Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menyesal? Tentu Saja Tidak! (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
wow untung adek kelas nya..konflik mula menjadi..hehe
 
Mantap olive next di krl dong sange nyaa hahhaa
 
Terakhir diubah:
Updatee..!!!

Selamat siang hu...
Gimana puasanya masih pada lancarkan?? Ane udah nyiapin takjil nih buat berbuka nanti :tegang:

Jangan lupa beri kritik dan saran agar cerita ini semakin menarik kedepannya...

Akhir kata, keep semproott...!!!


Part 8

"Ini hukuman lu, pake ini di memek lu sampe pulang sekolah." Jelas Bella padaku.
"What..???" Ucapku dalam hati. Raut wajahku yang kaget sekaligus bingung membuat Bella menjelaskan benda apa itu.
"Ini sextoy namanya vibrator, buat dipake di memek luu." Ucapnya sambil mendekatkan kepalanya sambil berbisik takut kedengeran orang lain. Oohh jadi ini yang namanya sex toy, yang aku tau cuma dildo doang.
"Emang cewe bisa puas pake sextoy kecil kek ginian?" Tanyaku meremehkan alat itu.
"Hahaha serah lu deh Liv, ayo buruan dipasang." Kemudian dia menyerahkan vibrator itu padaku.
"Eh masa gue buka rok disini, ke toilet aja pasangnya sekalian lu ajarin cara makenya." Kemudian aku megantongi vibrator itu berjalan keluar kelas bersama Bella. Sherly tidak ikut karna sedang asik membaca novel.

Ketika sampe toilet, kami berdua masuk ke salah satu bilik disana.
"Sini vibratornya, buka rok lu." Perintah Bella padaku. Aku kemudian menurutinya. Aku menggunakan legging dibalik rokku, kemudian disuruhnya aku untuk membuka legging itu juga sehingga hanya cd saja yang ada. Ketika sudah terbuka semua, vibrator itu kembali diberikan padaku.
"Trus diapain nih?" Tanyaku polos sambil menerima alat itu, aku memang benar2 tidak tau cara make alat ini.
"Ih kampungan lu." Kemudian dia mengambil vibrator itu dan memasukkan tangannya ke dalam cd ku, ditaruhnya vibrator itu tepat menyentuh klitorisku. Kemudian Bella menarik tangannya keluar.
"Trus udah gini doang?" Tanyaku kebingungan. Bella lalu merogoh kantongnya dan dia mengambil sebuah alat yang seperti remot, dia pencet alat itu dannn ...
"Aahhh... Shhh kok geter2 Bel??" Tanyaku langsung memegang vaginaku dari luar celana dalam.
"Loh gapapakan?? Kata lu alat sekecil ini gak bisa muasin cewe." Ucapnya dengan nada jutes. Kemudian Bella memencet tombol lagi dan getarannya jadi semakin terasa.
"Aahhhh.... Gila lu Bell... Masa gue disuruh make ginian... Shhh oohhh.." Ucapku mendesah karna alat ini. Lalu alat ini berhenti bergetar karna dimatikan oleh Bella.
"Udah ayo pake lagi rok lu, kita balik ke kelas." Ajak Bella, kemudian aku kembali memakai rokku tanpa mengenakan legging terlebih dahulu. Alat ini menekan nekan vaginaku karna tekanan yang diberikan cd ku. Aku sedikit kesusahan saat berjalan karna ada yang mengganjal vaginaku. Tapi lama kelamaan aku dapat mengatasi hal ini dan jalanku sudah terlihat normal kembali. Selama di jalan masih banyak pasang mata yang melihat diriku tak berhijab sedang jalan bersama dengan murid terseksi di sekolah. Mengetahui hal itu tidak membuatku malu, malah aku merasa bangga karna menjadi pusat perhatian. Jadi ini rasanya menjadi pusat perhatian, rasa yang sudah menjadi candu bagi Bella dan Sherly sehingga mereka memakai pakaian seksi, membuat para cowo menatap tubuhnya yang indah. Aku mulai menikmati perasaan ini.

Sesampainya di kelas, aku kembali duduk di kursiku dan Bella pindah duduknya ke sampingku. Jam pelajaran pertama dimulai, guru yang mengajar bertanya padaku.
"Olive, kemana hijabmu?" Tanya Bu Fatimah, dia juga seorang wanita berhijab.
"Ehhh tadi basah bu jatoh di wc, jadinya aku lepas ajaa" Jawabku berbohong, tampaknya jawabanku dapat dipercaya olehnya. Ketika pelajaran akan dimulai, alat ini kembali bergetar. Aku sedikit mendesah dan melotot ke arah Bella.
"Inget, ini hukuman lu." Bisiknya dikupingku yang sudah tak terhalang hijab. Makin lama getaran ini mulai membangkitkan nafsuku. Aku merasa vaginaku sudah menghangat dan mengeluarkan cairan. Aku hanya bisa pasrah menerima hukuman yang nikmat ini, tapi aku tak dapat mengekspresikan rasa nikmat ini karna aku sedang di kelas. Aku jadi tidak fokus selama jam pelajaran Biologi. Pandanganku kabur, mataku sayu, dan wajahku benar2 menunjukkan muka horny. Dudukku jadi tidak tenang, aku selalu menggeliat dan membenarkan posisi dudukku. Bu Fatimah melihat diriku yang gelisah.
"Olive, kamu tidak apa2?" Tanyanya peduli padaku.
"Hmmm... Gapapah kok buu.." jawabku dengan nafas yang berat. Bu Fatimah kembali menjelaskan materi yang tidak dapatku perhatikan. Bella disampingku pura2 memperhatikan pelajaran, padahal di wajahnya tampak sumringah melihatku tersiksa disampingnya. Aku hanya bisa menyenderkan tubuhku ke kursi dan mengangkangkan kakiku lebar2 di kolong meja. Bella pura2 bertanya padaku.
"Liv lu gapapakan?" Tanyanya membuat 2 cowo di depanku menengok. Aku menatap wajah mereka dengan tatapan sayu, menahan nafsu birahi yang benar2 ingin dipuaskan. Aku kemudian membentak mereka.
"Apa lu liat2? Sono belajar biar pinter." Cetusku pada mereka. Mereka kembali berbalik dan memperhatikan pelajaran. Bella hanya cekikikan melihat sikapku.

Tak terasa, sudah 2 jam pelajaran (90 menit) pelajaran Bu Fatimah sudah berakhir dan aku dapat bernafas lega. Tapi ini semua belum selesai, aku harus menyelesaikan hukuman ini sampai pulang sekolah. Vibrator itu masih terus bergetar di vaginaku hingga cd ku terasa sangat basah. Bahkan getarannya sekarang makin kencang daripada tadi. Aku sudah sangat lemas dengan hukuman ini, ingin segera kutuntaskan rasa gatal di vaginaku dengan mencolok coloknya dengan jari atau pun penis seseorang. "Aahh... Aku butuh kontol" ucapku dalam hati. Kemudian guru selanjutnya hadir, pelajaran B. Indonesia dimulai. Sama halnya seperti Bu Fatimah, guru B. Indonesiaku yang sudah tua ini menanyai kemana hijabku. Aku menjawabnya dengan alasan yang sama seperti Bu Fatimah. Karna pelajarannya yang membosankan beberapa murid mulai tertidur di kelas termasuk Bella dan Sherly. Pak tua itu terus menceritakan dongengnya. Karna keadaan kelas yang sepi, aku mencoba memasukkan tanganku ke dalam rok. Posisiku yang mepet dengan tembok membuatku berani memasukkan tanganku. Aku merasakan cd ku sudah basah kuyup karna cairan vaginaku. Aku mencabut vibrator yang masih bergetar itu dan melorotkan cd ku sampai betis dan menaruh vibrator itu ke dalam tas. Setelahnya aku rapatkan mejaku hingga bagian bawahku tak terlihat dan mulai masturbasi. Aku mencolok colok vaginaku dengan pelan takut terdengar suaranya oleh 2 orang cowo di depanku yang diem2 sedang bermain hp.

Rasanya sangat menegangkan masturbasi di tengah keramaian sehingga membuatku semakin horny. Aku semakin larut dalam permainan tanganku sendiri. Aku memejamkan mataku dan memasukkan 2 jari ke dalam vaginaku. Aku menggigit bibir bawahku menahan agar desahanku tidak keluar. Aku semakin mempercepat kocokanku agar aku segera orgasme. "Clokk..clokk...cloookk.." suara dari vaginaku samar2 terdengar diantara suara pak tua itu ketika menjelaskan materinya. Tak lama kemudian aku akhirnya meraih orgasme. Badanku melengkung tapi tertahan oleh meja, tangan kiriku menutup mulutku dan mataku terpejam menikmati orgasmeku. 2 cowo di depanku yang bernama Indra dan Surya menengok ke arahku.
"Lu kenapa sih Liv daritadi? Gak bisa diem banget." Tanya Indra penasaran. Aku bingung harus menjawab apa.
"Ehhh ituu... Gue abis bangun tidur hoaammm." Jawabku berbohong pura2 menguap.
"Tumben2an lu tidur di kelas gak kayak biasanya." Ucap Surya tak percaya dengan alasanku. Mereka terus menatapku dengan tatapan tak percaya. Setelahnya mereka kembali menghadap depan dan bermain hp lagi. Aku menaikkan kembali cd ku dan memakai vibrator yang masih bergetar itu. Rasanya sangat tidak nyaman memakai cd yg basah.

Saat pelajaran B. Indonesia usai, Bella dan Sherly terbangun hampir bersamaan.
"Udah istirahatkan?" Tanya Bella dengan muka yang masih ngantuk. Aku yang bersandar pada tembok karna lemas abis orgasme hanya mampu mengangguk pelan. Memang betul setelah B. Indonesia adalah istirahat. Kemudian Bella mengambil remot itu dan getaran di vaginaku terhenti. Aku dapat bernafas lega setelah alat itu berhenti bergetar.
"Tuh gue kasih keringanan, kesian muka lu kecapean ampe keringetan gitu haha... Ke bawah yuk Sher cari makan." Ajak Bella pada Sherly yang langsung diiyakan oleh Sherly.
"Ikut gak Liv?" Ajak Sherly padaku.
"Gue bawa bekel kok, mau makan bareng Dea sama Vina di kelas sebelah." Ucapku dengan sisa2 tenaga yang ada berusaha untuk duduk tegap. Kemudian aku mengambil vibrator itu dari vaginaku.
"Yaudah, nanti kalo mau nyusul kita ada di kantin kok." Ucap Sherly yang kemudian meninggalkanku sendiri di kelas. Kelasku sudah sepi karna penghuninya turun ke kantin semua. Dengan sisa tenaga yang ada, aku mengambil bekalku dan berjalan lemas keluar kelas. Sesampainya di depan kelas Dea dan Vina, aku melihat dari jendela mereka sedang makan bareng dengan cewe yang tak asing lagi di sekolahku, namanya Sandra.

http://www.imagebam.com/image/f42d501241504854 (Sandra)

Sekilas mengenai Sandra, dulu dia anak modern dance di sekolahku. Dia juga sempat berteman baik dengan Sherly dan Bella. Pergaulannya yang bebas dengan Sherly dan Bella membuat dia terkenal. Pakaiannya yang ketat dan make up selalu menghiasi tubuhnya dulu. Pernah sekali dia kegep membawa kondom oleh Pak Tejo, namun entah mengapa kasusnya tiba2 tak terdengar lagi. Ketika kelas 2 semester 2, dia merubah penampilannya menjadi berhijab. Seragamnya yang ketat diganti dengan pakaian yang longgar. Dia juga menjauhi Sherly dan Bella. Entah apa yang membuatnya hijrah, tidak ada seorang pun yang tau selain dirinya. Kembali ke situasi sekarang, mereka tampak akrab sekali dan saling tertawa bersama. Kemudian aku masuk ke kelas itu dan menyapa kedua sahabatku. Mereka kaget dengan diriku yang tak Berhijab.
"Astagfirullah, Hijabmu kemana Olive?" Tanya Dea menujukkan wajah kagetnya
"Ituu tadii pas aku benerin hijab di toilet tiba2 jatoh ke wastafel yang airnya lagi ngalir, akhirnya basah deh." Jelasku berbohong sambil menarik salah satu bangku dan duduk diantara Sandra dan Dea
"Makanya lain kali hati2 dong Liv." Ucap Vina diseberangku dengan nada yang jutek. Kemudian kami makan bersama. Tidak ada obrolan yang muncul selama kami makan. Terkadang Dea da Vina menatapku dengan Tatapan yang dingin membuatku sedikit risih. Tiba2 Sandra mencairkan suasana dengan membuka obrolan. Mereka bertiga tampak asik mengobrol tanpa mempedulikan keberadaan diriku. Mereka tertawa lepas, tidak dengan diriku. Aku pun segera menghabiskan bekal dan pamit kepada mereka.
"Aku duluan ya mau ke kelas." Ucapku dengan menyunggingkan senyum terpaksa. Mereka pun membalas senyumanku dengan senyuman yang tidak ikhlas juga. Hatiku hancur dengan perlakuan mereka padaku. Aku kemudian kembali ke kelas, menaruh bekalku di meja dan berjalan cepat ke kantin menyusul Sherly dan Bella. Air mataku sedikit mengalir. Sambil terus berjalan, aku mencari cari keberadaan Bella dan Sherly di kantin. Akhirnya mereka berhasil kutemukan di pojokkan kantin bersama anak2 MT yang lain.

Sherly melambaikan tangannya padaku, kemudian aku mengelap air mataku yang tumpah tadi. Aku menghampiri mereka, kulihat keberadaan Rangga disana sedang tertawa tawa. Mereka kaget melihatku yang tak berhijab, namun aku cuek saja.
"Udah selesai makannya?" Tanya Bella sambil meminum es jeruk.
"Udah, kelar makan gue langsung turun nyamperin kalian." Jawabku kemudian duduk di samping Sherly. Kami mengobrol layaknya sahabat sebagai mana mestinya, aku nyaman bersama mereka. Rangga yang tadi tertawa mukanya jadi keliatan tidak bahagia lagi. Dia juga terkadang menyunggingkan senyum maksanya itu. Aku jadi merasa kesian dan bersalah karna sudab melepas perawan pada Beni, bukan padanya.
"Eh Liv, sorry ya tadi kena hijab lu sedikit." Ucap Dion memelankan suaranya, dia mengingatkanku dengan tragedi bolos upacara tadi pagi.
"Eh iyaa gapapa kok yon santai aja." Ucapku memaafkannya.
"Eh lu ngasih hukuman apaan Bel ke Olive?" Tanya Rian penasaran.
"Ah kepo lu, nanti gue kasih tau deh di tongkrongan." Jawab Bella menolak memberitau hukumanku.
"Kalian ngomongin apaansih?" Dani tampak kebingungan karna tadi pagi dia tak ada di kelas.
"Adaa deehhh..." Ucapku membuat Dani semakin penasaran.
"Eh gue ke toilet dulu ya, kebelet nih." Ucap Rangga kemudian meninggalkan kami yang hingga bel masuk kelas dia tidak muncul lagi di kantin. "Sepertinya dia masih marah padaku" ucapku dalam hati.

Bel berbunyi kembali, aku harus balik ke kelas dan menjalankan hukumanku lagi. Di sekolah aku sudah tidak malu terlihat mengobrol dengan Sherly dan Bella. Aku ingin menunjukkan ke semua orang di sekolah kalo aku punya sahabat baru. Ketika tiba di kelas Bella memberikan vibrator itu sambil tersenyum, aku menerimanya dengan hati bimbang, aku merasa kesal karna ini hukuman tapi aku juga merasakan sebuah sensasi baru, aku horny di kelas. Kupakai kembali vibrator itu dan benda itu bergetar sangat hebat. Lebih hebat dibandingkan getaran yang tadi. Ternyata Bella memasang level getaran di level tertinggi. Kulihat jam di tanganku baru jam 10 pagi, masih ada 5 jam lagi sisa hukumanku. Saat ini pelajaran MTK, dan sialnya hari ini ada kuis dadakan oleh Pak Tejo, seorang wakil kepala sekolah. Beliau terkenal karna kegalakannya dan matanya yang jelalatan. Kalo modern dance tampil, maka dia duduk di kursi paling depan. Kuis hari ini akan dijadikan nilai ulangan. Meskipun materi kuisnya gampang tapi tetap saja hal ini akan terasa sulit mengingat vibrator yang ada di vaginaku. Pak Tejo tidak menanyai tentang hijabku tapi dia menyindir diriku dengan kalimat "itulah pentingnya memilih teman yang baik untuk kita sendiri." Ucapnya di depan kelas yang menasihati seisi kelas. Tapi sangat jelas jika kata2nya itu tertuju padaku.
"Soal udah dibagikan, waktu ngerjain selama 45 menit! Nanti sisa jam pelajaran dipake buat lanjut ke bab berikutnya. Ingat! Ketauan mencontek jangan harap ijazah kalian bisa turun!" Ancamnya membuat kami semua terdiam tak berani bergerak. Semuanya kecuali aku yang mulai merasa horny dan menggeliatkan pantatku. Aku sangat tidak konsen mengerjakan 10 soal essay ini, aku terus2an menahan rasa gatal divaginaku. Tiba2 Pak Tejo yang duduk di meja guru berteriak sambil menunjuk ke arahku.
"Hey Olive! Kamu lagi kuis bisa diem gak!" Daritadi saya perhatiin gerakan kamu mencurigakan!" Ucapnya keras sambil berjalan ke arahku. Ketika sampai di depanku, aku malah menatap ke arah resletingnya, kemudian dia kembali membentakku.
"Kamu minggir sana! Mau saya cek meja kamu!" Semua murid kelas ini tak berani menatap Pak Tejo jika sedang marah. Kemudian aku berdiri dan berjalan keluar dari tempat dudukku. Aku sengaja menyenggolkan pantatku pada tangannya. Gesekannya membuat vaginaku semakin berkedut. Setelah aku menyingkir, Pak Tejo lalu menggeledah tempatku. Kakiku terasa lemas karna rangsangan vibrator itu, akhirnya aku bersender di dinding belakang. Cukup lama ia disana, Pak Tejo pun selesai menggeledah, dia menatap diriku dengan tatapannya yang galak.
"Ok Olive, saya memang tidak menemukan barang bukti di mejamu. Kamu boleh duduk lagi, lanjutkan kerjaanmu." Ucapnya mempersilakan duduk lagi. Nada suaranya tidak setinggi tadi.
"Makasih, paakk..." Ucapku dengan nafas yang memburu. Aku kembali mengerjakan soal itu. Tak sampai 5 menit, Pak Tejo mengumumkan kalo kuis sudah selesai. Tidak! Aku baru mengerjakan 4 soal, dapat dipastikan aku akan remedial. Pelajaran MTK berlanjut ke materi berikutnya sesuai dengan janji Pak Tejo. Aku sangat tidak konsen, aku benar2 horny, getaran2 benda ini membuatku memunculkan ide gila. Aku maju ke depan menemui Pak Tejo.
"Pak, saya ijin ke toilet, perut saya mules." Ucapku sambil memegang perutku. Kemudian dia mengangguk pelan mempersilakanku untuk ke toilet. Tak lupa aku membawa hp menuju toilet.

Sebenernya aku berbohong akan ke toilet, aku ingin memuaskan nafsuku yang sudah menggebu gebu ini, tapi dengan siapa ya? Akhirnya aku memutuskan untuk menelpon cowo MT untuk memuaskan birahiku, tapi tak ada satupun yang mengangkatnya. Vaginaku sudah semakin banjir, aku butuh penis! Aku ingin sebuah penis untuk masuk ke vaginaku. Dengan pikiran yang sudah dikuasai nafsu, aku berjalan menuju toilet cowo. Sampai di sana aku melihat seorang adek kelas yang baru keluar dari toilet. Segera kudorong tubuhnya menuju toilet itu lagi. Aku yang sudah bernafsu tak peduli lagi dengan siapa aku akan mengeseks. Adek kelas itu kaget aku mendorongnya masuk kembali ke toilet itu. Kusandarkan tubuhnya ke dinding dan ku cium bibirnya penuh nafsu. Adek kelas itu kewalahan menghadapi ciumanku, tak lupa penisnya ku remas2 dibalik celananya itu hingga mengeras. Kulepas ciumanku, menatap wajahnya dengan tatapan binal, dan kemudian berjongkok di depan penisnya. Kubuka resleting celana dan juga cdnya, keluarlah penisnya yang berukuran standar itu. Kumasukkan penis itu ke dalam mulutku dan mulai mengoralnya dengan cepat. Aku sudah benar2 kehilangan akal! Adek kelas itu menikmati permainan oralku. Aku mengangkangkan kakiku hingga rokku tersingkap memperlihatkan cdku yang basah. Kutekan tekan vibrator itu membuatku semakin menggelinjang. Desahanku tertahan karna tetap mengoral penisnya.
"Mpphhh slrrppp cllkkk cllkkkk mpphh" suara itu muncul dari mulutku membuat pemilik penis itu seperti melayang ke langit 7.

Kulepas hisapanku seraya berkata.
"Ayo entotin gue... Gue udah sange banget." Ucapku sambil mengeluarkan vibrator itu dari cd ku dan menjilat jilatnya dengan binal memancing birahi adek kelas itu. Ku taruh vibrator itu di lantai, kemudian aku menungging pada urinoir dan melepaskan cd ku . Dengan tetap memakai seragam yang lengkap berdasi, rok putih yang terangkat, dan posisi menungging membuatku seperti lonte berkostum anak SMA. Adek kelas itu langsung memasukkan penisnya tanpa aba2.
"Oohhh pelan2... Iyaaahh teruuss entotinn guee.." ucapku terengah engah karna disodok oleh adek kelas itu.
"Kakak namanya siapa? Aku Ilham." Ucapnya memperkenalkan diri sambil tetap menggenjotku.
"Gue Olive... " Ucapku memberitau namaku.
"Oohh kak Olive binal banget kayak lonte" Ucapnya memujiku
"Aahh iyaahh... Gue emang lontee.. "
Ucapku menggila karna persetubuhan ini.
'plookk.. plookk.. ploook..' bunyi itu muncul ketika dia menusukkan penisnya.
"Ohhh lontee.. memek lu enak banget.." ucapnya sambil memukul mukul pantatku. Perlakuannya membuatku semakin menjadi jadi.
"Teruuus pukul pantat lonte inii... Kasarin gue..." Pintaku padanya. Dia terus menerus memukul pantatku hingga aku merasa ingin keluaar. Penis itu jugaa terasa berkedut ingin memuntahkan isinya.
"Ahhh Kak Olive... gue keluarin di dalem yaa.." Ilham semakin dalam menusuk nusuk vaginaku
"Iyaaahh keluarinn di memek guee.." dan tak lama kemudian
"Crooott... Croott.. Crooott..." Spermanya memenuhi vaginaku. Dia mencabut penisnya dan menusuk nusuk vaginaku dengan 3 jarinya.
"Aahhh Ilhaamm... Teruuuss .. aahhh gue keluarr.." Akhirnya aku mencapai orgasmeku yang ke 2 kali hari ini. Aku merasa sangat puas dengan permainan Ilham. Kemudian aku duduk dilantai sambil bersandar, aku membuka lebar selangkanganku dan mengorek sperma yang ada di vaginaku. Kemudian kujilati sperma Ilham sampai tak tersisa di vaginaku. Kuambil vibrator tadi yang sekarang alat itu sudah tidak bergetar lagi. Aku kemudian berdiri membetulkan seragamku tanpa mengenakan cd ku lagi. Kemudian kuberikan pada Ilham dan mukanya langsung sumringah.
"Jangan bilang siapa2 ya tengtang kejadian tadi." Ucapku berbisik manja ditelinganya. Kulirik jam sudah hampir 20 menit aku memuaskan birahiku. Kemudian aku kembali ke kelas dengan buru2. Rasa dingin menghembus ke vaginaku yang tak dihalangi apapun.

Ketika sampe kelas Pak Tejo sudah tidak ada di sana. Aku kemudian berjalan ke arah mejaku lagi dan diam2 memberikan vibrator itu pada Bella.
"Bel mati nih." Ucapku pelan padanya yang sedang menghadap belakang mengobrol dengan Sherly.
"Batrenya abis kali, yaudah deh segitu aja hukuman lu. Gak tega gue ngeliat lu begitu hahaha..." Ucap Bella sambil menaruh vibrator itu di tempat pensilnya.
"Nanti kalo keterusan bahaya juga sih, bisa2 lu minta dientot sembarang orang karna nahan horny hahaha..." Sherly ikut2an meledekku. Kemudian aku duduk ikut mengobrol dengan mereka.
"Telat lu ngasih taunya, udah kejadian duluan tadi." Ucapku dengan tersenyum bangga, aku menunjukkan kalo diriku juga bisa 'slutty' seperti mereka.
"Waah wah waah.... Olive nakal yaa.." Goda Bella padaku.
"Sama siapa emangnya Liv?" Tanya Sherly penasaran. Mereka berdua menungguku untuk membercerita.
"Namanya Ilham adek kelas, tapi gak tau kelas berapa dan jurusannya apa. Pokoknya tadi pas ketemu dia langsung aja gue gas hehe." Ucapku pada mereka yang tak percaya.
"Main dimana lu?" Sherly makin serius mendengar ceritaku.
"Tadii di toilet cowo, kebetulan dia baru keluar langsung gue ajak ke dalem lagi." Jelasku lagi menceritakan kronologis awal kejadian.
"Waah mulai binal lu, awas nanti ampe tukan ojol lu godain juga kayak Bella kemaren hahaha..." Ujar Sherly meledek Bella, Bella hanya bisa mencubit cubit kesel lengan Sherly.
"Ah kemaren juga gue ngerjain ojol gue kok." Ucapku dengan nada sombong. Tiba2 aksi cubit mencubit itu berhenti dan mereka langsung menatapku tak percaya.
"Waah kalo inisih udah level jablay kayak Bella hahaha..." Lagi2 Sherly meledek Bella.
"Apaansi lu, kalo iri gak dapet kontol tuh bilang. Eh kok lu bisa ngerjain abangnya sih?" Tanya Bella penasaran. Kemudian kuceritakan dengan detail kejadian itu dari awal hingga akhir.
"Ihhh kok dikasih sih bh gue? Itukan mahaal Livv...!! Gak mau tau pokoknya harus lu ganti." Ucap Sherly ngambek. Aku dan Bella hanya bisa tertawa melihat tingkahnya.
"Iyaa iya nanti gue ganti. Tapi kalo beli2 gituan dimana sih? Online bisakan?" Tanyaku pada Sherly ingin mengganti branya. Kemudian Sherly mengeluarkan hpnya dan memberitau tempat biasa dia membeli pakaian dalam.

Kemudian aku memesan 1 set bikini yang diinginkan Sherly dan memesan 1 lusin thong dan 1 lusin push up bra ukuran 32A.
"Loh kok banyak banget lu belanja?" Tanya Sherly penasaran.
"Yaa buat gue sehari harilaah." Jawabku yang sudah memesan semua barang itu dan akan sampe nanti malem.
"Bukannya lu masih make miniset Liv?" Tanya Bella padaku.
"Udah sempit nih gara2 kejadian di rumah Sherly kayaknya." Jawabku yang kemudian disambut dengan sebuah pengumuman sekolah.
"Selamat siang semuanya, berhubung dengan diadakannya rapat guru maka seluruh murid dipulangkan setelah istirahat ke-2, diharapkan kepada seluruh murid agar langsung pulang ke rumah masing2. Sekian pengumuman ini saya sampaikan, selamat siang."

"YEEEYYY..." Teriakku senang. Seisi kelas pun gaduh mendengar pengumuman tadi. Setelah pengumuman berakhir langsung disambut oleh bel istirahat kedua. Aku diajak Bella dan Sherly ke kantin untuk makan siang. Kemudian aku menerima ajakan itu dan berjalan bersama ke kantin. Di koridor kelas langkahku terhenti melihat Dea, Vina, dan Sandra jalan bersama. Aku cemburu melihat kedua sahabatku itu mempunyai teman baru.
"Eh itu Sandra kan Liv? Sejak kapan main sama Dea Vina?" Tanya Bella padaku yang tak kujawab. Tatapanku tajam melihat ke arah mereka bertiga.
"Udaah gapapa Liv, kan sekarang ada kita2 yang jadi sahabat lu. Cowo2 MT juga sahabat lu kok." Sherly berusaha menenangkanku. Aku yang tak kuat melihat pemandangan itu kembali ke kelas dan menangis. Sherly dan Bella segera menyusulku ke dalam kelas. Mereka menenangkanku yang sesenggukan menangis.
"Gue salah apasih ke mereka! Gue tuh udah sahabatan dari kelas 1 dan hancur cuma gara2 gue gak make hijab hari ini!" Aku berteriak kesal karna Dea dan Vina. Aku tak menyangka mereka mengkhianatiku! Tangisanku menjadi jadi ketika mengingat memori indah yang telah kubuat bersama mereka. Sherly dan Bella terus2an menenangkanku dan berkata kalo mereka bersedia menjadi pengganti Dea dan Vina. Kemudian aku memeluk mereka berdua.
"Makasih ya Sher, Bel. Gak salah gue temenan sama kalian." Ucapku masih menangis. Mereka berdua terus2an mengelus elus punggungku. Kemudian aku melepas pelukanku, menyeka air mataku dan berkata pada diri sendiri,
"Aku akan tetap menjadi sahabat Dea dan Vina."

Bersambung....
Sabar y olive pengkhianatan ke kamu bakal dibales deh hehhe
Keep semprot hu
 
buat oliv dan teman sma nya cuek berpakaian,sehingga pak tua sopir itu cenat cenut.tp jgn sampai di entot
 
Hmm kayaknya ada jebakan nih kayaknya 2 temen olive bakal di jerumusin semua apalagi sekarang jebakan buat merka udah mulai kepasang
 
Mantap nih cerita, baru beres maraton baca. Lanjutkan suhuuu!
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd