Maaf sebelumnya. Ini thread pertama saya. Saya wanita 22 tahun. Sedangkan suami lebih tua dari saya Lima tahun. Alasan kali menikah ialah saya telah hamil duluan. Awalnya kita berhubungan pada januari. Saya jujur belum sama sekali mengenalnya. Yang saya tau di hapenya banyak bokep dan banyak nomor cewe. Saya diami saja. Soalnya saat itu saya juga punya teman tapi mesra yang berbeda daerah. Pertama kali ketemu dengan suami kita sudah berhubungan. Lanjut bulan kedua ketemu dan berhubungan lagi. Begitupun bulan selanjutnya yaitu bulan maret. Kita ketemuan dan berhubungan lagi. Ternyata pada bulan april saya datang ke tempatnya perasaan saya gak enak. Saya rada mual mual. Ternyata saya beneran hamil 2 minggu. Saya mau gugurin aja karena takut sama orang tua. Tapi dia bilang gak usah. Dia akan tanggung jawab. Teman teman dekat saya juga menyarankan untuk tidak di gugurkan. Seminggu sya berdiam saja dikamar takut keluar. Hanya handpone hiburan saya waktu itu. Pada seminggu mengurung diri teman lelaki saya yang dekat dengan sya sering menelpon dan chat di bbm. Dia tidak saya kasi tau kondisi saya yang sebenarnya. Sya cuma bilang saya sakit. Dia sangat perhatian saat itu. Tapi sebenarnya dia juga sudah mempunyai istri dan dua orabg anak. Dia sedang pisah ranjang. Saya yang dari awal memang menyukai pria yang dewasa dari saya merasa sangat nyaman. Sebelumnya saya sering mengirimkan foto toket saya kepadanya karena dia suka. Dan dia mengirimkan foto adeknya kepada saya. Suami saya yang waktu itu juga harus bertanggung jawab tidak lari. Akhirnya kami mengakui kesalahan kami kepada orang tua saya. Pada mei pertengahan kita di nikahkan. Akhirnya saya memberi tahu teman tapi mesra sya bahwa sya di lamar. Dia bersikap biasa tapi sebenarnya saya tau dia sedikit marah. Selama menunggu hari H yang sebulan lagi. Saya terus terusan berhubungan dengan TTM saya. Tanpa dia tau yang sebenarnya. Sedangkan suami saya di kotanya untuk melanjutkan kerjaan hanya sesekali menanyakan keadaan saya. Setelah menikah sehari. Kandungan saya malah keguguran. Sejak saat itu juga TTM saya mulai menjaga jarak. Katanya dia sibuk. Sebulan setelah menikah. Ada yang sms suami saya dengan nada yang sangat kesal. Isinya si cewek ternyata gak terima suami saya menikah dengan saya. Karena merka baru putus Tiga bulan lalu. Dan ternyata mereka sempat berhubungan. Sya kecewa. Tapi tidak terlalu. Sebab juga saya punya salah. Saya minta penjelsan ke suami tentang mantannya dia malah ngomong jangan di tanggapi. Itu masa lalu. Saya pun sebenarnya malas juga mau tau. Itu urusannya.saya malah mengalihkan perhatian saya ke TTM saya. Kami bbman seru sampai saya tidak sengaja ngomong apa yang dia gak suka. Ternyata dia marah besar. Lalu mendiami saya. Sya bingung. Saya seakan takut kehilanganbya. Padahal saya tau ini salah. Saya punya suami. Tapi rasa terlanjur sayang kepada TTM saya menepisa semuanya. Saya memohon untuk baikan lagi. Akhirnya kita baikan. Hingga sekarang hubungan kami berlanjut. Setiap sebelum tidur sya hanya ingin berubah. Ingin menjadi istri yang baik tapi disaat bangun tidur saya pasti kangen TTM saya. Saya harus bagaimana. :'(