Salam hangat semproters. Selama ini saya sudah cukup lama menjadi SR dan akhirnya geram juga ingin berbagi cerita dengan suhu semua dimari. Cerita ini saya buat berdasarkan kisah nyata 50% dan sisanya adalah bumbu pelengkap kisah ini agar lebih menarik lagi.
Tak perlu lama-lama saya mohon ijin nubie yang hina ini untuk memulai kisah ini.
Lika-liku laki-laki
Perkenalkan nama saya Digi Prasetyo, 26 tahun. Saya tinggal di kota S. Kisah ini saya mulai ketika saya berumur 14 th ketika saya masih smp kelas 3.
Ketika itu beberapa bulan sebelum ujian nasional diselenggarakan, maklum udah kelas 3 jadi jam pelajaran tambahan dimulai setelah 30 menit setelah jam pulang sekolah dimulai pada jam 1 siang. Setalah jam pulang sekolah, aku dan temanku, lebih tepatnya sekarang sahabat dekatku, namanya Ali Baba, panggilannya Baba.
"Ba, kantin dulu yuk laper ni!" Kataku.
"Boleh, tapi aku ke Najong dulu ya" (Najong itu nama pacar baba saat itu)
"Oh oke ba aku tunggu dikantin biasa ya" kataku
"Aku pesenin soto sama es teh ya, hehe" tawanya
"Iya"
Segera aku menuju kekantin. Karena kelasku ke kantin harus melewati beberapa kelas dibawahku, saat itu aku menoleh ke kelas 2a, aku melihat seorang wajah yang sangat cantik (saat itu aku tidak memikirkan body nya) sedang siap-siap untuk pulang sekolah. Karena merasa dilihat olehku, akhirnya dia juga menolah kearahku. Akupun menjadi salah tingkah dan malu, akhirnya kulangkahlan kakiku dengan cepat ke kantin. Tiba dikantin ternyata banyak teman temanku juga.
"Halo pik, nyong!" Sapaku kepada kedua sahabatku Topik Pangestu dan Nugroho (aku panggil monyong karna emang bibirnya yang monyong) haha
"Halo Gi, dari kelas? Mana baba?" Topik
"Biasalah pacaran dulu" kataku
"Kamu ga ngikut? Temennya Najong cantik-cantik lho" Monyong
"Mlah gatau aku. Emang kamu tau dari mana?" Kataku
"Ya tau lah orang kelasnya sebelahan sama kelasku" Monyong
"Si Puspita tuh yang pakek jilbab cantik, wajahnya kalem, apalagi si Ratri badannya emmm" Kata kipot dengan muka mesumnya
"Iya Gi, kenapa kamu ga minta kenalin Baba ? Dari pada jomblo lho!"
"Hahahahaahaaa" ketawa mereka berdua meledekku
Aku hanya bisa diam saja. Sedikit gambaran aku sekelas dengan baba di kelas 3h, sedangkan Topik dan monyong di kelas 3b, dan najong dkk dikelas 3a.
"Malu aku belum pernah pacaran hehe" jawabku
"Yaelah, aku kalau punya wajah ganteng kayak kamu Gi, aku sudah jadi playboy dari dulu haha" kata monyong
Bukannya sombong, memang ketika aku smp dulu aku adalah salah satu siswa yang ganteng, dengan kulit yang bisa dikatakan tidak hitam dan tidak putih haha.
Akhirnya kita bertiga pun makan soto bersama sambil menunggu baba datang, hampir setengah 2 tapi baba tak kunjung datang, padahal ini pesanan dia sudah jadi. Dan setengah 2 pun jam tambahan bakal dimulai. Kemana ini anak? Tanyaku dalam hati.
Setelah makan, Topik dan monyong pamit kekamar mandi, mau sebat katanya. (Sebat itu istilah ngerokok satu batang saja). Aku memang dulu anti sama rokok, ngirup baunya aja tidak suka.
Akhirnya teman-temanku yang lainpun juga mulai pergi dari kantin karena memang jam tambahan sudah mau dimulai.
"Ini sotonya ga dimakan, Gi?" Tanya ibu kantin, bu inem namanya
"Itu pesenannya baba bu" jawabku
"Lha mana orangnya? Aku kira kamu pesen 2 tadi karena km lapar" bu inem
"Ngga lah bu mana kuat perut haha"
"Eh, lha itu si baba" kata bu inem sambil menunjuk si baba yang menuju kekantin
"Kemana aja? Udah mau masuk nih!" Kataku dengan sedikit kesal
"Sorry Gi, tadi lagi kangen-kangenan sama Najong" katanya dengan mesam-mesem
"Jancuk, ngapain sih emangnya?" Tanyaku menyelidik
"Biasalah pacaran dulu, makanya punya pacar biar tau enaknya punya pacar, nanti bisa kangen-kangenan hihihi" jawabnya merayuku
"Ngga ah, gaada yang suka"
Aku memang belum mulai tertarik saat itu dengan namanya wanita, karena dipikiranku hanya ada bermain bola dan bercanda bareng sahabatku.
Singkat cerita, akhirnya baba mengahiskan makanannya lalu kita pergi ke kelas.
Wah sudah telat nih. Pikirku mulai panik. Sampainya kita di depan kelas, ternyata kelas sepi. Ternyata kelasku gurunya tidak masuk. Teman-teman kelasku pun telah pulang, namun hanya kelasku saja, yang lain masih melanjutkan pelajaran tambahan. Aku dan baba memutuskan untuk ke tempat tongkrongan, sebelum keluar sekolah, aku sempatkan memberi kode pada Topik dan monyong agar nanti menyusul ke tempat biasa.
Saat itu aku pulang menggunakan sepeda motor, yang pasti itu punya baba. Karena dia memang asli orang kaya dan orang tua nya mengijinkannya membawa motor. Alhasil kita sudah sampai di dekat alun-alun kota, tempat tongkrongan kita agak sedikit jauh dari keramaian alun-alun, tempatnya sepi, sejuk, dan nyaman. Itulah yang membuat kita betah berjam-jam disitu hanya bercanda ria.
"Ba, emang pacaran tu enak ya?" Tanyaku ke baba karena masih penasaran dan aku kepikiran dengan anak kelas 2a tadi, mungkin aku tertarik padanya.
"Wah, akhirnya mau juga kamu pacaran hahaha." Ledeknya karena selama ini banyak yang mendekatiku dan aku selalu bilang tdk tertarik tentang pacaran.
"Sialan lu" kataku
"Enak yang pastinya. Tiap malem ada yang sms, ngingetin kita buat makan, belajar, mandi. Apalagi kalau ketemu, bisa bikin betah hahaha" tawa baba seperti memamerkannya kepadaku
"Betah? Emang ngapain aja kamu?" Tanyaku
"Makanya dicoba biar tau, ngga nanya mulu haha" ledeknya
"Jancuk! Aku tanya beneran ini." Sedikit jengkel aku dibuatnya
"Aku kenalin temennya najong mau ga ? Sepertinya dia jg suka sama kamu. Soalnya dia sering nanya tentang kamu lewat najong" rayu baba
"Siapa? Si Puspita apa Ratri?"
"Puspita lah, emang kamu mau rebutan Ratri sama monyong?"
"Eh kamu kok tau mereka, perasaan ga tau ya kamu" imbuhnya
"Hehe tadi lagi ngomongin gengnya pacarmu ba sama Topik dan monyong dikantin, jadi tau aku hehe" jawabku cengengesan
Setalah aku dan baba berbicara cukup lama tentang temannya najong, kita tidak sadar waktu sudah nunjukin pukul 3, dan kenapa topik sama monyong belum datang jg. Padahal biasanya sebelum jam 3 mereka udah cabut dari kelas.
Ternyata aku cek hp ku, ada 2 sms dari topik dan monyong, mereka bilang kalau langsung pulang karena ada keperluan. Lalu aku memutuskan pulang dengan baba, aku dan baba juga tetanggan, jadi tiap pulang pergi sekolah aku selalu nebeng sama dia, itung-itung irit ongkos hehe.
Sambil perjalanan aku bilang ke baba kalau aku mau dikenalkan dengan si Puspita dan baba mengiyakan. Setalah sampai dirumahku, baba langsung pulang kerumahnya karena sudah sore.
Malam harinya selepas sholat isya, aku hendak sms ke baba mau main atau tidak, tapi ada pesan masuk di hp dengan nomor yang tidak aku kenal, lalu kubuka dan isinya adalah "Ini Digi anak kelas 3h ya?" Lalu dengan penasaran aku balas, "iya, ini siapa ya?" Lalu beberapa saat ada pesan masuk "ini aku puspita anak 3a." Betapa kagetnya aku dan bingung mau balas apa "dapat nomorku dari mana? Mau ngapain sms aku?" Dengan bodohnya aku jawab begitu, dan aku lupa kalau tadi siang aku yang minta dikenalin baba kepada puspita. Dan akhirnya kuurangkan niatku sms baba, dan akhirnya aku tidur karna tidak ada balasan dari puspita. Bodohnya aku.
Tak perlu lama-lama saya mohon ijin nubie yang hina ini untuk memulai kisah ini.
Lika-liku laki-laki
Perkenalkan nama saya Digi Prasetyo, 26 tahun. Saya tinggal di kota S. Kisah ini saya mulai ketika saya berumur 14 th ketika saya masih smp kelas 3.
Ketika itu beberapa bulan sebelum ujian nasional diselenggarakan, maklum udah kelas 3 jadi jam pelajaran tambahan dimulai setelah 30 menit setelah jam pulang sekolah dimulai pada jam 1 siang. Setalah jam pulang sekolah, aku dan temanku, lebih tepatnya sekarang sahabat dekatku, namanya Ali Baba, panggilannya Baba.
"Ba, kantin dulu yuk laper ni!" Kataku.
"Boleh, tapi aku ke Najong dulu ya" (Najong itu nama pacar baba saat itu)
"Oh oke ba aku tunggu dikantin biasa ya" kataku
"Aku pesenin soto sama es teh ya, hehe" tawanya
"Iya"
Segera aku menuju kekantin. Karena kelasku ke kantin harus melewati beberapa kelas dibawahku, saat itu aku menoleh ke kelas 2a, aku melihat seorang wajah yang sangat cantik (saat itu aku tidak memikirkan body nya) sedang siap-siap untuk pulang sekolah. Karena merasa dilihat olehku, akhirnya dia juga menolah kearahku. Akupun menjadi salah tingkah dan malu, akhirnya kulangkahlan kakiku dengan cepat ke kantin. Tiba dikantin ternyata banyak teman temanku juga.
"Halo pik, nyong!" Sapaku kepada kedua sahabatku Topik Pangestu dan Nugroho (aku panggil monyong karna emang bibirnya yang monyong) haha
"Halo Gi, dari kelas? Mana baba?" Topik
"Biasalah pacaran dulu" kataku
"Kamu ga ngikut? Temennya Najong cantik-cantik lho" Monyong
"Mlah gatau aku. Emang kamu tau dari mana?" Kataku
"Ya tau lah orang kelasnya sebelahan sama kelasku" Monyong
"Si Puspita tuh yang pakek jilbab cantik, wajahnya kalem, apalagi si Ratri badannya emmm" Kata kipot dengan muka mesumnya
"Iya Gi, kenapa kamu ga minta kenalin Baba ? Dari pada jomblo lho!"
"Hahahahaahaaa" ketawa mereka berdua meledekku
Aku hanya bisa diam saja. Sedikit gambaran aku sekelas dengan baba di kelas 3h, sedangkan Topik dan monyong di kelas 3b, dan najong dkk dikelas 3a.
"Malu aku belum pernah pacaran hehe" jawabku
"Yaelah, aku kalau punya wajah ganteng kayak kamu Gi, aku sudah jadi playboy dari dulu haha" kata monyong
Bukannya sombong, memang ketika aku smp dulu aku adalah salah satu siswa yang ganteng, dengan kulit yang bisa dikatakan tidak hitam dan tidak putih haha.
Akhirnya kita bertiga pun makan soto bersama sambil menunggu baba datang, hampir setengah 2 tapi baba tak kunjung datang, padahal ini pesanan dia sudah jadi. Dan setengah 2 pun jam tambahan bakal dimulai. Kemana ini anak? Tanyaku dalam hati.
Setelah makan, Topik dan monyong pamit kekamar mandi, mau sebat katanya. (Sebat itu istilah ngerokok satu batang saja). Aku memang dulu anti sama rokok, ngirup baunya aja tidak suka.
Akhirnya teman-temanku yang lainpun juga mulai pergi dari kantin karena memang jam tambahan sudah mau dimulai.
"Ini sotonya ga dimakan, Gi?" Tanya ibu kantin, bu inem namanya
"Itu pesenannya baba bu" jawabku
"Lha mana orangnya? Aku kira kamu pesen 2 tadi karena km lapar" bu inem
"Ngga lah bu mana kuat perut haha"
"Eh, lha itu si baba" kata bu inem sambil menunjuk si baba yang menuju kekantin
"Kemana aja? Udah mau masuk nih!" Kataku dengan sedikit kesal
"Sorry Gi, tadi lagi kangen-kangenan sama Najong" katanya dengan mesam-mesem
"Jancuk, ngapain sih emangnya?" Tanyaku menyelidik
"Biasalah pacaran dulu, makanya punya pacar biar tau enaknya punya pacar, nanti bisa kangen-kangenan hihihi" jawabnya merayuku
"Ngga ah, gaada yang suka"
Aku memang belum mulai tertarik saat itu dengan namanya wanita, karena dipikiranku hanya ada bermain bola dan bercanda bareng sahabatku.
Singkat cerita, akhirnya baba mengahiskan makanannya lalu kita pergi ke kelas.
Wah sudah telat nih. Pikirku mulai panik. Sampainya kita di depan kelas, ternyata kelas sepi. Ternyata kelasku gurunya tidak masuk. Teman-teman kelasku pun telah pulang, namun hanya kelasku saja, yang lain masih melanjutkan pelajaran tambahan. Aku dan baba memutuskan untuk ke tempat tongkrongan, sebelum keluar sekolah, aku sempatkan memberi kode pada Topik dan monyong agar nanti menyusul ke tempat biasa.
Saat itu aku pulang menggunakan sepeda motor, yang pasti itu punya baba. Karena dia memang asli orang kaya dan orang tua nya mengijinkannya membawa motor. Alhasil kita sudah sampai di dekat alun-alun kota, tempat tongkrongan kita agak sedikit jauh dari keramaian alun-alun, tempatnya sepi, sejuk, dan nyaman. Itulah yang membuat kita betah berjam-jam disitu hanya bercanda ria.
"Ba, emang pacaran tu enak ya?" Tanyaku ke baba karena masih penasaran dan aku kepikiran dengan anak kelas 2a tadi, mungkin aku tertarik padanya.
"Wah, akhirnya mau juga kamu pacaran hahaha." Ledeknya karena selama ini banyak yang mendekatiku dan aku selalu bilang tdk tertarik tentang pacaran.
"Sialan lu" kataku
"Enak yang pastinya. Tiap malem ada yang sms, ngingetin kita buat makan, belajar, mandi. Apalagi kalau ketemu, bisa bikin betah hahaha" tawa baba seperti memamerkannya kepadaku
"Betah? Emang ngapain aja kamu?" Tanyaku
"Makanya dicoba biar tau, ngga nanya mulu haha" ledeknya
"Jancuk! Aku tanya beneran ini." Sedikit jengkel aku dibuatnya
"Aku kenalin temennya najong mau ga ? Sepertinya dia jg suka sama kamu. Soalnya dia sering nanya tentang kamu lewat najong" rayu baba
"Siapa? Si Puspita apa Ratri?"
"Puspita lah, emang kamu mau rebutan Ratri sama monyong?"
"Eh kamu kok tau mereka, perasaan ga tau ya kamu" imbuhnya
"Hehe tadi lagi ngomongin gengnya pacarmu ba sama Topik dan monyong dikantin, jadi tau aku hehe" jawabku cengengesan
Setalah aku dan baba berbicara cukup lama tentang temannya najong, kita tidak sadar waktu sudah nunjukin pukul 3, dan kenapa topik sama monyong belum datang jg. Padahal biasanya sebelum jam 3 mereka udah cabut dari kelas.
Ternyata aku cek hp ku, ada 2 sms dari topik dan monyong, mereka bilang kalau langsung pulang karena ada keperluan. Lalu aku memutuskan pulang dengan baba, aku dan baba juga tetanggan, jadi tiap pulang pergi sekolah aku selalu nebeng sama dia, itung-itung irit ongkos hehe.
Sambil perjalanan aku bilang ke baba kalau aku mau dikenalkan dengan si Puspita dan baba mengiyakan. Setalah sampai dirumahku, baba langsung pulang kerumahnya karena sudah sore.
Malam harinya selepas sholat isya, aku hendak sms ke baba mau main atau tidak, tapi ada pesan masuk di hp dengan nomor yang tidak aku kenal, lalu kubuka dan isinya adalah "Ini Digi anak kelas 3h ya?" Lalu dengan penasaran aku balas, "iya, ini siapa ya?" Lalu beberapa saat ada pesan masuk "ini aku puspita anak 3a." Betapa kagetnya aku dan bingung mau balas apa "dapat nomorku dari mana? Mau ngapain sms aku?" Dengan bodohnya aku jawab begitu, dan aku lupa kalau tadi siang aku yang minta dikenalin baba kepada puspita. Dan akhirnya kuurangkan niatku sms baba, dan akhirnya aku tidur karna tidak ada balasan dari puspita. Bodohnya aku.