Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Menantuku Perkasa 1

thealfonso

Calon Suhu Semprot
Daftar
17 May 2012
Post
2.594
Like diterima
1.652
Bimabet
Setelah kematian putriku dalam
kecelakaan lalu lintas, aku sangat
bersedih. Suami putriku yakni
menantuku juga sangat sedih. Dia
tak mau meninggalkan rumah.
Alasannya, siapa yang mengasuh anak mereka yang masih berusia 1
tahun sementara keluarganya nun
jauh di Kalimantan? Akhirnya,
menantuku Hasan tinggal bersama
dengan kami. Sebagai putri bungsu
yang meninggal, tentu tiga anakku yang lain sudah berumah tangga
semua sudah berpisah dari kami.
Tinggallah aku, suamiku dan
menantuku serta cucu yang
ditinggal pergi oleh putriku. Kami sudah membujuk Hasan untuk
menikah lagi dan kami
mengikhlaskan agar dia menikah
lagi agar ada yang mengasuh anak
mereka. Tapi menantuku Hasan
mengatakan, dia takut, kalau ibu tiri nanti anaknya akan tersia-siakan.
Dia bersedia menduda sampai
anaknya SMP dan sudah bisa
dimasukkan ke asrama untuk
sekolah dan sekali dalam seminggu
bisa dijemput dari asrama sekolah. Kami pun senang mendengarnya,
karena dia menantu yang setia dan
sayang pada anaknya, yakni cucu
kami. Terlebih suamiku sangat
sayang pada cucu kami. Semakin lama menantuku tinggal di
rumah kami, aku sendiri tak
mengerti entah setan mana yang
membuatku jadi tertarik padanya.
Tubuhku yang mungil, kecil mampu
melahirkan anak-anak yang sedikit lebih tinggi dariku, karena mereka
mengikuti gen papanya. Tapi
menantuku Hasan jauh lebih tinggi
dari suamiku. Aku juga kasihan
melihatnya yang selalu
termenanung dan menyibukkan diri dengan pekerjaan agar dia bis
amelupakan almarhumah putri kami
Saya dan suami akhirnya
menyayangi Hasan seperti anak
kandung kami sendiri, terlebih sikap
sopan santun Hasan yang begitu baik dan lemah lembut, baik dalam
bertutur kata maupun bersikap. Saat suamiku memeriksa
perkebunan sawitnya, dia biasanya
pergi dua hari dalam dua minggu
sekali. Saat itu, Hasan olahraga di
pekarangan rumah kami yang
dipagar tembok tinggi. Dia membuka pakaiannya dan
memakai celana pendek yang
ketat. Biasa dia melakukan itu, tapi
selama ini tidak membuat getaran
dalam hatiku. Kali ini, ketika aku
meletakkan air putih di meja kecil dekat taman, aku melihat semua
oitot-ototnya dan aroma keringatnya
membuat diriku jadi bernafsu.
Hasan pun melap tubuhnya dengan
handuk sampai bersih. "Bentuk tubuhmu baguis sekali
San," kataku memuji, karena
memang benar demikian. Hasan
tersenyum.
"Mama juga cantik," katanya
memujiku pula dan membuat aku merasa melambung tinggi. Aku
merasa pujiannya sangat benar,
karena aku baru saja luluran dan
merawat wajahny dan tubuhku di
saloon. Kai duduk di taman
sementara baby sitter menjaga cucu kami dan bermain di lantai atas.
Sebentar-sebentar dengan nakal
matanya meliirik ke pahaku dan
sesekali ke dadaku. Aku jadi risih
sebenarnya, tapi lirikannya entah
kenapa membuatku senang dan banga. Aku yakin dia sedang
mengagumi tubuhku. Sementara
suamiku tidak pernah lagi
mengagumi tubuhku, sementara
aku begitu menjaga kebudatran
tubuhku walaupun usiaku sudah 51 tahun. Aku semakin yakin, saat aku melihat
ke selangkangannya, jelas terlihat
olehku ada benjolan besar. Aku
yakin dia sedang ereksi. Aku
semakin bangga, karena Hasan bisa
ereksi karean tubuhku yang masih cantik dan seksi. Aku pun
tersenyum. Eh.. taunya Hasan juga
tersenyum menatapku.
"Mama masih tetap cantik,"
katanya.
"Ah kamu ini ada-ada saja. Kan mama sudah tua," kataku.
"Tapi mama tetap cantik. Andaikan
mama bukan mertuaku, akyu masih
mau menikahi mama, katanya
dengan penuh santun. Dadaku
bergetar mendengar ucapannya. "Ah... kamu..." kataku seperti
mengatakan pada diriku sendiri.
 
saruana ta mah .....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd