Chapter 5 : Genderang Perang pun Bertabuh
Mata Nabilah begitu bernafsu bagaikan singa betina yang kelaparan. Saat ini ia begitu aggresif. Satu-persatu pakaian yang dikenakannya pun dilepaskannya hingga akhirnya kini ia berpenampilan selayaknya seorang singa betina, yaitu telanjang bugil.
Rambut panjang yang acak berantakan,
Wajah imut yang menggeram,
Susunya yang bulat,
Puting yang mengeras,
Perut yang berisi lemak padat,
Belahan vagina yang diiringi bulu halus nan remang,
Paha yang montok dan putih mulus,
Dan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya.
Kombinasi dari daging segar bidadari surgawi seperti itu adalah pemandangan yang sangat dipuja dan dinantikan oleh setiap lelaki mana pun yang memandang Nabilah. Dan kini hanya pria itulah yang paling beruntung bisa menyaksikan tubuh telanjang Nabilah secara langsung berada tepat di depan nya.
“Grrrhh...” Bilah pun menggeram. Hembus nafasnya terdengar menakutkan, sangat berbeda dengan Nabilah yang selama ini pernah dikenal oleh siapa pun. Pria itu benar-benar terdiam melihat perubahan total pada diri Nabilah saat ini.
“GRRAAHHH...!” dan akhirnya ia pun segera menjadi korban serangan Nabilah. Ia langsung menyambar pria itu dengan ciumannya yang sudah dipenuhi banyak dosis racun syahwat. Nafasnya begitu menggebu-gebu menarik dan menghembus ke wajah sang pria. Kini dia bagaikan ratu cleopatra yang haus akan seks, ia melucuti dan menelanjangi paksa pakaian lelaki yang tampak di hadapan nya itu.
Dengan segera ia mendorong pria itu hingga tersungkur di atas kasur yang telah tersedia di dalam ruangan itu bagaikan seonggok umpan daging makanan singa. Melihat kondisi itu, Nabilah pun langsung lompat memburu dan menyambar mangsa yang kini sudah terhidangkan tepat berada di hadapannya dalam kondisi telanjang.
Ummhhh... Mereka bercumbu sebegitu nafsunya. Nabilah yang kini sudah tersengat racun pada dirinya sendiri itu kini melumat habis bibir pria itu. Jilatan lidahnya meninggalkan bekas air liur yang encer dan lengket di setiap kulit wajah pria itu. Saking gemasnya Nabilah, sesekali tangannya menjambak dan menarik-narik rambut pria itu. Kedua susu Nabilah yang kini tumbuh bulat dan montok ikut menari-nari ke kiri dan ke kanan pada dada bidang milik lawannya. Puting susu nya yang telah mengeras itu pun sesekali terangkat dan menyentuh tipis kulit dan puting pria itu, hingga akhirnya membuat keduanya saling menggelinjang di antara nafsu dan geli.
Uuhh Nabilah, gadis yang terlihat seolah lugu itu pun kini telah menunjukkan hasrat seksual yang maksimal dari diri yang sebenarnya. Sang pria yang pertama memulai pertarungan itu pun mulai merasa kalah dan pasrah dengan tekanan dari racun birahi yang telah di injeksi Nabilah. Ia merasa pasrah dan menikmati serangan bertubi-tubi yang dilancarkan bibir Nabilah kepadanya. Ia terasa bagaikan raja yang kehilangan kursi singgasana nya saat berperang. Kali ini adalah kemenangan mutlak yang digenggam oleh Nabilah atas peperangan sengit ini.
Empuknya kasur tidak membuatnya terkulai manja. Nyata nya sang raja masih memiliki banyak pasukan-pasukan kecil yang belum dikerahkan untuk bertempur. Maka ia pun segera menegakkan badannya dan menghisap dalam-dalam bongkahan gunung pertahanan sang ratu hingga kulit gunung tersebut tersedot masuk mengisi seluruh isi mulut sang raja. Puting susunya pun ikut melambai-lambai di langit mulut sang raja hingga akhirnya membuat ratu tersebut lemah lunglai.
“Aaakhh....” teriak sang ratu, serangan fajar itu telah melemahkan nya. Ratu Bilah mabuk dan mulai oyong, salah satu titik terlemahnya kini diserang habis-habisan ke kiri dan kanan. Kedua benteng pertahanannya yang empuk jebol dimangsa, diremas dan dipilin-pilin sang raja.
“Eengghhh... hhaahhh...” Erangan Bilah pun tak tertahankan lagi. Kemudian sang raja pun mengangkat kedua lengan Nabilah, dijilati dan dihisapnya ketiak Nabilah yang putih serta diemut-emutnya bulu halus yang samar dan tipis di ketiak mungil nan semok itu.
“Uwaaaaaahhh....!” Ratu sudah benar-benar tak berdaya lagi, lendir kewanitaannya pun merembes membasahi apapun yang berada disekitar vagina-nya Bilah. Tidak luput panglima perang sang raja yang tak bersalah dan sedang berdiri tegak menunggu komando diatas vagina Bilah pun ikut terkena imbas dari cipratan lendir hangatnya Nabilah tersebut.
Ratu Nabilah langsung terlihat lemah dan lesu, tenaganya habis. Racun kalajengking-nya kini telah tumpah ruah semuanya terkena dampak dari serangan fajar itu. Ia tidak memiliki sumber tenaga lagi untuk bangkit dan terkulai lemas ke kasur. Dengan sigap sang raja menopang punggung sang ratu sebelum akhirnya terhempas dan meletakkannya dengan lembut ke darat.
Nafas Nabilah pun kian tak beraturan, baru pertama kalinya ada lawan jenis yang menyerang secara langsung benteng pertahanan yang tak pernah mengalami latihan itu. Bilah sudah terlalu letih, peluh Nabilah membasahi tubuh mereka berdua.
Sang raja pun membelai lembut rambut sang ratu yang kelelahan sambil juga mencium-ciumi mesra lehernya. Nngghh... Begitu nyaman yang dirasakan ratu Nabilah, lelah yang dirasakannya pun kini mulai berkurang dan ia sudah bisa untuk mengatur kembali tempo nafasnya.
“Kenapa...? Kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini?” Bisik Nabilah.
“......”
“Siapa... Siapa nama mu...?”
“Sam.”
“Sam...? Sam siapa?”
“Bila aku berada disini, panggil saja aku Sam.”
“Sam... Aku mau kita melanjutkan lagi apa yang udah kita mulai.”
“Apa kamu yakin? Aku tidak ingin menyita waktu mu lebih lama lagi.”
“Aku yang ingin kita berjumpa sebelumnya. Kita selesaikan pertarungan antara kita, sekarang!”
Nabilah langsung mencium bibirnya Sam dengan cepat dan lembut. “Mmmhh...” nikmat Nabilah akan ciuman tanda sayangnya itu. Ia ingin mendominasi arahnya skema pertempuran.
Dan kini
genderang perang pun mulai bertabuh kembali. Kali ini dimulai dengan irama yang sudah mulai stabil dan teratur.
“Ssshhh...” Nabilah mendorong pelan kepala Sam turun ke bawah dari ciuman bibirnya sambil terus menikmati setiap ciuman mesra yang mengalir menyapu kulit halus dan mulusnya. Nabilah mengintip ke bawah dan “oh my... uummhhh...” ia menyaksikan puting susunya yang mengeras dikulum-kulum dan digigit mesra oleh kekasihnya itu.
“Oooohhh... sayang na Bie...” benar-benar sensasi rasa yang tak kan terlupa olehnya. Pemainan yang lembut itu semakin meningkatkan gairah seksualnya kembali. Kemudian pandangannya pun menatap kelamin lelaki yang dimiliki oleh Sam yang kini tegak menjulang diatas vagina-nya, Nabilah kini mulai menjadi sangat lapar. Bilah sangat menginginkan batang tombak yang berdiri tegak itu!
Nabilah sang ratu kemudian memegang pundak Sam dan mendorongnya perlahan.
“Sayang... Bie mau... megang
‘punya’ sayang...” ucap malu Nabilah dengan tatapan manja dari kedua bola mata lentik yang penuh goda dan nafsu sembari menggigit-gigit kecil bibir bawahnya yang padat berisi. Sam hanya tersenyum lembut melihat Nabilah yang sepertinya terlihat begitu antusias dan bergairah menatap alat kelamin-nya itu.
Dan Nabilah pun segera bangkit, tangan kirinya segera menggenggam kuat batang penis Sam.
“Aku... Nabilah Ayu Azalia... Kini telah menangkap panglima perang anda, raja-ku...” ujar Nabilah sambil mendesah nikmat.
“Mmmhh... Azalia...” gumam Sam.
Nabilah pun dengan lembut menempelkan wajah imutnya ke penis-nya Sam. “Uummhh... ternyata begini rasanya, hmhh...” ia memperlakukan panglima perang itu layaknya binatang peliharaan kesayangan nya. Dengan hidung, bibir serta kulit wajahnya nya ia mencium-ciumi dan mengelus sayang batang penis itu hingga ke kantung zakar nya.
Dan akhirnya Nabilah pun menjulurkan lidahnya menjilati penis lelaki untuk pertama kalinya. Lidah seksi yang sudah dipenuhi air ludah sang ratu itu pun mulai menyapu batang penis Sam mulai dari leher hingga pangkal batang. Tak lupa jemari lentik Nabilah pun ikut memainkan kocokan ke atas-bawah dengan irama yang lembut.
Uuhh... Beberapa tetes cairan semen mulai mengalir keluar, berkumpul di ujung kepala penis. Menyaksikan adanya kejadian itu pun semakin menggoda nafsu sang ratu yang berbintang kalajengking itu. Nabilah mulai menuntun lidahnya kembali keatas untuk mencicipi cairan bening keputihan itu.
“Slurrrpp... gluk... glkk... ssllrppp...”
Tanpa adanya rasa jijik yang menghampiri, Nabilah menghisap seluruh cairan semen yang berasa agak netral itu mengisi dahaga nya. Kepala penis yang terasa licin itu benar-benar dilumat habis oleh Nabilah. Kini sepertinya Nabilah mulai mengerti kenapa oral itu ternyata sangat disukai oleh sebagian wanita.
“Uuukhh...” Sam pun mulai kelonjotan menikmati hisapan kuat yang bergairah dan penuh nafsu dari mulut sang diva tersebut.
“Slurrrppp.. FLOP! Sllrrrpp....!”
Sekujur tangan Nabilah kemudian melanjutkan lagi bergerak mengocok batang penis itu. Dan dengan lahap Nabilah menghisap-hisap kantung zakar, dikulum dan ditarik-tarik nya sedemikian rupa.
“Uwaaaahh...!” Teriak Sam yang tengah berada di antara enak dan ngilu. Nabilah tetap melahap kedua telur yang ia harapkan hasil produksinya akan mengisi rahim nya nanti.
Nabilah benar-benar kecanduan dengan telur lelaki. Ia tidak menyangka akan adanya bentuk ciptaan yang unik dan menggemaskan seperti ini. Tanpa henti ia terus melanjutkan hisapan kepada kedua telur kesayangan-nya itu.
Namun Sam, sang raja tidak ingin apabila nantinya ia akan mencapai puncak kenikmatan hanya sampai disitu saja. Dengan segera ia menggendong Nabilah dan merebahkan nya ke ranjang.
Mendadak Sam begitu terkaget dengan bayang remang sosok Nabilah yang dipandanginya, dengan segera ia menghidupkan cahaya.
PUFF...!
...
Cahaya yang begitu terang pun kini mengisi ruangan itu. Alangkah kagetnya Sam memandang kecantikan Nabilah saat ini.
“Ouuffhh... sayanghh, kenapa...?” dengan polosnya pertanyaan Bilah terlontar dari bibir semok nya itu.
“Oh dear, you are such my damn pretty Killer Queen...!”
Demikian takjub Sam yang begitu terpana menyaksikan tubuh polos Nabilah dengan posisinya saat ini. Terlihat lapisan daging berwarna merah terang yang begitu ranum untuk dinikmati di vagina mulus nya yang saat ini terkangkang begitu lebar.
“Sayang, terang banget... Matiin lampunya dong? Bie ga bisa lihat apa-apa...
”
“Ouch! Maafin aku ya sayang...”
Puff...!
Cahaya itu pun kini telah padam kembali.
......
Dan pertarungan sesi kedua pun akan segera dimulai.
To be continue...