Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT (Mini Series) ISTRIKU MODEL DADAKAN

Beberapa hari kemudian..

“Pa, Mama mau izin keluar nanti” Ucap istriku saat menyiapakan sarapan pagi.
“Mhmmm”Aku berdehem.

Memang beberapa hari ini aku tidak terlalu banyak interaksi dengannya karena masih kesal.

“Papa kenapa sih nyuekin Mama?”Tanya istriku kembali.

Aku kemudian menatap ke istriku. Tampak raut kesal di wajahnya pada pagi itu. Tapi karena kemarahanku ketika mengetahuinya selingkuh, aku kemudian menjadi jijik kepadanya.

“Dasar penghianat, terus saja pasang tampang polosmu itu, kamu pikir aku tidak tahu kelakuanmu dibelakangku”Ucapku dalam hati.

Tanpa kata kata apapun kepada istriku, aku kemudian pergi kekantor. Pagi itu seperti biasa, aku berangkat ke kantor dengan kereta.

“Duh.. penuh sekali”Kataku saat memasuki gerbong kereta.

Hampir setiap hari disetiap jam sibuk, kereta selalu penuh sesak. Aku berdiri pas didekat pintu dan menghadap kesamping kereta. Setelah kereta itu melaju, aku baru sadar jika didepanku adalah seorang wanita. Disaat kereta itu mengerem, otomatis tubuhku tergorong ke menempel ke tubuh wanita itu.

“Deggg” Detak jantungku ketika wanita itu menoleh ke arahku.

Dia sungguh cantik. Wanita muda itu pun menatapku sambil diam. Sorot matanya tajam seolah ingin menyampaikan sesuatu kepadaku.

“Ya ampun..”Ucapku didalam hati, saat menyadari kalau tubuhku bagian bawah, menempel di pantatnya.

Tapi tidak ada raut marah diwajahnya, yang terlihat saat ini adalah raut wajah bertanya tanya di wajah gadis muda dan sangat cantik itu. Kemudian aku menarik tubuh bagian bawahku yang tadi menempel di pantat gadis itu.

“Uhhhh sial..”Desahku saat kereta kembali mengeram.

Lagi lagi tubuh bagian bawahku kembali menyentuh pantat gadis itu. Kali ini dia tidak lagi menoleh kebelakang, tapi diam membisu sambil menundukan kepalanya.

“Kenyal banget”Desahku saat penisku bergesakan dengan pantat gadis itu.

Karena tidak ada respon dari gadis itu, aku biarkan saja penisku yang sudah mulai mengeras, menempel dan bergesekan dengan pantat gadis itu. Sensasi gesekan penisku di celana jeans gadis yang berada di depanku itu, membuatku birahi, apalagi sudah beberapa hari aku tidak bersetubuh dengan istriku.

“Ishhhhh.. ahhh”Terdengar pelan desahan dari gadis yang berada didepanku itu.

Tanpa diduga, gadis itu semakin merapatkan pantatnya ke penisku dan menolehkan kepalanya ke kepalaku kemudian dia berbisik.

“Om... kontolnya nakal”Bisiknya, yang membuat aku sangat terkejut.

Nafsuku pun naik setelah mendengar kata kata mesum dan kasar dari gadis itu. Aku pun heran, disaat istriku berkata kasar, aku marah, akan tetapi disaat gadis itu berkata kasar kepadaku, nafsuku malah naik.

“Apakah ini?, kenapa aku bisa seperti ini?”Tanyaku dalam hati.

Selama aku menikah dengan Ayu, kami selalu berkata sopan saat bersetubuh, tapi lama kelamaan, aku pun bosan dan jenuh hanya seperti itu saja. Tiba tiba muncul pikiranku untuk mencoba berpetualang dan mencari sensasi baru.

“Mhmmmm... shhssss”,Desah pelan gadis itu kembali terdengar.

Disaat kereta terus melaju, para penumpang lain pun sibuk dengan kegiatan mereka masing masing. Tapi, gadis yang tepat berada didepanku ini, sibuk juga mengoyangkan pantatnya.

“Ahhhh enakkk”Ucapku dalam hati.

Gadis itu seakan semakin liar. Meski tubuhnya terus bergoyang, tapi kedua tangannya dengan kuat berpegangan pada tiang kereta. Seolah dia seperti seorang penari striptis.

“Shhssss.. Om..”Desahnya sambil menatapku sayu.

“Crittttttt”Bunyi rem kereta, menandakan bahwa kereta sudah sampai distasiun.

Dengan cepat gadis itu merubah sikapnya. Sambil merapapikan pakaiannya, sesekali dia menatap ke arahku dan tersenyum.

Dia lebih dulu turun dari kereta itu dan menghilang di kerumunan orang orang. Aku berusaha mencarinya, tapi tidak berhasil menemukannya. Setelah sampai dipintu keluar stasiun itu, aku dikejutkan oleh sebuah bisikan lagi.

“Om punya kontol nakal banget sih, bikin memekku basah”Aku diam seperti patung setelah mendengar kata kata yang sangat vulgar ditelingaku.

“Namaku Tiara dan ini nomer teleponku” Kata gadis itu yang dengan cepat pindah berdiri didepanku.

Sungguh sempurna gadis ini. Rambut pendek sebahu dan wajah cantik bak seorang ratu, membuatku seperti berasa di alam mimpi.

“Jangan lupa hubungi aku, dahhh om, aku berangkat kuliah dulu”Sambungnya, kemudian berjalan menjauhiku.

LEngok pantatnya terasa mengoda, celana jeans yang membalut bongkahan pantat gadis itu, membuat jakunku turun naik.

“Ya ampun, kenapa aku bisa senafsu itu kepada gadis yang umurnya jauh lebih muda dari padaku itu”Ucapku dalam hati.

#

Seperti biasa dikantor aku sekarang selalu bergelut dengan komputer. Meski pun pekerjaanku sekarang tidak sesuai dengan bidangku, aku tabah menjalaninya demi nafkah untuk istriku. Dibalik semua itu, aku terus berusaha menghubungi kakak kelasku waktu di bangku kuliah dulu.

Bang Tarik, itulah nama kakak kelasku dulu. Saat ini Bang Tarik cukup sukses dengan usahanya sendiri. Dia punya rumah produksi sendiri. Bang Tarik dulu pernah berpesan kedapaku, jika kamu bosan bekerja di perusahaanmu sekarang, pintu kantorku selalu terbuka untukmu. Untuk itulah aku sekarang berusaha untuk menghubunginya melalui email. Tapi karena kesibukannya yang sangat super. Emailku belum dibacanya sampai hari kemarin.

“Astaga”Hatiku senang sekali saat membuka emailku pada hari itu.

Bang Tarik membalas emailku dan memberikanku nomer teleponnya. Tidak tunggu lama, akhirnya aku menelepon seniorku itu. Ada sekitar 10 menit kami berbicara ditelepon. Mulai dari saling tanya kabar dan diakhiri dengan janjian sore ini disebuah cafe. Dengan semangat aku memulai pekerjaanku hari ini dan tidak sabar untuk menunggu datangnya sore.

Sore itu akhirnya aku bertemu dengan Bang Tarik. Dengan setelan jas rapi, seniorku itu sudah tampak jauh berubah. Kami mengobrol dengan sangat akrab sekali dan sampai sampai tidak terasa hari sudah menjelang malam.

“Baik Adrian, awal bulan kamu sudah bisa bekerja di perusahaanku, selamat bergabung”Kata Bang Torik sambil menyalamiku.

Aku pun kemudian keluar dari cafe itu bersama Bang Tarik. Setelah sebuah mobil sedan mewah eropa menjemput Bang Tarik, aku pun pergi berjalan keluar dari area cafe itu dan tidak sengaja melihat seseorang yang sangat aku kenal.

“Itu benar Ayu istriku”Ucapku dalam hati, lalu berusaha bersembunyi diparkiran mobil.

Ayu tampak sedang berdua dengan seorang wanita. Lalu ia masuk ke dalam cafe sambil berjalan berdampimgan dengan seorang wanita muda.

“Pasti itu Rindy, selingkuhan Istriku”Ucapku dalam hati.

Aku terus memantau mereka dari kejauhan. Dari gerak geriknya, wanita muda itu terlihat lebih supel dan lebih sering berbicara dari pada Ayu istriku. Keyakinanku bahwa istriku benar benar sudah berselingkuh, akhirnya terbukti.

“Kenapa Ma? Kenapa harus sesama jenis Ma?”Tanyaku dengan pelan sambil melihat ke istriku.

Akhirnya aku pergi meninggalkan cafe itu dengan perasaan yang campur aduk. Sesampainya distasiun kereta, seperti biasa, penumpang kereta penuh sesak. Berbagai macam kalangan berada didalam gerbong gerbong besi yang saling terhubung itu.

Badanku terasa sangat lelah. Meski aku mendapatkan kursi untuk duduk, rasa lelah pikiran dan hati membuat tenagaku berkurang. Aku tidak sadar tertidur dikereta.

“Ah.. sudah sampai”Ucapku saat dikejutkan oleh pengumuman yang terdengar dari pengeras suara dikereta.

Dengan masih menahan kantuk, aku kemudian berjalan keluar dari peron. Akibat badan lelah, aku tidak fokus sampai akhirnya terkejut karena aku turum distasiun yang salah.

“Ya ampun, aku kelewatan”Kataku sambil kembali berbalik kedalam stasiun.

Karena distasiun saat ini sedang banyak orang orang yang baru turun dari kereta, aku kesusahan untuk mencari loket penjualan tiket. Dengan tidak habis akal, aku akhirnya mendatangi seorang security stasiun untuk bertanya dimana loket pembelian tiket.

“Maaf Pak, ini kereta terakhir malam ini, jadi baru ada kereta besok pagi pukul 4”Mataku terbuka lebar saat mendengar penjelasan dari security stasiun itu.

Aku sudah kelewatan 2 stasiun dengan jarak yang cukup jauh dari rumahku. Setelah melihat ke hpku, aku kembali terkejut karena hpku sudah mati, kehabisan baterai. Dengan kebingungan aku pun berjalan ke luar stasiun yang tidakku kenal itu.

“Hai Om..”Tiba tiba aku dikejutkan oleh sebuah teguran.

Aku kemudian menoleh kesamping, lalu kembali terkejut setelah mengetahui siapa yang menegurku itu.

“Tiara om.. yang tadi”Gadis itu melanjutkan perkataannya.


Mulustrasi Oh Tiara

Setelah itu kami pergi ke sebuah warung kopi dipinggir jalan, yang tidak jauh dari stasiun itu.

“Hahahaha.. om.begok juga ya ternyata”Kata Tiara sambil mengetawaiku, setelah aku menjelaskan kenapa aku bisa berada distasiun itu.
“Bukan ah, ini mah bukan kesalahanku”Kataku membela diri.
“Trus salah mata om gitu?”Tanya Tiara.
“Kok mata?”Aku malah balik bertanya.
“Ya donk, salah mata om yang mengantuk.. hahaha”Tawa riang gadis itu.

Kami terus mengobrol sambil menikmati segelas kopi panas. Keriangan gadis itu pun berhasil merubah suasana hatiku yang tadi gundah dan risau memikirkan istriku.

“Bukan hanya cupu, om juga beeeeeegoooooo.. hahahaha”Lagi lagi Tiara menertawaiku.

Aku semakin keheranan dengan sikap gadis muda itu. Kenapa gadis secantik dia, berkata sesuka hati tanpa ada saringan, kesan urakan pun tergambar olehku. Tapi, entah kenapa aku menaruh rasa suka dengan cara gadis itu yang ceplas ceplos, serta suka berkata kasar.

“Nginap di rumahku aja yuk om”Kata Tiara dan membuatku kembali terkejut.
“Ah kamu ada ada aja, apa kata orang tua kamu kalau kamu bawa laki laki ke rumah, dan apa juga kata para tetangga kamu nanti, pasti kamu di cap cewek yang tidak baik”Terangku.

Tiara kemudian terdiam, wajahnya yang tadi ceria, berubah menjadi murung. Mungkin dia paham dengan kata kataku tadi dan takut jika di anggap cewek yang tidak baik, jika membawaku pulang ke rumahnya.

“Aku tinggal sendirian kok Om, kedua orang tuaku sibuk dengan bisnisnya di kota sebelah”Katanya dengan raut wajah sedih.
“Oh maaf, Om tidak tahu”Ucapku.

Aku merasa simpati ke gadis ini, pasti dia merasa sangat kesepian, karena jauh dari keluarganya. Disaat aku ingin menghiburnya, tiba tiba Tiara menegakkan kepalanya sambil tersenyum kepadaku.

“Ah bodo amat mah sama para tetangga, mereka saja tidak memperdulikanku, jadi untuk apa aku harus memperdulikan mereka.. Ayukk Om”Kata Tiara sambil menarik tanganku.

#

Kami sampai dirumah Tiara dengan mengunakan jasa taksol. Rumahnya berada disebuah komplek perumahan. Sebuah cluster modern minimalis.

“Selamat datang dirumahku om”Kata Tiara sambil membukakan pintu.
“Kamu benar benar sendiri disini?”Tanyaku kembali.
“Hehehe iya.. makanya aku malas pulang cepat cepat, sepi loh om sendirian”Jelasnya.

Setalah masuk dan mengunci pintu, Tiara mempersilahkanku untuk duduk di ruang tamu rumah itu. Sambil memanaskan air untuk membuat minuman, Tiara bercerita panjang lebar tentang asal rumah itu.

“Ulang tahun saja di kasih hadiah rumah, pasti orang tuamu sangat kaya”Ucapku.
“Tapi harta bukan segalanya om. Meski mereka kaya, tapi mereka selalu sibuk dan tidak pernah ada waktu buatku. Mereka menghubungiku Cuma 1 kali sebulan, itu pun hanya sebatas pesan “Uang bulanan sudah Mama transfer ya”.”Ungkap Tiara.
“Oh ya om, kalau mau bersih bersih dikamarku saja”Lanjut Tiara.
“Hah.. tidak usah, aku dikamar mandi itu saja”Tunjukku ke sebuah kamar mandi yang terletak disamping dapur.
“Ya sudah kalau begitu, tapi tidurnya nanti dikamarku ya om”Ujar Tiara sambil tersenyum penuh arti.

Setelah Tiara memberi sebuah handuk, aku segera pergi kedalam kamar mandi. Selesai mandi, aku binggung harus pakai apa. Tidak mungkin aku kembali memakai pakaian tadi.

“Om ini pakai piyama aja, soalnya ngak ada pakaian cowok”Tiba tiba Tiara membuka pintu kamar mandi.
“Ehhh..”Ucapku terkejut, lalu berusaha menutupi tubuh telanjangku.
“Ish si om pakai malu malu segala, tadi aja kontolnya ditempelin ke pantatku.. hahaha”Tiara kemudian menertawaiku.
“Kamu kalau mau masuk ketok dulu”Ujarku sambil membalikan badanku, kemudian memakai piyama yang Tiara berikan.
“Ah biasa aja ah om. Sini baju kotornya, biar aku cuciin”Pinta Tiara.

Setelah Tiara Selesai mencuci baju kerjaku, kemudian dia mengajakku ke kamarnya, untuk tidur.

“Om tidur diluar saja”Kataku.
“Jangan om, dingin loh diluar, penghangatnya Cuma ada di aku.. hahahaha”Kata Tiara mengodaku.
“Tidak apa apa, om diluar saja”Ucapku sambil mulai duduk disofa ruang tamu.
“Ih... bawel amat sih ni om om, ayukkkk”Ucap Tiara kesal, lalu menarik tanganku.

Sesampai dikamar Tiara, Tiara menyuruhku untuk rebahan, sementara dia mau bersih bersih dulu. Pikiranku campur aduk, aku merasa tidak pantas sekamar dan tidur bersama gadis muda nan cantik itu, sementara disisi lain, aku mulak nyaman dengan sifatnya yang ceplas ceplos dan urakan itu.

“Ya ampun, apa yang sedang istriku lakukan sekarang? Apa dia mencemaskanku, atau dia sedamg sibuk dengan selingkuhannya tadi” Pikirku dalam hati.

“Astaga”Ucapku terkejut ketika melihat Tiara yang baru keluar dari kamar mandi.



“Kenapa kaget om? Kayak lihat hantu saja”Kata Tiara sambil mengibas ngibas rambutnya.
“Duh.. kok kamu tidak pakai baju dan celana?”Tanyaku kepada Tiara.

Dia hanya mengunakan sebuah tanktop putih dan celana pendek putih. Celana yang ia pakai begitu pendek, hanya sebatas pangkal pahanya saja.

“hihihi.. ini kan pakai”Ucapnya santai.
“Itu kan pakaian dalam”Ujarku.
“Ihhh om ini katrok deh. Ini itu pakaian tidur om, kalau pakaian dalam itu, bh dan cd,.kebetulan sekarang lagi ngak aku pakai.. hehehe”Terangnya sambil cengengesan.

Aku kembali terkejut mendengar kata kata Tiara. Dengan sangat santainya dia berkata kalau dia tidak mengenakan pakaian dalam. Dia seperti sudah tidak punya rasa malu. Kegugupanku pun kembali menyerangku. Otaku berselancar kesana kemari, saat mengetahui gadis muda yang mulai rebahan disampingku ini, tidak memakai apa apa lagi dibalik tanktop nya.

“Eh om, kok om tadi om berani berbuat mesuk ke aku pas dikereta?”Tanya Tiara sambil memainkan rambutnya.
“Aduh maaf, itu tidak sengaja”Ujarku.
“Tidak sengaja gimana?, masak terus ditempelin dan digesek gesekin sih nih titid.. nakal ya”Kata Tiara sambil menyentil penisku dari luar piyama.
“Aduhhh..”ucapku kaget menerima sentilan itu.
“Benar tidak sengaja dan tidak ada niat macam macam. Karena kereta begitu padat dan suka mengerem, makanya badan om menempel ke kamu”Terangku malu.
“Eh om, menurut om, aku seksi ngak sih?”Tanya Tiara sambil membusungkan dadanya.
“ehh.. ssssseeekkkssss’Jawabku sambil menelan ludah, melihat gundukan besar gadis itu.

Mataku semakin melotot ketika dua buah cetakan puting Tiara, terlihat begitu jelas.

“Apaaaann sihhh om?, yang jelas donk ngomongnya. Aku tahu kok kalau aku ngak seksi”Tiara berkata sambil cemberut.
“Tidak.. kamu sangat seksi”Timpalku sambil tersenyum.
“Iya donk, aku tahu tubuhku sangat seksi. Di mana mana selalu saja para laki laki menatapku mesum, seperti akan menerkamku saja.. ihhh sebel deh”Terangnya.
“Sabar, jangan sedih gitu, harusnya kamu bangga tubuh kamu dikagumi banyak orang”Hiburku.
“Dikagumi apa dimesuminnnn..?”Ucap Tiara, sambil kepalanya dia letakan didadaku.

“deggg”Aku kembali terkejut dengan ulah gadis ini.

“Eh om.. kebanyakan mereka Cuma berani menatapku mesum loh, ngak ada yang sejantan om, yang berani langsung memesumiku.. hehehe”Ungkap Tiara, kemudian dia melingkarkan tangannya ke dadaku.

Ya ampun, gadis itu memelukku dengan santainya. Selama ini aku adalah pria baik baik. Aku selalu menjaga sikap dan perilakuku. Jangankan untuk berbuat nakal, mendengar kata kata kasar dan mesum aku begitu benci.

“Tapi kenapa saat bersama gadis ini aku tidak bisa marah sedikit pun. Padahal sikap dan perilakunya, adalah hal yen sangat aku benci. Bahkan saat dia berkata kata kasar dan tidak senonoh, malah aku menyukainya, aku merasakan sebuah sensasi berbeda”Pikirku dalam hati.

“Ah kamu ada ada saja”Kataku mengalihkan perhatianku.
“Bener ommmmm.. ih bikin gemes deh.. peyukkk donk”Kata Tiara sambil merentangkan tangannya.
“Kamu manja ya ternyata”Kataku sambil menuruti keinginannya.
“Aku manja ke orang yang aku suka aja kok om”Ujarnya.

Apa lagi ini. Aku kembali dikejutkan oleh gadis muda itu. Seakan tidak percaya, dia bisa suka ke aku, laki laki yang pantasnya jadi pamannya.

“Kamu aneh. Kok bisa suka ke orang tua”Ujarku.
“Ish.. om itu belum tua.. tapi dewasa. Hihihi”Kata Tiara dengan logat manjanya.
“Apa yang kamu suka dari orang jelek seperti ini, bahkan istri om saya menyelingkuhi om”Kataku.
“Sekarang sih om mank jelek.. hahaha.. tapi tidak jelek jelak amat.. mhmmmm”Kata Tiara yang kemudian mengangkat kepalanya, lalu menatapku sambil memilirkan sesuatu.

Aku merasa aneh dengan tingkah gadis ini. Dia termenung sambil terus memperhatikan wajahku. Dia teliti sedemikian lamanya dan kemudian tersenyum.

“Nanti om aku bikin jadi ganteng, tenang om tenang”Ujarnya.

Setelah itu tangan Tiara diletakannya di pahaku yang tersingkap. Sambil terus menatap mataku, tangan gadis itu perlahan masuk kedalam piyama yang aku pakai.

“Ouhhh.. kamu ngapain?”Tanyaku terkejut saat tangan halus gadis muda itu mulai menyentuh kepala penisku.
“Hihihi.. om itu tipe aku loh.. culun tapi bajingan.. duh bad boy banget”Ujar Tiara yang terus mengelus kepala penisku.

Aku merasakan kegelian saat tangan gadis itu memainkan kepala penisku. Tapi kata kata dia yang mengatakan aku badboy, seakan aku tidak mau teima, aku tidak seperti yang ia pikirkan.

“Kamu salah, om bukan seperti itu”Kataku.
“Aku benar om sayang, om itu dari tampang sangat culun, tapi dari perbuatan dikereta tadi, om bagai seorang badboy yang memesumi gadis muda” Ujar Tiara yang mulai mengurut batang penisku.
“Kalau om bukan badboy, ngk mungkin om mau datang ke rumah gadis muda yang baru om kenal, sekarang berada dikamarnya lagi.. om sange kan ke aku?”Ujar Tiara yang kemudian mulai mengocok penisku.
“Shssss ahhh”Desahku.
“Hehehehe.. ini aja om menikmati dikocokin gadis muda yang baru om kenal”Ejek Tiara.
“Ahhh.. ahhh.. ttttttiiiidaakkkk ahhh..”Kataku terputus.
“Om sukakan tangan cewek muda mengocok titid om?”Tiara kembali berkata.
“Tidakk.. om tttiiidaakkk ahhh.. hentikan”Ujarku.
“titid om walau kecil, tapi keras.. ssshhhh ahhhh”Goda Tiara.

Gadis ini ternyata sangat mahir. Dia bisa membuatku yang tadinya gugup, berubah mendesah desah.

“Jangan ahhh ahhh.. om sudah punya istri”Kataku

Tiara tidak memperdulikanku, malah disemakin cepat mengocok penisku dan... croootttt..

“Happpp”Tiara langsung melahap penisku dengan mulutnya.

Bulu kudukku merinding. Badanku bergetar dan penisku berdenyut denyut dalam mulut Tiara.

“Mhmmm.. slurrppp.. slurpppp”Suara Tiara mengisap penisku.

“Plokkkk.. heeeeeee”Tawa Tiara setelah melespakan penisku dari dalam mulutnya.

Wajah cantik itu sekarang berlumuran dengan spermaku. Sambil membersihkan mulutnya dari lelehan spermaku, Tiara kembali berbaring disampingku. Dia diam dan aku lihat dari raut wajahnya, dia sedang memikirkan sesuatu.

“Mhmmm pantas saja istri om selingkuh.. titid om udah kecil, ejakulasi dini lagi.. hehe..”Ucapnya dengan santai.

Sialan gadis ini. Dengan seenak hatinya saja dia berkata. Apa dia tidak pernah berpikir kalau ada orang yang tersinggung dengan kata katanya yang sangat menghina itu.

“Kamu itu ya, kalau mau bicara berpikir dulu, orang akan tersinggung atau tidak”Kataku, sembari menasehatinya.
“Lah.. aku berkata apa adanya kok, lebih baik berkata jujur dari pada berkata sopan tapi bohong”Terangnya.

Sialan cewek ini. Kata katanya malah membuatku seperti diserang balik. Tapi setelah aku berfikir, apa yang ia katakan itu benar. Lebih baik jujur walau menyakiti perasaan, dari pada berbohong jadi penghianat seperti istriku.

“Eh tapi tenang om, aku punya obat loh”Tiba tiba Tiara membuyarkan lamunanku.
“Obat apa?”Tanyaku penasaran.

Dia kemudian berdiri, lalu membuka lemarinya. Setelah mencari cari, akhirnya dia membawa sebuah botol berukuran sedang kepadaku.

“Melihat titid om sekecil itu dan ejakulasi dini, aku juga ngak mau ngentot sama om, ngak kerasa tahu..”Kembali dia menghinaku.

Dasar bocah sundal, lagi lagi dia tidak bisa menyaring kata katanya.

“Om pakai ini deh, olesin di batang titid om tiap pagi selama 1 minggu”Katanya bak seorang apoteker.
“Ini obat apa? Takut ah om makainya”Tanyaku.
“Ishhh si om.. ini obat mahal loh om. Dulu punya mantan pacarku, setelah ada hasil dia tidak pakai lagi”,Jawab Tiara.
“Kamu sudah begituan sama mantan kamu?”,Tanyaku tiba tiba.
“Ih om kepo deh.. hehehe”Jawab Tiara sambil nyengir.
“Cuma selama 1 minggu, om tidak boleh ngentot”Kata Tiara kembali.
“Baik”Kataku menuruti anjuran Tiara.
“Duh.. kalau om ngak ngentotin istri om selama seminggu, pasti istri om minta dientot sama selingkuhannya.. kasihan banget sih om”Kata gadis sundal sialan itu kembali merendahkanku.

Aku kemudian terdiam, mencoba merenungi nasibku. Perasaan sedih pun menderaku.

“Om jarang bersetubuh dengannya, paling 1 bulan itu 3 kali”Ujarku.
“Mhmm pantes dia selingkuh, ngak om kasih jatah sih”Tiara kembali berkata seenak hatinya.
“Om selalu capek sepulang bekerja dan nafsu om susah bangkit”Aku curhat kepada Tiara.
“Ah ngak percaya, sama aku aja om sange trus, istri om kali yang tidak seseksi aku.. hahahaha”Tawanya.
“Alasannya udah tepat sih om buat dia berselingkuh. Udah om jarang mengentotnya, titid om juga kecil dan ejakulasi dini lagi, makanya istri om cari titid lain diluar sana”Terang Tiara.
“Tapi dia selingkuh sesama wanita”Ujarku.
“Hahhhhh.. istri om lesbian?.. aduhhh kasihan sekali om”.

Tidak lama setelah itu kami sama sama terdiam. Karena malam sudah semakin larut, mata kami sama sama terpejam dan terlelap dalam tidur. Paginya aku bangun dan segera mandi. Aku tidak menukan Tiara, entah kemana dia pergi. Setelah aku kembali memakai pakaianku, Tiara datang membawa sebuah kantong plastik.

“Sarapan dulu Om”Katanya.

Aku kemudian memakan makanan yang dibelikan Tiara itu dengan lahapnya, karena semalam.aku tidak makan malam. Setelah kami sarapan, Tiara mengantarkanku ke stasiun dengan mobilnya. Kami berjanji untuk terus berkomunikasi. Aku menaiki kereta untuk pulang ke rumah. Hari ini adalah hari libur, jadi aku tidak perlu datang ke kantor.

“Kemana istriku?” Tanyaku setelah sampai dirumah dan mencari istriku, tapi tidak aku temukan.

Mungkin dia ke supermarket untuk belanja bahan makanan, pikirku. Setelah itu aku pergi ke kamar untuk mengisi ulang daya hpku dan tertidur. Aku terkejut ketika aku terbangun, matahari sudah mulai turun dari peraduannya, tapi istriku tidak kunjung pulang ke rumah. Aku kemudian mengambil hp ku dan menyalakannya.

Ada beberapa pesan dan panggilan tidak terjawab dari istriku. Kemudian aku mencoba menghubungi nomer istriku. Tapi tidak angkat. Kemudian aku pergi ke dapur dan membuat segelas minuman. Tidak lama kemudian istriku menelepon.

“Ya”Jawabku.
“Papa kemana sih semalam tidak pulang? Hp nya juga tidak aktif?”Tanya istriku.
“Semalam ketemu senior Papa di kampus dulu, Bang Tarik. Karena keasyikan ngobrol, Papa ketinggalan kereta”Kataku berbohong.
“Oh begitu, Mama pikir Papa kenapa napa, trus kapan Papa pulang?”Istriku kembali bertanya.
“Mhmm nanti Papa kabari”Jawabku.

Aku ingin memberi surprise ke istriku. Aku ingin melihat raut wajah kagetnya, saat mengetahui aku sudah berada di rumah.

“Ohh ya udah.. mau makan malam dirumah apa tidak?, ini Mama habis bersih bersih rumah, rencana mau masak”Kata istriku dengan santai.
“Sialan kamu Ayu, kamu lagi lagi membohongiku. Alu tahu kami sedang sama wanita selingkuhanmu itu kan?”Kataku dalam hati.
“Paaa.. halo Pa.. Papa”Istriku memanggil manggilku didalam telepon.
“Eh ya, iya Ma”Jawabku setelah tersadar dari lamunanku.
“Kayaknya tidak, Papa pulang dengan kereta terakhir”.

Setelah itu istriku memutuskan sambungan teleponnya. Aku kemudian duduk ruang tamu, memainkan hp ku, membalas pesan dari Tiara. Sesekali aku tersenyum saat membaca pesan dari gadis itu. Aku merasa sudah dekat dengan dia dan tidak lagi mempersoalkan sikap dan gaya bicara gadis itu. Tiba tiba aku dikejutkan oleh suara mobil yang berhenti di depan rumahku. Karena penasaran, aku coba mengintip.

“Degggg”Aku terkejut saat melihat istriku turun dari sebuah mobil.

Yang membuatku semakin terkejut adalah, mobil yang mengantar istriku itu, mobil yang cukup aku kenal.

“Itu mobil Pak Okta”Kataku sambil terus mengintip.

Dari mana mereka?. Kenapa istriku bisa diantar pulang oleh Pak Okta. Aku bertanya tanya dalam hati, sambil terus mengintip istriku yang tengah berjalan dengan Pak Okta menuju pintu rumahku. Dengan segera aku bersembunyi di balik gorden jendela.

“Tidak mampir dulu Pak”Tawar istriku.
“Ah tidak, kasihan kamu nyonya, sudah kelelahan, kan sudah seharian kita.. hahaha”Jawab Pak Okta diiringi dengan tertawa
“lagi pula sebentar lagi suamimu pulang”Sambung Pak Okta.
“Baiklah kalau begitu, saya masuk dulu, mau mandi, lengket banget badan says Pak”Ujar istriku.
“Hahaha.. itu karena anda terlalu semangat tadi nyonya..”Ucap Pak Okta.

Kemudian Pak Okta pun balik badan dan berjalan ke arah luar perkarangan rumahku.

“Oh.. ya nyonya, jangan lupa untuk pemotretan hari selasa ya”Tiba tiba Pak Okta berkata.

Aku bagai tersambar petir mendengar itu semua.

“Baik Pak, saya masuk dulu” Kata istriku, sambil memasukan anak kunci rumah.

Dengan perasaan marah aku kemudian berjalan ke meja makan. Aku merasa terpukul setelah mengetahui sebuah kebenaran kembali. Ternyata istriku menjadi model, dibelakangku. Aku merasa sangat dihianati, larangku untuk tidak jadi model, ia iyakan di depanku, tapi dibelakangku, ia melakukannya.

“Bangsat, penghianat”Ucapku kesal.

“crekk”Suara pintu terbuka.

Dari kejauhan terlihat istriku kembali mengunci pintu. Setelah itu dia tampak menyeka mulutnya. Setelah dia berjalan menuju dapur dan menghidupkan lampu, dia terkejut dengan mata melotot.

“Pppppaaaaa”Ucapnya kaget.

BERSAMBUNG DULU HU..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd