Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

my story

Aku yg bingung lalu balas memeluk ka astri. Ka astri masih menangis sesenggukan di dadaku, 10 menit kemudian tangis ka astri perlahan-lahan mereda dia lalu bangkit dan duduk bersadar di sebelah ku "kamu bego ma, ngga peka" tiba2 dia berkata sambil masih terisak-isak
"..." Aku hanya melongo karena tidak mengerti
"Emang kamu ga sadar apa dari dulu aku suka sama kamu" pernyataan ka astri itu membuatku cukup tertegun dan tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun.
"Parahnya lagi aku di khianatin sahabat aku sendiri, dia tau aku suka kamu tapi malah dia yg embat kamu duluan" katanya lagi
"Maaf ka rama emang ngga tau, cinta itu ngga perlu saling memiliki ka. Melihat orang yg kita cintai bahagia dengan orang lain buat rama itu udah cukup" jawabku sambil memandang ke arahnya
"Cinta juga ga bisa di paksain ka, rama suka nya ke ka eva bukan ke ka astri kalaupun di paksakan malah bisa membuat ka astri sakit hati dan rama ga mau membuat seorang wanita sakit hati karena rama" lanjut ku lagi

Ka astri terdiam lalu memelukku "sampai kapanpun kk tetep cinta sama kamu ma"dia berbisik di telingaku
"..." Tanpa menjawab aku pun ikut memeluk nya

"Ka udah pegel nih" kataku sambil melepas pelukan ka astri
"Oh eh ia maaf ma" ka astri lalu melepaskan pelukannya"
"Pamit pulang dulu yah ka udah malem nih" aku bangkit dan mengambil tas ku yg berada di dekat pintu, saat aku hendak keluar dari rumah ka astri tiba2 "duaaarrr" petir menggelegar di sertai hujan yg sangat deras

"Udah disini dulu aja ma, hujannya gede amat tuh" ka astri menghampiriku lalu mengajakku masuk kembali ke rumahnya.
Aku duduk kembali di ruang tamu rumah nya sambil mengobrol ngalor ngidul.
Udara yg sangat dingin malam itu membuat ka astri yg hanya mengenakan baju kaos dan rok seragam tampak kedinginan.
"Ma pindah aja ke ruang tv yu, disini dingin" ajak ka astri
Aku pun menyetujui dan pindah ke ruang tv rumah ka astri, akupun duduk di sofa depan tv sementara ka astri pamit untuk mengambil jaket di kamarnya.

Suasana hening, tv pun di matikan karena takut tersambar petir antena nya. Hujan semakin deras dan petir semakin keras menggelegar. Aku pun bersandar di sofa dan tak lama karena kecapaian aku pun tertidur. Aku terbangun karena merasa berat di pundakku, saat aku melihatnya ternyata ka astri sedang itu dan bersandar di pundakku. Aku pun kembali bersandar ke sofa lalu aku terbelalak ketika melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 11.37 malam. "Buset udah setengah 12" kataku

Aku bangkit dan membangunkan ka astri, ka astri terlihat mengucek-ngucek matanya lalu berkata"mau kemana ma? Udh malem udh tidur disini aja, lagian jalan depan banjir kamu ga akan bisa lewat. Mamah papah kk aja ga jadi pulang soalnya mobil ga bisa lewat"

Ya memang jalan yang melewati sungai dan jembatan di arah mau ke sekolahku selalu banjir jika hujan deras, padahal sungai itu sudah di perdalam dan di perluas tapi tetep aja banjir. "Wah ia emang ka?" Kataku tak percaya
"Huuh aseli, liat aja dari atas kalau ga percaya mah" jawab ka astri
"Yu liat ke atas" kata ka astri lagi sambil melangkah ke lantai 2 rumahnya.
Lantai 2 rumah ka astri terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan beranda yg cukup luas. Kami berjalan ke beranda, licin sekali beranda itu mungkin efek hujan tadi sehingga kami berjalan sangat hati-hati dan berpegangan tangan. Saat aku melihat ke arah jembatan memang sangat terlihat air menggenang dan banyak antrian motor dan mobil disana. "Ya emang banjir ka"kataku
"Ye udah di bilangin ga percaya sih, ya udah masuk yu ma dingin ah" kata ka astri kemudian.
Saat berbalik dan berjalan menuju pintu masuk ke lantai 2 tiba-tiba ka astri terpeleset dan terjatuh, aku reflek memegangnya dan ikut terjatuh juga, secara reflek aku membalikan tubuh ka astri sehingga aku dahulu yang terjatuh dan membentur lantai sedangkan posisi ka astri sekarang menindih tubuh ku dengan wajah saling berhadapan.
Kondisi lantai yg basah membuat baju dan celana seragamku basah kuyup begitu juga dengan rok ka astri.
"Aduh ma kamu ngga kenapa-kenapa??" Tanya ka astri khawatir
"Ga kenapa-kenapa ka, untung bukan kepala duluan yg nyium lantai "jawabku sambil mencoba bangkit. Tapi ka astri malah memelukku dan membuat punggu, pantat serta kepala belakangku kembali basah oleh air.
"Kenapa k..?" Belum sempat aku menyelesaikan pertanyaanku tiba-tiba mulutku sudah di bungkam oleh mulutnya, ka astri mencium bibirku dengan sangat lembut.
Aku masih diam saja tidak merespon, lalu ka astri mencoba memasukkan lidahnya ke dalam mulutku, akupun mulai merespon ciumannya, ku buka mulutku dan aku mulai membalas ciumannya, kami saling mencium, melumat, berkelit lidah dan bertukar air liur.
Aku memeluk ka astri dan memegang kepalanya"mmmhhh...mmmhhh" hanya itu yg keluar dari mulut kita berdua.
Setelah pegal ka astri lalu melepaskan ciumannya dan mulai menciumi leherku
"Sssshhh aaaahhh" geli ka, aku mencoba membangunkan ka astri, setelah bersusah payah akhirnya ka astri melepaskan pelukan dan jilatannya.
Sudah tanggung basah aku duduk di lantai yang basah itu, ka astri lalu memeluk leherku lagi dan mulai mencium bibirku. Aku pun membalas ciuman ka astri, aku elus-elus punggung ka astri yg masih tertutup jaket. Sambil berciuman ka astri membuka kancing kemeja seragamku lalu tangannya masuk ke dalam baju kaos ku(aku memang suka memakai baju double apabila ke sekolah) dan memegang puting ku, tangan ka astri memainkan puting ku dengan jarinya. Aku yg tidak mau kalah pun mulai membuka resleting jaket ka astri tanganku mengelus2 payudara ka astri dari luar bajunya"eeeuuuhhh" ka astri melenguh saat aku mulai mengelus2 payudaranya secara bergantian. Ka astri melepaskan ciumannya lalu mulai membuka kemeja seragamku dan melepaskan baju kaosku, setelah itu ka astri melepaskan jaketnya dan baju kaosnya sehingga terlihat sekarang payudara ka astri yg tinggal tertutup bra. Bajuku dan baju ka astri di lempar begitu saja sehingga semua basah karena lantai yg basah oleh air hujan.
Ka astri kembali menciumku, aku pun membalas ciumannya kita berciuman sangat panas, tak mau tinggal diam akupun membuka kait bra yg ada di punggungnya, setelah terbuka lalu aku melepaskan bra ka astri dan melemparkannya. Kini kami berdua sudah bertelanjang dada, aku melepas ciuman ku dan mendorong ka astri agar duduk di lantai. Setelah ka astri terduduk di lantai aku bangkit lalu mencium bibir ka astri, sambil berciuman aku elus2 payudara ka astri yg menggantung bebas. Aku elus dan remas2 payudara ka astri yg berukuran 34B itu. "Ssshhhh aaaahhh" desah ka astri saat aku melepaskan ciuman ku.
Aku jilati telinga lalu leher ka astri, sambil menjilati leher ka astri aku mendorong tubuh ka astri sehingga ka astri sekarang berbaring di lantai beranda yg basah, aku ciumi lehernya dan aku ciumi juga payudara ka astri.
"Sssshhh aaaahhh"
"Terus maaa aaaahhh" desah ka astri sambil tangannya memeluk kepalaku dan mendorongnya agar lebih merapat ke payudaranya.
Aku jilati payudara ka astri tanpa menyentuh putingnya yg sudah mulai mengeras, aku jilati yg kiri sementara tangan kanan ku meremas payudaranya yg kanan.
"Aaaahhh aaaahhhh" desah ka astri
"Ma emut puting kk donk aaaahhh" pinta ka astri
Tanpa mempedulikan permintaan ka astri aku tetap menjilati payudara tanpa menyentuh putingnya, kali ini aku jilati payudara kanannya dan payudara kirinya aku remas.
Merasa kasihan lalu aku pun menyentuh puting ka astri menggunakan lidahku, aku mainkan lidahku disana, aku jilat dan aku emut puting ka astri "aaaahhh ia terus ma isep yg kenceng " kata ka astri.
Aku pun lalu mempercepat jilatan dan hisapanku sambil tangan kirimu memilin-milin puting ka astri, tidak lama kemudian badan ka astri melengkung dan "aaaahhhhh" sepertinya ka astri orgasme. Aku lepaskan ka astri dan aku baringkan dia di lantai yg dingin dan basah itu, nafas ka astri terengah-engah, matanya menatapku sayu. Aku dekati mukanya lalu aku mencium bibirnya.
Aku bangkit lalu aku membuka celana seragam dan CD ku, terbebas lah sekarang kontolku yg sangat tegang itu. Ka astri sedikit tertegun melihat batang penis ku itu, mungkin pertama kali melihat.
Aku renggangkan kaki ka astri dan mulai menggesek-gesekan penisku pada memek ka astri, ka astri melenguh dan menggigit bibir bawahnya.
Aku mencium bibirnya lagi"boleh ka?" Kataku berbisik di telinga ka astri lalu aku menjilati telinga ka astri.
Ka astri mengangguk "tapi pelan-pelan ya ma" jawab ka astri. Aku pun mulai memasukan penisku ke vagina ka astri, aku masukan perlahan-lahan sambil terus mencium bibir dan memainkan payudaranya. Aku dorong penisku pelan-pelan dan saat penisku terhalang sesuatu aku hentikan doronganku dan aku menatap ka astri seolah-olah meminta persetujuannya ka astri hanya mengangguk dan menggigit bibir bawahnya. Aku peluk ka astri dan aku emut puting payudaranya "sssshhh aaaahhhh" desah ka astri. Saat ka astri sedah terangsang oleh jilatanku aku tiba-tiba mendorong penisku masuk dan "bless" penisku masuk menerobos selaput dara ka astri, entah kenapa tapi sepertinya ka astri tidak merasakan sakit malah dia terus mendesah karena aku terus menjilati puting payudaranya.
Penisku sudah masuk semua ke dalam vagina ka astri.
"Sakit ngga ka?" Tanyaku pada ka astri
"..." Ka astri hanya menggelengkan kepalanya, dia lalu memeluk tubuhku dan melingkarkan kakinya di pinggangku, sekarang tubuh kita mulai bersatu di atas balkon rumah ka astri di hiasi langit malam dan hujan gerimis yg mulai turun kembali serta di atas lantai keramin yg basah oleh air hujan.
Aku mencium bibir ka astri dan mulai menggoyangkan pinggangku maju mundur "aaaahhhh ka" desahku
"Aaahhh ma sssshhh" desah ka astri tidak kalah hot.
Aku terus menggenjot vagina ka astri dengan tempo pelan, sedang lalu cepat.
Kira-kira 7 menit kemudian badan ka astri kembali melengkung dan pelukan tangan dan kakinya menjadi lebih erat "ma aaaaaaahhhhh" setelah itu badan ka astri menjadi sangat lelah nafasnya terlihat sangat tak beraturan, aku menghentikan genjotanku memberi waktu bagi ka astri untuk beristirahat.
Hujan turus semakin deras membasahi tubuh kita berdua, sekarang tubuh kami berdua basah oleh air hujan.
Melihat ka astri yg sangat kelelahan aku melepaskan penisku yg masuk di vaginanya, ka astri lalu memelukku dan berkata"kan kamu belum keluar ma, knp di cabut?"
"..." Aku hanya tersenyum
"Kk udh keliatan cape gitu, udh rama minta bantuan pake tangan kk aja" kataku lagi sambil mendekatkan penis ku ke tangan ka astri, ka astri lalu menggenggam penisku dan mulai mengocok penisku pelan-pelan.
Lalu dia menjilati dan memasukan penisku ke dalam mulutnya.
"Aaaahhh terus ka ssshhh" aku mendesah sambil memegang kepala ka astri dan "ka rama keluar aaaahhh" aku yg hendak mencabut penisku malah di tahan oleh ka astri lalu "aaaahhh ka" "crot crot crot" beberapa kali semburan spermaku keluar dari penisku dan masuk ke mulut ka astri lalu dia telan semuanya.
Merasa lemas akupun berbaring di samping ka astri, kita berdua berbaring sambil menatap langit malam yg sedang menurunkan hujannya.
 
kereeen,. simple tapi ngena,. semoga ga kaya cerita2 yg lain yang nanggung,.hehe,.

tetep semangat suhu,. segera dilanjut :)
 
1. Jgn panggil gw suhu :galak:
2. Seharusnya lebih dimainkan dulu antar merka bertiga akan lebih menarik...
 
1. Jgn panggil gw suhu :galak:
2. Seharusnya lebih dimainkan dulu antar merka bertiga akan lebih menarik...

1. Ok siap bos suhu :D
2. Nah ini kripik yg membangun suhu, ok saya terapkan di updatean atau cerita berikutnya suhu.

Terima gajih, eh terima kasih
 
kalo memang bersambung pindah ke Cerbung aja gan
 
pasti tambah seru nih ceritenya
ayo diupdate lagi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd