagian lagi hanya mencari kawan dan sedikit diantaranya, looking for good sex, tanpa embel-embel duit.

Gw tidak pernah membayar untuk seks. Kategori ini bukan hanya terlalu mudah, tapi juga tasteless. Seperti kamu masuk warung ayam goreng, tapi kamu gak boleh bawa pulang itu ayam goreng. Kamu cuma boleh cium, jilat, atau masukin kontolmu ke lobang pantat ayam itu, lalu silakan bayar dan pulang, karena pria lain antre menunggu.

Gw juga tidak sedang mencari kawan atau cinta. Mereka yang mencari seks lah yang masuk dalam kategori ONS Gw, tapi bukan hanya itu filternya. Ada variabel smart dan good looking. Dan untuk menemukan yang seperti Gue mau butuh trik, teknik dan strategi.
Terkadang gadis itu terlihat mudah ditaklukkan, tapi ternyata sangat sulit. Sebaliknya, ada yang terlihat sangat berkelas kemasannya, tetapi hanya dalam beberapa kalimat, sudah mau datang ke kamar Gw. Seperti Vita. Buat Gw, Vita bukan cewe murahan. Semua wanita jadi mahal dan murah tergantung kondisi. Kalau lu tipe dia, dia bakal jadi jual murah. Kalau lu bukan tipe dia, dia bakal pergi. Sesederhana itu. Tapi biar dia sudah jual murah, bukan berarti lu bakal gampang tidurin dia. Wanita bukan Pria yang so predictable. Dia jual murah untuk sebuah mata uang yang Gw sebut “pria berkelas”. Wanita yang “jual murah” ini gak bisa lu beli dengan tampang lu yang ganteng, duit lu, atau perhatian lu.

"Pak Luki.. tolong berhenti di depot depan itu ya, saya belum sarapan tadi. Temani saya makan ya Pak. Kalau sudah, ya ngopi atau ngeteh ya Pak, biar saya tidak sendirian." kataku.

**

“Hai Dok.” sapa Nurse Lisa. Harum parfumnya menyenangkan. Ada aroma mesum dipikiran Gw karena kemaren lihat dia di lobby hotel dengans seorang pria.
“Hi Lisa, nyenyak tidurnya semalam?” tanya Gw sambil tersenyum. Kami cuma berdua di ruangan ini.
”Eh, agak susah sih Dok.” jawab Lisa.
”Kecapekan ya?”
”iya dikit.. banyak pikiran”
”iya kelihatan wajahmu kurang cerah.” kataku. Mungkin Gw salah kira.
”Gitu ya Dok? Kurang belaian Dok..” kata Nurse Lisa mengagetkanku. Berani juga ni anak..
”Maaf Dok becanda... hihihi”
”Semalam masih kurang di hotel?” tanya Gue nekad aja. Lisa menatap Gw seolah tak percaya dengan apa yang dia dengar.
”Saya lihat kamu sama seorang pemuda seusiamu. Pacar kamu?” Lisa terlihat salah tingkah. Dia kemudian mendekatiku.
”iya Dok.. jangan bilang siapa-siapa ya Dok. Kok bisa tahu sih, apa Dokter nginap disana juga?” Gw menganggukkan kepala, lalu duduk dan melirik jam.

”Iya itu bikin pusing Dok. Pacar saya cepat sekali keluarnya, saya belum apa-apa. Trus dia langsung tidur.. bete kan..” kata Nurse Lisa.
”Ya bisa saja karena dia sudah terangsang berat..” jawabku.
”Gitu ya Dok. Dia sih memang bilang saya cantik dan seksi sekali Dok.”
”Oh ya?”
”Idih, Dokter! Eh beneran lo Dok, jangan cerita siapa-siapa..”
”mau cerita siapa emang? Eh, ada lihat dr.Nira?”
”Ada tadi, kenapa Dok? Hayoo suka ya.. hihihi”
”gak lah, udah punya laki juga..”
”ya buat selingan Dok..” kata Lisa. Matanya menatap mataku beberapa detik.


Ini kedua kalinya dia bilang begitu. Kode keras.

And again…A nocturnal penile tumescence. Nurse Lisa bergerak perlahan mendekatiku. Mata kami tetap saling melihat.

”Selingan?” tanyaku pelan.
”Kalo dua orang saling membutuhkan bagaimana Dok?”
”Buatmu itu boleh?” tanyaku.
”Gak tau ya Dok.. saya bingung juga..” Kata Nurse Lisa. Matanya menangkap gerakan tanganku yang berusaha menutupi tonjolan di celanaku.

”hihihi.. dokter bangun ya..” Kata Nurse Lisa. Gw terhenyak melihat tangannya bergerak naik dan melepas satu kancing bajunya. Nurse Lisa menunduk dan seolah berbicara pada penis Gw.
”Kita belum kenalan ya dek.. Mau kenalan ama kakak?” katanya dengan tersenyum. Jelas kancing bajunya yang dilepasnya membuat Gw bisa melihat belahan payudaranya yang montok. Gw menelan ludah.

Tiba-tiba kudengar pintu terbuka. Nurse Lisa bergerak sangat cepat ke kanan, meraih remote AC dan seolah membetulkan suhu AC.

”Pasien sudah menunggu, bisa dimulai Dok?” terdengar suara Nurse Rini.

”Terima kasih Rin.. bisa kok, langsung aja panggil ya” jawabku. "Iya Dok.." Rini menutup pintu.

”Nanti malam ya Dok pulangnya? Kalau perlu bantuan packing, saya bisa datang bantuin Dok..” kata Nurse Lisa sambil tangannya mengelus tangan Gw, lalu berjalan keluar ruangan.

”Tok-tok tok..” pintu terbuka, pasien pertama Gw masuk.
”Ayo silakan duduk, Katrin..” kataku.

”Akhirnya kita bertemu lagi, Dok. Ini ada buku karyaku, seperti yang kujanjikan.” katanya. ”Aku menulis namamu di daftar terima kasihku”


Yes, its been a while. Dialah satu-satunya alasanku mau datang ke kota ini.



**
memikat bener ini cerita ... cara bertuturny smart, alurny bagus ...everything is the best, kalo sy siihh yess, oukhhhh
 
mantaappp ,, ditunggu kelanjutanya dok threesome Dr. Nira dan Nurse Lisa ,,, heee
 
The way you write it, so good doc! Semoga lanjut terus, di update index dong, biar yg ga bisa rutin pantau bisa segera follow up ceritanya. Keep up the good work!
 
Wah ada pendatang baru nih...
Jadi nanti malem edisi suster, pasien atau melanjutken dokter yo...
Lanjut dok pasiennya nunggu
 
Siapa pun anda, mau dokter atau bukan, yang jelas suhu adalah penulis kawakan. Penuturan, alur, kosa kata dan pemenggalan nya luar biasa. Seperti baca novel. Selamat suhu, semoga ampe tamat
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd