Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Lifeguard 2

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Karena orangnya da 2 maka biar gampangnya lelaki yang dah ml in aku disebut bli1 dan temennya bli2, karena aku gak mo nyebut nama ja.

Bli1 memakai celana gombrangnya dan masuk ke kamar mandi sementara aku masih ja telentang tlanjang diranjang menikmati yang baru slesai aku nikmati ma bli1, sementara bli2 terbelalak menelusuri tubuh tlanjangku dari rambut sampe ke kaki,"Nez kamu napsuin sekali ya, nikmat gak tadi ma temenku?" "Banget bli". "Bole nimbrung gak nih". Aku hanya tersenyum, wah kejadian ni aku di 3some ma 2 life guard. Bli1 keluar dari kamar mandi, dia tetep ja pake celana gombrongnya, demikian juga bli2, rupanya celana gombrong menjadi seragam para lifeguard disini kali ya. "Nez, cari makan dulu yuk, ato mo pesen ja, dianter ke kamar". "Enaknya gimana ya BLi". "Mending keluar dulu, jalan2 sembari cari makan, dah gitu kan mo berbagi kenikmatan ampe kamu pingsan", kedu bli cengengesan. aku bangun dari ranjang, masuk ke kamar mandi, nyiram badanku di bawah shower supaya seger rasanya, trus aku pake ja bikiniku yang tadi. Ber 3 kami keluar dari kamar, bli1 mengajak aku dan temennya makan ditempat makan yang murmer. "Inez bikinian gak papa kan bli?" "Ya enggak lah, bikini kan pakean wajib prempuan di pantai, tu bule semuanya bikinian". "Tapi kan Inez bukan bule?" "Tapi kamu prempuan kan, sexy banget lagi". Aku senyum ja, trus aku jalan digandeng 2 lelaki perkasa, makin kontras aja, ada abege imut yang putihnya kinclong jalan ditengah digandeng ma 2 lelaki perkasa yang terbakar matahari tubuhnya, jadi kaya telor matasapi diantara 2 helai roti gandum. Kami menuju ke pondok selera, tempat makan yang dimaksud bli1. Banyak juga bule yang makan disini, bule miskin kali jadi makannya nyari yang murmer. Aku gak risi jadinya karena semua prempuan bule, tua muda berbikini ria.

Kami makan sembari becanda2 ber 3, bli2 lucu banget orangnya, bisa bikin suasana ceria dengan humor2nya yang kadang mesum juga, kami ber 3 suka tebahak2 sampe tetamu laen pada noleh, "Sorry", kata bli1 ke mereka, tapi mereka gak terganggu kayaknya dengan ulah kami. Makanan yang dipesen bli1 licin tandas, yang banyak makan mah mreka berdua, aku si porsi makannya dikit, ketawanya ja yang banyak, ampe kringeten ketawa terus. Kami keluar dari pondok selera, aku pengen baring2 lagi dibawah tenda, nurunkan makanan soale kalo balik ke kamar pasti aku langsung dikerjain abis2an ma 2 lelaki perklasa itu.

Mereka nemeni aku berbaring di bawah payung besar, mereka menarik satu dipan lagi dan dijejerkan ke dipan2 yang udah ada, aku berbaing ditengah sedang mreka dikanan kiriku, "Bli pada gak tugas neh, kok ngejagain Inez ja si". "Gak lah, ini juga tugas kan, ada shift brikutnya kok yang tugas". Aku ngantuk berbaring dibawah payung gede itu, biar dipantai panas terik tapi dibawah payung tu sejuk juga dikit karena banyak angin. Mereka membiarkan aku terlena, mereka ngobrol ndiri, aku gak denger mreka ngomong apa, juga gak ngarti karena mreka ngomong pake bahasa mreka juga. Peduli amir, aku mo nikmati ja terlena diudara terbuka gini, sayang gak bisa maen dibawah payung, ide liarku timbul, mendadak aku pengen bertualang sex. "Bli maen dimari bisa gak". "Wah masi siang Nez, harusnya tdi malem kalo mo maen outdoor mah". "Yaah..", aku jawab sekenanya. "Kudu nyari private pool Nez kalo mo maen outdoor siang". "Dimana ada private pool". "Ya kudu pindah hotel, yang mahalan ada yang nyediain private pool". "Ya gak lah, ini ja Inez dibayarin temen2". "Kalo ada en gak usah bayar Inez mau ya". "Mangnya bisa bli". "Temen aku bilang diaada kenalan temen di hotel yang da private poolnya, bisa diatur pinjem beberapa jam, toh lagi low season tamunya dikit, paling ngasi ke orang hotelnya, kami deh yang urus, kamu tinggal enjoy ja, mau gak Nez". Aku cuman ngangguk. "Ya udah, kita langsung kesana ja yuk, kamu gini ja dah cukup kok, kan kita gak nginep disana". "Jauh gak tempatnya Bli". "Gak kok, jalan kaki bentar juga nyampe".

Kita jalan ja santai menuju ke lokasi yang dimaksud, hotelnya emwah si, kalo gak gak bakalan nyediain private pool segala. Bli2 nyari temennya, trus kami diajak langsung ke halaman belakang dari suite room. Asik si tempatnya, ada pool kecil, saung dengan dipan dan matrasnya, tempat bilan, dan ditutupi rimbunnya dedaunan sehingga sejuk banget. Kami bisa make poolnya aja, gak bisa kedalem suite roomnya, gitu janjiannya bli2 ma temennya. Makanya mreka beli beberapa minuman kaleng karena gak bisa ngambil apa2 dari yang tersedia di suite roomnya. aku liat bli2 ngasi beberapa lembar merah2 ke temennya dan temennya senyum saj sembari memelototin tubuhku, baeknya temennya gak minta ngikut, kalo gak bisa abis aku dikerubutin 3 lelaki.

Aku tengkurup didipan, "Pijetin dong", pintaku. Bli2 langsung berinisiatif untuk mijetin punggungku. dia mulai membelai pahaku dengan lembut. Setelah beberapa saat, tangannya mulai bergerak naik hingga semakin mendekati mekiku. tubuhku sering menggelinjang saat dia melakukan pekerjaannya. Setelah beberapa menit kemudian, dia memindahkan sasarannya dan mulai meremas pantatku dengan kedua tangannya. area di sekitar selangkanganku sudah menjadi basah saat dia menjalankan aksinya.

Akhirnya, dia kembali pada gerakan awalnya tadi pada bagian dalam pahaku dan membiarkan jarinya berada di dekat mekiku. Dia benar-benar tahu apa yang sedang diperbuatnya dan dia tahu reaksi yang diberikannya terhadap aku, aku mulai menekankan pinggulnya dengan pelan ke matras. Dapat kulihat kontinya sangat menonjol di celana gombangnya pertanda dia dah pengen banget ngerjain aku. bli1 yang udah ngerjain aku ja dah nonjol juga slangkangannya. Bli2 dengan cepat menurunkan clananya. dia tak mampu menahannya lebih lama lagi hingga bergerak menaiki tubuhku dan mulai menggosokkan kontinya naik turun di belahan pantat yang masi tertutup cd bikiniku. Aku bisa merasakan betapa besar dan kerasnya konti yang menekan pada pantatku. Dengan pelan aku mulai menggoyangkan pantatku dengan mata terpejam.

Bli1 pun melucuti celana gombrangnya dan bergerak ke depanku. Dengan cepat kuraih kontinya yang dah keras banget. Aku bertumpukan pada kedua lenganku dan menghisap kontinya. Aku sungguh sangat terbakar gairahnya hingga kumasukkannya batangnya sedalam mungkin di mulutku tanpa aku tersedak. Karena gede en panjangnya cuma separuh yang muat dimulutku. Dengan posisiku itu, membuat pantatku tepat berada di depan bli2. Bli2 mengurai ikatan cd bikiniku dan membuangnya ke lantai semen. Aku menoleh ke belakang, sementara itu melepeaskan konti bli1 dari mulutku. tubuh bli2 terlihat sangat menakjubkan bagiku, sama si ma bli1 juga. Aku menyukai bentuk tubuh bli2, palagi konti besarnya itu.

Konti bli2 dah ngaceng maksimal, bli1 mengembalikan perhatianku paka kontinya sedang bli2 berlutut didepan mekiku. Aku meraih dan menggenggam bola bli1 dengan tanganku yang halus sambil memasukkan penis bli1 kembali ke mulutku. Aku mencoba untuk memasukkan konti bli1 sedalam mungkin ke mulutku seperti tadi. Saat aku sedang sibuk dengan urusanku mengemut konti bli1, bli2 mulai menggosok mekiku dari belakang dengan kontinya, kemudian pelan diambleskannya kontinya ke mekiku. Kehangatan cengkeraman dinding mekiku langsung dirasakannya begitu dia melesakkan kontinya ke dalam mekiku.

Dia mengayun pelan, kedua tangannya memegangi pinggulku agar kontinya dapat lebih dalam masuk ke mekiku saat tangan bli1 berada pada kepalaku menggerakkannya maju mundur sehingga kontinya keluar masuk mulutku. Dia memasukkan batangnya sedalam-dalamnya ke mulutku sehingga aku tersedak. Dia mengendurkan tekanan kontinya dalam mulutku. Aku berusaha mengemut kontinya sambil memaju mundurkan kepalaku sehingga kontinya terkocok di mulutku, sementara bli2 dengan gencarnya menyodok mekiku dari belakang. Aku merasakan bahwa dia menghantam dinding mekiku dengan konti besarnya, biji pelernya yang menggantung menampar2 klitku dengan enjotannya itu sehingga membuat aku menggelinjang kegelian. Bli1 terangsang sekali melihat temennya dengan penih napsu menggenjot aku dari belkang sehingga tak lama kemudian dia mengisi mulutku dengan maninya, cukup banyak keluarnya padahal belum berapa lama dia dah mengisi mekiku juga dengan maninya, luar biasa ni orang, gak da matinya. Mani yang disemburkan ke mulutku kutelan semuanya, saking banyaknya tetep aja ada yang meleleh keluar dari bibirku. Dia mengeluarkan kontinya dari mulutku dan aku menjilati mani yang kececeran disekitar mulutku, "Enak ya Nez". aku tersenyum saja terangguk2 karena enjotan bli2 dari belakang yang gencar.

Karena bli1 dah muncrat dimulutku, bli2 dengan cepat mencabut kontinya dari mekiku dan membalikkan tubuhku agar telentang. Dia tidak segera menancapkan kontinya dalam mekiku tapi mulai mencumbuku. Diciumnya bibirku. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku. Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku sampai basah oleh liurnya.

Dia mulai menciumiku dari telinga, lidah itu menelusuri belakang telingaku juga bermain-main di lubangnya. Dengusan nafas dan lidahnya membuatku merasa geli dan menggeliat-geliat. Mulutnya berpindah melumat bibirku dengan ganas, lidahnya menyapu langit-langit mulutku, kurespon dengan mengulum lidahnya.

Mekiku semakin merekah karena posisiku yang telentang, apalagi aku sengaja mengangkangkan kakiku. Dia mengelus-elus bibir mekiku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main disana, ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk. "oh.. terus, bli" hanya itu yang keluar dari mulutku. Aku sampai meremas-remas toketku dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mekiku mengeluarkan cairan hangat. Dengan merem melek aku menjambak rambutnya yang sedang menyeruput mekiku. Perasaan itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah dia melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan mekiku.

Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan mekiku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. "Ayo.. bli masukkan lagi" teriakku.

Kulihat kontinya masih berdiri dengan tegak. Kuraih benda itu kutuntun memasuki mekiku, tangan kanannya ikut menuntun kontinya. Saat kepala kontinya menyentuh bibir mekiku, dia menekannya ke dalam, mulutku menggumam tertahan karena sedang berciuman dengannya. Ciuman kami baru terlepas disertai jeritan kecil ketika dia mengehentakkan pinggulnya hingga kontinya tertanam semua dalam mekiku. Pinggulnya bergerak cepat diantara kedua pahaku sementara mulutnya mencupangi pundak dan leherku. Aku hanya bisa menengadahkan kepala menatap langit dan mendesah sejadi-jadinya. Tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepala kugelengkan kesana-kemari, kedua toketku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulutnya. Aku memperhatikan kontinya sedang keluar masuk di mekiku. "Ah.. terus bli.. terus!" desahku. "Meki kamu seret amat ya" katanya sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya disusul meremas-remas dadaku. Aku hanya bisa merintih-rintih, aku sudah tak tahan lagi, "Bli.. Inez.. keluar.." teriakku disusul dengan cairan bening mengalir deras dari Mekiku.

Tanpa memberiku istirahat, kemudian dia kembali membalikkan badanku sehingga tanganku bertumpu matras. Kemudian kurasakan kontinya kembali menyeruak ke mekiku. Aku hanya bisa menahan nafas dan menggigit bibir saat kontinya mulai keluar masuk. Aku merasakan nikmat yang tiada tara ketika kontinya dengan cepat menerobos mekiku. Aku terlonjak-lonjak ke depan karena enjotannya. Mulutku megap-megap dan terkadang meringis.

nampaknya dia masih belum ada tanda-tanda akan orgasme. Aku sudah lemas sekali. Sambil mengoyangkan pinggulnya kepalanya Indra menyeruak melewati ketiakku dan langsung menciumi toketku. Aku hanya bisa merintih dan menjerit sebisaku saat mulutnya dengan rakus menjilat dan sekali-kali menggigit putingku, sehingga membuatku makin ke awang-awang.

Frekuensi sodokannya makin lama makin cepat, aku mulai menggila dan mulai menjerit sekuat-kuatnya beradu dengan erangannya. Dia mencengkram kedua tangannya di dadaku. Kurasakan kukunya mencengkeram toketku. Aku merasakan sakit disana, tapi tidak sebanding dengan sensasi yang kudapat. Hujaman-hujamannya kurasakan nikmat disekitar tubuhku.

"Ahh..!" aku tiba-tiba menjerit kecil ketika kurasakan cairanku ingin meledak keluar. Aku mendesah panjang tak kuasa menahan orgasmeku yang kedua bersamanya. Masih dalam suasana orgasme, dia terus mengenjotku, sehingga orgasmeku semakin panjang. Aku tengkurap diatas matras. Dia ternyata sangat hebat, nggak tahu apakah dia tadi memakan obat kuat dulu ataukah memang kemampuannya yang dasyat. Aku hanya mendesah desah saat kontinya itu masih terus menyodok nyodok vaginaku tanpa memberi istirahat.

Kemudian dia menjambak rambutku sehingga aku tertarik kebelakang. Dia meremas toketku dengan keras. Yang kurasakan sekarang sakit pada rambut dan toketku tetapi sangat nikmat pada mekiku. "Sebentar lagi.. sebentar.. lagi..!" erangnya.

Aku sudah sangat lemas, hanya tarikannya pada rambutku yang menopang tubuhku. Kemudian dengan tiba-tiba dia melepaskan kontinya dan kembali menelentangkan tubuhku. Aku bisa melihat kontinya yang mengkilat gara-gara cairan cintaku. Dengan sekali sentakan masuklah kontinya yang besar itu ke mekiku. Aku hanya bisa mendesah dan mengerang, tak kuasa mengalami sensasi yang kualami.

Setelah lima menit menyodok dengan gaya itu. Dia mengeluarkan kontinya dari mekiku, kemudian digesek-geseknya kontinya di toketku, karena toketku gak gede jadi gak bisa menjepit kontinya dengan sempurna. Tapi dia terus saja mengenjotkan kontinya dijepitan toket imutku. Aku hanya bisa mendesah-desah setiap kontinya melewati pangkal dadaku. Kemudian kulihat dia mengerang sambil menyebut namaku, dan muncaratlah maninya, mirip susu kental itu di wajah dan mulutku. Aku yang sudah lemas hanya bisa membuka mulut. Kurasakan maninya dari wajahku mengalir masuk ke mulutku. Aku hanya bisa ternganga menikmati suasana itu. Sampai cairan maninya masuk ke sela-sela mulutku. Setelah puas menuntaskan hajatnya dia memintaku membersihkan barangnya. Dengan terpaksa aku bangun dan mulai membersihkan kontinya. Kemudian kami sama-sama ambruk. "Kamu hebat, Nez", katanya.

Bli1 menjadi sangat bernapsu menonton live show kami, kontinya sudah tegak dengan kerasnya. Dia mendekatiku dari belakang. Dia duduk di matras disebelahku yang masi telungkup kelelahan. Bli2 mengambilkan minuman yang tadi dibeli dan diberikan ke aku, segera kutenggak abis. "Bocor ya Nez tempatnya", godanya. "Bis bli kuat banget si ngenjot Inez, ampe Inez lemes banget gini. Ni bli yang satu dah siap2 juga ya". "Kan katanya mau nikmat sampe pingsan Nez", kata bli1 sambil tertawa. Dia mengelus-elus lenganku kemudian mendekatkan mulutnya ke leherku. Dijilatinya dari atas sampai ke bawah. Tangannya yang kasar meremas-remas toketku sementara tangannya yang lain mengelus-elus pantatku.

Tangannya bergerak dari toket ke punggungku. Aku mendesah sambil menggigit bibirku. Bibirnya menjilati punggungku dan sesekali kepalanya menyeruak melewati ketiakku untuk mengulum putingku. Kemudian dibentangkannya pahaku lebar-lebar, tangannya mulai merayap ke bagian selangkanganku. Jarinya menyusup ke pinggir mekiku, mula-mula hanya mengusap-ngusap bagian permukaan saja lalu mulai bergerak perlahan-lahan mencari liangku. "Oh.." hanya itu yang keluar dari mulutku.

Kurasakan benda basah menggelitik klitku. Bli1 mengangkat pinggulku sedikit sambil menjilati belahan mekiku, bukan cuma itu dia juga mencucuk-cucukan jarinya ke dalam lubangku sehingga mekiku makin lama makin basah saja.

Aku sungguh tidak berdaya oleh permainan lidah serta jarinya pada mekiku, tubuhku mengejang dan cairan cinta menyembur dengan derasnya, aku telah dibuatnya orgasme. Tubuhku lemas dan penuh keringat.

Kemudian dia menyelipkan kontinya diantara selangkanganku lewat belakang. Aku mendesis nikmat saat kontinya pelan-pelan memasuki mekiku. Setelah masuk semuanya langsung digenjotnya. Mula-mula perlahan-lahan tapi lama-lama makin cepat. Aku tidak kuasa menahan desahan, sesekali aku menggigit bibirku menahan nikmat, serta menggeleng-gelengkan kepalaku ke kiri-kanan sehingga rambutku pun ikut tergerai kesana kemari.

mulutku mengap-mengap mengeluarkan rintihan terlebih ketika tangan kasar itu meremas-remas
kedua toketku sambil sesekali dipermainkannya putingku yang sudah mengeras. "Ooohh.. enak banget Nez " celotehnya.

Setelah 15 menit kurasakan genjotannya makin lama makin cepat. Ditambah remasannya di toketku yang semakin kuat. Aku sungguh tidak berdaya oleh permainan kontinya pada mekiku, tubuhku mengejang dan kurasakan cairan cintaku menyembur dengan derasnya.

"Ooohh.. Nez.. aku.. keluar!" dan disusul "Creett..creet.." maninya menyemprot dengan deras ke mekiku. Kurasakan maninya mengalir di sela-sela bibir mekiku. Aku sangat lelah sekali. Dia menopang tubuhku agar tidak jatuh. "Bli, Inez dah mo pingsan, bli2 dah kenyang kan". Yang kutanya menggelengkan kepalanya, wah bisa abis aku kalo ditancep lagi pada kondisi seperti ini. "Istirahat dulu ya, Inez lemes banget". "Oke say, kita berendem di pool aja biar stamina cepet baliknya, ni minuman yang tadi dibeli masi banyak, masak mo dibawa balik ke hotel kamu". Kami bertiga lalu berendem di pool, tetep bertelbul tentunya. aku berada ditengah. Bli2 kembali crita yang lucu2 sehingga aku jadi terpingkal2 dibuatnya. Suasana ceria cepet sekali mengembalikan staminaku, ditambah minuman energi yang kuminum.

Setelah beberapa lama bli2 dah pengen ngerjain mekiku lagi. Aku diajaknya kembali ke matras. Kakiku dikangkangkannya dan wajahnya mendekat ke mekiku. sambil mengorek-ngorek liangku dengan
jarinya, diemutnya klit dan mekiku. Aku menjadi menggelinjang karena ulahnya, napsuku kembali naik. Kayanya bakal dikerjain berdua ni aku. Bli2 melepaskan bibirnya dari mekiku dan merentangkan kedua pahaku, betisku dinaikkan ke bahunya. "Nez.. aku masukin ya". Aku melihat miliknya mulai mendesak masuk ke mekiku, "Ahk..ahh..!" itulah yang keluar dari mulutku saat dia menekankan dalam-dalam kontinya hingga amblas seluruhnya, aku meringis sambil mencengkram lengannya. "Ooohh.." dia mendesah setelah berhasil menancapkan kontinya di dalam mekiku.

Aku mulai merasakan kontinya bergerak keluar masuk pada mekiku, mula-mula gerakan itu lembut, namun lama-lama bertambah kencang dan kasar. Aku mendesah-desah tidak karuan. Ditambah lagi tangannya yang ikut serta menggerayangi toketku. Semakin membuatku menjadi-jadi.

Bli1 mulai mendekat. Dia ikut menjamah dan memilin toketku. Sambil sesekali meremasnya dengan kasar. "Akkhh..!" eranganku tertahan tatkala bibirku dilumat bli1 dari samping. Akupun merespon cumbuannya, lidah kami saling beradu. Aku sudah telanjur dilanda birahi. Sambil mencium bibirku, bli1 meremas dadaku. Kemudian dia melepaskan mulutnya dari bibirku. Kontinya yang sudah menegang langsung ditancapkannya ke mulutku. Aku mulai memaju-mundurkan kepalaku. Kujilat dan kuhisap. Selain menyepong tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati biji pelirnya. Dia makin mendesah desah.

Kemudian bli2 membalikkan tubuhku dan menyuruhku menunggingkan pantat, dia ingin doggy stile. Akupun mengangkat pantatku memamerkan mekiku. "Oouuhh.. bli" itulah yang keluar dari mulutku dengan sedikit bergetar saat kontinya kembali amblas ke dalamku. Dia mulai mengayunkan pinggulnya mula-mula lembut dan berirama, namun semakin lama frekuensinya semakin cepat dan keras. Aku mulai menggila, suaraku terdengar keras sesekali beradu dengan erangannya. Dia mencengkramkan kedua tangannya pada toketku. Hujaman-hujaman yang diberikannya menimbulkan perasaan nikmat ke seluruh tubuhku.

Bli1 meredam suaraku dengan menjejelkan kontinya ke mulutku, sehingga membuatku tidak bisa lagi menjerit. Dia memaju mundurkan penisnya di mulutku, sambil sesekali tangannya bermain di toketku.

Diserang dari dua arah begini sungguh membuatku kewalahan hingga akhirnya terasa dinding-dinding mekiku berdenyut makin kencang dan erangan panjang keluar dari mulutku disertai mengejangnya tubuhku. Tubuhku lemas dalam pelukan mereka. Tapi bli2 belum tampak mereda, dia masih bersemangat menyodokkan kontinya tanpa mempedulikan mekiku yang terasa ngilu.

Bli1 semakin semangat memaju-mundurkan kontinya di mulutku, dan akhirnya muncrat lebih dulu di mulutku, dia melenguh panjang dan meremas-remas rambutku saat aku mengisap maninya, kutelan semuanya, tapi saking banyaknya ada sedikit yang menetes di bibirku. Bli2 juga sepertinya sudah mau orgasme, tampak dari erangannya dan cengkeramannya yang makin erat pada payudaraku. Maka kugoyang pinggulku lebih cepat sampai kurasakan cairan hangat memenuhi mekiku. Akhirnya disemprotkannya maninya di mekiku. Aku langsung ambruk karena tak kuasa menahan berat badanku.

"Makasi ya Nez, nikmat banget deh maen ma kamu, kapan kalo kemari lagi nyari aku ya". Aku senyum saja sembari telungkup kelelahan. Bli2 nyemplung ke pool, membersihkan badannya dari kringet yang membanjir, kemudian dia memakai celana gombrangnya dan pergi meninggalkan kami berdua. "Kalo mo pulang, pamit ke temenku aja ya". Aku masi telungkup di matras ditemani bli1. "Kita kembali ke hotelmu yuk Nez, gak enak disini terus". Dengan masi lemes kami nyemplung ke pool sambil membersihkan diri, suitenya gak dipake tapi air poolnya kotor karena keringet kami bertiga tu, bis ini kudu dikuras kayanya, kalo gak tamu yang nyewa suite akan berendem di pool yang airnya dah dicemari kringet kami hihi. Aku mengenakan bikiniku dan bli 1 mengenakan celana gombrangnya. Kamipun pamit kepada temen bli2 dan berjalan gontai ke hotelku.

Hari dah menjelang magrib ketikai sampai di hotelku. Temen2ku blon pada balik, "Kemana si mreka, gak balik2". "Kan ada aku yang nemei kamu Nez, nikmat ditemeni aku kan". Aku hanya tersenyum dan membaringkan diriku di ranjang. Sambil istirahat sejenak dia tak henti2nya merabai tubuhku. Aku yang sudah lemah hanya bisa pasrah, "Bli masi pengen lagi ya". "Ya Nez, ni ari aku kan blon kluar didalem kamu", jawabnya sambil senyum. tangannya tak lepas2 dari dadaku. Ikatan braku dah diurai kembali . Kadang toketku diremas, kadang putingku dipelintir dan diisap-isap. Hal itu membuat toketku makin mencuat keatas dan berwarna kemerahan. Kulihat kontinya mulai tegang lagi, dia dah melepaskan kembali celana gombrangnya. Kemudian ikatan cd bikiniku yang kena giliran diurai, kami dah kembali bertelbul. Dia lembali meremas toketku dan kemudian menjilatinya. Aku kembali mendesah saat perlahan-lahan mulutnya turun ke perutku dan langsung menjilati mekiku. Birahiku mulai naik lagi. Kemudian kutarik dia agar mendekat ke arahku. Kujilati kontinya yang dah tegang. Dia mendesah-desah sambil memegang rambutku.

Kemudian dia melepaskan mulutnya dari toketku dan langsung berbaring. Aku mengerti maksudnya. Tanpa diminta lagi aku mengangkangi tubuhnya yang sudah rebah telentang di atas kasur. Aku tanpa ragu menuntun kontinya yang sudah mengeras ke arah mekiku dan aku mengambil posisi menduduki tubuhnya. Dengan bernafsu kugoyangkan pinggulku diatas tubuhnya, aku meraih kedua belah telapak tangannya agar meremasi toketkuku. "Ayo goyang Nez.. oohh!" .

15 menit dalam posisi 'woman on top' sampai akhirnya tubuhku bergetar seperti menggigil lalu "Aaahh..!!" desahan panjang keluar dari mulutku, kepalaku mendongak ke atas menatap langit-langit kamar. Tubuhku melemas dan ambruk ke depan, ke dalam pelukannya. Dia peluk tubuhku sambil kontinya tetap dalam mekiku, kami berdua basah kuyup oleh keringat yang mengucur. Karena dia belum keluar, kembali mekiku dipompanya dari bawah. Tubuhku bergoyang diatas tubuhnya. Dia melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku.

Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya, sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluknya erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya. Selama berapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapannyaa. Dia masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga. Tiba-tiba pelukannyaa terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan dari bawah juga makin dahsyat, putingku disedotnya . Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam mekiku. Diapun muncrat kembali di mekiku. "Nez, nikmat banget deh dari kmaren, makasi banyak ya Nez, kalo mo lagi call aku ja ya". Setelah bebersi, dia pamit dan meninggalkan aku sendirian yang masi terkapar diranjang, aku tertidur karena lemesnya.

Aku terbangun karena ada yang menggoyang tubuhku, kukira ke 2 lelaki itu balik lagi untuk menggarapku lagi, gak taunya temen2ku dah balik. "Pules amat tidurnya, tu aku bawain makanan, gimana, fun dong". "Banget, nikmatnya juga banget, malah aku di 3some, dia tadi bawa temennya". "Wah nikmat banget dong kamu". "Yoi". "Kita juga mau ah maen ma 2 cowok itu, kamu mo maen ma temennya yang laen lagi kali ya". Aku cuma nagngguk sambil makan makanan yang mreka bawain, maklum perutku kroncongan. Mereka kontak bli1, "Bli, besok mau dong kita2 maen ma bli dan temennya. Mau gak". Gak tau dijawab apa oleh bli1. tapi mreka jawab, "Iya bli ber 2 maen ma kita ber 3, Inez maunya ndirian maennya, bli ajak ja temen satu lagi buat maen ma Inez. kalo bisa pinjemin private poolnya lagi dong, ntar kita deh yang bayar tipsnya. Ok deh, sampe besok pagi ya". Wah kenikmatan menungguku besok nih, enjoy aja.
 
Kok gk d sodomi sehh... Gk seru!!!!!!!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd