Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY NERAKA DI TENGAH HUTAN

kubenB

Suka Semprot
Daftar
19 May 2011
Post
8
Like diterima
24
Bimabet
NERAKA DI TENGAH HUTAN PART.1

Perkenalkan namaku Gandie, umurku 32 tahun, aku bekerja di perusahaan swasta di kota "J". Bentuk tubuhku biasa saja dengan tinggi 160, berat 55, yang membuatku terlihat semok, tapi hanya dibagian paha dan pantatku yg bisa dibilang sexy. Sejak dulu aku memiliki keinginan untuk berpergian ke daerah pedalaman yang masih primitif, sekedar ingin mengetahui bagaimana perbedaan hidup di kota besar dan pedalaman.

Suatu hari, bosku yang bernama Rizal memanggilku untuk membahas program kantor yang sedang kita dalami, dan akhirnya beliau memutuskan aku untuk pergi ke daearah "I" untuk melakukan riset di area tersebut. Singkat cerita akhirnya keinginanku untuk pergi ke daerah pedalaman terwujud.

Sampailah pada hari dimana aku akan berangkat ke daerah "I". Di bandara bosku berkata "Hati2 disana Gan.. masih banyak suku primitif yg makan orang.." candanya, "Ah si bos bisa aja nakut2in saya.. Tapi disana perjalanan ada yang atur kan pak?" tanyaku, "Jelas ada, kamu dari sini memang sendiri.. Begitu sampai nanti dijemput sama Pak Badrun.." timpalnya. Paling tidak aku merasa tenang karena ini perjalanan pertamaku untuk menjelajahi area tersebut.
"Untuk laporan arsip bisa kamu pending sampai dapat sinyal hp.. Pasti disana susah sinyal, kan kamu bakal tinggal di goa.. haha.." canda pak Rizal, "Siap pak, laporan arsip pasti beres sama saya.. Oke deh, saya berangkat dulu pak.. Udah masuk jadwal flight nya.." diriku pamitan kepadanya, "Sip, take care and have fun Gan.."

"Selamat datang di "I" .. blablabla .." kira2 begitulah suara yg membangunkanku dari tidur selama penerbangan. Tanpa pikir panjang lagi aku turun menuju bandars untuk segera mengambil koper bagasi, begitu semua selesai aku jalan keluar bandars dan benar saja ada orang yang menjemputku. "Hay, Pak Badrun ya?" tanyaku, "Betul sekali, anda pasti Ibu Gandie kan?" tanyanya memastikan, "Iya pak, tapi jangan panggil Ibu, panggil nama saya aja pak" cakapku biar kita akrab, "Baiklah kalau begitu saya panggil Non Gandie saja! Lebih sopan.." katanya, "Haha.. terserah bapak deh.. Oh ya, hari pertama sampai jadwalku masih kosong Pak, apa bisa kita cari makan dulu sebelum ke hotel?" tanyaku, "Boleh Non, saya juga lapar.. Saya bawa ke restoran yang harga kaki lima, rasa bintang lima ya!" katanya, "Sip deh, saya percayain sama Pak Badrun!" kataku.

Akhirnya sampailah kita di restoran yang direkomendasikan dia, benar apa katanya tentang rasa, semua yang kami makan rasanya sangat enak dan harganya sangatlah murah kalau dibandingkan dengan di kota "J". Selama kita makan siang aku tak henti-hentinya memperhatikan Pak Badrun, perawakannya tinggi dan badannya kencang berotot, sangat sexy sekali dengan kulitnya yang gelap, sampai2 aku berpikir nakal dan akhirnya .. "DOR! Jangan melamun terus Non, ayo kita ke hotel biar Non bisa istirahat." katanya, "Iya Pak, saya juga ngantuk jadinya habis makan banyak haha.."

Dalam perjalanan ke hotel aku memperhatikan pembangunan di daerah tersebut, bisa dibilang cukup modern dan sangat indah di sore menjelang malam ini. Akhirnya sesampainya di hotel Pak Badrun memberikan kunci kamarku dan dia juga memberikan nomer hpnya untuk aku hubungi jika perlu apa2. Tak mau melewatkan istirahatku, aku pun langsung masuk ke kamar dan mandi, selesai mandi aku pun tertidur pulas.

