Part 36 – In room massage (5–AKU SANGAT MENGINGINKAN “NYA”) Session 1 (END)
Tangan cowo itu menyentuh daguku, dan mendongakkannya.
Kutatap mata cowo itu, tapi aku tidak mengucapkan apapun, aku tidak bergerak sedikitpun, aku hanya dapat berdiri mematung.
Cowo itu menatapku tajam.
“Kamu horni?” kata cowo itu dan aku tak bergerak
“Nikki, kamu horni?” kembali dia bertanya, aku tetap diam namun nafasku sudah sangat memburu, sehingga kurasa semua orang di ruangan ini pasti mendengarnya.
“Jawab Nikki” cowo itu mempertegas suaranya
Aku mengangguk perlahan
“Jawab Nikki” cowo itu semakin menajamkan suaranya
Aku mengangguk lagi dan menjawab perlahan “iya mas”
Dia tersenyum “sekarang jawab dan jangan sampai saya harus ngulang pertanyaan saya” katanya lagi
“kalo kamu horni, apa yang kamu inginkan, ingat omongan saya tadi, ngga usah saya harus ngulang pertanyaan saya” sambil menatapku tegas
“aku pengen kontol mas” jawabku perlahan
“kan dari tadi kamu sudah megangin kontol saya”
“bukan mas, saya pengen kontol itu masuk ke vagina saya mas” kembali aku menjawab perlahan
“jawab sekali lagi, ngga usah pake kata vagina, pake yang lebih binal”
“memek saya pengen dimasukkin kontol itu mas” kataku
“kalo kamu mau kontol saya masuk ke memek kamu, berarti kamu pengen diapain”
“Nikki pengen diewe mas” jawabku tanpa lagi merasa malu dengan bahasa itu
“Jawab yang lebih keras, kamu pengen diapain” ngomong yang jelas
“NIKKI PENGEN DIEWE MASSSS, KONTOLNYA MAS GEDE BANGET, NIKKI PENGEN KONTOL ITU MASUK KE MEMEK NIKKI, NIKKI PENGEN MEMEK NIKKI DIKASARIN SAMA KONTOL MAS, NIKKI PENGEN MAS BUANG PEJU DI MEMEK NIKKI” jawabku lebih kencang dengan nafas yang sangat memburu.
Cowo itu tersenyum, ditariknya kasar tubuhku, didorongnya tubuhku ke ranjang lalu dia berjalan dan menarik kedua wanita itu, disuruhnya kedua wanita itu mengismek ku.
Terapis itu langsung merenggangkan pahaku dengan kasar dan ditekuknya lututku, lalu keduanya mulai menjilati paha dan semakin naik ke memekku, kurasakan jilatan di memek dan itilku sangat kasar, terkadang mereka menggigit bibir vaginaku, terkadang juga menggigit pahaku, pinggulku bergerak liar.
Cowo itu sekarang berlutut di atasku lalu kontolnya digesekkan ke toketku, ke putingku.
“KAMU MAU KONTOL INI Nikki?”
“iya mas”
“KENAPA NIKKI”
“Kontolnya mas gede banget, kontolnya mas keras banget”
“KAMU MAU KONTOL INI NGAPAIN!!”
“Nikki mau kontolnya mas dimasukkin ke memek Nikki”
Dengan kasar diremasnya payudaraku, sementara kurasakan memekku sudah banjir, aku sudah sangat terangsang,
AKU MAU KONTOL INIIIII, tapi rangsangan ini membuatku tak tahan, kugoyangkan pinggulku dengan liar, kurasakan orgasmeku sudah semakin tak tertahan, aku ngga mau, aku terus berusaha menahannya, tapi ismekan kedua wanita ini membuat memek ini merasa sangat nikmat, aku mendesah keras “aaaaaaahhhhhhh, ssssssshhhhhh, aaaaaahhhh, sssssssshhhh, aaaahhhhhhh”
Nafasku semakin memburu, kepalaku sudah bergoyang ke kanan dan ke kiri “aku ngga tahaaaaannnnnn”
“kamu ngga boleh keluar Nikki, kamu hanya boleh keluar sama kontol ini” sambil dimasukkannya kontol itu ke mulutku, aku kewalahan karena kontol yang besar itu, tapi aku ingin cowo ini menikmati hisapanku, kucoba terus memasukkan kontol itu, hanya bisa setengahnya masuk.
Cowo itu terus mendorong kontolnya, dan ditariknya kepalaku supaya masuk semua, sampai akhirnya kurasakan ujung kontol itu di menyentuh kerongkonganku, "hoookkkkk" terdengar suara kerongkonganku, dan saat aku mulai terbiasa, kumaju mundurkan kepalaku, cowo itu mulai mendesah keenakan, terus dipegangnya kepalaku dan dia semakin mendesah, sampai kudengar suaranya menikmati hisapanku.
Ismekan di memekku terasa semakin nikmat sampai kuangkat pinggulku tinggi, aku ingin keluar
“Jangan sampe keluar Nikki, kamu harus tahan!!” dan kembali ditariknya kepalaku.
Aku sangat basah, aku sangat horni, aku tak tahan lagi, langsung kudorong badan cowo itu sampai kontolnya lepas,
aku bergerak duduk dan kodorong lagi tubuhnya hingga telentang, kedua wanita tadi langsung menghentikan jilatannya dan duduk di samping ranjang.
Kududukkan cowo itu dan kurentangkan kakinya, lalu aku langsung mendudukkinya, kumasukkan kontolnya ke memekku.
Kogoyangkan pantatku, kurasakan kontol itu sangat keras dan besar, pertama terasa perih dimasuki kontol sebesar itu, tapi aku tak peduli, terus kugoyang pantatku sampai akhirnya kurasakan ujung kontolnya menekan rahimku.
“aaaaaaaaaakkkkkkkkkkkhhhhhhhh” aku mendesah hebat, kugoyangkan terus pantatku dan kutarik kepala cowo itu untuk menjilati putingku, dihisapnya dengan kuat, dijilatnya, digigitnya, dan akupun berteriak “AAAAKKKKKKKKKKKHHHHHH, KONTOLNYA GEDE BANGETTTTTT, NIKKI SUKA KONTOL GEDEEEE” sambil terus kugoyang pantatku.
Jilatan cowo itu semakin liar, hisapannya semakin kasar, pantatnya sekarang menekan dengan kuat. “MASSSSSS, KONTOLNYA MENTOOOOOOKKKKKKKK, KASARIN NIKKKI MASSSSS” dan aku semakin bergerak dengan kencang,
mengetahui aku akan keluar, didorongnya tubuhku telentang, dan sekarang cowo itu menindihku karena diapun ingin mendapatkan orgasmenya.
Dibukanya pahaku lebar lebar dan dia bersimpuh sambil kedua tangannya meremasi toketku dengan kasar, digoyangkannya pantatnya maju mundur dengan keras, sehingga aku merasakan kontol itu memenuhi lubang memekku.
“KAMU SUKA KONTOL GEDE NIKKI”
“NIKKI SUKA KONTOL GEDEEEEEE, NIKKI SUKA DIEWE SAMA KONTOL GEDEEEEEE, NIKKI SUKA DIKASARIN SAMA KONTOL GEDEEEEEEE”
Dan kami bergoyang semakin hebat, sekarang kedua kakiku dipegangnya dan ditekannya ke dadanya, sementara kontol itu terus menggoyang memekku.
“NIKKIIIII, MAS MAU KELUARRRRR, MEMEK NIKKI SEMPIT BANGETTTTT, MAS MAU KELUARRRR”
“KELUARIN MASSSSS, NIKKI MAU PEJUH KONTOL GEDENYA MASSSSSSS”
Dengan sangat kuat dia genjot kontolnya dan aku menggoyang pantatku dengan sangat keras, hingga akhirnya kurasakan kontol itu berkedut dan memekku juga tak tahan lagi.
“NIKKI KELUAR MASSSSSSS, KONTOL NYA ENAK BANGETTTTTT, GEDE BANGETTTTTTTT, NIKKI NGGA TAHANNNNNN”
Dan hampir bersamaan kami membenturkan dengan kuat kontol dan memek kami,
“AAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH”
Kami orgasme bersamaan, dan dia jatuh ke pelukanku. “Makasih mas, Nikki suka banget” kataku sambil memeluknya
Tiba-tiba kudengar suara “Ehm” itu suara mas Roni, aku terkejut dan aku takut,
aku takut mas Roni marah, secara reflex kudorong cowo itu ke samping, dan aku duduk.
“ini hadiah buat Nikki” kata mas Roni sambil tersenyum memelukku dan memberikanku hadiah.
“buka dong, masa diliatin doang” katanya tak melepas senyumannya.
Kuambil hadiah dari mas Roni dan langsung kubuka, aku senang sekali melihat hadiahnya.
Hadiah itu sepasang sepatu kets merk “Nike”, aku bahagia, ini sepatu idamanku, sepatu ini mahal sekali, seringkali aku melihatnya di mal dan hanya memimpikannya.
Aku diberi nama Nikki, karena saat ibuku hamil dia suka melihat iklan sepatu itu di televisi, sehingga saat aku lahir dia memberiku nama “Nikki”
“makasih mas Roni, makasih, Nikki suka banget” kataku sesenggukan sambil memeluk mas Roni.
“hehe, mas senang kalo Nikki suka sama hadiah dari mas” katanya sambil mengecup keningku
Aku melihat ke sekeliling dan mereka semua tersenyum ramah padaku.
“Nikki jangan takut ya, semua orang di sini kerja buat mas, jadi kamu harus percaya, apa yang terjadi tadi ngga akan ada orang yang tahu dan mereka ngga akan mungkin kurang ajar sama kamu, biarpun mas ngga ada” sambil mas Roni kembali mengecup bibirku.
Aku senyum dan menganggukkan kepala kepada mereka semua, dan senang karena tahu mereka semua bawahannya mas Roni.
“oke, makasih ya semuanya, sekarang saya sama Nikki mau mandi dan cari makan”
Mereka pun membereskan semuanya lalu pamit dan pergi meninggalkan kami.
Aku merasa bahagia sekali sudah mengenal mas Roni, dan berharap semoga dia tetap bersikap baik padaku.
Namun tanpa kusadari kejadian di kamar ini telah merubahku, vaginaku telah kecanduan kontol dan ismek pria maupun wanita.
End - Session 1