SyarifNurullah
Tukang Semprot
- Daftar
- 16 Sep 2019
- Post
- 1.045
- Like diterima
- 2.713
Ceritanya mantap, mudah2han enggak macer ditengah jalan
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT Mbak Anty, Binor Tetangga Kontrakanku
- Thread starter articfox1989
- Start date
articfox1989
Adik Semprot
Mohon maaf suhu - suhu di mari, tadi awalnya aku akan ada rencana pergi di hari ini namun di undur menjadi minggu depan karena lokasi yang akan aku tuju terkena banjir. Jadi bilamana agak lama mohon di maafkan tidak menyangka banyak juga pembacanya di trit hina nubih ini. Tidak bosan - bosannya nubih meminta saran dan pendapat, kritik dan hujatan yang nubih harapkan bisa membangun nubih menjadi lebih baik ke depannya. Ada beberapa sub judul dari index yang nubih rubah namanya, berhubung alur dan inpirasi masih terbayang nubih sajikan sub judul dibawah ini semoga bisa membantu para subes dalam menanti - nanti ceritaku selanjutnya.
Secerca harapan
Setelah insiden kemarin di tempat mbak Anty sangat menggangu pikiran dan perasaanku, tidak bisa tidur dan menghayal kapan bisa aku rangkul dirimu mbak Anty? Ah hancur ini pola tidur dalam seminggu ini, oh iya sehabis kejadian di malam minggu itu pada minggu paginya aku tidak mendapati mbak Anty di kontrakannya. Apakah mbak Anty sudah berangkat kerja? atau sengaja menghindar dariku. Setan !! kenapa aku jadi membayangkan istri orang sih?? Hampir seminggu tanpa kudapati mbak Anty hingga hari kamis dia libur pun tak ku jumpai. Tetiba hari Kamis malam ada pesan di ponselku dari nomor kontak tak ku kenal karena belum muncul nama.
Knock,Knock,Knock
Dalam perjalanan aku sudah membayangkan hal - hal yang senonoh saja, bagaimana tidak walaupun emoticon itupun sudah menjadi secerca harapanku kepada mbak Anty. Dan aku juga bertanya - tanya apakah yang hendak mbak Anty bicarakan kepadaku? Sekitar satu jam perjalanan santai akhirnya aku tiba di lokasi yang diberikan oleh mbak Anty, sekilas aku lihat toko tersebut sudah tertutup padahal belum jam 9 malam. Akhirnya aku coba kirim pesan terlebih dahulu kepada mbak Anty.
Selang 10menit menunggu akhirnya ada balasan dari mbak Anty.
Knock,Knock,Knock
Seketika aku mengerem mendadak dan berhenti di jalan gelap dan sepi untuk mengecek keadaan mbak Anty yang tampaknya menangis. Dan saat mengerem posisi duduknya dari awalnya biasa saja sampai terdorong maju dan buah dadanya yang besar menempel di punggungku dan tangannya mbak Anty masih di pahanya, lalu perlahan kepalanya yang tadinya menepel juga di punggungku menjadi menunduk. Jidatnya saja yang menempel di punggungku seperti menyembunyikan tangisannya itu dan turunlah air matanya menetes.
Kunikmati sepinya malam ini dengan rangkulan seorang wanita yang sangat disayangkan ini istri orang, ya Tuhan kenapa jadi ada perasaan begini ya Tuhan antara kami? dan masih menggantung maksud tujuannya cerita hal tersebut kepadaku semalam karena harus terjeda tangisannya mbak Anty kala mengingat pernikahannya dengan bang Romli. Jadi bisa aku simpulkan juga sebenernya pernikahan mereka terpaksa karena sudah hadir sang jabang bayi, dan kehidupan setelah nikah yang bertolak belakang dengan masa pacaran.
BERSAMBUNG >>
Secerca harapan
Setelah insiden kemarin di tempat mbak Anty sangat menggangu pikiran dan perasaanku, tidak bisa tidur dan menghayal kapan bisa aku rangkul dirimu mbak Anty? Ah hancur ini pola tidur dalam seminggu ini, oh iya sehabis kejadian di malam minggu itu pada minggu paginya aku tidak mendapati mbak Anty di kontrakannya. Apakah mbak Anty sudah berangkat kerja? atau sengaja menghindar dariku. Setan !! kenapa aku jadi membayangkan istri orang sih?? Hampir seminggu tanpa kudapati mbak Anty hingga hari kamis dia libur pun tak ku jumpai. Tetiba hari Kamis malam ada pesan di ponselku dari nomor kontak tak ku kenal karena belum muncul nama.
Knock,Knock,Knock
Mbak Anty : "test"
Randy : "siapa ya?"
Mbak Anty : "ini mas Randy ya?"
Randy : "yap"
Mbak Anty : "singkat amat mas balasnya?"
Randy : "siapa ya?"
Mbak Anty : "dih masa lupa mas? jahat bener 
"
"
Randy : "di tanya gak di jawab habisnya? ini nomor admin pinjaman online ya atau undian berhadiah mobil itu ya?"
Mbak Anty : "dih astaga jahat bener mas Randy, ini aku Anty mas tetangga kontrakanmu"
Randy : "ya Tuhan maaf mbak Anty, aku kan gak tau nomor mbak. Aku adanya nomor bang Romli"
Mbak Anty : "iya gpp mas, aku juga sih yang jail main chat gak pake bilang2. Mas Randy lagi sibuk gak? lagi di kontrakan atau di proyek mas?"
Randy : "maaf ya Mbak? gak sibuk kok kalo buat mbak Anty mah. Lagi di proyek mau balik sih udah mau malam juga, kenapa mbak? emangnya mbak lagi dimana? bukannya libur ya?"
Mbak Anty : "ada anu sih mas tapi nanti aja kalau ketemu aku cerita, aku lagi kerja mas. Aku lagi tukeran libur sama temenku"
Randy : "oh masuk toh? kirain libur, mau balik bareng gak mbak?"
Mbak Anty : "iya masuk nih, lumayan libur di hari sabtu hehehe. Eh boleh mas balik bareng. Emang sejalur ya?"
Randy : "yaudah aku jemput ini aku siap - siap dulu, kebetulan aku lagi di Ciputat kan lewat depan tokomu mbak. Eh tapi aku agak - agak lupa bisa minta shareloc?" kode pikirku mbak Anty libur di hari sabtu.
Mbak Anty : "yowes mas Randy hati - hati jangan ngebut - ngebut santai aja, aku balik juga masih jam 9an. Biar pada sepi dulu aja mas, gak enak nanti di kiranya aku ada apa - apa ama mas Randy padahal cuma mau nebeng balik bareng lumayan hemat ongkos hehehe. Ini sharelocnya mas -6.3979646,106.7329063"
Randy : "wah makasih mbak Anty, nanti aku tunggu sekitar 20-30 meter dari toko mu ya arah pulang?"
Mbak Anty : "iya mas, hati - hati 
"
"*this message was deleted*
Randy : "wah dapet emoticon cium?"
Mbak Anty : "kepencet mas, maaf. Hehehe"
Randy : "yah dihapus 
"
"
Mbak Anty : "udah hayok jalan nanti keburu hujan"
Randy : "okay mbak, otw"
Dalam perjalanan aku sudah membayangkan hal - hal yang senonoh saja, bagaimana tidak walaupun emoticon itupun sudah menjadi secerca harapanku kepada mbak Anty. Dan aku juga bertanya - tanya apakah yang hendak mbak Anty bicarakan kepadaku? Sekitar satu jam perjalanan santai akhirnya aku tiba di lokasi yang diberikan oleh mbak Anty, sekilas aku lihat toko tersebut sudah tertutup padahal belum jam 9 malam. Akhirnya aku coba kirim pesan terlebih dahulu kepada mbak Anty.
Randy : "mbak Anty, ini Randy mbak. Aku sudah sampai, tapi kok aku lihat sudah tutup tokomu? apa sudah pulang duluan kamu mbak?"
Selang 10menit menunggu akhirnya ada balasan dari mbak Anty.
Knock,Knock,Knock
Mbak Anty : "mas Randy, maaf lama balasnya tadi lagi pembukuan sebentar. Sabar ya mas aku kunci toko dulu nanti aku kesitu"
Randy : "okay mbak 
"
"
Sekitar 5 menitan menunggu akhirnya mbak Anty menghampiriku yang berada di pinggir jalan di sebelah tanah kosong.Mbak Anty : "dorrr"
Randy : "eh mbak Anty, gak kaget tuh" sambil menjulurkan lidah kepadanya.
Mbak Anty : "ih jahat, yuk jalan mas" jawabnya manja.
Randy : "jalan kemana mbak?"
Mbak Anty : "loh kemana? pulanglah kan tadi bilangnya balik bareng" sambil melayangkan pukulan manja ke punggungku.
Randy : "oh iya ya? hehehe, yaudah buruan naik" sambil merubah posisi daypack yang tadinya dibelakang aku pindahkan kedepan ke bagian dada.
Mbak Anty : "ok, awas ya ngerem - ngerem mendadak"
Randy : "kagaklah mbak"
Mbak Anty : "lah itu kamu udah siap - siap noh tasnya aja di pindahin"
Randy : "ya ini kan biar dudukmu lega mbak, yowes kalau gak boleh tak rubah lagi"
Mbak Anty : "hehehehe, udah gak usah mas di depan aja tasnya buat nutupi angin"
Randy : "siap"
Setelah jalan 5menitan tanpa berbicara seolah aku jadi kaku entah mau bicara apa, akhirnya mbak Anty membuka obrolan dahulu.
Mbak Anty : "oh iya mas Randy, sebenernya tadi mau ada yang aku omongin sama mas Randy. Tapi kok rasanya gak sopan ya lewat pesan" buka mbak Anty sembari memecah keheningan.
Randy : "oh iya mbak, emangnya mau ngomong apa? serius bener hehehe" jawabku sambil mengendarai motor bebekku.
Mbak Anty : "itu mas, malu aku mas mau mulainya gimana?"
Randy : "ah ngapain malu? kasih kucing aja kalau malu mbak, hehehe"
Mbak Anty : "ih si mas Randy mah, jadi gini mas. Kan sabtu aku libur mas ......" agak terjeda beberapa detik ucapannya.
Randy : "iya libur kan tadi mbak Anty udah bilang" potongku.
Mbak Anty : "ih, nanti dulu, main tikung aja mas Randy mah" keluhnya sambil melayangkan cubitan di pinggangku.
Randy : "ehh geli mbak, ampun ampun"
Mbak Anty : "geli apa enak nih?"
Randy : "geli mbak, aku gelian soalnya. Yowes di lanjut mbak tadi ada apa?"
Mbak Anty : "ih habisnya mas Randy nakal godain aku mulu, jadi aku lanjutin gak nih?"
Randy : "iya mbak maaf, oke dilanjut"
Mbak Anty : "jadi begini mas, sabtu kan aku libur. Sebenernya sabtu itu aku ada undangan nikahan mantan aku mas di Bogor, aku bingung mau datang atau gak?"
Randy : "oh ada undangan mantan, datang ajalah mbak toh kamu libur ini"
Mbak Anty : "bukan masalah libur atau tidak mas?"
Randy : "lantas?"
Mbak Anty : "jadi begini mas, mantanku ini manas - manasin aku. Katanya mana pacarmu atau suamimu coba tunjukin ke aku? akhirnya aku bisa move on dong dari kamu Anty, tuh liat istriku cantik bukan? Gitu mas pamernya"
Randy : "loh kok bingung sih mbak? kan kamu juga udah punya suami ajak saja bang Romli kesana" jawabku heran.
Mbak Anty : "jadi mantanku itu tahunya aku belum nikah mas, aku juga gak mungkin bilang ke dia aku hamil duluan dan nikah gak ngundang - ngundang. Emang pas aku nikah gak ngundang siapa - siapa aku malu mas" jawabnya parau seperti hendak menangis.
Randy : "maaf mbak Anty, maaf aku ndak tahu"
Seketika aku mengerem mendadak dan berhenti di jalan gelap dan sepi untuk mengecek keadaan mbak Anty yang tampaknya menangis. Dan saat mengerem posisi duduknya dari awalnya biasa saja sampai terdorong maju dan buah dadanya yang besar menempel di punggungku dan tangannya mbak Anty masih di pahanya, lalu perlahan kepalanya yang tadinya menepel juga di punggungku menjadi menunduk. Jidatnya saja yang menempel di punggungku seperti menyembunyikan tangisannya itu dan turunlah air matanya menetes.
Mbak Anty : "hiks. hiks. hiks, maaf mas aku jadi nangis begini" jawabnya sesegukan.
Randy : "iya mbak aku yang salah, mbak nempel aja dipunggungku sambil pakai jaketku kan ada kupluknya" sambil mengeluarkan jaket dari tas.
Mbak Anty : "iya mas, sebentar ya"
Randy : "sudah mbak?"
Mbak Anty : "sudah mas, yuk jalan pulang"
Randy : "siap mbak pegangan aja"
Kunikmati sepinya malam ini dengan rangkulan seorang wanita yang sangat disayangkan ini istri orang, ya Tuhan kenapa jadi ada perasaan begini ya Tuhan antara kami? dan masih menggantung maksud tujuannya cerita hal tersebut kepadaku semalam karena harus terjeda tangisannya mbak Anty kala mengingat pernikahannya dengan bang Romli. Jadi bisa aku simpulkan juga sebenernya pernikahan mereka terpaksa karena sudah hadir sang jabang bayi, dan kehidupan setelah nikah yang bertolak belakang dengan masa pacaran.
BERSAMBUNG >>
Terakhir diubah:
Josh123456789
Semprot Kecil
- Daftar
- 25 Aug 2017
- Post
- 66
- Like diterima
- 5
Mantap suhu
joko_lodrong
Semprot Baru
- Daftar
- 30 Dec 2016
- Post
- 46
- Like diterima
- 4
ijin mantau gan
articfox1989
Adik Semprot
Pria penyuka hujan
Esokan harinya, hari jumat pagi sekitar jam setengah 8 pagi ada pesan masuk dari mbak Anty.
Knock.Knock.Knock
Tak ada jawaban dari mbak Anty, lama juga aku tunggu ada kali 10 menitan. Masa dia dandan dulu mau ketemu aku, hehehe. Cuaca di luar pun sedang turun hujan dengan derasnya, duh jadi mager mau kerja ini. Kerja dari rumah aja kali ya? atau datang siangan aja deh, langsung aku japri atasanku dan bilang aku datang siangan habis jumatan karena kemarin aku pulang telat dan pagi ini hujan. Setelah dapat jawaban oke dari atasanku, lanjut malas - malasan di kasur, dan tiba - tiba pintu rumahku di ketuk oleh mbak Anty.
Tok.Tok.Tok.
Dok.
Bangsat yang benar saja mbak Anty melepas BHnya dan tercetak jelas pentil payudaranya dari balik kaos kuning ketatnya. Samar - samar aerolanya terlihat, dan mbak Anty cuek saja melihat aku salah fokus dan gak kedip menatap payudaranya dalam kurun waktu beberapa menit sampai suara mesin cuci membuyarkan lamunan jorokku dan aku sontak terkejut.
Dok.
Lalu mbak Anty malah berbalik badan memunggungiku lalu aku sergap dari belakang memeluknya, meremas dua bukit kembarnya yang terbungkus kaos dan sedikit basah terus aku remas aku cium tengkuk lehernya aku julurkan lidahku dengan tak henti - hentinya aku remas payudaranya.
Tanpa perlawan berati aku lepaskan kaos itu dan aku lempar ke sofa, tubuh mbak Anty aku senderkan ke tangga ranjangku sehingga tidak bisa bergerak kemana - mana karena ruangku sudah penuh dengan jemurannya. Lalu aku cium - cium gemas kedua payudaranya yang memang sudah agak kendor tapi aku suka yang tipe pepaya gantung seperti ini, cium - cium sesekali aku jilat areola dengan gerakan lidah memutar di seputaran areolanya. Mbak Anty hanya melenguh dan memburu nafasnya tanpa ada perlawana yang ada hanya kedua tanganya mengusap dan memegang kepalaku. Pelan aku kenyot payudaranya yang membuat aku jatuh hati.
Lalu aku inisiatif beralih ke wajahnya, tanpa babibu aku kecup lidah mulutnya dan mbak Anty merespon dengan membuka mulutnya dan kumainkan lidahku menjelajahi rongga mulutnya dan kami beradu sedot menyedot dengan kondisi tanganku menjamah - jamah kedua payudara aku remas aku pilin - pilin putingnya. Lama aktifitas itu kami jalani dan suasana tersebut kembali terjeda setelah ada telepon dari atasanku yang menyuruhku ke Depok untuk cek proyek disana.
Kentang ya hu, sama ane juga di kentangin hu
Yang penting sudah dapat lampu hijau dari mbak Anty, hehehe.
BERSAMBUNG >>
Esokan harinya, hari jumat pagi sekitar jam setengah 8 pagi ada pesan masuk dari mbak Anty.
Knock.Knock.Knock
Mbak Anty : "pagi mas Randy, mas Randy udah berangkat kerja belum ya?"
Randy : "pagi mbak, belum nih mbak. Baru aja bangun aku, ada apa ya?"
Mbak Anty : "yaudah aku kesitu boleh gak mas?"
Randy : "boleh - boleh aja"
Tak ada jawaban dari mbak Anty, lama juga aku tunggu ada kali 10 menitan. Masa dia dandan dulu mau ketemu aku, hehehe. Cuaca di luar pun sedang turun hujan dengan derasnya, duh jadi mager mau kerja ini. Kerja dari rumah aja kali ya? atau datang siangan aja deh, langsung aku japri atasanku dan bilang aku datang siangan habis jumatan karena kemarin aku pulang telat dan pagi ini hujan. Setelah dapat jawaban oke dari atasanku, lanjut malas - malasan di kasur, dan tiba - tiba pintu rumahku di ketuk oleh mbak Anty.
Tok.Tok.Tok.
Mbak Anty : "mas Randy"
Randy : "iya mbak sebentar"
Mbak Anty : "boleh aku masuk?" sambil membawa ember cucian rupanya.
Randy : "masuk mbak, diluar hujan. Aku tutup gak apa kan pintunya? kok bawa - bawa ember mbak?"
Mbak Anty : "iya makasih Dy, iya tutup aja nanti cipratan airnya masuk malahan. Oh ini aku sebenernya mau numpang nyuci pakai mesin cuci kamu sama pengering kamu boleh gak?"
Randy : "boleh banget mbak, masa gak boleh sih" kasian juga mbak Anty ini nyuci masih manual dan gak dibeliin mesin cuci oleh suaminya.
Mbak Anty : "makasih Dy, habis hujan Dy kalau gak pakai pengering gak kering - kering nanti cucianku nanti aku gak ada gantinya"
Randy : "santai aja mbak, sini aku bantuin banyak bener ya? dua kali cuci ini, daleman ama baju biasa di pisah aja mbak jadi yang dalemnya gak pakai mode yang kuat takutnya rusak nanti"
Mbak Anty : "oh gitu toh dy, yowes aku pisahin dulu"
Randy : "sini aku bantuin mbak?"
Mbak Anty : "ih malu atuh Dy, masa dalaman ku kamu pegang - pegang"
Randy : "ye siapa yg mau megang daleman mbak Anty, aku masukin yang baju sehari - hari aja" sewot dikit.
Mbak Anty : "hehehehe, nih ambil" sambil melemparkan baju - bajunya.
Randy : "asem ik, di uncalke neng raiku" (asem banget, di lempar ke arah mukaku)
Mbak Anty : "wkwkwkwk, sok - sokan nganggo boso jowo ih" (sok - sokan pakai bahasa jawa nih)
Randy : "yoben" (gak apa - apa)
Mbak Anty : "itu nunggu berapa menit Dy, kalau yang baju biasa?"
Randy : "15 menitan aja mbak, eh mau aku buatin teh atau kopi mbak?"
Mbak Anty : "boleh Dy teh aja masih pagi soalnya"
Randy : "okelah sip, tunggu di sofa aja mbak"
Mbak Anty : "udah gak apa - apa di sini aja sambil berdiri"
Randy : "bukan gak boleh disini mbak, tapi sempit di sini nanti bahaya kalau kesenggol"
Mbak Anty : "kesenggol apa Dy?"
Randy : "kesenggol ketel panas mbak Anty !!!" jawabku gemas.
Mbak Anty : "wkwkwkwk, kirain kamu takut aku senggol" sambil menjulurkan lidahnya.
Randy : "nih mbak teh nya sama sekalian bawain punyaku ke depan" sambil aku dorong pantatnya yang sekel pakai kedua tanganku yang mengarahkan ke ruang depan.
Mbak Anty : "ih nakal mas Randy megang - megang pantat"
Randy : "megang doang mbak bukan meremas yee, kemarin mau ngomong apa dah mbak? gantung bener dah" penasaran aku sama seperti pembaca di sini kah.
Mbak Anty : "itu Dy, selain yang kemarin juga ada beberapa hal yang mau aku omongin Dy" sambil meniup - niup gelas teh dan sesekali menyeruputnya.
Mbak Anty : "hhhmmmm" tarikan nafasnya dalam sekali sehingga naik dan turun buah dadanya dari balik kaos ketat warna kuning yang tipis dan yang samar terceplak BH polkadotnya.
Randy : "sudah siap mbak cerita?" aku bicara seperti itu karena aku tahu pasti ini hal serius.
Mbak Anty : "hhhmmmm" tarik nafas panjang kembali.
Mbak Anty : "siap Dy, jadi pertama sabtu besok ternyata bang Romli tidak bisa menemaniku ke undangan tersebut karena dia masuk juga sabtu setengah hari dan sorenya katanya dia mau touring ke puncak sama temen gaweannya. Kedua, aku sih gak masalah gak ditemenin bang Romli toh aku juga gak mau ditemenin dia, nanri kalau ditanya - tanya ini siapa? kan jawabnya gimana? pasti bang Romli akan bilang kalau dia suamiku terus aku ditanya lagi kapan nikahnya? bingung dan malu jawabnya, ahh.. Aku udah kebayang - bayang yang enggak - enggak Dy dan gak mungkin juga bang Romli aku bilang pacarku bisa habis aku di marahi nanti sama dia"
Randy : "iya juga sih mbak bener asumsimu, lantas kamu gak mau datang gitu?"
Mbak Anty : "nah ini yang mau aku minta tolong sama kamu mas, aku mau minta tolong temenin kamu ke undangan itu cuma aku bingung gimana mau bilangnya? sama aku malu dan gak enak, masa istri orang lain mengajak kamu seperti itu. Aku takut pandanganmu gimana gitu ke aku?"
Randy : "emang gimana gitu mbak?"
Mbak Anty : "ya takutnya kamu mikirnya aku genit banget sama kamu mas"
Randy : "ya elah kayak sama siapa aja, anggap aja aku temenmu mbak lagipula gak apa - apa genit sama aku mah, hehehe"
Mbak Anty : "noh kan kamu yang genit tuh mas, sudah kuduga kamu mau nemenin aku, hehehe. Makasih ya mas" sambil memelukku.
Randy : "iya mbak Anty" sambil aku elus - elus rambutnya dan kukecup keningnya.
Lama kami dalam posisi berpelukan tanpa bergerak, sampai suara mesin cuci berhenti berputar tanda cucian kami telah selesai.Dok.
Mbak Anty : "eh maaf mas, udah selesai kayaknya cucianku"
Randy : "eh iya mbak maaf, iya udah rampung tuh"
Mbak Anty : "ini dibilas ya?"
Randy : "iya mbak bilas, sini aku yang bilas aja kamu yang masukin daleman biar cepat"
Mbak Anty : "iya mas, mas Randy gak kerja?"
Randy : "gampang mbak kerja aku mah fleksible"
Mbak Anty : "beneran loh gak enak aku mas, gara - gara aku numpang kamu gak kerja"
Randy : "santai aja mbak kayak sama siapa aja"
Oh iya jarak kami agak jauhan, aku di kamar mandi dan posisi mbak Anty di luar kamar mandi. Maklum kontrakan sempit hehehe.Mbak Anty : "mas kalau yang daleman berapa menit ya di setelnya?"
Randy : "5 menit aja mbak gak usah lama - lama, biar bisa sekalian keringin bareng. Yang itu gak sekalian di cuci mbak?" sambil nunjuk ke buah dada mbak Anty.
Mbak Anty : "ih nakal mas Randy nunjuknya kemana hayo? yang ini jangan mas tinggal satu - satunya nanti kalau di cuci aku kerja gak pakai BH dong"
Randy : "ya nunjuk ke mbak Anty lah, masa ke saya? loh kok jadi mbak Anty cuma punya 6 setelan doang termasuk yang di pakai dong?"
Mbak Anty : "iya mas, yang lain sudah tidak layak pakai belum di belikan bang Romli tau gak dibeli - belikan"
Randy : "mau aku beliin gak mbak?"
Mbak Anty : "gak usah ah mas apasih malu ah mas" tersipu malu mbak Anty.
Randy : "beneran mbak aku beliin, kan ini musim hujan kasian nanti kalau gak ada gantinya masuk angin mbak Anty. Ukurannya berapa mbak?"
Mbak Anty : "ih makasih banyak loh mas ngerepotin mas Randy terus saya, 34B mas"
Randy : "waoo, gede juga ya mbak?"
Mbak Anty : "masa sih mas, biasa aja padahal"
Randy : "mantap dah mbak kalau segitu puas, hehehe. Eh BH yang kamu pakai lepas aja mbak nanti baju kamu basah kena air nembus ke dalam gak ada gantinya repot kalau di paksain pakai malah masuk angin kamu mbak"
Mbak Anty : "eh iya bener juga ya mas, bentar aku lepas di depan. Awas kamu ngintip" candanya.
Randy : "gak ngintip mbak paling kebayang aja, hehehe"
Bangsat yang benar saja mbak Anty melepas BHnya dan tercetak jelas pentil payudaranya dari balik kaos kuning ketatnya. Samar - samar aerolanya terlihat, dan mbak Anty cuek saja melihat aku salah fokus dan gak kedip menatap payudaranya dalam kurun waktu beberapa menit sampai suara mesin cuci membuyarkan lamunan jorokku dan aku sontak terkejut.
Dok.
Mbak Anty : "hahaha, syukur kaget. Hayo ngelamunin apa sih mas sampe gak kedip begitu?"
Randy : "enggak mbak, hehehehe" cengngengesan aku menjawabnya.
Mbak Anty : "kirain ngeliatin gunungku" tembaknya.
Randy : "heeeh deng mbak"
Mbak Anty : "wkwkwkwk, sini mas minggir aku mau bilas dalamanku"
Randy : "ia mbak" karena ruang kamar mandiku tempat membilas sangat kecil dan space yang sempit kontol dan pantatnya beradu saat posisi bertukaran padahal posisi mbak Anty memunggungiku.
Mbak Anty : "duh ada yang bangun" menyadari kontolku bergesekan dengan pantatnya yang masih terbungkus celana pendek tipis namun tidak ketat seperti celana piyama tidur.
Randy : "hehehe" jawabku dari tadi gak fokus.
Mbak Anty : "mas Randy nih udah aku bilas" sambil menyodorokan BH dan celana dalamnya kepadaku hendak di masukan mesin pengering.
Randy : "sini mbak, gak apa - apa aku pegang?" tanyaku.
Mbak Anty : "ya gak apa - apa mas, itu berapa lama ya mas?"
Randy : "kalau pengering cuma bentar mbak 5 menit saja"
Dalam kurun waktu 5menit kami diam masing - masing salah tingkah karena kontolku sudah berdiri sedari tadi dan kembali suara mesin cuci membuyarkan keheningan kami (bangke nih mesin cuci ganggu lamunan jorok gue terus | jangan gitu bos, kalau gak ada gue kan lu gak bisa ngeliat toket mbak Anty ama dalemannya | eh iya ya, makasih ya mesin cuci) kira - kira itu obrolan absurdku dengan mesin cuci, loh ya?
Dok.Mbak Anty : "eh mas udah nih"
Randy : "eehhh iya udah ya mbak" jawabku gelagapan.
Mbak Anty : "mas aku numpang jemur disini boleh gak? soalnya nanti kalau aku bawa keluar takut kebasahan lagi percuma di keringin"
Randy : "iya boleh banget mbak, sini aku bantu" alhasil penuhlah kamarku dengan jemuran mbak Anty.
Mbak Anty : "maaf ya mas jadi ngerepotin terus sama mas Randy, aku pamit pulang ya mas? Gak enak udah lama disini"
Randy : "gak apa - apa mbak, yang ini gak di jemur sekalian nampaknya basah tuh. Hehehe"
Mbak Anty : "ih kalau di jemur nanti aku gak pakai apa - apa dong?"
Randy : "ya gak apa - apa mbak, sini aku lepasin" dengan gerakan tangan maju menjangkau pinggangnya seolah hendak melepaskan kaosnya.
Mbak Anty : "mas jangan mas, gak usah mas" tangannya menepis tanganku dipinggangnya, namun tidak seratus persen penolakan aku anggap.
Lalu mbak Anty malah berbalik badan memunggungiku lalu aku sergap dari belakang memeluknya, meremas dua bukit kembarnya yang terbungkus kaos dan sedikit basah terus aku remas aku cium tengkuk lehernya aku julurkan lidahku dengan tak henti - hentinya aku remas payudaranya.
Randy : "buka ya mbak nanti masuk angin kamu?"
Mbak Anty : "sshhh.. jangan mas, malu aku ahhhh"
Tanpa perlawan berati aku lepaskan kaos itu dan aku lempar ke sofa, tubuh mbak Anty aku senderkan ke tangga ranjangku sehingga tidak bisa bergerak kemana - mana karena ruangku sudah penuh dengan jemurannya. Lalu aku cium - cium gemas kedua payudaranya yang memang sudah agak kendor tapi aku suka yang tipe pepaya gantung seperti ini, cium - cium sesekali aku jilat areola dengan gerakan lidah memutar di seputaran areolanya. Mbak Anty hanya melenguh dan memburu nafasnya tanpa ada perlawana yang ada hanya kedua tanganya mengusap dan memegang kepalaku. Pelan aku kenyot payudaranya yang membuat aku jatuh hati.
Randy : "mbak Anty, ahhh"
Mbak Anty : "mas Randy, ahhh, ahhh, ssshhhh, ssssshhhh. Mas Randy sudah mas" hanya jawaban itu terus yang keluar dari mulutnya.
Lalu aku inisiatif beralih ke wajahnya, tanpa babibu aku kecup lidah mulutnya dan mbak Anty merespon dengan membuka mulutnya dan kumainkan lidahku menjelajahi rongga mulutnya dan kami beradu sedot menyedot dengan kondisi tanganku menjamah - jamah kedua payudara aku remas aku pilin - pilin putingnya. Lama aktifitas itu kami jalani dan suasana tersebut kembali terjeda setelah ada telepon dari atasanku yang menyuruhku ke Depok untuk cek proyek disana.
Randy : "mbak maaf ya mbak, haduh ada - ada aja ini"
Mbak Anty : "iya mas, udahan ya. Kan aku harus kerja ini udah kesiangan"
Randy : "yah mbak tanggung ini"
Mbak Anty : "sini - sini peluk dulu, muaaahh" sambil memeluk dia mencium pipiku.
Randy : "yah asli pusing ini"
Mbak Anty : "sabar ya mas, sabtu bebas waktu seharian untukmu mas"
Randy : "wah bener ya? sabtu mau jalan jam berapa kita?"
Mbak Anty : "pagi aja mas, sebangun mas aja nanti kabari aku ya mas?"
Randy : "siap mbak Anty ku sayang"
Mbak Anty : "ih genit manggil sayang - sayang, gombal ahh. Yaudah aku pulang dulu ya"
Kentang ya hu, sama ane juga di kentangin hu
Yang penting sudah dapat lampu hijau dari mbak Anty, hehehe.
BERSAMBUNG >>
Terakhir diubah:
jamalndekok
Guru Semprot
- Daftar
- 12 Dec 2011
- Post
- 506
- Like diterima
- 364
wah penasaran banget nih... lanjut gan ... alurnya natural bgt
Buaya_putih
Semprot Holic
- Daftar
- 4 Jun 2017
- Post
- 399
- Like diterima
- 149
KENTANG CUK WKWKWK
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
