permisi agan2 & para suhu, newbie numpang coret2 disini,,
jadi ikutan gatel untuk ikutan nulis coz newbie liat cukup asyik perdebatan disini sampe ngalor ngidul ga jelas kemana - mana,, hehe..
http://www***mbar123.com/pic/em/tongue.gif
PKI in case '65 adalah partai politik dengan jumlah massa & simpatisan cukup besar & berpengaruh di Indonesia,, tentu fenomena ini akan membuat PKI mempunyai banyak "musuh" baik di bidang politik, budaya, hingga ekonomi/bisnis.
Sebenarnya bukan hal yang AJAIB jika PKI dibawah kepemimpinan Aidit mampu tumbuh & bangkit kembali menjadi partai besar di Indonesia saat ini. Ibarat barang dagangan, ideologi komunis adalah barang yang sudah biasa dipakai dan dipergunakan oleh para BAPAK BANGSA di negeri ini, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, sebagai alat untuk memerdekakan bangsa ini.
Ditambah dengan kelihaian Aidit CS bermanuver dalam perpolitikan nasional serta menjual PKI sejak tahun 50an membuat PKI menjadi besar dan mempunyai banyak simpatisan, mengalahkan partai2 politik lainnya. Tercatat hanya PNI & NU saja yang mampu mengimbangi kefanatikan simpatisan dari massa pendukung PKI.
Dengan fenomena diatas, tak aneh pula rasanya jika Soekarno sebagai presiden saat itu berusaha menstabilkan perpolitikan tanah air dengan ikut menjadikan PKI & ideologi komunis sebagai salah pilar Indonesia berdampingan dengan Nasionalis-nya PNI dan Islam-nya NU dengan slogan NASAKOM (Nasionalis - Agamis - Komunis).
Soekarno tahu bahwa ada kontradiksi yang tak mungkin di damaikan dengan menyandingkan Nasionalis - Agamis - Komunis sebagai pilar bangsa dibawah payung Pancasila, namun toh Soekarno tetap melakukannya karena percaya dengan "ajian" Bhineka Tunggal Ika yang sudah lebih dahulu terbukti sakti menyatukan ribuan suku yang ada di nusantara menjadi suatu bangsa benama Indonesia.
Nah, disini terlihat kaum militer khususnya Angkatan Darat yang saat itu MERASA punya andil besar dalam kemerdekaan Indonesia serta perjalanan di masa2 awal negara Indonesia berdiri yang penuh dengan konflik (pertempuran) merasa mulai di anak tirikan dan jauh dari Presiden. Ada rasa kecewa dikalangan anggota angkatan darat dengan jumlah personil militer terbesar namun tidak secara eksplisit digandeng oleh Soekarno dalam pilar berbangsa sebagaimana halnya Nasionalis - Agamis - Komunis dengan NASAKOM nya.
Hal tersebut memunculkan persaingan dan konflik yang cukup tajam diantara Militer Indonesia - Angkatan Darat dengan NASAKOM, terutama PKI karena pertumbuhan & pengaruh yang cukup pesat dari PKI sejak era 50-an hingga 60-an. PKI juga menjadi salah satu parpol yang mewacanakan adanya angkatan militer kelima selain AD-AL-AU-Polisi dengan mempersenjatai kaum buruh & petani untuk ikut aktif terlibat dalam bela negara.
Terbukti secara simbolik, sebenarnya Angkatan Darat telah mempersiapkan acara besar sebagai "show of force" yang akan melibatkan puluhan ribu personelnya dalam acara HUT ABRI yang rencananya akan di helat pada tanggal 5 Oktober 1965 di Istora Senayan saat itu. Acara ini sebagai mana diakui oleh petinggi Angkatan Darat saat itu sebagai "balasan" dari acara HUT PKI sebelumnya yang mampu mengerahkan 10 ribu massa dan dikumpulkan di Istora Senayan, serta dihadiri oleh semua duta besar negara2 asing yang ada di Indonesia.
Kestabilan politik Indonesia yang coba dijaga terus oleh Soekarno mulai menerima cobaan serta tantangan dengan adanya faktor kepentingan Amerika (kapitalis) yang ingin meredam besarnya pengaruh Soviet (Komunis) di Asia termasuk Indonesia serta AMBISI - AMBISI PRIBADI yang ada di kalangan petinggi Angkatan Darat saat itu, dimana Nasution sebagai orang kepercayaan Soekarno dari kalangan Militer lebih "menjagokan dan condong" kepada Ahmad Yani sebagai suksesornya di militer dibandingkan dengan jenderal angkatan darat lainnya.
Amerika akhirnya berkolaborasi dengan "barisan sakit hati" di internal angkatan darat dengan menyusun dan mempersiapkan skenario extra dahsyat untuk merubah WAJAH INDONESIA sesuai dengan kepentingan mereka. Skenario itu lah yang kini kita kenal dengan tragedi 65 yang berjalan sebagai berikut :
1. Memprovokasi PKI untuk terus curiga & semakin membenci Angkatan Darat dengan menghembus-hembuskan isu dewan jendral yang akan menjatuhkan presiden, Dewan Jendral sendiri diisukan diisi oleh Nastuion, Ahmad Yani, serta beberapa pejabat tinggi di kalangan MaBes TNI-AD sebagai pengkondisian arah bidik PKI terhadap angkatan darat. Disisi lain Angkatan Darat semakin mengakrabkan diri dengan golongan NU & PNI serta berbagai organisasi sayap dari kedua partai tersebut.
2. Ketika provokasi jahat itu termakan oleh beberapa simpatisan PKI yang juga berasal dari kalangan militer, dengan melakukan aksi penculikan terhadap "dewan jenderal", seketika Angkatan Darat menyatakan kepada publik bahwa PKI telah melakukan kudeta, memaksa presiden untuk menjauhi PKI, disertai aksi masif dan teroraginisir bersama-sama dengan NU dan PNI (yang telah terprovokasi untuk diadu domba serta ikut membenci PKI)untuk membersihkan Ideologi Komunis, PKI dan semua simpatisannya. Inilah sejarah kelam bangsa Indoensia dimana ribuan anak bangsa harus meregang nyawa dan bahkan anak turunannya ikut merasakan sakitnya dalam "PENUMPASAN GERAKAN G30S/PKI" ala OrBa.
3. Agenda jahat Amerika yang berkolaborasi dengan "barisan sakit hati" di internal angkatan darat tidak berhenti hanya sampai disitu. Setelah Soekarno dan Pilar NASAKOM nya bisa dirobohkan, sumber daya bangsa Indonesia mulai dirayah/dirampok dengan adanya perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan Amerika dan kroni2nya untuk menguras habis kekayaan Indonesia (Ingat kasus Freeport).
4. Partai NU & PNI yang diawal sempat dijadikan "mitra" dalam merobohkan orde lama pada akhirnya juga ikut digilas dan dijatuhkan dalam dunia perpolitikan tanah air.
hehe,,
ya itulah konspirasi terbesar bangsa Indonesia..
So,, silahkan para Agan-Agan & Suhu yang menilai..