Noisy6
Semprot Baru
- Daftar
- 9 Dec 2022
- Post
- 27
- Like diterima
- 384
Lanjutan..
...
Untuk mensiasati rencananya, Juragan pura-pura selesai dengan urusannya, sehingga ia bisa berduaan dengan Kaia yang birahinya sama-sama sedang naiknya.
"Bagus bukunya Kaia?" Ucap Juragan basa-basi.
"Ehh.. Bagus Juragan" Ujar Kaia sambil menahan
"Apa isi bukunya, Kaia?" Tanya Juragan
Kaia tak bisa lagi menahan reaksinya, tiba-tiba ia menjawab secara tak karuan.
"Ahh.. Enak Juragan.." Desah Kaia
Juragan pun menutup pintu ruangannya.
"Apa yang enak, Kaia?" Goda Juragan
"Ahh.. Ahh.. Ahh.. " Desah Kaia
"Kenapa bukunya basah Kaia?" Goda lagi Juragan
"Ahh.. Ahh.. Ahh.. Susuku.. Enak.."
Kaia meracau tak karuan, suara desahannya pun semakin besar, mungkin ini remasan terenak pada buah dadanya.
Saat nafsu sedang tingginya, tiba-tiba efek dari asap cerutu itu menghilang.
"Ahh.. Kenapa berhenti?. Kaia mau lagi.. " Ucap Kaia seperti orang mabuk.
Kesempatan itu tak dilewatkan Juragan Karsim, ia langsung mendekat Kaia lalu langsung meremas payudaranya dengan nafsu.
"Wahh gede banget nih tetek". Ucap Juragan
"Ahh.. Pak jangan.. Jangan.. Enak Pak.. " Ucap Kaia
Juragan terus meremasnya, sesekali melintir pentil Kaia dari luar kain. Kaia dibuat belingsatan karenanya. Juragan meremas dengan berbagai variasi seperti mengurut, menepok sesekali menarik pentilnya.
Lalu tanpa aba-aba Juragan menurunkan kain Kaia. Sehingga nampaklah buah dada jumbo milik Kaia dengan pentil kecoklatan.
"Jangan Pak.." Ujar Kaia dengan sisa kesadarannya untuk menghentikan itu.
"Sudah basah gini, sayang susunya mubazir" Ucap Juragan langsung mencaplok pentil sebelah kanan.
Cup.. Slurrpp..
"Sudah Pak.. Ahh.. "
Juragan semakin bernafsu, ia menguatkan hisapannya, membuat Kaia mendesah dengan kencang.
"Akhhhhhhhhhhh..... " Desah Kaia
Mulut juragan berpindah ke susu sebelahnya, lidahnya memainkan pentil Kaia, dijilat-jilatnya pentil Kaia, kadang digigit kecil membuat Kaia sedikit meringis kesakitan. Pipi juragan kembang-kempis saat menhisap susu Kaia. Tak lupa tangannya juga bergerilya di susu sebelahnya.
"Ahh.. Enak.. Kuat lagi Mas.. "
Racau Kaia tak karuan sampai memanggil juragan; Mas.
Juragan lalu melepaskan mulutnya dari Buah dada Kaia. Kemudian kedua tangannya meraih buah dada Kaia lalu ia lakukan gerakan seperti mengurut secara kuat hingga ASI Kaia muncrat ke muka Juragan dengan derasnya.
"Enak bener nih susu" Ujar Juragan.
Dari kejauhan, sayup-sayup terdengar suara ibu-ibu yang selesai memetik teh. Lalu anak buahnya yang bersiaga di depan gudang langsung mengabari ke ruangan Juragan dari luar pintu.
*tok *tok *tok
"Juragan, Ibu-Ibu sudah jalan kesini" Teriak Anak buahnya.
Juragan menghiraukan peringatan itu, ia terus menyusu ke Kaia. Kaia yang tersadar dengan sisa tenaganya ia mendorong Juragan menjauh dari tubuhnya.
Lalu Kaia langsung memakai kembali kainnya dan merapikan rambutnya lalu bergegas pergi tanpa sepatah kata pun. Namun Juragan memperingatkan Kaia.
"Kaia, jangan kasih tau siapa-siapa, kalo ga mau nenekmu dipecat" Ujar Juragan
Kaia berhenti sekejap mendengar ucapan Juragan, lalu langsung berlalu dari sana sebelum Ibu-Ibu mencapai gudang.
Kaia lalu berlari sambil menangis. Ia langsung menuju ke sungai di belakang rumahnya.
"Huuu... Huuu.. Kenapa dengan diriku?" Ucap Kaia kesal sambil menangis
"Huuu.. Huuu.. Kenapa aku begitu menikmati?"
Kaia langsung menyeburkan badannya ke sungai sambil terus menangis. Dengan dinginnya air sungai, Kaia mencelupkan mukanya lalu teriak di dalam air
Tak ingin berlarut-larut, sekiranya suasana hatinya sudah tenang, akhirnya Kaia kembali ke rumahnya.
"Eh Neng udah pulang, kenapa basah?" Tanya Neneknya dengan heran
"Tadi pas cuci kaki di sungai terus kepeleset hehe" Ujar Kaia
"Yaudah ganti pakaian kering sana" Ucap Nenek
"Iya Nek" Ucap Kaia
Kaia masuk rumah langsung mengelap badannya lalu mengganti kainnya yang basah. Kemudian beristirahat.
Bersambung...
...
Untuk mensiasati rencananya, Juragan pura-pura selesai dengan urusannya, sehingga ia bisa berduaan dengan Kaia yang birahinya sama-sama sedang naiknya.
"Bagus bukunya Kaia?" Ucap Juragan basa-basi.
"Ehh.. Bagus Juragan" Ujar Kaia sambil menahan
"Apa isi bukunya, Kaia?" Tanya Juragan
Kaia tak bisa lagi menahan reaksinya, tiba-tiba ia menjawab secara tak karuan.
"Ahh.. Enak Juragan.." Desah Kaia
Juragan pun menutup pintu ruangannya.
"Apa yang enak, Kaia?" Goda Juragan
"Ahh.. Ahh.. Ahh.. " Desah Kaia
"Kenapa bukunya basah Kaia?" Goda lagi Juragan
"Ahh.. Ahh.. Ahh.. Susuku.. Enak.."
Kaia meracau tak karuan, suara desahannya pun semakin besar, mungkin ini remasan terenak pada buah dadanya.
Saat nafsu sedang tingginya, tiba-tiba efek dari asap cerutu itu menghilang.
"Ahh.. Kenapa berhenti?. Kaia mau lagi.. " Ucap Kaia seperti orang mabuk.
Kesempatan itu tak dilewatkan Juragan Karsim, ia langsung mendekat Kaia lalu langsung meremas payudaranya dengan nafsu.
"Wahh gede banget nih tetek". Ucap Juragan
"Ahh.. Pak jangan.. Jangan.. Enak Pak.. " Ucap Kaia
Juragan terus meremasnya, sesekali melintir pentil Kaia dari luar kain. Kaia dibuat belingsatan karenanya. Juragan meremas dengan berbagai variasi seperti mengurut, menepok sesekali menarik pentilnya.
Lalu tanpa aba-aba Juragan menurunkan kain Kaia. Sehingga nampaklah buah dada jumbo milik Kaia dengan pentil kecoklatan.
"Jangan Pak.." Ujar Kaia dengan sisa kesadarannya untuk menghentikan itu.
"Sudah basah gini, sayang susunya mubazir" Ucap Juragan langsung mencaplok pentil sebelah kanan.
Cup.. Slurrpp..
"Sudah Pak.. Ahh.. "
Juragan semakin bernafsu, ia menguatkan hisapannya, membuat Kaia mendesah dengan kencang.
"Akhhhhhhhhhhh..... " Desah Kaia
Mulut juragan berpindah ke susu sebelahnya, lidahnya memainkan pentil Kaia, dijilat-jilatnya pentil Kaia, kadang digigit kecil membuat Kaia sedikit meringis kesakitan. Pipi juragan kembang-kempis saat menhisap susu Kaia. Tak lupa tangannya juga bergerilya di susu sebelahnya.
"Ahh.. Enak.. Kuat lagi Mas.. "
Racau Kaia tak karuan sampai memanggil juragan; Mas.
Juragan lalu melepaskan mulutnya dari Buah dada Kaia. Kemudian kedua tangannya meraih buah dada Kaia lalu ia lakukan gerakan seperti mengurut secara kuat hingga ASI Kaia muncrat ke muka Juragan dengan derasnya.
"Enak bener nih susu" Ujar Juragan.
Dari kejauhan, sayup-sayup terdengar suara ibu-ibu yang selesai memetik teh. Lalu anak buahnya yang bersiaga di depan gudang langsung mengabari ke ruangan Juragan dari luar pintu.
*tok *tok *tok
"Juragan, Ibu-Ibu sudah jalan kesini" Teriak Anak buahnya.
Juragan menghiraukan peringatan itu, ia terus menyusu ke Kaia. Kaia yang tersadar dengan sisa tenaganya ia mendorong Juragan menjauh dari tubuhnya.
Lalu Kaia langsung memakai kembali kainnya dan merapikan rambutnya lalu bergegas pergi tanpa sepatah kata pun. Namun Juragan memperingatkan Kaia.
"Kaia, jangan kasih tau siapa-siapa, kalo ga mau nenekmu dipecat" Ujar Juragan
Kaia berhenti sekejap mendengar ucapan Juragan, lalu langsung berlalu dari sana sebelum Ibu-Ibu mencapai gudang.
Kaia lalu berlari sambil menangis. Ia langsung menuju ke sungai di belakang rumahnya.
"Huuu... Huuu.. Kenapa dengan diriku?" Ucap Kaia kesal sambil menangis
"Huuu.. Huuu.. Kenapa aku begitu menikmati?"
Kaia langsung menyeburkan badannya ke sungai sambil terus menangis. Dengan dinginnya air sungai, Kaia mencelupkan mukanya lalu teriak di dalam air
Tak ingin berlarut-larut, sekiranya suasana hatinya sudah tenang, akhirnya Kaia kembali ke rumahnya.
"Eh Neng udah pulang, kenapa basah?" Tanya Neneknya dengan heran
"Tadi pas cuci kaki di sungai terus kepeleset hehe" Ujar Kaia
"Yaudah ganti pakaian kering sana" Ucap Nenek
"Iya Nek" Ucap Kaia
Kaia masuk rumah langsung mengelap badannya lalu mengganti kainnya yang basah. Kemudian beristirahat.
Bersambung...