Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Nenek Gendut 1

thealfonso

Calon Suhu Semprot
Daftar
17 May 2012
Post
2.591
Like diterima
1.650
Bimabet
Umur aku 52 tahun dan punya dua
orang cucu dari anak pertamaku
dan satu cucu dari anak keduaku.
Anakku ketighanya sudah menikah.
Aku tinggal tak jauh dari
perkebunan teh dan aku membuka warung makanan untuk sarapan
pagi dan makan malam. Setiap pagi
ada saja orang hotel yang
berkantong tipis datang makan ke
warungku, bahkan pegawai hotel
juga termasuk orang-orang berduit yang mau mencicipi makanan
pedesaan yang khas aku jual. Kakakku punya beberapa cucu dan
salah seorang di antaranya, tinggal
bersamaku setelah dia tamat SMA,
untuk membantuku. Orangnya rajin
dan suka menolong dan tidak
pernah rewel dalam mengerjakan apapun juga. Lukman berusia 21
tahun, bertubuh tinggi seperti
ayahnya dan ubun-ubungku hanya
sampai bahunya saja. Kami tinggal
di rumah di sebuah ketinggian yang
dingin berkisar 2 Km dari warungku. Pukul 21.00 Wib, kami sudah
pulang ke rumah yang kecil mungil
dan asri. Sebenarnya sejak kedatangan
Lukman, aku sudah tertarik
kepadanya, bukan sebagai nenek
dengan cucunya, tapi lebih dari itu,
dia memang beroto dan aku pernah
membayangkan kalau dia mau menyetubuhiku. Tapi pikiranku itu
segera kutepis, karena dia adalah
cucu kakakku, berarti dia juga
adalah cucuku. Setelah dua bulan tinggal
bersamaku, dimana keinginanku
semakin menggebu, walau aku
sudah setahun hampir tidak haid
lagi, mungkin inilah puber ketigaku.
Dan aku meyakini apa yang kuinginkan dan mulanya kutepi,
karean tubuhku yang besar dan
perutku yang berlipat karean berat
tubuhku berkisar 88 Kg, akhirnya
kuyakini, aku bisa mendapatkan
cucuku ini. Saat aku membungkuk dan
mengambil beberapa bumbu saat
itu, aku melihat mata LUkman
mengintip buah dadaku yang amat
besar dari leher dasterku yang
memang longgar. Persis ketika itu aku tidak memakai Bra. Nah ini dia
pikirku. Kesempatan bagiku. Tapi
bagaimana caranya aku
mendapatkan kesempatan itu? Ketika aku mandi sore dan mau
berangkat ke warung, selama ini
aku tidak sadar, baru aku sadar
setelah aku melihat tanda-tanda
mencium aroma kretek. Aku
rupanya diintip oleh Lukam ketika akui mandi. Jadi LUkman suka
mengintipku selama ini. Aroma
kretek yang menyengat itu,
membuatku sangat yakin aku
diintip. Begitu keluar dari kamar
mandi, aku mendapatkan puntung orkok kretek di sebuah sudut dan
aku melihat tapak sendal Lukman
pada lantai semen yang basah. Dan
setelah kuteliti, aku melihat sebuah
lubang kecil. Aku tersenyum. Pagi sekali saat mau jualan sarapan
ke warung aku mandi dulu, dan aku
yakini lagi Lukman mengintipku
pula. Sejak sat itu setiap kali di
rumah, aku mulai memancingnya.
AKu memakai daster longar tanpa bra dan tanpa celana dalam. Aku
ingin Lukman benar-benar bernafsu,
hingga dia mau memperkosaku.
AKu sengaja duduk sembarangan
hinga pahaku yang besar, walau
berkerut membuatnya keblinger. Benar saja, matanya mulai jelalatan.
Aku mulai memancingnya, walau
sebenarnya aku sangat berat
memulainya. "Kamu suka ya melihat sesuatu dari
tubuhku?" kataku lembut dengan
suara gemetar, karena perasaan tak
menentu. LUkman tersipu.
"Nenek tau, kalau selama ini kamu
mengintip nenek waktu mandi," kataku lebih lembut lagi dan
semakin berani. Secara perlahan
rasa grogiku mulai hilang.
"Jadi nenek tau?" katanya agak
kemalu-maluan.
"Ya, nenek tau..." kataku lagi. Lukman diam tak mengeluarkan
kata-kata apapun juga dan kami
sama-sama mempersiapkan bumbu
makanan untuk jualan malam hari
dan biasanya pukul 17.00 kami
sudah berada di warung dan siap- siap.
"Kamu sudah pernah begituan
sama perempuan?" tanyaku seperti
aku bertanya kepada anak kecil
saja.
"Belum" jawabnya singkat. "Lho..."
"Kenapa Nek?"
"Sebagai laki-laki kamu harus tau,"
kataku lagi. Kami agak bebas
berbicara, karean rumah kami
paling di atas dibandingkan dengan rumah pebnduduk lain dan
tetangga kami berkisar antara 50
sampai 70 meter dari tempat kami.
Jika ada yang datang ke rumah
kami, kami pasti melihatnya karena
kami berada di atas mereka. Lukan tertunduk. Apakah dai malu atau
apa akui sendiri tidak
mengetahuinya. Kuraih tengkuknya
dan kurangkul. Inilah kesempatan
itu atau tidak sama sekali, bathinku
 
nenek hilang ????
gimana nih ?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd