Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Love So Sweet Series [FAIZA STORY]

Faiza story part 5

Terulang

MEEZRT_t.jpg


Ica yang hanya mengenakan celana dalam dan bra yang berwana pink satu stel tersebut keluar kamar mandi dengan mengendap endap ia langsung menyambar handuk dan daster yang dibilang pak paul tadi setelah memakai daster murahan tersebut Ica pun keluar kamar madi dan sempat menyisir rambutnya, kemudian ia bingung apakah ia harus mengenakan hijab nya lagi atau tidak karena kondisi nya yang sangat basah. Namun untuk menghindari hal2 buruk, ia pun memutuskan untuk memakainya. Setelah kembali meyemprot parfum mahalnya ia pun melihat ke kaca untuk mengintip dimana pak paul. Ica melihat pak paul mengenakan kaos basah dan kedinginan diluar. Didalam pikiran nya pun berperang, apakah akan mengizinkan pak paul untuk masuk dan tidur dengannya, atau menyuruh pak paul untuk tetap diluar. Namun mempertimbangkan kebaikan yang dilakukan pak paul sampai saat ini Ica pun dengan berat hati akan mempersilakan pak paul untuk masuk dan tidur sekamar denganya. Padahal yang ia lupa sebenarnya pak paul bisa saja tidur ditempat Ortiz tadi namun entah setan apa yang mendorong Ica membuat keputusan beresiko seperti ini

Cekreeek.... Suara pintu dibuka
" pak, saya sudah selesai, bapak bisa masuk" kata Ica
Pak paul yang merasa Ica memberi sinyal baik dan kesempatan untuknya langsung masuk dengan sumringah.
" oh terimakasih bu"
" ini mienya dimakan dulu" ucap pak paul sembil. Memberi pop mie untuk Ica, ica yang awalnya menolak karena takut pak paul bisa saja memberi semacam obat tidur didalamnya pun terpakasa menerimanya karena perutnya sudah sangat lapar. Setelah masuk pak paul langsung melepas kaos dan celana panjang yang ia gunakan, Ica pun tidak sampai hati untuk melihat pak paul menelanjangi tubuhnya sendiri.
" ini pakaian saya, saya jemur disini biar cepat kering bu" sambil menjemur pakaian nya disebelah pakaian Ica.
Yang Ica tidak tahu sambil menjemur pakaiannya, pak paul sempat membuka jemuran pakaian Ica. Disana ia menemukan Ica menjemur celana panjang, baju batik, kaos lengan panjang, dan tank top warna hitam. Sehingga pak paul yakin bahwa dibalik daster yang ia dipakai ica hanya terdapat CD dan bra saja. Hal tersebut membuat batang kemaluan pak paul kembali mengeras.

Kemudian 2 insan tersebut makan mie yang dibeli tadi sambil ngobrol banyak hal, obrolan ringan yang membuat ica merasa nyaman lagi didekat pak paul. Ica pun bercerita tentang kegalauan hatinya akhir2 ini dan ia merasa kesepian tinggal di pulau ini, kata2 yang seharusnya tidak ia ucapkan pun keluar, pak paul dengan wibawa nya mendengarkan keluh kesah Ica dan memberi nasihat pada Ica, disisi lain pak paul tentu merasa Ica membuka jalan bagi dirinya untuk masuk Lebih dalam kedalam hidup wanita cantik ini.

Setelah selesai makan pak paul menyuruh Ica untuk segera beristirahat di kasur tadi, disana ada satu kasur ukuran single dengan selimut usang dan bantal diatasnya
" ibu tidur aja dan pakai selimutnya biar ngga dingin. Saya tidur dibawah sini saja" ucap pak paul dengan penuh pengertian
Ica pun naik ke ranjang dan menyelimuti dirinya sementara pak paul berbaring dengan hanya berlandaskan sprei kasur yang ia cepat tadi untuk mengurangi hawa dingin dari bawah.
Saat ica mencoba untuk tidur malah kepala nya merasa tidak nyaman karena hijab yang gunakan basah, dan membasahi bantal udang yang ada, dia pun kembali terduduk dan melihat pak paul tidur dilantai hanya beralaskan sprei saja. Dalam hati ia tidak tega kepada pak paul yang usianya hampir 60 tahun ini tidur dilantai disuasana dingin sekali ini, namun disisi Lain jika ia mengizinkan pak paul tidur seranjang di ranjang kecil ini jelas akan memancing sebuah perzinahan nantinya.

Namun dengan pertimbangan antara norma dan hatinya akhirnya Faiza pun memtuskan
" pak, apa bapak ngga kedinginan disana?" tanya Ica
" dingin banget bu disini" jawab pak paul
" kalau begitu bapak tidur aja disini, ini ranjang nya masih muat kok" Ica mengucapkan sebuah kata yang sangat besar resikonya nanti
" baik bu, apa ibu tidak keberatan?" tanya pak paul meyakinkan
" tidak apa2 pak" jawab Ica, entah setan apa yang merasuki ica membuat keputusan seperti itu

Kemudian pak paul dengan semangat bangkit dari tidur di lantainya dan naik ke ranjang yang ditempati Ica, Ica pun merasa sangat sesak karena ukuran badan pak paul yang tergolong besar dan lebar. Ica dalam hati menyesali keputusan nya, ia yang wanita muslimah taat dan dibesarkan dilingkungan agamis bisa bisanya membiarkan pria lain yang bahkan lebih tua dari ayahnya tidur seranjang dengan dirinya. Ica yang mulai tidak nyaman pun terus menggeser posisi tidurnya dan sampai diujung ia pun hampir terjatuh, untung pak paul dengan lengannya berhasil menahan tubuh Ica dan menariknya masuk ke pelukan pak paul. Ica pun yang kembali jatuh ke pelukan pak paul wajahnya nempel di dada pak paul, Ica pun mencium bau tidak enak dari tubuh pak paul, namun bau busuk tersebut malah mulai merangsang birahi Ica yang sudah lama terpendam, sehingga ia hanya diam saja melihat tangan besar pak paul merangkul dirinya supaya lebih mendekat ke arah pak paul.

Tidak lama kemudian, pak paul membuka obrolan
" bu ica nggak kedinginan pakai tudung kepala basah seperti itu?" tanya pak paul sambil mengelus kepala Ica yang masih terbungkus hijab basah nya
" dingin sih pak, tapi ngga apa2 pak" jawab ica malu2 sambil membenamkan wajahnya ke dada pak paul
Kesan manja justru sekarang tergambar dari tingkah laku Ica, pak paul pun menangkap maksud dari gesture Ica, Ia yakin saat ini gadis di pelukannya sedang membutuhkan KEHANGATAN dari seorang pria dan dengan naluri seorang pria dewasa pak paul siap sedia memenuhinya

Sesaat kemudian pak paul semakin erat memeluk Ica, tidak disangkan Ica yang sebelumnya menolak semua hal ini justru sekarang malah sebaliknya, ia memeluk pak paul lebih erat kepalanya ia benamkan ke dada telanjang pak paul, ia pun tidak memepermasalahkan lagi bau tidak enak yang tercium dari tubuh pak paul, karena memang pak paul adalah tipe orang yang tidak menjaga kebersihan, kadang pak paul dalam 1 minggu hanya mandi 4 kali, saat ini pun pria tambun ini belum mandi dari sejak kemarin pagi. Namun hal tersebut tidak dipedulilan oleh wanita yang saat ini dalam pelukannya, dipikiran Ica ia hanya ingin kehangatan dari suhu dingin disini. Saat kedua insan ini saling berpelukan mesra tiba2 pak paul membisikan sesuatu
" bu, tudung kepala ibu ini dilepas saja, biar ibu ngga kedinginan, nanti ibu bisa sakit" ucap pak paul sambil menbelai kepala Ica yang masih tertutup hijab nya lagi
" jangan pak, ngga usah, saya ngga apa2" ucap ica menolak dengan halus
" ngga apa2 bu, ngga usah malu, saya lepas ya!!!" ucap pak paul sambil mencoba melolosi hijab Ica
" jangan, pak, saya mohon" jawab Ica sambil memegang erat hijabnya agar tidak sampai dilepas pak paul
Namun pak paul dengan paksa menarik lepas hijab yang dipakai Ica beserta dalaman hijab nya dan hijab itupun terjatuh ke lantai. Dan terpampang lah jelas wajah ayu Faiza dengan rambut hitam sebahu yang menambah cantik dirinya. Pak paul pun lalu berdiri dan menuju ke toilet untuk buang air kecil.

Pak paul benar2 terpesona dengan kecantikan Ica dibalik hijab yang selalu ia kenakan, kemudian pak paul berisik dengan mesra ditelinga Ica
" ibu sangat cantik tanpa tudung kepala ibu, lebih baik tampil seperti ini saja, Saya suka" ucap pak paul di telinga betinanya
Ica pun dengan perasaan campur aduk antara marah karena hujab yang merupakan identitas pada dirinya direnggut oleh pria tua biadab itu, namun disisi lain wajahnya tersipu karena pujian pak paul tadi.

Ica pun merasa sedih dengan posisinya saat ini, ia merasa sangat berdosa bukan hanya karena ia meninggalkan ibadah wajibnya namun juga saat ini ia berada dikamar yang sama dengan seorang pria yang bukan suaminya dan tanpa mengenakan hijabnya. Sesaat kemudian pak paul keluar dari kamar mandi dan langsung kembali berbaring disamping Ica, kemudian hal yang sama ia lakukan ia tarik Ica kedalam pelukannya dan memeluk nya seerat mungkin, ia menarik selimut yang ada dibawah dan menyelimuti tubuh telanjang dadanya dengan itu, melihat Ica yang memalingkan wajah darinya ia pun menggoda wanita tersebut
" bu, ica sini dong, ngga kedinginan apa?" ucap pak paul dengan senang
" ngga usah pak, ngga apa2" jawab ica dengan lugas
Kemudian pak paul melentangkan tangannya dan mengangkat kepala Ica supaya bisa wanita itu jadikan bantal
" bu, agak kesini dong biar bisa masuk ke selimut" canda pak paul, kemudian pak paul menarik Ica lagi supaya Ica bisa menghadap ke wajahnya, dengan paksaan Ia mebalikan tubuh Ica hingga wajah cantik ica itu sekarang ada di ketiak pak paul yang sangat bau busuk itu.

Ica pun mencium bau busuk yang lebih dari bau tubuh pak paul diketiak pria tambun tersebut, rasanya ia hampir muntah, apalagi kemudian pak paul menutup seluruh tubuh mereka berdua yang menyatu dengan selimut, sehingga bau itu makin menyiksa hidung Ica. Pak paul hanya terkekeh bangga melihat hal tersebut. Bebrapa saat kemudian pak paul membuka selimut yang mereka gunakan, Ica pun merasa lega karena bisa mencium udara luar lagi. Kelegaan Ica hanya sebentar karena kemudian pak paul meraih wajah Ica dan membisikan sesuatu
" wajah ibu sangat cantik tanpa tudung kepala tadi, besok lagi jangan pakai ya bu agar kecantikan ibu bisa aku lihat. Rambut ibu wangi sekali" sambil menciumi ujung kepala Ica, ciuman itu kemudian terus turun hinggga ke kening ica, pak paul mencium kening Ica agak lama, hal ini membuat Ica menjadi malu dam tersipu, kemudian ciuman pak paul semakin turun, ia ciumi kedua mata ica, kemudian hidung mancung ica, dan kedua pipi wanita ini.

Setelah berhenti sejenak, pak paul menaikan wajah Ica dan langsung melumat bibir Ica, ini adalah ciuman ketiga mereka, bau busuk dari mulut pak paul kembali merasuki mulut dan hidung Ica. Ciuman yang awalnya pelan, kemudian menjadi makin panas, Ica pun mulai bisa mengimbangi ciuman pak paul, ia menbantu pak paul untuk melakukan silat lidah, kemudian pak paul kembali menghisapi air ludah dari Ica dan kemudian gantian Ica yang menghisapi ludah pak paul. Keduanya bercumbu dengan sangat panas.

Entah mengapa Ica sudah tidak bisa berpikir jernih lagi dalam posisi seperti ini, ia kebingungan untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, ia membayangkan bagaimana dulu orangtuanya mengajarkan norma2 agaman yang ketat, dan dosa2 besar yang harus dihindari, namun sekarang posisinya justru seperti ini. Saat ica masih bingung menentukan jalan hidupnya beda halnya dengan pak paul, dalam posisi masih saling berpelukan di ranjang sempit itu tangan pak paul mulau mencari cari pegangan. Pak paul sedari tadi sudah sangat horny membayangkan Ica yang biasanya tampil sangat tertutup, malam ini hanya mengenakan daster murah berbahan tipis itu dan didalamnya hanya terdapat Bra dan celana dalam wanita impianya itu. Disaat mulut mereka masih sibuk untuk saling mengulum lidah pasangan nya secara pergantian, tangan pak paulus mulai merabai payudara indah milik Ica, payudara itu ukurannya memang tidak terlalu besar namun sangat pas dicengkraman tangan pak paul, pria tua itu meremasinya dengan pelan pada awalnya, kemudian semakin lama karena merasa sangat gemas dengan tekstur payudara Ica pak paul pun mulai meremas lebih erat.

Ica yang mendapat pelecehan di dadanya pun henya bisa menangis, dan memohon pak paul untuk menyudahinya
"pak, tolong hentikan, saya takut zina pak, tolong hentikan" kata Ica sambil menangis tersedu sedu.

Diluar dugaan pak paul yang melihat Ica menangis seperti itu merasa hatinya tersentuh, ia pun melepaskan tangan nya dari dada Ica dan ia langsung bangkit dari ranjang, sambil bersimpuh di lantai pak paul meminta maaf
" ya tuhan, mohon maafkan saya bu Ica, saya khilaf tadi, saya tidak bermaksud untuk melecehkan bu Ica, maafkan saya bu" ucap pak paul sambil memohon dengan airmata yang mengalir, pak paul merasa telah kelewatan dan melanggar janjinya sendiri untuk tidak menyakiti wanita yang menjadi impiannya.

Ica pun tidak tahu harus berkata apa dalam situasi seperti ini, ia hanya memohon pada pak paul untuk tidak berbuat sesuatu yang dilarang seperti tadi, ica mengutarakan bahwa ia kecewa dengan pak paul yang ia anggap sebagai ayahnya sendiri selama bertugas di pulau ini
" maafkan Ica juga pak, ica terbawa suasana tadi" kata Ica dengan mata sembab. Karena peristiwa itu terjadi juga karena Ica memberbolehkan pak paul untuk tidur seranjang dengannya. Karena merasa akal sehat pak paul sudah kembali dan karena rasa kasihannya kepada orang yang ia kagumi, ica pun menyuruh pak paul untuk kembali ke ranjang namun tidak boleh ada yang seperti tadi. Pak paul pun menolak karena ia takut naluri alamiahnya akan bangkit jika ia tidur disana.

Karena kondisi air laut yang naik, lantai di kamar itupun terendam air, hal ini jelas tidak memungkinkan pak paul untuk tidur dibawah, Ica yang tidak sampai hati untuk menyuruh pak paul tidur dibawah pun kembali memaksa pak paul untuk tidur disamping nya namun sengan syarat tidak boleh mengulangi hal tadi. Pak paul pun naik kembali ke ranjang namun sekarang posisi mereka saling membelakangi dengan posisi miring, ica pun menggunakan bantal tadi sebagai sekat diantara mereka berdua, karena kondisi yang mulai kondusif dan tubuh Ica yang kelelahan ia pun akhirnya bisa tertidur

Tepat tengah malam saat kondisi hujan mulai reda pun terbangun karena mendengar sesuatu, ia mendengar suara desahan dan jeritan wanita dan pria yang seperti nya sedang melakukan hubungan seks, ia mendengar suara jeritan wanita dan erangan pria yang penuh dengan kenikmatan. Suara2 tadi muncul dari kamar2 disebelah dan disekitar kamar yang ia tempati. Karena memang tempat ini dibangun dengan ala kadarnya, sehingga saat suara hujan mulai hilang maka suara dari kamar lain akan terdengar. Mendengar hal tersebut wajah Faiza menjadi memerah, ia membayangkan jika dirinya ada diposisi wanita itu pasti akan menyenangkan.

Lamunan faiza disadarkan karena ia merasa ada sesuatu seperti batang kayu yang sangat besar, sperti menekan2 bagian pantat Faiza, sejenak ia lupa bahwa saat ini dirinya sedang tidur di samping pria asing yang bukan suaminya ia baru sadar dan teringan saat melihat ada tangan hitam besar yang berada dibawah kepalanya. Ternyata sedari tadi posisi tidur faiza adalah membelakangi pak paul namun ternyata pak paul memeluknya dari belakang sehingga saat ini karena posisi mereka yang menyatu, penis jumbo pak paul yang bahkan belum ereksi menempel pada pantat Ica. Ica pun dengan perlahan lahan membalikkan tubuhnya dan alangkah kagetnya ia ternyata pak paul juga dalam posisi bangun. Paul pun mendapati bahwa wajah Ica saat itu benar2 sangat merah seperti udang direbus. Saat ica akan berteriak karena kaget, pak paul menahan bibir Ica dengan jarinya, ia mengisyaratkan ica untuk tidak bicara dulu. Pak paul tahu bahwa ica bangun karena mendengar desahan dari kamar sebelah...

"psst... Ibu terbangun karena dengar suara dari kamar sebelah ya?" tanya pak paul dengan berbisik
"iya pak, maaf" jawab Ica dengan malu2, melihat tingkah Ica tersebut. Pak paul merasa gelagat Ica itu mengandung sebuah kode untuk dirinya kemudian , tangan yang sebelumnya ia gunakan untuk untuk menutup bibir ica kini sudah berada di dagu wanita cantik itu, dan dengan gerakan lembut pak paul membawa wajah Ica untuk mendekat ke wajahnya dan cuuupppp..... Pak paul kembali memangut bibir mungil Ica, sebuah ciuman penuh cinta yang sangat berbeda dengan yang tadi, Ica pun bisa merasakan ciuman ini beda dengan ciuman penuh nafsu tadi, karna terbawa suasana Ica pun membalas ciuman pak paul, tangan nya pun kali ini ia lingkaran di leher pejantannya. Pak paul dengan penuh cinta menciumi seluruh wajah Ica, dan tidak lupa kali ini ia meninggalkan 2 bekas cupangan di leher wanita cantik itu. Sungguh mesra sekali pemandangan di kamar tersebut, meski secara fisik seperti langit dan bumi dan secara usia seperti ayah dan anak, namun kedua insan itu menikmati malam mereka denga penuh kemesraan. Faiza pun kemudian tertidur sambil memeluk dan menghadap pak paul, keduanya tersenyum dan tertidur.

Pagi harinya sinar matahari mulai memasuki celah2 dikamar nomor 13 itu, kedua manusia yang berada didalam nya masih tertidur nyenyak dalam posisi ber pelukan erat, kemudian pak paul pun terbagun lebih dulu, ia melihat wanita yang selama ini ia impikan ada si pelukannya, ia pun merasa amat bahagia, tak lupa ia berdoa untuk memanjatkan puji syukur dan juga ia berdoa supaya sepanjang hidupnya kedepan ia bisa selalu melakukan hal ini dengan wanita idamannya ini. Pak paul pun menghelai dan mengelus rambut hitam Ica, kemudian ia memberikan morning kiss ke dahi Ica. Ica pun terbangun dari tidurnya
" ibu nyenyak tadi tidurnya?" tanya pak paul mesra
" ooo iya pak maaf" jawab Ica dengan canggung, kemudian saat Ica akan bagun dari ranjang pak paul kembali menarik tubuh Ica dan kembali menyosor bibir Ica, Ica pun mau tak mau membalas ciuman pak paul mereka sudah saling tukar liur di pagi hari. Setelah puas pak paul menyarankan Ica untuk mandi dulu sebelum pulang, sambil menunggu betina nya mandi pak paul ber olahraga ringan didalam kamar, jam 8 pagi tepat ica selesai mandi dan mengenakan pakaian yang kemarin malam ia pakai, namun ia kebingungan saat mencari hijab yang kemarin ia pakai, Ica yang tidak tau kalau kain hijab tersebut sudah hilang entah kemana, Ica pun bertanya
" pak dimana jilbab saya kmaren?" tanya Ica
" ngga tau bu, mungkin sudah tersapu banjir tadi malam" jawab pak paul. Namun Ica percaya saja dengan kata2 pak paul. Ia terlihat tidak PD untuk keluar tanpa mengenakan hijab nya, namun pak paul berkomentar
" ibu justru jauh lebih cantik dengan rambut tergerai seperti itu bu, jangan ditutup tutupi lagi, saya lebih suka seperti itu" ucap pak paul meyakinkan Ica

Selesai beres2 mereka pun bersiap untuk pulang dari pantai itu, saat akan checkout mereka pun bertemu dengan ortiz lagi. Ortiz dengan tertawa tawa menyapa mereka
" katanya mau lihat sunrise pak, tapi kok ngga keluar sampai siang?" kata Ortiz sambil tertawa
" tadi bangun kesiangan, udah telat" jawab pak paul ketus
" ooo... Semalem kecapean pasti? Berapa ronde bu tadi malam?" tanya ortiz pada Faiza
Ica pun bingung harus menjawab apa dan hanya tertawa kecil saja, kemudian pak paul lah yang menjawab
" hush, ngawur kamu" jawab pak paul dengan canggung
" ya biasa lah pak namanya suami istri baru ya memang harus dinikmati dulu... Semoga bisa segera jadi anak ya bu, itu suaminya kamren bilang pengen punya anak 7... Hahah" kata ortiz sambil bercanda, pak paul pun mencubit lengan ortiz mengisyaratkan kalau ia malu, kemudian mereka izin pamit dan pulang.

Saat perjalanan menuju parkiran motor Ica memikirkan apa makna perkataan orang tadi?
Apa maksudnya suami istri?
Apa maksudnya punya anak 7?
Ica pun bingung dengan semua itu, kemudian saat akan naik motor pak paul melihat ada daun yang jatuh ke rambut Ica, dan saat pak paul ingin mengambil daun itu, Ica pun mengadahkan wajahnya keatas, dan entah darimana pak paul langsung menyambar bibir mungil Faiza ditengah keramaian pantai tersebut, faiza yang kaget dan malu pun segera mendorong tubuh pak paul, namun hanya sedetik kemudian pak paul meraih pinggang Ica dan kembali mencium bibir Ica, ica pun kali ini hanya bisa pasrah dan menutup matanya. Ditengah ciuman itu kemudian
" ehmmm.... Mentang2 suami istri baru maen adu mulut aja di depan umum... Hehehe" ucap ortiz menyadarkan mereka.
Kemudian tanpa menjawab apa2 pak paul langsung men stater motor dan pulang ke rumah dinas Ica. Diperjalanan pulang pun Ica masih membayangkan apa yang terjadi selama 24 jam terkahir, ia bingung kenapa tiba2 hidupnya jauh berubah seperti ini.


END PART 5
................................
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd