Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Lika-liku laki-laki

Status
Please reply by conversation.

Bet2896

Suka Semprot
Daftar
17 Jan 2017
Post
10
Like diterima
0
Bimabet
Salam hangat semproters. Selama ini saya sudah cukup lama menjadi SR dan akhirnya geram juga ingin berbagi cerita dengan suhu semua dimari. Cerita ini saya buat berdasarkan kisah nyata 50% dan sisanya adalah bumbu pelengkap kisah ini agar lebih menarik lagi.
Tak perlu lama-lama saya mohon ijin nubie yang hina ini untuk memulai kisah ini.

Lika-liku laki-laki
Perkenalkan nama saya Digi Prasetyo, 26 tahun. Saya tinggal di kota S. Kisah ini saya mulai ketika saya berumur 14 th ketika saya masih smp kelas 3.

Ketika itu beberapa bulan sebelum ujian nasional diselenggarakan, maklum udah kelas 3 jadi jam pelajaran tambahan dimulai setelah 30 menit setelah jam pulang sekolah dimulai pada jam 1 siang. Setalah jam pulang sekolah, aku dan temanku, lebih tepatnya sekarang sahabat dekatku, namanya Ali Baba, panggilannya Baba.
"Ba, kantin dulu yuk laper ni!" Kataku.
"Boleh, tapi aku ke Najong dulu ya" (Najong itu nama pacar baba saat itu)
"Oh oke ba aku tunggu dikantin biasa ya" kataku
"Aku pesenin soto sama es teh ya, hehe" tawanya
"Iya"
Segera aku menuju kekantin. Karena kelasku ke kantin harus melewati beberapa kelas dibawahku, saat itu aku menoleh ke kelas 2a, aku melihat seorang wajah yang sangat cantik (saat itu aku tidak memikirkan body nya) sedang siap-siap untuk pulang sekolah. Karena merasa dilihat olehku, akhirnya dia juga menolah kearahku. Akupun menjadi salah tingkah dan malu, akhirnya kulangkahlan kakiku dengan cepat ke kantin. Tiba dikantin ternyata banyak teman temanku juga.
"Halo pik, nyong!" Sapaku kepada kedua sahabatku Topik Pangestu dan Nugroho (aku panggil monyong karna emang bibirnya yang monyong) haha
"Halo Gi, dari kelas? Mana baba?" Topik
"Biasalah pacaran dulu" kataku
"Kamu ga ngikut? Temennya Najong cantik-cantik lho" Monyong
"Mlah gatau aku. Emang kamu tau dari mana?" Kataku
"Ya tau lah orang kelasnya sebelahan sama kelasku" Monyong
"Si Puspita tuh yang pakek jilbab cantik, wajahnya kalem, apalagi si Ratri badannya emmm" Kata kipot dengan muka mesumnya
"Iya Gi, kenapa kamu ga minta kenalin Baba ? Dari pada jomblo lho!"
"Hahahahaahaaa" ketawa mereka berdua meledekku
Aku hanya bisa diam saja. Sedikit gambaran aku sekelas dengan baba di kelas 3h, sedangkan Topik dan monyong di kelas 3b, dan najong dkk dikelas 3a.
"Malu aku belum pernah pacaran hehe" jawabku
"Yaelah, aku kalau punya wajah ganteng kayak kamu Gi, aku sudah jadi playboy dari dulu haha" kata monyong
Bukannya sombong, memang ketika aku smp dulu aku adalah salah satu siswa yang ganteng, dengan kulit yang bisa dikatakan tidak hitam dan tidak putih haha.
Akhirnya kita bertiga pun makan soto bersama sambil menunggu baba datang, hampir setengah 2 tapi baba tak kunjung datang, padahal ini pesanan dia sudah jadi. Dan setengah 2 pun jam tambahan bakal dimulai. Kemana ini anak? Tanyaku dalam hati.
Setelah makan, Topik dan monyong pamit kekamar mandi, mau sebat katanya. (Sebat itu istilah ngerokok satu batang saja). Aku memang dulu anti sama rokok, ngirup baunya aja tidak suka.
Akhirnya teman-temanku yang lainpun juga mulai pergi dari kantin karena memang jam tambahan sudah mau dimulai.
"Ini sotonya ga dimakan, Gi?" Tanya ibu kantin, bu inem namanya
"Itu pesenannya baba bu" jawabku
"Lha mana orangnya? Aku kira kamu pesen 2 tadi karena km lapar" bu inem
"Ngga lah bu mana kuat perut haha"
"Eh, lha itu si baba" kata bu inem sambil menunjuk si baba yang menuju kekantin
"Kemana aja? Udah mau masuk nih!" Kataku dengan sedikit kesal
"Sorry Gi, tadi lagi kangen-kangenan sama Najong" katanya dengan mesam-mesem
"Jancuk, ngapain sih emangnya?" Tanyaku menyelidik
"Biasalah pacaran dulu, makanya punya pacar biar tau enaknya punya pacar, nanti bisa kangen-kangenan hihihi" jawabnya merayuku
"Ngga ah, gaada yang suka"
Aku memang belum mulai tertarik saat itu dengan namanya wanita, karena dipikiranku hanya ada bermain bola dan bercanda bareng sahabatku.
Singkat cerita, akhirnya baba mengahiskan makanannya lalu kita pergi ke kelas.
Wah sudah telat nih. Pikirku mulai panik. Sampainya kita di depan kelas, ternyata kelas sepi. Ternyata kelasku gurunya tidak masuk. Teman-teman kelasku pun telah pulang, namun hanya kelasku saja, yang lain masih melanjutkan pelajaran tambahan. Aku dan baba memutuskan untuk ke tempat tongkrongan, sebelum keluar sekolah, aku sempatkan memberi kode pada Topik dan monyong agar nanti menyusul ke tempat biasa.
Saat itu aku pulang menggunakan sepeda motor, yang pasti itu punya baba. Karena dia memang asli orang kaya dan orang tua nya mengijinkannya membawa motor. Alhasil kita sudah sampai di dekat alun-alun kota, tempat tongkrongan kita agak sedikit jauh dari keramaian alun-alun, tempatnya sepi, sejuk, dan nyaman. Itulah yang membuat kita betah berjam-jam disitu hanya bercanda ria.
"Ba, emang pacaran tu enak ya?" Tanyaku ke baba karena masih penasaran dan aku kepikiran dengan anak kelas 2a tadi, mungkin aku tertarik padanya.
"Wah, akhirnya mau juga kamu pacaran hahaha." Ledeknya karena selama ini banyak yang mendekatiku dan aku selalu bilang tdk tertarik tentang pacaran.
"Sialan lu" kataku
"Enak yang pastinya. Tiap malem ada yang sms, ngingetin kita buat makan, belajar, mandi. Apalagi kalau ketemu, bisa bikin betah hahaha" tawa baba seperti memamerkannya kepadaku
"Betah? Emang ngapain aja kamu?" Tanyaku
"Makanya dicoba biar tau, ngga nanya mulu haha" ledeknya
"Jancuk! Aku tanya beneran ini." Sedikit jengkel aku dibuatnya
"Aku kenalin temennya najong mau ga ? Sepertinya dia jg suka sama kamu. Soalnya dia sering nanya tentang kamu lewat najong" rayu baba
"Siapa? Si Puspita apa Ratri?"
"Puspita lah, emang kamu mau rebutan Ratri sama monyong?"
"Eh kamu kok tau mereka, perasaan ga tau ya kamu" imbuhnya
"Hehe tadi lagi ngomongin gengnya pacarmu ba sama Topik dan monyong dikantin, jadi tau aku hehe" jawabku cengengesan
Setalah aku dan baba berbicara cukup lama tentang temannya najong, kita tidak sadar waktu sudah nunjukin pukul 3, dan kenapa topik sama monyong belum datang jg. Padahal biasanya sebelum jam 3 mereka udah cabut dari kelas.
Ternyata aku cek hp ku, ada 2 sms dari topik dan monyong, mereka bilang kalau langsung pulang karena ada keperluan. Lalu aku memutuskan pulang dengan baba, aku dan baba juga tetanggan, jadi tiap pulang pergi sekolah aku selalu nebeng sama dia, itung-itung irit ongkos hehe.
Sambil perjalanan aku bilang ke baba kalau aku mau dikenalkan dengan si Puspita dan baba mengiyakan. Setalah sampai dirumahku, baba langsung pulang kerumahnya karena sudah sore.
Malam harinya selepas sholat isya, aku hendak sms ke baba mau main atau tidak, tapi ada pesan masuk di hp dengan nomor yang tidak aku kenal, lalu kubuka dan isinya adalah "Ini Digi anak kelas 3h ya?" Lalu dengan penasaran aku balas, "iya, ini siapa ya?" Lalu beberapa saat ada pesan masuk "ini aku puspita anak 3a." Betapa kagetnya aku dan bingung mau balas apa "dapat nomorku dari mana? Mau ngapain sms aku?" Dengan bodohnya aku jawab begitu, dan aku lupa kalau tadi siang aku yang minta dikenalin baba kepada puspita. Dan akhirnya kuurangkan niatku sms baba, dan akhirnya aku tidur karna tidak ada balasan dari puspita. Bodohnya aku.
 
Segitu dulu hu, mohon ijin untuk arahannya kedepannya bagaimana suhu baiknya. Karena ini cerita sangatlah panjang. Itu hanya sebagian dari pembukaan saja. Terimakasih hu
 
kalau ceritanya panjang, updetnya kudu juga panjang.. minimal 3.k..
itu hanya saran .. selebihnya terserah suhu sih.. .


Semangat terus
 
Lika-liku Laki-laki
Pandangan Pertama

Esok harinya aku bangun seperti biasa. Pukul 5 pagi aku sudah bangun karena memang hampir setiap hari aku selalu bangun dan menyempatkan untuk ibadah, setalah itu aku bergegas mandi dan bersiap berangkat ke sekolah. Seperti biasa, aku menunggu baba didepan rumah untuk berangkat bersama. Tak lama pun baba datang, lalu kita berangkat menuju sekolah. Sekolah letaknya lumayan jauh sekitar 5 km dari kampungku, karena berada di kota dan harus melewati alun-alun kota sebagai tempat tongkrongku hehe.
Sebelum masuk ke sekolah, aku memarkirkan motor di rumah temenku yang rumahnya dibelakang sekolahku, namanya Kipli, dia adalah teman kelas baba kelas 1 smp dulu. Dan ngomong-ngomong pada jamanku dulu tidak banyak yang membawa motor ke sekolahan, hanya baba dan topik saja. Maka dari itu kita berempat menjadi dekat. Lalu aku berangkat ke sekolah bertiga dengan baba dan kipli, karna topik dan monyong telah datang lebih awal.
Disekolah tidak ada yang menarik, semua berjalan seperti biasa, namun ketika waktu istirahat tiba, aku bergegas menuju kantin bu inem karena memang aku tidak pernah sarapan dikala pagi, sering mules haha. Aku harap-harap cemas dapat melihat anak kemarin siang di kelas 2a, karena memang sepertinya dia menarik perhatianku. Tapi sayang, perjalanku kekantin tak kudapati dirinya. Akhirnya aku ke bu inem karena memang perutku sudah tidak bisa diajak kompromi. Eh tak disangka, ternyata disana ada anak kemarin siang yang telah menyita perhatianku. Ku perhatikan lagi dia sembari duduk menunggu pesananku datang. Dia tak tahu kalau sedang ku perhatikan, karena keadaan kantin yang cukup rame. Sebenarnya ada 2 tempat kantin disekolahku, didepan sama belakang sekolah. Satu kantin biasanya ada 6 warungnya, jadi tidak begitu rame. Nah kantin bu inem ini ada dibagian belakang sekolah, kantin depan biasanya hanya banyak kelas 3 saja disana, tapi aku lebih suka disini, karena memang sudah langganan juga hehe.
Setalah pesananku datang, ternyata dia langsung pergi. Tapi sempat kulihat name tag nya, ternyata namanya Ayu. Ayu, kamu telah mengubah cara berpikirku yang selama ini membuatku tidak tertarik dengan wanita.
Singkat cerita selesai dari kantin aku kembali ke kelas dan melakukan jam tambahan. Tidak ada yang menarik seperti biasa hingga kita pulang pukul 3 sore. Tapi seperti biasa, kurang dari 15 menit aku dan baba sudah pulang duluan dengan minta ijin ke guruku dengan berbagai alasan hehe.
Tak lupa kita mampir ke tongkrongan, karena sudah menjadi kewajiban kita berempat untuk nongkrong disini. Setalah sampai, ternyata sudah ada topik dan monyong disana.
Kita bercanda ria disana sambil membahas tentang sekolah kita, mau lanjut kemana nanti kita setalah lulus smp. Terkadang itu membuatku sedih karena dari kita berempat tidak memiliki kesamaan untuk satu sekolah lagi, sepertinya impian sekolah kita memang berbeda.
Sekitar pukul 5 sore, kita membubarkan diri. Saat perjalanan baba mengajakku kerumahnya najong.
"Gi, mampir dulu ke najong ya." Ajak baba

"Oke ba."

"Tenang aja disana ada temannya najong, mereka lagi tugas kelompok, katanya sih udah selesai, ada puspita juga lho."

"Malu aku ba."

"Yaelah semalam sudah smsan tapi masih aja malu."

Aku tidak menceritakan kejadian semalam ke baba, karena memang aku malu hehe. Akhirnya kita telah sampai dirumah najong, rumahnya gede 2 lantai, aku yakin pasti dia anak orang kaya.

"Assalamualaikum." Aku dan baba bebarengan

"Walaikumsalam." Jawab najong dan keluar ke depan pagar

"Ayo masuk aja, anak-anak yang lain sudah pada pulang tuh tinggal puspita doang." Imbuhnya sambil melirikku

Aku menjadi malu, bingung harus gimana nanti jika sudah ketemu dengan puspita. Selama ini aku memang sudah tau dia, tapi hanya sekilas saja, karena kami sebelumnya tidak pernah ngomong bareng.
"Hai." Sapaku

"Iya. Digi ya?" Tanya puspita padaku

"Iya. Maaf ya semalam aku tidak bermaksud seperti itu." Maafku menjelaskan karena memang semalam aku terlihat seperti tidak sopan kepadanya.

"Iya gapapa kok. Santai aja."

"Katanya belajar kelompok ? Kok sepi?" Tanyaku basa-basi karena tadi najong sudah kasih tau kalau sudah pada pulang. Oiya najong sama baba ada di ruang tamu sebelah, karena memang rumahnya besar jadi seperti dipisah ruang tamunya.

"Iya udah selesai, yang lain sudah pada pulang, tadi aku juga mau pulang tapi kata najong kamu mau ketemu aku."

"Hehe iya." Ternyata memang sudah direncanakan mereka berdua, sialan.

Telah lama kita mengobrol, membahas kegiatan belajar sih lebih tepatnya karena masih ada rasa canggung sebenarnya. Tapi kulihat puspita ini orangnya manis dengan jilbab putihnya yang sewarna dengan baju osisnya. Tak terasa waktu sudah mau pukul 6, si puspita pamit untuk pulang. Aku dan dia menghampiri baba dan najong, tak kusangka mereka sedang berpelukan. Betapa kagetnya aku. Tapi dengan santainya baba seperti biasa dia tidak canggung.
"Aku pamit pulang dulu ya, Jong."

"Biar diantar Digi aja Pus, biar dia pakai motorku." Jawab baba

"Iya gitu aja ya pus, kamu mau kan Gi ? Kasian lho si puspita masak suruh naik ojek." Imbuh Najong

"Iyaiya."

Setelah itu aku antarkan Puspita pulang kerumahnya, sambil perjalanan kita ngobrol ngalur-ngidul haha. Tapi sudah tidak membahas sekolah lagi. Kita membahas letak rumah dia, rumahku, keluarga dia, keluargaku. Kita seperti menjadi lebih akrab. Setalah sampai dirumahnya, dia menawariku mampir. Tapi kutolak dengan halus karena memang sudah hampir malam, dan aku harus menjemput baba dulu sebelum pulang. Setelah sampai di najong ternyata baba sudah menunggu didepan, kita langsung cuss pulang kerumah.

Malam harinya aku smsan dengan puspita, kita jadi lebih dekat. Entah gimana rasanya tapi aku jadi sering senyun-senyum sendiri sambil membalas pesannya. Hatiku menjadi berbunga-bunga. Apakah ini namanya suka pada wanita ?
 
kalau ceritanya panjang, updetnya kudu juga panjang.. minimal 3.k..
itu hanya saran .. selebihnya terserah suhu sih.. .


Semangat terus
Siap suhu saya usahakan, karena ini cerita pertama suhu, jadi mohon arahannya untuk nubi yang hina ini hu
 
dari alur ceritanya sih sudah bagus nih....lanjut suhu sampau tamat
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd