Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Merangkai Serpihan Hati

MAAF SAYANG...

Suasana semakin terasa kaku seiring dengan alur cerita film yang kami tonton semakin panas. Gesekan tubuh Fitri yang semakin merapat ke tubuhku telah berhasil membangunkan Si Junior di bawah sana. Sekilas kulirik Dian yang entah sejak kapan tangan kirinya telah menelusup masuk ke balik baju Rio suaminya. Posisinya sedikit membelakangi Fitri dan aku. Dan tiba-tiba Rio pun menatap ke arahku dan kami saling bertatapan selama sekian detik. Seperti dikomando, aku dan Rio kompak saling mengangguk satu sama lain secara bersamaan dan kembali mata kami menatap layar televisi.

Sementara itu, cerita film di layar sedang menampilkan salah satu pasangan sedang bercinta di atas sofa. Suara desahan dan erangan mereka semakin membuat pikiran dan akal sehatku tertutup. Kontol kebanggaan ku terasa semakin keras dan nafsu sudah memenuhi otakku. Persetan dengan keberadaan Dian dan Rio, toh mereka juga bisa bermesraan kalau mereka mau. Kalaupun tidak, pasti Dian akan protes dengan kelakuanku mengingat kebiasaannya sejak dulu yang sering protes jika menemui hal-hal yang tidak disukainya.

Fitri pun kondisinya kurasakan tak jauh berbeda denganku. Libido dan nafsunya yang gampang naik dan cenderung sedikit hyper membuatnya terkadang tidak peduli dengan kondisi di sekitarnya. Lima tahun bersamanya adalah bukan waktu yang sedikit untuk menghapal kebiasaannya itu. Tubuh Fitri semakin merapat ke tubuhku. Payudaranya yang besar telah sejak tadi ditekankan ke lengan kananku, dan sekarang dahinya telah masuk dan menempel erat di leherku. Perlahan kuangkat lengan kananku lalu kemudian kuarahkan ke bagian belakang untuk memeluknya. Telapak tanganku pun secara perlahan bergerak dan meremas payudara kanan dari luar daster Fuji yang membungkus tubuh indahnya.

"Aaasshhhhh........ "

"Ayaaahhhhh.... " Terdengar lenguhan manja dan bisikan Fitri

Aku sedikit menunduk dan menatap Fitri yang matanya menatapku sayu. Sedikit kukerlingkan mata ke arah Dian dan Rio untuk memberi kode kepadanya, dan Fitri hanya tersenyum kecil lalu mengangguk. Aku tak bisa mengartikan anggukan itu, lalu kembali menatapnya dalam-dalam. Kami seperti berbicara dalam diam, lalu Fitri tiba-tiba berbalik badan tanpa melepaskan pelukanku dan langsung menepuk lembut pundak Dian...

"Mba... Kalau mau lanjut di kamar silahkan"

Dian yang sedang dalam posisi setengah memeluk dengan tangan kiri mengelus dada suaminya sedikit kaget dan langsung berbalik.

"Ga kok Fit... Di sini aja. Lagian filmnya belum kelar tuh.. Iya kan pah..? " Jawabnya sambil memandang ke arah Rio yang ditanggapi suaminya itu dengan senyum.

"Kalau Fitri sama mas mau lanjut, kami ga apa-apa kok... " Katanya lagi sambil tersenyum yang kali ini memandangku.

Aku hanya diam...

Sementara kulihat Dian dan Fitri saling bertatapan dan tersenyum.

"Ya udah... Maaf kalau kami kebablasan ya mbaak... " Kata Fitri sambil tertawa kecil.

"Santai aja kali Fit... Kita udah bukan anak kecil lagi kok" Timpal Dian.

Setelah itu susana kembali ke awal dimana kami sibuk dengan pasangan masing-masing. Alur cerita film tak lagi menarik untuk kutonton. Daster Fitri yang berbelahan dada rendah memudahkan tanganku untuk langsung bermain dengan payudaranya dengan tanpa melepaskan BH. Ya, sesaat setelah Dian terakhir bersuara tadi, Fitri langsung berbalik ke arahku dan berbisik,

"Lanjut ayah..... "

Tak ada lagi malu...
Tak ada lagi sungkan...
Nafsu telah menutup akal sehatku...

Tanganku semakin aktif meremas dan memilin puting payudara Fitri yang semakin mengeras, sementara tangan kiriku sudah mulai meraba kehalusan paha istriku itu. Entah mengapa, kehadiran Dian dan Rio yang pasti melihat aksi kami malah semakin membuat nafsuku bergejolak panas mambara. Tak kupedulikan desahan Fitri yang tak lagi tertahan.

"Aaasshhhhhh.... Ayaaahhh...... "

"Remassss tetekkuu yaaahhhhhh.. "

Entah siapa yang memulai bibir kami sudah saling melumat. Suara bibir dan lidah yang saling membelit dan saling isap terdengar begitu jelas. Dan entah sejak kapan pula kontolku telah keluar dari celana pendek yang kupakai dan tangan istriku telah meremas dan mengocok dengan gerakan lembut.

"Jilat sayang..... " Terdengar suara Dian diantara dengus nafas Fitri yang semakin berat.

"Ahhhh... Papahhhhh..... " Dian mendesah menyertai sapuan lidah Rio di leher jenjangnya.

Ternyata mereka pun tak mampu menahan nafsu melihat permainan kami. Baju Rio telah terlempar entah kemana sementara kedua tangannya sibuk meremas pantat Dian yang duduk dengan masih berpakaian lengkap dipangkuannya. Dian menengadah membiarkan lidah Rio menelusuri tiap inchi leher jenjangnya sambil merangkul leher suaminya itu.

"Uuuffhhtttt..... Paaahhh.... "

Sementara itu gerakan Fitri semakin panas. Dengan lutut bertumpu di sofa dengan posisi badan yang mununduk untuk mencium bibirku membuat pinggulnya menggeliat dengan indah ketika sapuan tanganku menggeser baju dasternya ke atas melewati pinggang.

"Aarrgghhhhh..... Ayahhhhhh.... " Geramnya lalu disusul gerakannya mengangkat kaos yang kupakai.​

............ Bersambung POV Fitri..........


 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd