Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    847
Bimabet
Terimakasih atas update ceritanya suhu @hazriel ..
Gile yak ga pernah minta aja dapat mulu, mana bening semua lagi..
Tanpa pelet tanpa pengasihan kan Hu?
Beruntung bgt si Ariel ini..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
bukan pelet sih, lebih kayak mayoritas klo ngobrol ama ane bikin kayak kenal deket aja, ane pernah cerita beberapa waktu lalu sering kali dapet curhatan dari byk stranger meskipun baru kali ketemu, beberapa kasus malah seringkali mereka tanpa ssadar tiba tiba cerita, klo ama cewek yang penting nyaman aja kyknya faktor lain lewat hu
 
Wis jian joss tenan. Gw sering dapet peluang sama amoy, tapi ga tahu kenapa selau gw abaikan. Bini orang yg gw kenal soalnya.
wah klo binor sih ane ga ikutan hu hahaa, yah karena ane juga jujur aja masih suka SSI di burung biru cuman klo mau ke arah seks udah kyk entah bosen atau tobat haha
 
"saat gue alihkan pandangan ke sekitar ga gue jumpai seorang pun atau mungkin gue yang kurang teliti...."

Hmmm jadi penasaran
 
Waaaah mantap hu cerita nya marathon dari awal sampe akhir berasa net seru nya
 
Cindy

Ga habis pikir gue hari ini, belum lama kenal gue merasa akrab sekali entah karena mereka atau ada satu dua hal lain gue masih belum bisa menemukan, atau mungkin karena pesona gue sebagai orang “Biasa”? gue hanya bisa tertawa miris dan berakhir dengan mata terlelap

Entah berapa lama gue tertidur, gue merasakan rasa hangat, basah dan penis gue di peras lembut, dengan masih setengah tertidur gue menikmati tapi lama kelamaan perasaan ini terasa nyata sampai akhirnya gue membuka mata dan menemukan Cindy sedang “bermain” dengan penis gue, mulutnya yang mungil itu maju mundur mengulum penis gue meskipun terkadang gue meringis kesakitan karena giginya mengenai batang penis gue, rambutnya terjuntai kebawah menutupi wajahnya

Mungkin karena badan gue sedikit terguncang menahan geli dan nikmat, Cindy menoleh kearah gue dan tersenyum, mulutnya berhenti mengulum dan tangannya menggenggam erat penis gue

“Hehe…” tanpa ada kata apapun Cindy melanjutkan aktifitasnya, sedangkan gue yang masih setengah terbangun hanya bisa berbaring sembari menikmati penis gue di dalam mulutnya, meskipun sedikit agak kaku, gue masih bisa menikmati

Pantatnya gue arahkan kearah muka gue, msVnya yang berwarna pink mengkilat terkena cairan nafsunya sendiri membuat gue tanpa menunggu lama mulai menikmati, gue jilat perlahan sebelum Cindy menggerakkan pantatnya menahan geli, msVnya berkedut saat lidah gue mulai menyentuh gerbangnya

Saat lidah gue merasakan sedikit cairannya, rasa khas msV yang bercampur menjadi satu rasa unik membuat gue sedikit mempercepat, dan tak lupa jemari gue mulai menusuk masuk ke msVnya

Cindy hanya bisa mengaduh menahan geli di kewanitaannya, pantatnya terkadang menghindari jemari gue tapi karena tangan gue menahan kedua bongkah pantatnya, Cindy hanya bisa bergerak secara terbatas

Penis gue berkedut dan gue rasa akan tiba saatnya sperma gue meledak, begitupula Cindy yang terbawa nafsu setelah lidah dan jemari gue menjamah msVnya

“Cinnnddddd!!!” gue dorong penis gue lebih dalam ke mulut Cindy, Cindy yang merasakan bahwa penis gue berkedut mempercepat kulumannya dan tangannya bahkan memijat lembut kantung dibawah penis gue

Crttttt

Crrttt

Sperma gue keluar meskipun hanya beberapa tetes karena terkuras habis semalam

Cindy melepas kulumannya dan menelan habis sperma gue yang ada dimulutnya

“Kok ditelan Cind?”

“hehehe, gpp ril, enak kok” dia tersenyum kemudian melihat penis gue masih terbangun, Cindy mulai bergerak menduduki penis gue, gue yang baru saja melepaskan “peluru” masih merasa geli dan sedikit ngilu tapi entah kenapa seakan penis gue masih bertahan

Cindy menggesek gesek penis gue di lubang msVnya, terasa basah dan geli serta ngilu di kepala penis gue, dan Cindy pun menurunkan pinggulnya

“Ehmmmmmm” Cindy menggigit bibir bawahnya dan yang gue rasakan semalam kembali gue rasakan sekarang, lubang msVnya yang semalam masih tersegel kini siap gue obrak abrik kembali

Cindy mendiamkan penis gue di dalam msVnya, dan kemudian setelah beberapa saat mulai bergerak

“Rillllll….. emmmmhhh”

Setiap gerakan penis gue di dalam msVnya, Cindy mendesah meskipun terkadang dia menahannya dengan mencium bibir gue, payudaranya yang putih dengan puting kecoklatan itu bergantung indah membuat tangan gue dengan gemas meremasnya

“Ahhhh, riillll, terusss yang kenceeengggg” gerakan pinggulnya kaku dan terkadang terkesan bergerak secara liar membuat penis gue terasa di peras dengan dinding msVnya, gue hanya bisa meringis menahan ngilu dan geli

Gerakan Cindy semakin liar dan beberapa saat kemudian dinding msVnya meremas penis gue didalam, badannya mengejan dan penis gue disiram oleh cairan klimaksnya

Sssrrrrr

Sssrrrrr

Badannya terjatuh menimpa badan gue yang ada dibawahnya, dia hanya tersenyum sembari mengecup bibir gue, merasa tanggung gue beranjak mengganti posisi, gue cabut penis yang masih perkasa itu dari msVnya dan cairan cinta kami yang bercampur menetes diantara paha kami berdua,

Gue posisikan pantatnya didepan gue, kini posisi Cindy membelakangi gue, dan tanpa butuh waktu lama gue tusuk masuk penis gue di dalam msVnya

“Akkkhh”

Cindy memekik kecil menerima “serangan” gue, dengan tempo yang lumayan cepat gue dorong penis gue keluar masuk di lubang sempitnya, tangan gue meremas pantatnya yang menonjol itu, dengan dorongan penis gue membuat Cindy hanya bisa pasrah menerima setiap tusukan demi tusukan, Cindy yang seperti kehabisan tenaga hanya bisa mendesah sembari menutup matanya

Ga butuh waktu lama, badannya kembali mengejan dan gue yang juga dipenghujung tenaga mencabut penis gue dan menyemprotkan sperma gue dipantatnya

Cindy mengejan dan msVnya berkedut hebat mengeluarkan cairan yang kembali menetes lebih banyak membasahi sprei ranjang tempat kami tidur sebelumnya, badan gue ambruk disampingnya sedangkan Cindy hanya bisa memejamkan mata

“Hahhhh…. Hahhh… kuat banget siihhh, aku sampe lemesss ril” dia menatap gue sebentar sebelum merubah posisinya menjadi rebahan menatap langit langit kamar sedangkan gue hanya bisa tersenyum kecil meskipun pikiran kemana mana tapi gue akuin gue juga menikmati

“Padahal kemarin kesakitan ya” gue menggodanya sedikit

“Issshhh, salah sendiri berdiri wleee” dengan muka yang memerah Cindy membalas ejekan gue

“Ya kan semua cowok pasti berdiri kalau pagi Cind, apalagi disebelahnya ada cewek cantik” kali ini cindy ga bisa membalas omongan gue karena malu

Dan seakan gue sadar, gue melihat jam didinding dan melihat angka 4 subuh, pantas badan gue serasa lemas ternyata gue baru istirahat beberapa jam saja setelah insiden dengan ce Mely semalam

Cindy pun seakan mengerti akhirnya berberes meninggalkan kamar dan tak lupa mencium bibir gue sembari tertawa kecil, gue hanya bisa melongo sembari menggaruk pipi, ga ada pikiran mesum sekalipun sebelumnya, tapi waktu ga bisa berulang jadi sebisa mungkin gue berusaha untuk tidak menyesal dan kembali tidur setelah berberes



Gue dengar pintu diketuk dan gue memerjapkan mata melihat jam yang sekarang menunjuk ke angka 7, dengan badan yang masih terasa capek dan letih gue bangkit dan membuka pintu kamar

“Pagi ril, bangun tidur yaa? Mandi sana, trus sarapan” ce Mely dengan masih memakai pakaian yang sama namun berbeda warna menegur gue di depan pintu, Auranya sedikit berubah gue lihat, auranya yang gelap kini memudar dan gue harap begitu seterusnya, saat gue melewati ce Mely dengan maksud ke kamar mandi, tangan putihnya itu meraba kea rah penis gue, gue yang tersontak kaget melihat kea rah ce mely

“Duhhh, kasian semalam yang habis begadang” Dengan memasang muka lucu dan seakan mengajak ngobrol penis gue sembari dia raba, kalau ce Mely tau perbuatan gue dan Cindy setelahnya….

Di meja makan gue temui 4 orang cewek keturunan, ce Mely, Celine, Cindy dan 1 orang temannya yang ga gue tau namanya

“Ril, tuh Angel, dia penghuni yang kamar atas juga. Njel kenalin tuh Ariel, temen kampus gue”

“Ariel”

“Angel”

Dengan wajah jutek yang membuat banyak orang akan berpikir bahwa dia wanita “mahal” tapi gue yang bisa “lihat” hanya bisa tersenyum menanggapi sifat dinginnya

“Eh ril, ga ada acara kan?” Celine membuka suara setelah menggigit sepotong roti sarapan paginya

“Ga ada sih ce, paling juga ngurusin dosen tuh”

“Ikut ke Villa gimana weekend ini?”

“Villa?”

“Iyaaa, mumpung long weekend kan” Celine masih dengan mulutnya yang penuh dengan roti

“Iyaa rill, masa cewek semua sih, iya ga ce?” Cindy kembali menimpali sembari melihat kearah ce mely

“iya ril, ikut aja gpp” ce Mely hanya tersenyum

“Ngapain sih ajak ajak orang, bahkan baru kenal! Ga takut apa kalian?” Angel yang dari tadi seakan menjauhi gue menyuarakan pendapatnya

“Halah, gue lebih takut klo kamu ajak cowok kamu tuh” Celine dengan menaikkan suaranya membuat gue yang ada disitu agak sungkan juga

“Lagian Ariel anak baik baik kok ga kayak cowok kamu tuh matanya jelatatan!” lanjutnya

Angel yang disidak seperti itu hanya bisa menahan amarah karena merasa omongan Celine ada benarnya, sedangkan Cindy dan Ce Mely hanya diam melanjutkan sarapan mereka seakan memaklumi Angel

“Maaf nih kayaknya ga bisa, ngurus skripsi dulu ini bikin pening kepala” gue berusaha menolak ajakan mereka, Cindy yang mendengar itu hanya bisa mendengus kesal, sedangkan ce Mely yang terlihat paling kalem juga memasang wajah kecewa

“Mungkin lain kali deh klo skripsi kelar nih, ngebut kok”

Para cewek pasrah dengan keputusan gue, ga enak juga sebenernya gue baru 1 hari kenal udah maen inep aja, apalagi ada rasa “dibenci” meskipun gue masih bisa memaklumi

Siang itu gue balik dari kosan Cindy dan kembali ke kontrakan, dosen gue masih ga mau kompromi dan dia bilang ga usah dilanjut klo ga mau ganti judul, gue yang setengah mati mengerjakan pun rasanya seperti di lempar ke jurang, semester 8 sudah memasuki pertengahan , mana sempat gue kejar dari awal dan dengan susah payah akhirnya gue berhasil meminta pengajuan ganti dosen

Seminggu itu bahkan gue ga bisa konsentrasi selain ke skripsi, game segala macem ga masuk karena stress meskipun akhirnya sedikit terobati oleh semangat anak anak dan para bidadari termasuk Yuuka yang memberikan gue kiss dari jauh

Setelah hampir satu bulan kesana kemari mencari dosen yang tepat, gue dipertemukan dengan dosen yang menurut gue mungkin paling membantu karena saat gue mengajukan bimbingan Beliau dengan mudahnya mengijinkan gue untuk lanjut Seminar Proposal setelah melihat skripsi gue yang matang, gue menahan haru setelah hampir setiap hari kesana kemari akhirnya diberikan jalan meskipun ga semulus yang lainnya

Setelah bermain game di net dengan anak anak, nomer ga dikenal membuat gue penasaran dan segara gue jawab panggilan telponnya

“Hai ril, gimana kabarnya? Skripsinya lancar?” Suara ceria disebrang sana mengagetkan gue

Gue berpikir sebelum akhirnya menemukan jawabannya

“Celine?”

“Hehehe”

“oalah sorry sorry, ga ke save nomernya, Alhamdulillah baik kok, skripsi juga jalan sih akhirnya, gimana gimana?”

“Yeee traktiran!!”

Celine ini memang anaknya ceria tapi tergantung kondisi dan situasi juga karena sering kali dipermainkan jadi dia sekarang jauh lebih berhati hati

“Traktiran apaan, lom Kompre kok traktiran, km gimana?”

“Hehehe, masih santai ril, btw kok lama ga kesini? Pengen Tanya Tanya lagi ish”

“Yeee, santai santai, tar ketinggalan baru tau rasa haha, iya tar aja lah kapan kapan klo udah kelar nih skripsi, Tanya apaan emang?”

“Ga enak ril klo di telpon, mau cerita panjang soalnya, boleh ya ketemu?”

Gue berpikir padahal gue ga dekat dekat amat bahkan bertemu pun hanya waktu itu ke tempat Cindy, tapi mungkin karena Celine sudah bisa terbuka jadi ga gue tolak ajakannya”

“Beres deh kabarin aja ketemu kapan, klo free gue samperin nanti”

“Siap bosss!”

Memang sudah lama juga gue ga bersosialisasi ama anak anak, untungnya baru kali ini gue ada waktu bebas sedikit

Rani yang kian hari semenjak gue mengaku cmenjadi cowoknya pun semakin menempel, bahkan di depan anak anak sekalipun dia memeluk lengan gue, anak anak yang awalnya menghina kejombloan gue akhirnya malah minta traktiran dan diamini oleh Rani

Dan entah siapa yang memulai hubungan ini, gue akhirnya resmi menjadi cowok Rani di depan public

Yuuka yang gue minta pendapat hanya tersenyum

“Yang, aku tau kamu itu orangnya ga bakalan bisa “menyendiri” mangkanya aku maklum klo banyak juga yang pengen deket, aku beruntung tau ga sih kenal sama kmu, klo cewek yang namanya Rani butuh kamu, aku gpp kok minjemin” Yuuka dengan masih memasang wajah ceria malah balik menggoda gue

“Tapi yang… kamu..”

“Udah ishhhh, aku bakalan support kamu kok, selama kamu mau jujur aku ga masalah yang” Dengan tawa manisnya Yuuka menghibur gue

“Huft….”

“Udahhh jangan cemberuttttt, nanti cakepnya hilang hihih”

“Aku bakalan berusaha buat nyusul kamu yang setelah lulus, tunggu ya”



Yuuka terdiam meskipun masih dengan raut wajah bahagianya tapi didepan gue ga ada yang bisa dia sembunyikan…

Sebenernya perasaan sayang gue ke Rani kembali tumbuh tapi karena ada Yuuka perasaan ini ga bisa berjalan atau maju berkembang, gue dengan banyak pemikiran dan seseorang yang sensitive justru membuat gue bingung

Mungkin biarkan waktu yang menentukan ….



To be continued
 
Terakhir diubah:
Selamat Tahun baru 2021! buat suhu suhu semua, semoga semua urusan kita diberikan kelancaran dan harapan suhu suhu sekalian bisa tercapai di tahun yang ane harap bisa lebih baik lagi (meskipun feel ane ga begitu) tapi di balik jalan yang berliku pasti kita bakalan sampai ke tujuan, aamiiin

keep semprot

Ane ada rencana buat discord jadi suhu suhu sekalian yang mau atau tertarik belajar bisa ngobrol disana, dan selagi ane ada waktu bisa kita bahas di podcast Binor ane, jadi gimana pendapatnya? silahkan suhu suhu mungkin ada yang usul atau saran monggo
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd