Lanjut
M: dimana saja mas yg penting saya bisa tidur makanya satusatunya harta saya hanya kardus sama karung yang saya bawa mas, saya sebatang kara mas
A: keluarga mbah tini kemana memangnya
Beliau diam sejenak dan sedikit raut wajah yg sedih sambil melanjutkan makannya
A: maaf mbah kalo saya salah bertanya, mbah lanjut makannya dulu ya, saya mau ke kencing dulu
Aku langsunh beranjak ke kamar mandi, sesampainya dikamar mandi aku kencing dan sejenak memikirkan nenek itu disela.sela.akunkencing tercium bau yg bau sekali aku coba cari bau apa itu ternyata baunya dari pakaian nenek itu yg ditaruh dilantai. Karena penasaran aku mulai membuka pakaian itu dan hanya daster kotor kutang buluk sama cangcut yg sudah bener bener kaya kain kotor
Sejenak aku kasihan pada nenek ini, sekwtika aku ambil baju itu dan aku masukan ke kresek lalu aku buang ke tempat sampah
Selesai kencing aku kembali ke ruang tamu dan dusuk lagi didepan mbah tini, beliau audah makan dan membereskan bungkus makanannya lalu beranjak mau keluar untuk membuang sampah.
A:mau kemana mbah
M:buang sampah mas
A:jangan mbah, ruh sini saja biar aku yg buang
M:kenapa mas, g enak mas saya sudah dikasih makan masa mas yg buang sampah
A:bukan gitu mbah, nanti kalo ada orang atau warga yg lihat ada mbah tini di rumah ini nanti mbah diusir karena mbah kan bukan sanak keluarga saya
M: oh gitu iya mas maaf mas
A: sini sini mbah duduk saja kita ngobrol sebentar dulu kan mbah habis makan banyak
M: iya mas
A: maaf sebelumnya tapi bisakah mbah tini cerita asal usul dan tentang mbah tini
M: iya mas, maaf mbah tadi merasa sedih krn mas bertanya seperti itu, saya sudah 3 tahun hidup menggelandang mas saya sudah tidak ada keluarga satusatunya keluarga anak satusatunya saya ygvskrang sudah menikah dan tinggal dg keluarganya di purwokerto mas
A: suami mbah kemana dan kenapa mbah g ikut anak mbah tini
M: suami sudah 10 meninggal mas, awalnya kami hidup di desa di nganjuk mas sdangkan anak di purwokerto, semenjak suami meninggal anak mbahmeminta untuk dijual tanah dan rumahnya lalu hidup dg dia. Karena aku sdh tidak punya siapa siapa selain anak jadi aku nutrut saja akhirnya tanah dan rumah dijual anakku dan uangnya dipegang anakku
M: setelah aku tidak punya tempat tinggal, aku dibawa anakki untuk hidup dg nya di purwokerto. Aku sama sekalintidak punya firasat apa apa akhirnya aku nurut saja, aku dibawa anakku dg naik mobil pikup ke purwokerto krn anakku memang punya usaha toko material, diperjalanan aku capek sekali karena memang diusiaku yg sudah lebih 50 tahun ditambah badan yg gembrot aku gampang capek. Aku akhirnya tertidur, lama sekali aku tertidur akhirnya aku terbangun dg anakku yg masih menyetir tiba tiba mobil berhenti dan anakku turun dari mobil, aku bingung ada apa kemudian anakku membuka pintu mobil dan meminta aku turun.
Ternyata kami berhenti di tempat yg sepi gelap dan seperti hutan gunung, sepi tidak ada apapa apa apalg rumah atau orang lewatpun tidak apa apa, lalu anakku meminta aku untuk mencari warung yg jual bensin karena katanya bensinnya habis kemudian aku dikaaih uang 50rb untuk beli bensin, aku pun mulai berjalan mencari warung lama berjalan tidak ada satupun warung yg akubtemui akhirmya aku kembali ke tempat anakku, sesampainya di tempat anakku ternyata akakku dan mobilnya sudah tidak ada. Anakku meninggalkan aku di tengah hutan ygvtidak tau di mana
Aku pun menangis sambil berjalan g tau arah aampai aku beriatirahat dan tidur di bawah jembayan kecil
A: mbah ditinggal ?? Kejam sekali anakky .. Terus gimana mba