-WELCOME TO THE JUNGLE-

Pagi akhirnya datang juga, pekerjaan untuk meninjau area tersebut dimulai. Setelah sarapan pagi, Pak Badrun sudah menungguku di lobby, "Pagi Non Gandie, gimana? Bisa istirahat dengan nyaman?" tanyanya, "Pasti dong, udah segar nih, siap jalan2 haha.." candaku "Kalau saya tidak masalah Non Gandie mau jalan2, tapi nanti bos Rizal bisa marah tau Non cuma mau jalan2.. Haha.." katanya, "Iya engga dong Pak, yuk kita jalan!" kataku.
Pagi ini aku memakai setelan baju terusan warna hitam kontras dengan kulit putihku yang bisa dibilang sexy karena ukurannya agak ketat dan bagian roknya sepahaku, jelas kalau aku duduk bagian bawahnya terangkat ke setengah paha montokku, pastinya jadi pemandangan yang sangat indah untuk Pak Badrun.
Beberapa kali aku bisa melihat dia curi2 pandang ke arah pahaku tapi aku tidak menghiraukan itu.

Tanpa terasa sudah 1.5 jam perjalanan kami dari hotel memasuki area pedalaman yg kami tuju untuk risetku, mataku mulai agak berat dan aku pun sempat tertidur, samar2 aku merasa ada yg meraba2 dipahaku dan selangkanganku, aku sedikit membuka mata dan benar saja ternyata Pak Badrun sedang mengelus2 pahaku. Aku pun sedikit terangsang melihat pemandangan tangan hitam itu bermain2 dipahaku yg putih mulus. Aku pun dengan sengaja agak menurunkan posisi dudukku hingga akhirnya rokku terangkat hampir memperlihatkan pantatku. Melihat apa yg aku perbuat, Pak Badrun makin leluasa meraba pahaku sampai ke pangkal paha, dan aku dapat merasakan jarinya mulai menyentuh vaginaku dari luar cd ku. Aku masih berpura2 tidur sambil menikmati pelecehan yg dia lakukan, sampai akhirnya aku pun berpura2 membuka pahaku agar dia melihatku duduk ngangkang seperti mengundang untuk dilecehkan lebih jauh lagi.
Dari apa yg ku lakukan, sepertinya manjur, jarinya semakin liar masuk ke sela2 cd ku, 100% dia bisa merasakan vaginaku basah dan mulai memasukkan jarinya ke lubang vaginaku. Aku pun sedikit mendesah dan terus2an mendesah pelan sambil berpura2 tidur, selagi menikmati pelecehan tersebut tiba2..

PRANG!!!

Aku kaget dan membuka mataku, aku melihat ternyata kaca depan mobil kami pecah terkena batu, tak berhenti disitu, beberapa batu melayang mengarah ke mobil kami dan Pak Badrun pun menghentikan mobil karena melihat beberapa orang berdiri dijalur yg kami lalui. Aku pun jadi takut saat ada 3 orang menyuruh Pak Badrun turun, mreka pun berbicara menggunakan bahasa yg aku tidak mengerti, dan 3 orang itu melihat2 ke arahku yg masih ketakutan didalam mobil. Setelah sekitar 10menit mereka berbicara akhirnya Pak Badrun kembali ke mobil dan menjelaskan situasi yg baru saja terjadi. Dia mengatakan kalau kita masuk ke area terlarang dan mau membawa kita ke desa mereka. Aku pun masih kaget dan tak bisa berkata apa2 sampai akhirnya Pak Badrun menjalankan kembali mobil untuk mengikuti rombongan itu. Aku sangat kacau, tidak bisa berpikir apa yg akan mreka lakukan, mau kemana kita? Apa akan ada yg bisa membantu kita nanti? Itulah yg ada dipikiranku.

Sesampainya di desa mreka, kami turun dari mobil dan sekali lagi Pak Badrun berbicara menggunakan bahasa mreka. Aku bisa melihat beberapa pria hitam di desa itu melihatku seperti menelanjangiku, dan dapat kulihat penis mereka yg besar dan hitam menggantung di selangkangan mereka. Tatapanku mengarah ke Pak Badrun yg tiba2 dia berbicara agak teriak, dan tiba2 dia memerintahku untuk lari! "Non Gandie LARI!" seru nya! Tapi aku yg masih ketakutan malah berdiam diri melihat beberapa orang hitam itu memukul kepala Pak Badrun sampai pingsan selepas dia berteriak kepadaku.

AKU PANIK! dan berteriak "PAK BADRUN!! Tolong jangan sakiti dia, lepaskan kami!" aku memohon. Tapi nampaknya mreka tak perduli dengan omonganku, mreka langsung menarik tanganku, menyeretku ke tempat yg kemungkinan itu adalah kandang hewan ternak karena tempat itu sangat berlumpur! Dengan sigap mereka mengikat kedua tanganku ke pagar tersebut! Mereka melakukan hal yg sama kepada Pak Badrun yg dimana dia diikat didepanku.

Bersambung...
 
Terakhir diubah:
oke.... promising...
hope it worth the wait
 
update ntr malam ya, ada yg mau nyumbang ide si ce mau diapain? wkwkwkwk
kalo untuk modelnya gimana suhu2 besar? udah ok ato kurang?
 
NERAKA DI TENGAH HUTAN PART.2

"Pak.. Pak Badrun.. Bapak! Jawab saya Pak.." bisik kecilku memanggil dia, perlahan aku bisa melihat dia membuka matanya dan menjawabku "Non.. Non Gandie gpp? Ada yg terluka Non?" tanyanya kepadaku, "Ga ada pak, baik2 aja.. Cuma ini kita dimana? Apa yg mereka mau pak? Mereka ini suku apa?" tanyaku kebingungan, "Mereka ini suku tertua di area pedalaman ini, suku YOR, mereka tau kalo tempat tinggal mereka sebentar lagi akan dibangun proyek besar2an dan mereka menolak dengan cara menghabisi siapapun yg memiliki koneksi secara langsung/tidak langsung dengan proyek tersebut.. Non bisa liat dikandang sebelah sana ada juga yg seperti kita.." jelasnya, "AWWWW!! Itu kenapa mreka udah seperti itu?!" tanyaku panik dengan apa yg kulihat, 3 mayat terikat didalam kandang dengan posisi berdiri dan sudah dikuliti. "Dari sisa baju yg terlihat sepertinya itu orang pemerintah dengan corak kehijauan, lebih baik kita turuti apa yg mereka mau, saya akan coba bernegoisasi dengan mereka Non.." katanya, "Aku takut Pak.. Ya Tuhan tolong selamatkan kami.." doaku dalam hati.

Malam pun menyapa, perasaan takut, sedih, bercampur aduk sampai kulihat 4 orang masuk ke kandang kami untuk membuat api unggun, dan melemparan kami makanan ke lumpur yg lembab seperti kami adalah hewan ternak.
"HARR.. ARAAAA.." mereka berbicara kepada Pak Badrun dan dia membalas dengan meludahi salah satu dari 4 orang itu yg diikuti dengan tendangan ke kepala Pak Badrun setelahnya. "SUDAH! HENTIKAN! Jangan sakiti dia lagi, pls.." aku memohon kepada mereka dan seperti sebelumnya, mereka tak mengerti apa yg kukatakan, mereka cuma menengok ke arahku lalu tersenyum sinis dan kembali menendang2 Pak Badrun beberapa kali. Salah satu dari mereka menghampiriku, mengeluarkan pisau, dan memutuskan tali yg mengikatku dipagar, lalu menarik rambutku dan memaksaku memakan daging yg mereka lempar tadi, berbau amis, bercampur lumpur, aku pun segera memuntahkan makanan itu! Tapi nampaknya apa yg kulakukan membuat mereka kesal, salah satu dari mereka menendang muntahanku yg bercampur lumpur mengenai wajahku sendiri, "Uhhh.. Ampunn.. Uhukk uhukk.." tak berhenti disitu, akhirnya mereka ber 4 mengelilingi aku menendangku sampai aku berguling dilumpur, bisa kurasakan lumpur lembab melumuri badanku, mereka lanjut menyakitiku, menendang perutku, menampar2 paha dan pantatku, dan akhirnya ada yg merobek dress hitamku, terlihatlah dalaman pink yg aku pakai, bra dan cd pink yg akhirnya ternoda juga oleh lumpur karena aku terus2an berguling ketika mereka menyakitiku. Sempatku melihat ke arah Pak Badrun, dia sudah siuman dan cuma bisa diam melihatku diperlakukan seperti itu. Aku tak bisa ingat lagi berapa lama mereka menendang, memukuliku, sampai aku pun muntah2 dan pingsan.

BYURRR!!!
"Umhh.." erang ku membuka mata setelah ada yg menyiram seember air kepadaku. Mataku melihat sekeliling kandang dan aku tak melihat Pak Badrun ada dimana! "Mana? Mana??" tanyaku kepada orang yg mengguyurku sambil menunjuk2 tempat Pak Badrun diikat. "RUAAA.. AREEE.." kira2 begitu dia membalas pertanyaanku dan langsung tertawa2, tiba2 "CUIHH.." dia meludah ke mukaku dan menampar pipiku hingga aku jatuh ke lumpur dan akhirnya menginjak kepalaku. Dengan posisi terguling menyamping, kepala diinjak aku pasrah, tak tau lagi apa yg akan diperbuatnya kepadaku sampai akhirnya tubuhku dibuat berlutut menghadapnya, aku pun bisa melihat jelas penisnya yg hitam besar, tegang, dan berurat itu ada didepan muka ku. Dia pun mulai menggesekkan penis besarnya di pipiku memaksa masuk ke mulutku, aku pun menutup rapat mulutku sebab aku jijik dengan baunya yg menyengat, terlihat marah karena aku tidak melayani penisnya dengan mulutku, dia pun menampar pipiku habis2an, mencekik leherku sampai aku pun akhirnya membuka mulut dan "Umhhhh... Aahh..." penis besarnya masuk kedalam mulutku. Diperlakukan seperti ini ada sensasi tersendiri yg membuatku nafsu. Tanpa sadar aku nikmati penisnya didalam mulutku, menjilati lubang kencingnya didalam mulutku, memainkan lidahku memutar dipenisnya saat aku mengulumnya. Dengan gemas dia memegang kepalaku dan menggenjot penis besarnya didalam mulutku sampai beberapa kali aku tersedak, dan akhirnya CROT! dia memuntahkan spermanya yg sangat banyak, menyemprot di langit2 mulutku, tenggorokanku, "Ahh.. Nikmat skali rasanya.." kataku dalam hati yg merindukan sex kasar dan pelecehan. Selesai dia menuntaskan hajatnya kepadaku, aku berpikir ini sudah berakhir, tapi ternyata aku salah! Dia menyeretku ke sudut kandang, menendangku hingga aku menyender dipagar dan CUURRRR! Kencing! Ya dia kencing dimukaku! Aku yg kaget dengan perbuatannya cuma bisa menoleh2 membuang muka ke kanan, ke kiri, untuk menghindari kencingnya yg pesing itu! Tapi karena kaget aku tidak sempat menutup rapat mulutku, dapat kurasakan asin dan pahit kencingnya yg masuk tertelan olehku. Setelahnya, dia menyiramku lagi dengan air seember penuh hingga aku basah lagi dan bisa kurasakan lumpur2 basah mengotori pantat dan pahaku. Dia pun berjalan keluar kandang dan menguncinya, meninggalkan aku yg basah sendirian, masih ada pertanyaan di benakku, dimana Pak Badrun?

Bersambung ...
 
Terakhir diubah:
NERAKA DI TENGAH HUTAN PART.3

"Ahhh.. Ahh.. Enak bgt memek lo sayang.. Suka kan lo gue entot sambil gue masukin jari lobang pantat lo?! Suka kan?!"
"Uhh.. Enak Pak.. Gatel banget memek Gandie jadinya digituin sama Bapak.. Terus Pak.. Entotin Gandie yg kasar, kontolin semua lobang Gandie pak..!! AHHH.."
"Dasar lonte najis lo ya! Ke kantor pake rok pendek buat godain semua cowo2? Mau lo dientot semua yg ada disini hah?! JAWAB LONTE!"
"AHH!! IYA GANDIE LONTE PAK!! Gandie mau digilir sama semua cowo yg ada disini.. Ahhh.. Pak Rizal.. pak.. riz.. al.."

BRAK!!!
Terdengar suara gebrakan yg membangunkanku, aku pun membuka mata dan mencari tau darimana asal suara itu. Terlihat beberapa meter dari tempatku dikurung para penduduk suku YOR baik yg pria dan wanita berbaris sambil membawa ember kaleng dan meletakkannya di atas meja batu besar yg aku pun tidak tau apa isinya, terlihat cukup berbobot.
Sepertinya mereka akan melakukan semacam upacara adat karena ada beberapa penduduk wanita menari2 dan bersenandung disekitar meja batu itu.
Sementara itu, sambil aku melihat mereka menari2, beberapa penduduk pria ada yg menghampiri mereka, terlihat para wanita itu meliuk2an badan mereka ke badan pria2 yg mendekati mereka, seperti sedang lap-dance.
Aku berpikir untung tidak ada satupun dari mereka yg datang untuk menyiksaku lagi, tapi tidak setelah beberapa menit aku berbaring untuk istirahat, tiba2 pintu kandangku dibuka dan aku ditarik keluar, aku meronta, tapi tak berhasil, akhirnya aku mengikuti kemana mereka menarikku.
Beberapa pasang mata melihatku bagaikan jijik, jelas saja mereka jijik, kondisiku sekarang terlihat seperti hewan ternak dengan BH&CD pink yg masih melekat ditambah aroma bau badanku yg belum mandi bercampur lumpur kandang, hanya beberapa kali disiram air seember, sangat menyedihkan.
Ternyata para pria ini membawaku masuk ke salah 1 rumah gubuk yg ada, di dalamnya ada 3 wanita sedang duduk seakan menunggu kedatanganku.
Aku pun disuruh duduk ditengah 3 wanita tersebut, dan setelah para pria itu bercakap2 dengan salah 1 wanita ini, 2 diantaranya menuntunku berdiri, mereka melepas BH&CD pink milikku, terlihat jelas badanku yg kotor karena lumpur dan beberapa memar2 di badanku. Akhirnya ke 3 wanita ini membasuh badanku dengan air hangat, sangat nyaman, mereka benar2 membersihkan diriku, semua daerah intimku dibasuh dan sangat nikmat rasanya. Setelahnya, mereka memberiku pakaian yg bisa kubilang bukan pakaian, karena cuma seperti kain kecil bertali yg dilingkarkan dipinggang untuk menutupi area vagina, dan bagian atas seperti celemek bayi yg bahkan tak bisa menutup puting payudaraku. Tapi aku sangat bersyukur dapat membersihkan badanku.
"Kruuuyukk.." perutku berbunyi. Ya, aku sangat lapar, dan sepertinya 3 wanita tersebut mengetahuinya, salah 1 dari mereka menuntunku untuk berbaur dengan penduduk suku YOR. Senang tapi was2, itu lah apa yg kupikirkan. Belum ada tanda2 dimana Pak Badrun sekarang, apa dia lari? Apa dia dikuliti seperti 3 mayat yg kulihat kemarin? Sembari melamun tentang keselamatan orang lain tiba2 wanita yg menuntunku memberiku makanan khas mereka, di piring yg terbuat dari tanah liat itu terlihat ada seperti daging ayam dan beberapa sayuran. Tanpa berpikir panjang, setelah melakukan bahasa isyarat untuk berterima kasih, aku menyantap apa yg ada di piringku.
Kenyang? Ya, aku cukup kenyang dengan sajian tadi. Setelah selesai makan, aku diberi minuman yg sangat enak sekali rasanya, manis, seperti air kelapa, sekali minum, dua kali minum, tiga kali minum, tiba2 kepalaku terasa pusing, badanku terasa panas dan jantungku berdegup kencang. Apakah aku demam? Kenapa ini? Terlihat samar2 wanita yg memberiku minum tersenyum dan mendorongku sehingga aku terjatuh kebelakang. Dapat kudengar mereka semua seperti tertawa dan berbicara bahasa yg aneh. "Ahhh.." tiba2 aku mendesah, seperti ada yg aneh dalam diriku, pelan2 setelah tadi badanku merasa panas sekarang bagian sensitifku memberi reaksi gatal, kedua putingku, bibir vaginaku, pahaku, aku seperti cacing kepanasan menggeliat ditanah meraba2 diriku sendiri. Melihat aku seperti itu para penduduk pria terdengar seperti bersorak sorai.
Seseorang memapahku untuk berdiri dan akhirnya dia menggotongku. Perasaan ini campur aduk, antara takut terjadi pemerkosaan massal kepada diriku tapi penasaran mau dibawa kemana aku yg lagi lemas ini?
Sekilas aku menoleh melihat keadaan sekitar dan aku melihat seperti kandang kuda. "Oh, aku mau dibalikin ke kandang ternyata" begitulah pikirku sampai akhirnya di depan kandang tersebut pria ini menurunkanku, dan memegang tanganku agar aku tidak jatuh karena oleng. Setelah beberapa saat aku menginjak tanah akhirnya aku pun berasa normal lagi kecuali bagian2 intimku yg sangat ingin dijamah secara kasar.
Ingin sekali kugoda pria yg menggotongku, kuberikan servis terbaik yg biasa dinikmati Pak Rizal atasanku. Setelah kucoba untuk menggodanya ternyata tak berhasil, dia tidak ereksi sedikit pun melainkan tersenyum antara sinis, geli, kejam? aku tak tau lagi.

"AREEE.. AREE.." katanya sambil menunjuk2 pintu kandang kuda tersebut, "Disuruh masuk sama dia? Baiklah" itulah pikirku, dan aku pun melangkahkan kaki masuk ke dalam dan tiba2 pintu sudah dikunci dari luar, bentuk kandang kuda ini lebih mirip penjara kuda dengan 1 pintu untuk keluar dan masuk, dan 3 jendela besar disalah 1 sisinya, sedangkan yg lain terbuat dari kayu. Didalam gelapnya kandang aku bisa melihat keluar melalui jendela besar tersebut beberapa penduduk berdiri dibaliknya berteriak2 seperti memanggil sesuatu, dan tak lama setelahnya aku mendengar suara lolongan, seperti lolongan serigala tapi jelas itu bukan serigala! Suara orang! Tepat sekali didalam kandang tersebut terdapat 3 orang yg perawakannya sangat beda jauh dengan penduduk pria suku YOR!

MONSTER!
Itulah yg cocok untuk mereka ber 3 berdasarkan dari bentuk tubuh yg kulihat samar2 karena gelap, cuma cahaya bulan dan cahaya dari beberapa obor yg menembus ke penjara kuda tersebut. Perangai mereka ber 3 sangat mirip, dengan tinggi sepundakku, bungkuk, botak, kulit mereka pun tidak jelas, seperti kulit orang albino yg putih pucat tapi bersisik kering, entah itu penyakit kulit atau apa aku tidak perduli, dan bagian yg paling membuatku jijik adalah penis mereka, besar panjang menggantung diselangkangan mereka berwarna sama seperti kulit mereka yg pucat, aku takut, aku cuma mau keluar dari sini!

"TOLONG!! AKU MAU KELUAR!! TOLONGGG" teriakku ke arah penduduk suku YOR, tapi mereka malah tertawa melihatku pucat ketakutan.
Salah satu dari 3 monster ini menarik tanganku, memutar badanku, dan memelukku dari depan. Terlihat wajahnya yg jelek dengan bentol2 merah seperti jerawat tersenyum kepadaku dan dia mengeluarkan lidahnya, sangat panjang untuk ukuran orang normal. Dalam keadaan seperti ini aku pasrah 2 dari monster ini mereka pun ikut bergabung. Menjilati pipiku, leher, meremas2 payudaraku sambil sesekali menggaruk putingku, dan seorang lagi mengambil posisi dibelakang, ya dibelakangku untuk menjilati lubang anusku yg entah sejak kapan dia ambil posisi untuk membuka pantatku. "Ahhh.. ahh.." desahku mendapat perlakuan seperti itu. Lidah2 panjang yg kasar kurasakan memasuki lubang telingaku, anusku, dan juga menjilati pahaku. Ini gila, pengaruh dari minuman tadi sangatlah hebat aku jadi sangat horny dengan semua ini, persetan dengan apa yg mau mereka pikir kalau melihatku menikmati ke 3 monster ini.

"Hey, kalian ber 3 suka lonte kota kayak aku? Monster2 jelek!" kataku kepada mereka yg sudah pasti mereka tak mengerti apa yg kukatakan. "ARRRNNN.. NAAM..." balas salah 1 dari mereka, tanpa berpikir panjang karena kondisiku yg sudah sangat horny, aku pun memberanikan diri untuk berlutut dan menciumnya. Ya, kita berciuman sambil kuremas2 penisnya yg menggantung, lalu kubungkukkan lagi badanku untuk menghisapnya, "Ahhh.. Ahh... Slurppp.. Umhhh.."
"AANHHH.. ANHH.. HIE.." katanya yg sama sekali tak kumengerti. Dari apa yg aku tangkap sepertinya dia menyuruh 2 monster lainnya untuk ikutan melecehkanku, tak lama kemudian benar saja, baju atasan dan bawahanku sudah dengan mudah ditarik mereka. Mereka menggerayangi badan mulusku yg sudah kuposisikan nungging seperti anjing sambil menghisap penis besar ini. Ada yg mengambil posisi dibelakangku menjilati vagina dan lubang anusku, "Aahhh.. Terus jilatin pantat guee.. Jilatin lobangnya anjingg masukin lidah lo bangsat.." aku sudah mulai ngomong asal2an. Aku sudah ga perduli lagi, aku yg ambil kendali sekarang, kubuat 3 penis monster itu tegang dan sepertinya mereka paham setelah kududuki 1 penis besar ini aku pun membungkukkan badan, posisi nungging akhirnya aku mendapatkan double penetration! "AHHHH.. TERUSS ENTOT GANDIE SAYANGG.. HAMILIN GANDIEEE..!!" aku mendesah, berteriak tak karuan, kusebut apa saja yg terpikir dibenakku, sangat nikmat diperkosa, dilecehkan oleh 3 monster ini.
Disaat kondisiku seperti ini aku tidak perduli sejelek apa mereka, yg kurasa cuma kenikmatan penis mereka ber 2 membobol vagina dan anusku terus2an, mulutku pun sibuk mengulum penis yg bisa dibilang terlihat seperti penis kuda. Jijik? Sangat jijik! Tapi aku tak perduli, aku yg sekarang adalah lonte ke 3 monster ini.
Penis yg membobol liang vagina dan anusku kurasakan mulai membesar dan berkedut2! Ya, mereka akan orgasme sebentar lagi! Kugencarkan permainan mulutku pada penis yg kukulum, kijilati lubang kencingnya, berpindah ke buah zakarnya kuhisap, kukocok2 sambil meracau tak jelas, dan akhirnya
"ARRRRRRR...." teriak mereka ber 3. Ya, mereka ber 3 memuntahkan spermanya bersamaan dimulutku, vagina, dan anusku. Aku pun mendapatkan orgasmeku bersama mereka. Gila? Ya, sangat gila pikirku.
Kutelan dan kubersihkan sperma penis yg keluar dimulutku, "Ahhh.. Enak kan sayang?? Peju kamu juga nikmatt bgtt.. Muahh.." kataku genit sambil melihat 2 monster yg lain sudah berbaring lemas di lantai kayu ini. Aku pun melihat keluar penjara kuda dan penduduk pun berjalan kembali ke arah rumah gubuk mereka meninggalkan aku bersama 3 monster ini di penjara kuda, entah bagaimana nasibku besok, lusa, beberapa hari lagi? Akankah aku pulang ke kotaku lagi? Terlalu banyak yg kupikirkan dan aku memutuskan untuk tidur.

Bersambung ...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd