Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

menyusui mamaku

needlenbitch

Guru Semprot
Daftar
5 Nov 2014
Post
531
Like diterima
291
Bimabet
Namaku Dio, umurku saat ini
16 tahun dan telah duduk
dikelas 1 SMA. Aku seorang
laki-laki yang biasa-biasa saja
dan tidak terlalu populer
dikalangan para gadis. Aku
mempunyai nafsu seks yang
cukup tinggi tapi tentunya
hanya bisa aku tuntaskan
dengan onani sambil
menonton film dewasa,
menyedihkan. Aku anak
pertama dari keluargaku,
adekku Sonya baru saja lahir
5 bulan yang lalu dan masih
dalam tahap pemberian asi
yang rutin oleh ibuku. Kadang
setiap ada kesempatan, aku
dapat melihat payudara ibuku
yang sedang asik menyusui
adikku yang masih bayi. Ibuku
bernama Risa masih berumur
33 tahun karena ibuku
menikah muda waktu umurnya
masih 17 tahun, sedangkan
ayahku saat ini berusia 41
tahun berbeda 8 tahun dari
ibuku dan sedang sibuk-
sibuknya dengan proyeknya
sehingga kadang pulang larut
malam atau bahkan tidak
pulang karena ada kerjaan di
luar kota. Awalnya tidak ada
perasaan apapun melihat
ibuku yang sedang menyusui,
namun sejak aku menonton
film ataupun cerita porno
tentang hubungan sedarah
ibu dan anak, aku mulai
tertarik memperhatikan
payudara ibuku yang putih
mengkal penuh susu tersebut.
Bahkan kadang aku mulai
berani beronani sambil
membayangkan tubuh dan
payudara ibuku.
Hari demi hari nafsuku
semakin tinggi saja, intensitas
onaniku semakin sering dan
tentunya yang menjadi target
onaniku adalah ibu
kandungku sendiri. Setiap ibu
menyusui adikku, aku selalu
berusaha mencari kesempatan
supaya mendapatkan posisi
yang pas melihat ibuku yang
sedang menyusui, baik ketika
sedang menonton tv atau saat
dikamarnya. Awalnya tidak
ada kecurigaan apapun
terhadapku tapi lama
kelamaan ibu mulai risih juga
dengan kehadiranku setiap
menyusui adikku.
“Sayang.. kenapa sih liatin
mama terus?” katanya padaku
sambil matanya melihat
kearahku yang sedang asik
memperhatikan payudaranya.
“Eh, eh… gak ada apa-apa kok
mah..” kataku gagap.
“Beneran? Tapi kok liatin
mama terus sih? Cemburu ya
sama adikmu?” kata mama
menggodaku. “Kalau kamu
mau susu bikin aja tuh di
dapur, masih ada kok susu
Prenag*n mama dulu” katanya
menggoda lagi.
“ahh.. mama becanda nih,
masa Dio disuruh minum
susu ibu hamil sih ma” kataku
pura-pura ngambek, mamaku
tertawa karenanya sehingga
dadanya berguncang bahkan
terlepas dari kuluman adikku
sehingga memperlihatkan
putingnya yang coklat
menggoda.
“Hihi, kamu sih, lagian kamu
ngapain sih liatin mama
nyusuin adekmu?” tanya
mamaku lagi.
 
“Gak ada apa-apa kok mah”
jawabku yang masih agak
takut ketahuan sedang horny
ngebayangin mamaku.
“Hmmm.. iya deh.. kalau mau
liat, liat aja.. tapi inget yah..
liatnya gak pakai nafsu, masa
liat mama sendiri nafsu juga”
ujar mamaku yang akhirnya
membiarkan saja aku
memperhatikan payudaranya
yang sedang menyusui. Aku
tentu saja senang bukan main
mendengarnya dan tidak
menyiakan kesempatan untuk
melihat mamaku menyusui
adikku tanpa perlu takut
ditegur mamaku lagi. Aktifitas
itu tidak berlangsung terlalu
lama, adikku akhirnya tertidur
setelah kenyang minum asi.
“Udah ya sayang.. adikmu
udah tidur nih” kata mamaku
sambil memasang kembali
branya dan menutupnya
dengan kemeja. Aku cukup
kecewa karenanya, tapi
mamaku cuek saja dan bangkit
dari duduknya, sepertinya
ingin mengantarkan adikku ke
ranjang bawa di kamarnya.
Aku iseng mengikutinya ke
kamar, setelah masuk ke
kamar dan meletakkan adek
bayi mamaku heran melihat
aku juga masuk ke kamar.
“sayang? Ada apa?” tanya
mamaku. Aku berusaha tidak
memandang matanya karena
grogi, akhirnya aku
memandang ke arah ranjang
bayi.
“Gak ada kok mah, Cuma mau
liat adik aja. Sonya cantik yah
ma, imut-imut” kataku
mengalihkan perhatian.
“Iya donk, mamanya kan juga
cantik, iyakan sayang?” kata
mamaku bercanda
menggodaku.
“Hehe, iya mah, mama yang
paling cantik di rumah ini”
kataku membalas godaannya,
mamaku tertawa kecil,
sungguh tertawa yang renyah
dan menyenangkan
mendengarnya. Payudaranya
sekali lagi ku liat naik turun
karena tertawa, mamaku
menyadari bahwa aku sedang
memperhatikan payudaranya
lagi.
“Kamu ini.. emang gak puas
tadi liat susu mama?” katanya
tenang namun masih dengan
senyum manis menghiasi
wajahnya. Sebuah senyum
yang membuat hatiku
berdebar apalagi mendengar
kata-kata mamaku barusan.
“Eh… aaa.. a..anuu” kataku
gelagapan.
“Dasar, mama tahu kok usia
seperti kamu saat ini sedang
panas-panasnya, tapi masa
sama mama kamu sendiri
nafsu juga, nakal yah..” kata
mamaku.
“Kalau kamu horny banget,
tuh nonton lagi sana
bokepmu itu, mama tahu kok
kamu sering nonton bokep di
kamarmu” Dugh!! Aku terkejut
bukan main, ternyata mama
mengetahui aktifitasku yang
satu itu.
“Dan juga kalau onani di
kamar mandi disiram dong
sayang, masa dibiarkan gitu
aja belepotan di dinding
sama di lantai, kamu kelupaan
yah nyiramnya? mama deh
yang repot
membersihkannya.. jorok
tahu.” sambung mamaku lagi
yang semakin membuat aku
terkejut. Aku sadar kalau
kadang aku lupa
membersihkan sperma yang
belepotan, aduh… malu
bukan main ketahuan gini.
“eh.. eh.. iya ma.. sorry mah.
Tapi gak apa-apa kan mah
kalau Dio onani dan nonton
bokep?” tanyaku pada mama
tapi dengan agak malu dan
takut.
“iya-iya.. normal kok untuk
laki-laki seusiamu, tapi jangan
keseringan” kata mamaku
mengiayakan. Akhirnya sejak
saat aku tidak perlu diam-
diam lagi onani atau nonton
bokep, bahkan pintu kamarku
ku buka saja.
–
“Sayang.. makan malam…”
kata mamaku di depan pintu
kamarku. Aku cukup terkejut
karenanya karena sedang asik
nonton bokep sambil
mengelus barangku.
“Ayoooo… lagi ngapain?
Nonton bokep yah?” tanya
mamaku menggoda.
“Eh, i-iya mah” jawabku
gagap.
“ayo makan dulu, nanti
sambung lagi.. “ kata mamaku
lagi. Aku segera berusaha
bangkit sambil mengeluarkan
tanganku dari dalam
celanaku.
“Emang nonton apaan
sayang? Bagus ceritanya?”
goda mamaku sambil tertawa.
“Eh.. iya mah, tentang ibu
dan anak mah, panas banget
tadi mah, mereka gituan mulu
setiap hari mah di rumah,
hehe”kataku terus terang
pada mamaku walaupun agak
malu menceritakannya.
“Ckckc.. kamu suka cerita
begituan? Ya udah ayo makan
dulu” ajak mamaku lagi.
Kamipun makan malam
berdua saja karena papa
belum pulang dan adikku
sudah tidur. Setelah makan
malam kami habiskan waktu
menonton tv. Mama saat itu
hanya mengenakan baju tidur
dengan kemeja dan celana
panjang. Namun tonjolan
payudaranya yang besar tidak
mampu disembunyikan dari
balik kemejanya sehingga
membangkitkan nafsuku. Lagi-
lagi mamaku mengetahui aku
yang sedang memperhatikan
payudaranya.
“Ckckck, kamu ini.. “ katanya
namun membiarkan saja aku
dan mataku yang asik melihat
ke arah dadanya.
“Napa sayang? Mau liat lagi?”
goda mamaku. Walaupun aku
sudah sering melihatnya
apalagi semenjak
diperbolehkan melihat terang-
terangan namun aku tidak
pernah puas dan selalu
ketagihan.
 
“Iya-iya.. sini deh, dasar anak
mama satu ini nakal sama
mamanya” kata mamaku.
Mamaku mulai membuka
kancing bajunya, dimulai dari
yang paling atas, lalu kancing
kedua.
“Cepetan mah..” pintaku gak
sabaran dengan dada yang
semakin berdebar, mamaku
hanya tersenyum manis saja
kepadaku. Baru kali ini mama
membuka bajunya yang hanya
ada aku di depannya,
biasanya harus ada adik bayi
dahulu supaya aku dapat
melihatnya. Mamapun
membuka kancingnya yang
ketiga dan menyisakan
kancing ke empat yang masih
melekat. Aku kini dapat
melihat bra warna hitamnya
yang tampak kontras dengan
kulit payudaranya yang putih
mulus dengan urat-urat biru
disekitarnya. Mamaku mulai
membuka branya yang
mempunyai kait di depan
supaya mempermudahnya
menyusui adikku. Akhirnya
kedua payudara mama yang
mengkal padat berisi
terpampang bebas di
hadapan anak laki-laki
sulungnya tanpa ada kepala
bayi lagi menghalangi,
membuat penisku langsung
tegang di balik celanaku.
“Ma, kancing bajunya dibuka
semua dong..” pintaku lagi.
“Iya-iya, dasar kamu abg
mesum” setuju mamaku.
Akhirnya mama membuka
seluruh kancing kemejanya
sehingga kini kemejanya
menggantung di tubuhnya
memperlihatkan belahan
payudara hingga pusarnya
untuk bebas aku nikmati.
“Udah? Puas? Dasar kamu..
terus mau ngapain lagi?”
tanya mamaku menggoda
sambil tersenyum. Aku yang
tidak tahan segera
memasukkan tanganku ke
dalam celanaku dan
mengelus-ngelus penisku,
mamaku hanya tersenyum
melihat tingkahku dan
membiarkanku menikmati
pemandangan yang ada di
depan mataku.
“Ma.. boleh Dio peluk mama?”
pintaku kali ini.
“Ya boleh dong.. masa anak
sendiri gak boleh meluk
mamanya…” jawab mamaku.
Aku senang sekali, aku segera
mendekatinya dan merangkul
tanganku memeluk tubuh
mamaku dari depan sehingga
payudaranya yang padat
tanpa halangan berhimpitan
dengan dadaku. Nikmat sekali
rasanya merasakan himpitan
payudara mamaku yang
menekan dadaku. Aku
memeluknya sambil membelai
punggung dan rambutnya
begitu juga mamaku. Cukup
lama kami berpelukan seperti
itu, hingga aku melepaskan
pelukanku. Mamaku
tersenyum kepadaku sambil
melepaskan pula pelukanku.
“Kenapa sayang? Berdebar
gitu dadanya? Hihi” tanya
mamaku menggoda.
“hehe, iya mah.. gimana gak
berdebar mah,
pemandangannya enak gini,
terus susu mama tadi nekan-
nekan dada Dio lagi.” Jawabku
cengengesan.
“Ma, boleh gak Dio lepasin
baju sama celana Dio juga?”
Pintaku.
“mau apa sih kamu
emangnya? Iya deh, buka aja..
sekalian aja dengan celana
dalammu, bebasin aja tuh
burungmu.. tegang gitu, nafsu
ya?” jawab mamaku. Aku yang
senang mendangar jawaban
mamaku segera berdiri dan
membuka baju dan celanaku
menyisakan celana dalamku.
“Itu kolornya mau mama yang
bukain?” tawar mamaku.
“hehe, boleh mah..” kataku
sambil memajukan pinggulku
ke arah mamaku. Dia segera
menyeipkan jari lentiknya di
sela celana dalamku dan
menariknya perlahan ke
bawah, memperlihatkan
penisku yang telah
mengacung tegak
dihadapannya.
“wah.. udah tegang yah
penisnya, gitu amat nafsunya
ke ibu kandung kamu
sendiri..” ujarnya menggoda.
Aku cengengesan sendiri.
“Mau nyusu lagi gak seperti
waktu kamu kecil dulu?” goda
mamaku.
 
mamaku.
“Eh.. eh, mau mah..mau
banget.. hehe” tentu saja aku
mau, itu adalah sesuatu yang
aku impi-impikan .
“Ya udah sini dekat-dekat ke
mama” ajak mamaku. Aku
mendekatinya dan duduk di
sampingnya sambil
bertelanjang bulat sedangkan
mamaku hanya mengenakan
celana panjang dengan
kemeja yang terbuka
didepannya, memperlihatkan
kedua bukit payudaranya yang
montok berisi penuh susu.
Aku dekatkan wajahku ke
pucuk payudaranya dan
menempelkan bibirku ke
putingnya. Aku mulai
mengulum putingnya dan
mengenyotnya sehingga air
susunya yang hangat mulai
keluar dan masuk dengan
nikmat ke kerongkonganku.
“Dasar kamu, udah gede
masih nyusu ke mamanya. Tuh
lihat burung kamu negang
gitu” ujar mamaku, aku hanya
senyum-senyum saja
mendengarnya sambil masih
asik mengenyot susu mama.
Tiba-tiba terdengar suara
pagar digeser, papaku pulang.
Dengan segera aku
melepaskan kulumanku dan
memungut pakaianku yang
berserakan di lantai dan
berlari ke kamarku. Mamaku
juga segera memakai bra nya
dan memasang kembali
kemejanya. Sial… nanggung
banget, gerutuku. Aku dapat
mendengar percakapan
mereka samar0samar dari
kamarku.
“Udah pulang pa?”
“nggak, baru pergi.. ya iyalah
baru pulang” kata papaku
tertawa diikuti mamaku. Tapi..
duh gawat, celana dalamku
tertinggal di sana. Aku panik.
 
lanjuuuuttt...
btw pertamax kah..??
 
repost ! Kalau mau repost mohon dicantumkan sang penulis nya !
Dan cerita itu sendiri berasal dari forum ini yang berjudul kegilaan mamaku :beer:
 
yah, namanya juga nubie, pendatang baru, baru lahir beberapa hari, jd bisa dimaklumi. masih untung ga ngaku2 karya sendiri, ky beberapa oknum nubie lainnya...
 
repost ! Kalau mau repost mohon dicantumkan sang penulis nya !
Dan cerita itu sendiri berasal dari forum ini yang berjudul kegilaan mamaku :beer:

maafkan nubie bila repost soalny nubie simpen file cerpan ini dan emang favorit jd di post ulang deh
 
"Menyusui mamaku" kirain ni cerita baru dngan tema lesbong ibu n putrix. Trnyata trtipu sampul kemasan, repost lg.
 
Hhhheehhh....:fiuh:
Tak pikir cerita baru... Taunya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd