begawan_cinta
Guru Semprot
- Daftar
- 27 Oct 2023
- Post
- 549
- Like diterima
- 9.351
Malam Ini Kurayakan
M A L A M itu aku pulang nonton di bioskop, sampai di rumah hampir jam 10 malam.
Sewaktu aku mengeluarkan kunci rumah dari kantong celana jeansku hendak membuka pintu rumah, ibu mertua kakakku keluar dari rumah sebelah.
Rumah sebelah adalah rumah kakakku. Kakakku membangun rumah di sebelah rumah warisan. Aku tinggal di rumah warisan, yaitu rumah yang ditinggalkan oleh orangtua kami yang sudah meninggal dunia.
"Baru pulang ya, Fadhil? Tante sangka siapa tadi?" sapa ibu mertua kakakku.
"Iya Tante, belum tidur?" balasku.
"Pengen sih tidur, tapi gak bisa..."
"Mikirin apa?" tanyaku.
"Kakakmu lagi gak di rumah, sepi... Tante sendirian..."
"O..."
"Main sini...."
"Sudah malem, Tante... nanti Tante tambah gak bisa tidur kalo aku main ke situ..." jawabku.
"Nggak... biasanya Tante juga tidurnya malem kok..." jawabnya.
O... ya sudah, karena aku juga belum ngantuk, aku membatalkan membuka pintu rumahku. Kunci rumah aku masukkan kembali ke kantong celana jeansku. Aku pergi ke rumah kakakku.
"Mau minum kopi, Fadhil... apa teh anget... Tante bikinin, ya..." kata ibu mertua kakakku.
Belum aku menjawab, ibu mertua kakakku sudah pergi ke dapur.
Di ruang tengah sebuah televisi LCD ukuran 32 inci sedang menayangnya sinetron cengeng entah apa judulnya, sedangkan di lantai terdapat sebuah kasur lengkap dengan bantal, mataku menabrak sesuatu di atas kasur, yaitu selembar BH berukuran besar.
Darahku berdesir melihatnya. BH siapa lagi kalau bukan BH ibu mertua kakakku?
Aku sudah lama mengincar ibu mertua kakakku. Ia tidak tinggal di situ. Ia punya rumah di kampung. Ia datang ke rumah kakakku kalau rindu dengan cucunya, atau karena ingin berbelanja sesuatu seperti baju atau perhiasaan untuk dibawa pulang dan dijualnya di kampung.
Umurnya belum 50 tahun kukira. Daya tariknya masih kuat kalau kebetulan ia memakai pakaian yang sexy, walau tubuhnya sudah berbentuk tubuh ibu-ibu, tetapi masih sedap dipandang mata dan tidak mengecewakan. Namun aku belum diberi kesempatan untuk berdua dengannya.
Mungkin malam ini saatnya aku merayakan kemenanganku.
ooo0ooo
Ia menaruh segelas kopi hitam di depanku dan dua potong kue di piring. "Minum Dhil kopinya... ini kue sisa tadi siang, habisin aja, buat besok sudah gak enak..." katanya.