Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Namaku Marsha: Memuaskan Pacar dan Dipuaskan Yang Lain

lampetgadong123

Guru Semprot
Daftar
1 Nov 2018
Post
602
Like diterima
7.827
Lokasi
Bandung
Bimabet
Sore itu, matahari sudah hampir tenggelam di ufuk barat. Menandakan sebentar lagi malam akan hadir. Ini adalah saat-saat orang berisitirahat dari segala aktifitasnya. Yang bekerja sudah pada pulang, yang kuliah juga sudah pada bubaran. Harusnya orang-orang pulang kerumah masing-masing, men-charge tubuh, agar besok bisa kembali lagi beraktifitas.

Tapi berbeda denganku.

Harusnya aku sudah ada di kamarku dirumah jam segini, karena perkuliahan sudah selesai sejak jam 3 tadi. Harusnya aku saat ini dirumah berisitirahat, karena besok dan juga hari-hari selanjutnya selama weekday aku akan capek dengan aktifitas kuliah.

Tapi aku justru saat ini aku berada bukan dikamarku, melainkan kamar orang lain. Badan yang harusnya istirahat, malah sekarang beraktifitas dengan menghabiskan tenaga. Aktifitas yang cukup berat, karena aku sedang menaik turunkan tubuhku berkali-kali sampai keringataan.

Aku sedang tidak di gym, atau bahkan tidak sedang berolah raga juga. Dimana-mana orang kalau berolahraga pasti dengan pakai sepatu, atau minimal pakai baju dan celana olahraga. Sedangkan aku saat ini malah tanpa busana, aku telanjang bulat. Tubuh indahku yang bugil terpamer dengan sexy dihadapan seorang lelaki. Sambil aku menaik turunkan tubuhku.

Diatas penisnya.

“Ohhhh…ohhh….ohhh yess……awww…..” Aku mendesah sambil tetap menaik turunkan tubuhku.

Penisnya adalah penis yang sangat beruntung karena sedang aku kendarain. Dengan gerakan teratur vaginaku mengocok batang itu. Kenikmatan sungguh jelas terpancar dari wajah pemiliknya.

“Ohhh…yess…..ohhhhh…” kembali aku mendesah.

Lelaki it hanya duduk selonjor membiarkan aku memegang kendali. Wajahnya yang terlihat meringis menahan kenikmatan yang aku berikan. Aku sepenuh hati melayaninya. Sepenuh hati ingin membuatnya puas. Karena semua yang aku lakukan saat ini karena didasari rasa sayang yang mendalam kepada lelaki ini.

“Sayang…enak????” Godaku.

Dia hanya mengangguk. Puas.

Lelaki itu tidak lain dan tidak bukan adalah pacarku tercinta, Billy. Orang yang sangat aku sayangi. Yang sudah mengambil perawanku dulu. Kami bercinta sore ini. Aku lagi memberi jatah pacar. Walau sebenarnya aku cape seharian ini pada kuliah, tapi tadi dengan semangat ke kostnya untuk membantu mengeluarkan stressnya. Rasa sayangku membuatku ingin memberikan yang terbaik baginya.

Saat ini aku sedang memberikan kenikmatan baginya dengan pelayanan premium. Pantatku sesekali aku goyang kiri kanan, agar menimbilkan sensasi pada batangnya yang sudah tegang maksimal itu.

“Sayang…enak banget…ohhhhh…” Desahku dengan sexy. Mencoba membuatnya makin gila.

Wajahnya menatap dadaku yang bergoyang indah, sengaja aku goyangkan dengan lembut tepat didepan wajahnya. Perlahan aku sodorkan puting kiriku kedepan bibirnya.

“Jilat putingku, sayang…” Ujarku semenggoda mungkin.

Pacarku langsung melahap salahsatu putingku.

"Nnngghhh... sayang…….. enak……” desahku dengan mendongak ke belakang merasakan mulutnya memagut payudaraku yang menggemaskan itu. Mulutnya menjilat, mengisap, dan menggigit pelan putingku. Tangan lainnya turut bekerja pada payudaraku yang sebelah dengan melakukan pijatan atau memainkan putingnya sehingga kurasakan kedua benda sensitif itu semakin mengeras. Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan meremasi rambutnya yang sedang menyusu.

Kenikmatan itu membuatku makin semangat woman on top. Dan kini kunaik turunkan tubuhku lebih tinggi, memacu vaginaku yang menjepit penis kesayanganku ini. Di posisi aku diatas, dengan segera kugoyang pinggulku memberikan kenikmatan birahi bagiku dan pacarku. Aku sudah mau menuju orgasme. Saat-saat yang ditunggu kaum wanita akan sampai sebentar lagi.

Tapi ternyata justru pacarku yang akan keluar duluan. Goyanganku yang liar membuat pacarku keenakan hingga ia menggeram dan bergumam:

"Aahhkk... Aku ga tahan…..aku mau keluar... sayang….”

Aduh sial sekali. Aku harus mengurungkan orgasmeku. Karena takut kebablasan pacarku ngecrot spermanya di memekku yang saat ini lagi masa subur.

Walau merasa tanggung, aku langsung melepas penisnya. Dengan sigap aku langsung mengoral batangnya. Sebagai pacar yang penurut, aku mau membahagiakan pacarku. Aku oral dengan cepat, menaik turunkan mulutku.

‘Ahhhh…aaahhhh…dikit lagi sayang….”

Pacarku seperti orang kelabakan sambil menjambaki rambutku, kurasakan batangnya berdenyut tapi dia tidak melepas kepalaku, dan akhirnya croott...croott…croott, beberapa kali semprotan menerpa menerpa langit-langit mulutku, sebagian masuk ke tenggorokan, sebagian lainnya meleleh di pinggir bibirku karena banyaknya sehingga aku tak sanggup menampungnya lagi. Aku terus menghisapnya kuat-kuat membuatnya berkelejotan dan mendesah tak karuan, sesudah semprotannya berhenti aku melepaskannya dan menjilati cairan yang masih tersisa di batangnya.

Pacarku diam sejenak. Nafasnya ngos-ngosan. Habis itu dia memuji permainan sexku tadi dan juga oral sexku barusan.

“Makasih ya sayang…aku puas sekali…”

Walau belum orgasme, aku tetap tersnyum karena membuatnya puas. Aku benar-benar pacar yang baik hati dan tidak sombong. Rasa cinta yang membuat semua ini. Tidak perlu egois dalam bercinta. Begitu prinsipku.

Aku lalu kekamar mandi, membersihkan memek dan tubuhku. Selesai sudah aku menunaikan kewajiban sebagai pacar yang baik. Memberikan jatah ke pacarku. Apalagi dia lagi galau karena urusan pribadinya, itu yang membuatku ingin menghiburnya.

Rasa sayang ini memang membuatku dengan bahagia dan tanpa marah. Tapi, sebagai wanita normal, tentu aku juga mau dibuat orgasme.

***



Dipuaskan Pacar Orang



Saat aku keluar kamar mandi. Kulihat pacarku sudah tertidur dengan badannya yang masih telanjang dan kontinya yang sudah ikut tertidur lemas. Dia pasti kecapean, karena sebelumnya juga sudah capek aktifitas seharian.

Aku tidak mau membangunkannya.

Aku lalu memakai semua bajuku. Kulihat masih jam 19.00. Masih ada waktu, sebelum lewat jam malamku yang sudah diatur mamaku (aku masih ditolerir sampai rumah dibawah jam 22.00).

Merasa masih ada waktu, aku sempat kepikiran untuk masturbasi dulu, karena tadi masih KENTANG. Tapi aku malas buka baju dan celana lagi. Mending aku pulang saja. Bisa dirumah nanti.

Aku lalu ambil HP ku, dan kirim WA ke seseorang.

“Jemput dong”

Belum 15 detik sudah dibalas.

Cepat sekali.

“Siap. Dengan senang hati nona cantik. Jemput dimana?”

“Lagi dirumah cowoku” Jawabku

“Habis Ngentot?” Balasnya cepat.

Sialan. Ketebak.

Langsung aku jawab : “Iyalah…Lagi menunaikan kewajiban sebagai pacar yang baik. hehe”

“Enaknya…” Jawabnya

“Tapi aku belum O nih…Kentang” Aku membalas jujur ke lelaki di WA itu.

Cukup lama WA ku dibalas.

2 menit kemudian masuk sebuah PIC ke WA ku dengan caption:

“Siap memuaskan Nona Marsha yang cantik”

Badanku langsung merinding.

Kurasakan denyutan di vaginaku.

PIC itu adalah pic sebuah kontol lelaki. Kontol yang sudah tegang berdiri, dengan palkonnya yang kemerahan menantang.

Menantang untuk dikulum.

Dan

Di-kendarain.

Ntah setan apa yang mempengaruhiku, langsung kujawab: “MAU!!!”




1 jam kemudian.

"Ahhhhh...ahhhhh...yess,,,,.terus.....yesss........" Desahanku keluar dari mulut.

“YESSSS…OUHHHH….TERUSS….”

Desahanku tidak perlu aku tahan-tahan, karena saat ini lagi berada di sebuah kamar hotel.

Jadi bebas teriak.

Saat itu aku telentang dipinggir ranjang. Aku masih pakai pakaian atasku lengkap, tapi bawahku sudah bugil. Rok dan celana dalamku sudah melayang ntah kemana. Pantatku ditahan sebuah batal sehingga vaginaku makin terangkat. Dari depan, dengan berdiri, seorang lelaki yang tadi menjemputku menyodok-nyodokan kontolnya.

Kaki ditelantangnya dengan lebar dengan kedua tanganya, sehingga makin lancar batang besar itu menerobos vaginaku yang sempit.

“OHHHHH…OHHHHH..OHHHHH…..” Hanya teriakan itu yang kelaur dari mulutku. Nimat sekali yang aku rasakan. Aku bebas mberteriak tanpa malu.

Lelaki itu menatapku dengan tersenyum, merasa puas bisa ngentotin aku.

“Teriak saja yang kencang….kalau dikamar kos cowomu kan harus nahan-nahan” Ujarnya, semakin lama makin gencar mengaduk-aduk vaginaku, diselingi gerakan berputar yang membuatku serasa diaduk-aduk.

“IYA…TERUSSS….KENTOTIN MEMEKKU….PUASKAN AKU..” Kata-kata kotor itu keluar dari mulutku. Dengan lelaki ini memang aku ga perlu jaim. Beda dengan pacarku, yang harus sesekali jaim biar ga dianggap liar atau wanita murahan.

“Kontolku enak ga sayang?” Tanyanya.

“IYA…ENAK BANGET…KONTOL TERBAIK….GENJOT SAYANG….” Teriakku makin gila. Dia sepertinya senang aku panggil SAYANG. Sodokannya benar-benar mantap. Tidak kencang, tapi menghentak dalam.

"Uugghh.... memek Marsha juga enak banget..masih sempit..Harus sering-sering dipake nih...." Ujarnya.

“PAKE SEPUASMU SAYANG..TERUSSSS…BENTAR LAGI..”

Aku memejamkan mata karena sbentar lagi akan menyambut orgasmeku. Dia yang paham kalau aku mau orgasme, ikut membantu menyodok-nyodokan semakin kencang. Hingga akhirnya tubuhku mengejang, tangan dan kakiku kaku, mataku mendelik, lalu disusul erangan panjang serta melelehnya cairan hangat dari vaginaku.

"AHHHHHHH.........AHHHHHH……AKU…KELUAR…..” Jeritku panjang.

Nikmat sekali orgasme yang kurasakan saat ini. Batangnya terus menggenjotku hingga orgasmeku makin panjang. Rasa kentang dari pacarku tadi sekarang terpuaskan.

Aku ngos-ngosan seperti sehabis lari marathon.

Tadi aku dijemputnya, hanya butuh 10 menit naik motornya sampai depan gerbang pacarku (dia pasti ngebut). Dan 15 menit untuk sampai kesebuah hotel Oyo, hotel murah, tapi ya sudah aku tak menolak. 15 menit untuk cek ini dan sampai kami masuk kamar. Sisanya dia menelanjangi bawahku, membuka celana dan CDku, mengoral sebentar sampai aku basah, dan tanpa diminta langsung menggenjotku hingga orgasme. Sangat efisien waktunya.



Ronde dua


“Istirahat dulu ya..”Pintaku,

Karena aku tahu ini belum berakhir, sampai spermanya keluar. Aku masih ngos-ngoson sehabis orgasme yang nikmat barusan.

“Ok sayang…Tapi aku mainin dulu tetekmu ya.” Katanya lalu mulai membuka kancing-kancing kemejaku dengan sedikit kasar sehinga sema kancingnya lepas. Kemudian dia menyibakkan BRA ku keatas, sehingga tersembullah buah dadaku yang montok itu.

”Benar-benar tetek putih, mulus, sama sekali masih kencang dan padat” Pujinya.

Aku hanya memejamkan mata, masih berjuang mendinginkan sisa-sisa orgasmeku.

”Sudah gitu puting yang indah mencuat ke atas, merah muda” lanjut pujinya.

”Sungguh bersih dan indah, bisa menggetarkan kontol siapapun yang melihatnya..haha..”.

Aku masih memejamkan mata ketika mulutnya mulai menciumi Buah dadaku dan lalu mengulum putingku. Sementara tangan kirinya meremasi buah dada kananku.

"Tetekmu besar padat sekali.. indah sekali…beda sama perek kampung…." sambungnya sambil terus mengulum payudaraku kiri dan kanan.

Dipermainkan selama lima menit begitu, Perlahan nafsuku naik juga. Tapi aku belum merespon, masih pasrah membiarkannya. Sesuka hatinya mengexploreku

“Sudah bisa lanjut?” Tanyanya. Aku hanya diam

“Kita, ngentot depan cermin aja yuk” Katanya menarik tubuhku.

Tubuhku yang masih lemas tak berdaya menolak saat digendongnya.

Aku lalu diposisikannya menghadap cermin, membelakanginya. Kulihat kontolnya yang masih berdiri tegak, karena belum keluar. Sudah mengonbrak-abrik vaginaku begitu lama, tapi masih kuat berdiri. Ini yang kadang aku rindukan.

Kadang ya.

Karena aku buka sluth yang hornyaan terus dan minta dipuaskan kontol. Hanya sesekali. Aku meyakinkan diriku bawah aku wanita terhormat.

Lelaki itu lalu menarik pantatku kearahnya sehingga posisiku sedikit menungging. Aku perpegangan pada meja yang ada didepan cermin.

“Aku pengen ngentot Marsha dari dulu seperti ini. Didepan kaca” Katanya.

Direnggangkannya pahaku, lalu kontolnya diarahkan ke vaginaku. Dengan sekali sentakan….BLESSH…masuk sudah batangnya ke liangku.

“Auhhh….” Desahku kaget.

Kontolnya dengan mudah masuk karena vaginaku sudah basah sekali, apalagi ditambah cairan orgasmeku.

“Anjissss…. sempit sekali memek ini...”, terdengar samar-samar suaranya dibelakangku.

Kontolnya ditariknya pelan kemudian didorongnya. Ditariknya pelan kembali dan kembali didorongnya. Begitu dia ulang-ulangi dengan frekewnsi yang makin cepat. Perlahan-lahan nafsuku bangkit juga.

Aku perhatikan cermin didepan, nampak sekali sodokannya itu membuat kedua dadaku berayun dengan indahnya.

“Ahhhhhh….ahhhhhh….ahhhhh….”

Aku dibuatnya mengerang-ngerang tak karuan, mataku menatap kosong kearah cermin. Harus kuakui kalau lelaki ini memang paling bisa memuaskanku. Aku yang baru orgasme saja, bisa dibuatnya cepat naik.

“Tadi berapa ronde sama pacarmu?” tanyanya sambil menggenjotku.

“ehm... sa..satu..ronde…doang….ehmmm...ahhhh….”jawabku disela-sela desahanku.

“Hahaha…pantes ga puas….pacarmu ngecrot duluan ya....” Katanya, sambil menatapku dicermin.

Aku hanya menganggukan kepala, menatapnya sayu.

“Pacarmu pecundang sekali…masa ga bisa muaskan..” Katanya sambil terus menggenjotku.

Merasa pacarku dihina, aku ga terima. Aku belain pacarku.

“Dia…bisa..muasin aku kok…..” Kataku berbohong.

“Kalau bisa kenapa mau aku kentotin?”

Lalu tanpa aku sadari, dia menarik rambutku dengan keras.

“Auhhhh…..”

Aku menjerit ketika tiba-tiba dia menjambak rambutku. “Ga usah gengsi…NIH…” Kontolnya makin dalam dia hujamkan.

Dengan menjambak rambutku, kini dia laksana seorang cowboy yang menungangi kuda. Wajahnya menatap tajam kecermin, melihat mataku yang merem melek. Aku merasa sexy sekali menyaksikan tubuhku yang berkeringat digenjot dari belakang. Dadaku mengayun dnegan indahnya keatas dan kebawah.

“Lihat nih wajah cewe yang doyan ngrntot sama cowo lain, padahal punya pacar..” Katanya sambil menegadahkan wajahku agar menatap cermin.

Aku makin gila menyadari aku adalah perempuan binal, yang rela selingkuh agar bisa orgasme. Marsha, kamu berubah. Kamu binal.

“Sh…..hhh…..” hanya itu yg keluar dari mulutku. Selangakanku yang sudah basah kuyup menimbulkan bunyi kecipak setiap menerima tusukan.

Pantatku yang sekal sesekali ditamparnya sehingga membuat bercak merah disana. Sungguh kenikmatan yang sangat luar biasa. dan akhirnya….. Gelinjang tubuhku makin tak terkendali karena merasa akan segera keluar, kugerakkan badanku sekuat tenaga sehingga penis itu menusuk semakin dalam.

Otot-otot kemaluanku berkontraksi semakin cepat meremas-remas penisnya. Pada detik-detik mencapai puncak tubuhku mengejang hebat diiringi teriakan panjang. “AHHHHHHHHHHH……AHHHHHHHHHHH…AHHHHHHHHH…….”

Cairan cintaku seperti juga keringatku mengalir dengan derasnya menimbulkan suara kecipak. Aku orgasme dengan sangat cepat.

Aku lemas dan terjatuh kedepan diatas meja cermin, sehingga membuat pinggulku makin menungging. Aku sudah mau minta time out, tapi belum saja aku ngomong, dia sudah kembali memacu vaginaku.

Dia nampaknya juga terburu-buru sehingga dia tidak menggenjotku dengan berbagai gaya, hanya 1 gaya saja didepan cermin ini.

“Enakk…..ouhh…..bakalan sering ngentorin Marsha nih…..ENAK…” Teriaknya merasa jepitan vaginaku yang aku yakin hanya aku gadis cantik dan muda yang mau dikantotin olehnya.

Dimaju-mundurkannya batanganya dilobangku dengan frekuensi tinggi. Dengan yang makin menungging seperti ini kurasakn sodokannya makin mantap. Aku tak kuasa menahan desahanku menerima hujaman-hujaman penisnya ke dalam tubuhku. Vaginaku diaduk-aduk dan aku bahkan sudah tidak bisa lagi berdesah, aku cuma bisa buka mulut tapi tidak ada suara yang keluar.

“Mau keluar…ohhhh… mau keluar..." Dia membisikkan sambil ngos-ngosan dan masih terus mengocokku.

Segera aku sadar sesuatu. ”Jangan di... jangan di dalam. Ah... ah... oh... aku... lagi subur....”

“Didalam aja ya….kalau hamil aku rela tanggung jawab”

“NGAAK MAU…” enak aja aku diperistri dirinya yang tak level denganku.

“Ayolah…”bujuknya.

“KALAU KELUAR DIDALAM AKU GA MAU NGENTOT LAGI” Kataku dengan tegas, dengan sisa-sisa suaraku.

Dia takut juga. Dia menurut.

“Tapi mau ngecrot di wajah Marsha” Katanya.

Dia lalu dengan cepat membalikan badanku, lalu mendorong wajahku tepat dihadapan batagnya. Dia mengocok-ngocok seolah masih di dalam vaginaku, sambil mengarahkan ujungnya ke wajahku. Aku hanya pasrah dengan menutup mata dan mulut terbuka. Tidak lama dia orgasme.

“OUHHHHHH……KELUARRRRRR……’ Jeritnya, sambil mengarahkan tembakan spermanya ke wajahku. Spermanya muncrat dengan cepat ke mulut dan dadaku dan mengalir ke leherk. Aku bahkan tidak bisa menutup mulutku, aku terlalu lemas. Aku biarkan saja maninya masuk dan aku telan saja sekalian. Mani yang di pipiku mengalir ke bawah ke lantai.

Belum habis lemasku, Dia sudah menempelkan penisnya ke bibirku. Dia memaksaku membershkan batanganya yang bau itu. Dengan terpaksa aku menjilati penisnya sampai bersih terus aku telan sisa maninya.

“Marsha benar-benar cewe nakal…..” Katanya takjub melihat aksiku membersihkan onderdilnya.

Setelah itu, aku merangkak kearah kasur. Lalu menelantangkan tubuhku yang sangat lemas sekali. Aku belum sanggung membersihkan wajahku yang masih ada sisa-sa spermanya yang bau. Nanti sajalah, aku mau rebahan sebentar.


Siapakah lelaki beruntung yang barusan bisa menikmati tubuhku ini? Sebegitu hebat atau tampankah sehingga aku sampai rela menurunkan gensiku agar dipuaskan olehnya? Padahal aku sayang sekali sama pacarku, tadi sepenuh hati melayaninya tanpa egois. Atau karena pacarku egois sehingga aku juga egois dengan cara yg lain, dengan selingkih begini? Banyak pertanyaan.





====



Kemudian lelaki itu, yang sudah bersih-bersih dikamar mandi tadi, mendekatiku ditempat tidur.

“Kita pacaran aja yuk?”

“emang pacaran buat apa?”

“hehehe..buat ngentot sih?”

“Ga pacaran kita sudah ngentot begini”

“hehhee…iya juga sih…”

“Eh..mau satu ronde lagi ga?” Tanyanya.

“Jangan ah. Sudah lemas. Lagian kalau pulang lewat jam 10 aku bisa kena omelin”

“Ya udah pulang pagi aja…..” Katanya lalu kembali menerkamku.

"EHHHHHHh...." Teriakku



TAMAT?
 
Cerita lain dari marsha atau masih berkaitan sama cerita marsha yg kemarin? Btw welcome back suhu
 
Tamat?

Tentu saja jangan
Ceritanya seru banget, gak rela langsung ditamatin hehe...
 
Saya punya temen namanya Marsha, cantik, bening dan body yahud... duh gara-gara baca ini pikiran jadi traveling
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd