Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Misteri Siluman Ular

Bimabet
Ratu Anjani


Ratu Anjani


Shina


Raja Anggara

Pada zaman dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan di pulau Sumatera yang sangat makmur dan terpandang. Kerajaan tersebut bernama Majo, yang di pimpin oleh raja yang zalim dan sangat menindas rakyat kecil bernama Raja Anggara. Namun raja adalah orang yang sangat mencintai istrinya yang bernama Shina, Shina adalah wanita keturunan China yang di peristri oleh raja Anggara ketika raja berhasil menaklukkan kerajaan Xinpi dan menikahi anak semata wayang dari kerajaan Xinpi yang sangat terkenal kecantikannya di seluruh negeri. Kepemimpinan Raja Anggara sangatlah kuat dan tidak ada yang berani menentangnya, kasta kelas atas lah yang menikmati hidup dengan kemewahan sementara kasta bawah harus menjadi budak, petani yang menyediakan makanan untuk kasta kelas atas dan juga tempat tinggal mereka di tembok dengan hanya di sediakan satu pintu masuk dan keluar. Kasta kelas bawah di latih untuk menjaga perbatasan agar menjadi pelindung utama jika ada kerajaan lain yang menyerang, secara tidak langsung di korbankan untuk menjadi pelindung kasta atas dan juga hasil tani harus di serahkan ke kasta atas dengan harga suka-suka yang di tentukan oleh kasta atas.
Di tepi desa kasta bawah hiduplah keluarga kecil, ayah mereka meninggal ketika ikut berperang bersama raja Anggara, yang tersisa hanyalah ibunya yang sudah tua bernama ratih dan anak pertamanya seorang laki-laki berumur 40 tahun bernama Jarwo dan anak keduanya seorang perempuan berumur 37 tahun bernama Lastri . Jarwo adalah seorang petani, sehari-hari Jarwo pergi ke ladang dan di temani oleh Lastri yang membantu Jarwo di ladang.


Lastri


Jarwo
Desa yang sangat asri dengan udara sejuk pegunungan dan terdapat air terjun yang sangat indah di tepi desa mereka, Lastri selalu pergi ke air terjun ketika selesai membantu Jarwo di ladang, untuk mencuci maupun hanya untuk menghilangkan lelah. "Tak...tak...tak" suara langkah kuda terdengar oleh Lastri ketika Lastri duduk di bebatuan air terjun "hiyaaaaa…" suara penunggang kuda menghentikan kudanya "hahahaha…. Hay lihat ada gadis duduk sendirian tuh" ujar salah satu penunggang kuda. Mereka adalah pengawal kerajaan kelas atas yang sedang mengontrol kasta bawah "ahh lu mau sama kasta bawah, ntar kalau ketahuan bisa jadi aib bego, lu nafsu sama kasta bawah" salah satu penunggang kuda memukul kepala temannya "ahh elu, kan kita berdua aja disini, mana ada yang lihat, yang penting ngecrot dahh…." Sambil menuruni kuda dan berjalan ke arah Lastri. "Ada apa tuan, saya tidak melakukan pelanggaran apa-apa" Lastri menunduk di hadapan penunggang kuda "tau pelanggaran mu apa hah ?" Sambil memegang kepala lastri "salah lu itu lu buat gue sange…" sambil menekan kepala lastri ke arah penisnya. "Aaaaakkkk…. Jangan tuan" Lastri tertunduk di hadapan penunggang kuda, dengan sigap penunggang kuda mengeluarkan penisnya dan mengarahkan wajah lastri ke arah penisnya "hisap nih cepat" gertak penunggang kuda "hhhmmmpppphhh…" Lastri yang ketakutan membuka mulutnya dan menghisap kemaluan penunggang kuda tersebut. "Slorpp...slorppp..slorppp" suara bibir Lastri yang di maju mundurkaan dengan penunggang kuda dengan cepat "heh lu gak mau nih nikmatin pelacur" teriak penunggang kepada temannya "anjinggg, emang sialan lu ya, gue main cepat aja takut yang lain ngeliat" sambil berlari ke arah Lastri dan penunggang yang sedang di hisap penisnya. Dengan satu tarikan penunggang kuda tadi menarik baju Lastri dan terpampanglah payudara Lastri yang sebenarnya sudah kendur dan dengan cepat menarik selendang yang menutup bawahan lastri, penunggang kuda tersebut telah siap membuka celananya dan memasukan penisnya ke vagina Lastri yang tidak terawat dan berbau karna tidak pernah di rawat, Lastri sehari-hari hanya sibuk mengurus ladang dan ibunya yang sakit, bahkan mencari suami pun dia tidak sempat. "Hmmppphhh….hmmmm...hhhhh" suara Lastri tertahan ketika salah satu penunggang tersebut menggoyang penisnya di vagina Lastri dan yang satunya menikmati bibir Lastri yang menyedot-nyedot penisnya "ohhhh…..nikamatin aja nih pelajur bego, mana berani dia melawan kita kasta atas" penunggang yang di hisap penisnya tersenyum kepada temannya. "Cepetan aja anjing, lu mau ketahuan" semakin cepat goyangan penis penunggang tersebut di vagina Lastri dan beberapa menit croottt...crott...crott…. Tumpahlah sperma penunggang di vagina Lastri "ahhh gak enak banget mulut Lo" kemudian yang satunya pindah ke belakang dan mengarahkan penisnya ke anus Lastri "aaaakkkkkk….sakithhhhh tuuhhhhannnhhh" kepala lastri mendongkak ke atas dan air mata mengucur menahan sakit pada lubang anusnya yang di paksa masuk penis oleh penunggang kuda "alahhhh…. Kasta bawah kaya luuuu gak usah menentang kami, nikmatin aja nihhh penis gue" darah mengucur di anus Lastri dan tak lama crottt...crotttt..crottt sperma kembali tumbah di anus lastri.
Mereka pun pergi meninggalkan Lastri yang merintih dan menangis di pinggiran air terjun. Rasa sakit hatinya di perlakukan tidak adil oleh kasta atas menjadikan dendam yang mendalam, namun dia tidak dapat membalas kasta atas karna tidak punya kekuatan apa-apa untuk menentang mereka. Lastri terus menangis hingga matahari telah terbenam, namun ia belum juga beranjak dari tempat Lastri di perkosa oleh penunggang kuda tadi. Tiba-tiba sekelebat cahaya datang dari dalam hutan, Lastri yang terkejut bangkit dan mencari tau cahaya apa tadi. Seketika dia melihat ada seekor ular yang terluka parah, tubuh ular tesebut seperti telah di cakar-cakar oleh makhluk lain, ular tesebut berwarna putih dan ada mahkota berwarna merah di kepala ular tesebut. "Masih hidup, tubuhnya masih bergerak" Lastri berkata dalam hati. Kemudian Lastri membawa ular tersebut kerumahnya dan membersihkan luka ular itu dengan obat-obatan alami seperti akar-akar pohon yang di gunakan oleh kasta bawah ketika mengalami sakit atau luka. Lastri meletakan ular tersebut ke dalam kendi dan menutupnya dengan kain putih.
Lastri membersihkan diri dan sakit hati ya terhadap kasta atas karna telah memperlakukan dirinya dan keluarganya dengan tidak adil. Namun dia hanya dapat menangis karna tidak dapat berbuat apa-apa. Lastri pun tertidur, seketika dia bangun dan sudah berada di dalam goa yang gelap dan basah, hanya lampu dari obor yang menerangi goa tersebut. Lastri menelusuri lorong tersebut dan dia terkejut melihat seorang wanita yang terbaring di atas batu yang datar. Badan wanita tersebut penuh luka dan dia tidak dapat bergerak hanya dapat berbicara kepada Lastri "kemari nak" ucap wanita tersebut, Lastri pun mendekat dan duduk disamping wanita itu "kamu siapa, kenapa kamu terluka ?" Sambil memandang luka yang ada di tubuh wanita itu "aku adalah ular yang kau tolong tadi" Lastri mengkerutkan keningnya "ular ?" Lastri kebingungan "ya, aku adalah ratu ular, namaku adalah anjani" sambil menahan sakit Anjani berbicara kepada Lastri "kerajaanku berperang melawan kerajaan ular pulau Jawa, aku berhasil kabur karna semuanya telah dihancurkan oleh kerajaan ular pulau Jawa" Anjani menjelaskan kepada Lastri "nak kamu tidak perlu takut, aku berterima kasih telah kau tolong, karna kamu aku masih bisa hidup dan selamat" senyum Anjani kepada Lastri "apakah kau akan sembuh ?" Ujar Lastri "tolong Carikan aku darah lelaki perjaka, itu akan membuatku cepat sembuh" Lastri pun terkejut dengan permintaan Anjani "dimana aku harus mencari darah lelaki perjaka" Lastri terlihat kebingungan "aku tidak tau, tapi tolong aku nak, tolong,tolong".
Lastri pun tersentak dari tidurnya, kemudian berlari kearah ular yang dia simpan di dalam kendi, ya ular tersebut terlihat bergerak pelan namun sangat lemah. "Apakah ular ini yang ada dalam mimpiku tadi" gumam Lastri.
Keesokan harinya Lastri kembali ke ladang, namun dia termenung memikirkan kemana dia harus mencari darah perjaka. Lastri percaya bahwa ular tersebutlah yang masuk kedalam mimpi Lastri, dia memandang kearah Abang nya yang sedang mencangkul "apakah Abang masih perjaka, dia kan belum menikah" Lastri fokus menatap Abang nya "apakah dia sudah pernah tidur dengan wanita, kalau belum berarti dia masih perjaka, tapi bagaimana caranya aku bisa tau dia perjaka atau tidak" Lastri terlihat kebingungan. Kemudian kegiatan berladang Lastri hari itu telah usai dan mereka kembali pulang. Lastri kembali mengalami mimpi di dalam sebuah goa "nak apakah kau sudah mendapatkan darah perjaka" Anjani menatap Lastri dengan menahan sakit "aku tidak tau dimana mencari darah perjaka" Lastri duduk di samping Anjani "tolong Carikan, hanya itu yang membuat aku bisa pulih" Anjani meneteskan air mata karena dia tahu kalau tidak meminum darah perjaka dia akan mati "baiklah akan aku cari sampai ketemu" Lastri pun mengelus kepala Anjani untuk menenangkannya.
Kemudian pada malam hari di rumah Lastri ia terus memikirkan darah siapa yang akan ia gunakan untuk pengobatan Anjani. Sambil termenung memikirkan hal tersebut duduklah Jarwo di sebelah Lastri "mikirin apasih dek" Jarwo melirik ke arah Lastri yang termenung. Lastri pun melihat Jarwo "apakah Abang masih perjaka ya? Atau udah pernah nidurin cewek, tapi selama ini aku tidak pernah melihat Abang dekat dengan wanita" Lastri berbicara dalam hati "apa aku harus tes sendiri ya" Lastri pun mengalihkan tangannya ke paha Jarwo. Jarwo sedikit gugup karna tangan Lastri mengenai kepala penisnya "bang, Abang pernah nidurin wanita gak seumur hidup Abang" Lastri mengelus paha Jarwo "maksut adek?" Jarwo sedikit gugup dengan pertanyaan Lastri "iyaaa, Abang pernah tau rasanya vagina wanita?" Lastri mendekati Jarwo dan mencari celah di balik sarung yang di gunakan Jarwo untuk meraih penis Jarwo "mmmm.. maksut adek, ohhh abang tidak pernah, ini apa.. apaan dek, sadar aku ini Abang mu" Jarwo menahan tangan Lastri "ahhhh masak sih bang,bang gak pengen gitu ngerasain rasanya bersetubuh dengan wanita" Lastri mulai mencium leher Jarwo dan tangannya mencari-cari penis Jarwo "belummm pernah dekk" kini Jarwo pasrah dengan perlakuan Lastri . Namun Lastri tiba-tiba bangkit ke dapur, dia mencari pisau dan tempurung kelapa untuk menampung darah Jarwo abang kandungnya "maafkan aku bang, aku bukan bermaksut melukaimu, ada yang harus aku tolong" Lastri pun menyelipkan pisau di belakang ikatan kain baju nya dan kembali duduk di samping Jarwo "abanghhh sini peluk Lastri " Lastri dengan manja minta di peluk dengan abangnya Jarwo. "Aaaakkkkkk….." tiba-tiba darah mengucur di punggung Jarwo dan langsung segera di tampung dengan tempurung kelapa dengan Lastri "dek, apa yang kau lakukan, kau mau membunuh Abang" Jarwo berlari meninggalkan Lastri dan pergi ke dalam rumah untuk mencari obat-obatan. Lastri segera membawa darah tersebut ke dalam kendi yang berisi ular, ia menaruhkannya di dalam kendi tersebut dan menutup kendi itu dengan kain. Sekitar 15 menit Lastri penasaran dengan apa yang terjadi dengan ular di dalam kendi, ketika membuka kain tiba-tiba terbang cahaya merah dari dalam kendi dan pergi keluar rumah. Lastri pun mengejar cahaya itu, ternyata cahaya itu mengarah ke air terjun dan masuk ke goa di belakang air terjun. Tanpa pikir panjang Lastri berenang di air terjun dan memasuki goa.


Di dalam goa asap putih mengepul dan mengeluarkan bau-bau bunga. Lastri seperti tidak asing dengan goa itu. Ya, ini goa yang ada didalam mimpi Lastri "kesini nak" tiba-tiba Lastri melihat ratu Anjani duduk dengan wajah yang berseri-seri dan tersenyum kepada Lastri . Lastri pun duduk di hadapan Anjani "apakah kamu ratu ular yang ada dalam mimpiku ?" Lastri bertanya "iya, aku adalah ratu ular, terima kasih telah menolongku nak, aku hampir saja mati jika tidak ada kamu" Anjani mendekati Lastri dan mengusap rambut Lastri "aku ingin mengangkat kamu menjadi anakku dan akan aku berikan kamu kenikmatan hidup didunia" Lastri menatap mata Anjani "kenikmatan hidup di dunia ? Apakah bisa kasta bawah seperti ku menikmati hidup di dunia" Lastri tertunduk karena selama dia hidup selalu mendapat penindasan "dengar anakku, kau tidak akan merasakan kesusahan lagi di dunia dan semua lelaki akan melihatmu, kau juga akan di hargai oleh perempuan-perempuan di dunia ini" Anjani memegang dagu Lastri dan berdiri mengajak Lastri ke arah kolam.


Kolam tersebut banyak bertaburan bunga dan berwarna merah seperti darah. "Buka baju Lastri, sini ikut denganku" Anjani masuk ke dalam kolam dan diikuti oleh Lastri "pejamkan matamu dan jangan membuka mata apapun yang terjadi" Anjani pun membaca mantra sementara dari luar terdapat banyak ular berdatangan masuk ke dalam goa dan masuk ke dalam kolam menggerayangi tubuh lastri. Birahi Lastri naik ketika ular-ular tersebut menggesek area sensitif Lastri "ahhhh…..hmmmppphhh…..ohhhhh" desahan mulai keluar dari mulut Lastri. Ular-ular itu menjilati vagina Lastri, puting payudaranya hingga menjilati anus lastri "aahhhhh….ahhhh..ohhhh….hmmmphhhh" tubuh Lastri mengejang mendapat rangsangan dan sodokan ular yang coba menerobos masuk ke dalam vaginanya dan "ahh..ahh..ahhh apphhh..aphhaaa iniiihhh rattuuuuhhh...ohhhhh" Lastri tidak kuat menahan nafsu birahinya ketika ular itu masuk kedalam vagina dan anusnya, ada juga yang menjilat puting susu Lastri. Anjani masih berkomat Kamit sambil memegang kening Lastri, tiba-tiba cahaya merah muncul di kening Lastri, seperti mahkota dan menghilang masuk ke dalam tubuh Lastri "buka matamu nak" ucap Anjani "aaaaaakkkkk… apaa ini" Lastri terkejut melihat tubuhnya di kelilingi ular-ular. "Kini kau menjadi anak angkatku Lastri, tubuhmu berubah menjadi wanita sempurna, lelaki mana yang tidak ingin mendapatkanmu" senyum Anjani kepada Lastri "kau tidak akan menua sampai ajal menjemput mu, setiap lelaki yang menyetubuhimu akan mati perlahan kecuali kau mencintainya dan setiap sperma yang tertuang dalam rahimmu akan berubah menjadi emas" Anjani meraba payudara Lastri yang tiba-tiba mengencang dan membulat sempurna. "Lihat ular-ular ini Lastri, kini kau dapat memerintahkan semua siluman ular ini, mereka akan melakukan apapun yang kau minta, tetapi mereka juga akan menyetubuhimu karna kau telah memancarkan aura yang aku miliki Lastri" Anjani beranjak meninggalkan Lastri "temui aku di goa ini anakku jika kau memerlukan ku" Anjani pun berubah menjadi cahaya merah dan menghilang. Tinggallah Lastri yang sendiri terpaku memperhatikan tubuhnya di dalam kolam.


Lastri setelah diangkat menjadi anak ratu


Bersambung.
Ini footage2nya dri film apa hu?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd