Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Liburan di Villa teman

POV Shinta
Hari ini keluarga kecilku ini bersiap mau berlibur sejenak. Melepas penat dari rutinitas sehari hari. Meski gak lama, cuma 2 harian tapi sudah cukup buat aku dan suamiku. Ku masukkan semua pakaian yg di perlukan ke dalam koper. Meskipun sempat dilema saat memilih berapa pakaianku yg harus ku bawa, tapi mengingat waktu tak banyak, cukup ku bawa 2 pasang hotpants dan tanktop untuk di dalam villa. Gamis 2 pasang untuk diluar villa dan bikini two pieces untuk renang.

Pakaian yg ku bawa untuk di dalam villa tergolong sedikit terbuka tapi mengingat cuma ada suami dan anak jadi tak apalah. Aman. Selesai packing, langsung menuju mobil dan berangkat. Namun apesnya, baru mulai berjalan mobil yg kita tumpangi, suamiku di info jika ada longsor yg menutup akses jalan ke villa. Cukup kesel rasanya saat mendengar berita tersebut. Padahal sudah lama aku ingin berlibur di sana.Tapi apa daya, tak bisa kita berbuat apa2 karna faktor alam. Lantas suamiku mencari villa pengganti saat tiba di lokasi.


Saat ini, aku lagi nunggu suamiku pergi ke dalam minimarket untuk beli jajanan. Sedangkan aku nunggu di depan duduk bersama anakku. Tiba2 ada yg mencolek lenganku
Alex :"haloo Shinta, apa kabar?" Sapa alex
Shinta :"ya ampun alex, baik kok. Lah kamu gimana kabarnya?" tanyaku
Ya yg menyapaku adalah Alex. Teman masa kuliah ku dulu.
Alex :"seperti yg kamu lihat sekarang, aku baik2 saja."
Alex :" sama siapa kesini? Suamimu?"
Shinta :"iya itu ada di dalam lagi cari jajanan"
Aku melihat Alex menggandeng tangan seorang anak. Kyknya anaknya. Lalu aku berniat menanyakan hal tersebut.
Shinta ;"adek ini namanya siapa? Cantik banget sih." tanyaku kepada anaknya alex
Rara :" Rara tante." jawabnya
Shinta :" kenalin tante namanya Shinta, trus ini anak tante namanya Rafli. Salam kenal ya."
Rara :"iya tante salam kenal juga."
Sepintas aku gak melihat istri si Alex. Lalu kutanyakan padanya.
Shinta :"istri mu mana? Kok gak kelihatan."
Alex :" mmmhhhh gimana ya.. Istriku ninggalin aku dan anakku shin. Dia sudah tenang disana." balasnya dengan suara yg lirih.

Aku yg mendengar jawaban tersebut jadi tak enak hati setelah bertanya seperti itu. Meski aku juga tak tau sebelumnya.
Shinta:" mm.. maaf ya aku gak tau."
Shinta:"mmmm kamu disini cuma liburan sama anakmu doang kan? Gak macem di depan anakmu?" tanyaku mengalihkan pembicaraan. Biar dia tak sedih mengingat istrinya.
Alex :"lah iya terus ngapain kalo gak liburan."
Shinta :"ya siapa tau kamu sambil cari temen tidur hehehe."
Alex:" yeee aku gak kyk dulu lagi ya. Sudah tobat, gak mau neko2 lagi."
Shinta :" haha. Rara jagain papa kamu ya biar gak cari ibu baru."
Rara :"iya tante"
Alex :"huss husss sudah sudah ngomongin yg lain saja"
Shinta :"wkwkwkwk"
Aku memang pernah dekat sama Alex, sangat dekat tapi untungnya suamiku gak tau seberapa dekatnya. Biar jadi rahasia. Lalu suamiku datang menyapa Alex dan ngobrol sebentar. Aku cuma nyimak saja.
Kemudian dari obrolan itu, Alex tau apa yg terjadi sama kita dan langsung menawarkan tempat di Villanya agar kita juga bisa liburan. Dan tak lama, aku suami serta anakku sampai di Villanya si Alex.
Kita semua bersih2 dan makan. Lalu aku menemani anak2 di kamarnya karna permintaan mereka. Sedangkan suamiku tidur sendiri di kamar sebelah. Mungkin saking capeknya dia, baru di rebahkan tubuhnya langsung tertidur.

Saat aku lagi menemani anak2, Alex datang menghampiri ke kamar dan mengajak renang. Tentu rara dan rafli senang dan buru2 berganti pakaian. Karna aku teringat cuma bawah bikini jadi niatan ku cuma menemani di pinggir kolam saja. Tapi sayangnya, anakku rewel meminta ku juga ikut menemani masuk ke kolam. Aku menolak dan menyarankan agar di temani Alex. Tiba2, Rafli menangis dengan suara yg kencang karna permintaannya gak dikabulkan. Sebagai orang tua, aku gak mau merusak kesenangan anakku, akhirnya kuturuti dengan berat hati. Lalu aku pergi ke kamar sebentar buat ganti baju.

Rasa dilema melanda ku, gak mungkin aku memakai bikini di depan Alex. Tapi cuma ini satu2nya pakaian renang yg ku bawa. Sempat terpikir membangunkan suamiku biar menemani Rafli renang agar aku tak jadi memakai pakaian itu. Saat ku lihat suamiku, dia tertidur pulas mungkin sangking capeknya. Jadi timbul rasa segan buat membangunkannya. Akhirnya kuputuskan memakai tanktop sama hotpants saja meski ini bukan pakaian renang. Dan tanktopnya tipis jadi kuyakin nanti sedikit nerawang jika kena air. Tapi daripada cuma pakai bikini.Ini demi anakku juga agar dia senang. Dan aku anggap bonus buat Alex karna telah menolong kami. Lalu aku jalan kebawah menemui mereka.

Tampak Alex tak berkedip melihatku berjalan menghampirinya. Tatapan mesumnya terpancar jelas saat aku di depannya.
Shinta:"wooiiii ngapain lihat2 kyk gitu."
Alex :"ehh iya maaf.. Habisnya kamu seksi banget dah."
Shinta :"matanya dijaga ya. Gini2 aku sudah bersuami."
Alex :"malah lebih yahudd kalo yg sudah bersuami."
Shinta :"apanya yg yahud. Aneh2 aja."
Lantas aku langsung melompat ke kolam renang dan bergabung sama anak2. Agar mata si Alex berhenti jelalatan liatin tubuhku.

Setelah cukup lama renang menemani anak2, aku memutuskan naik dan bersantai di samping kolam sambil mengawasi Rafli dan Rara. Alex yg melihatku sedang duduk santai, lantas ikutan naik dan duduk di sampingku. Mengajakku ngobrol
Alex :"shin, sudah lama lu nikah sama si Andik?"
Shinta :"kenapa?"
Alex :"gapapa cuma tanya."
Shinta :" sudah lama sih, 6 tahunan."
Alex :"Dia tau gak kalo kita pernah dekat waktu kuliah?"
Shinta : "gak tau lahh.. Gak aku ceritain ke Andik."
Alex :"ya udah nanti aku cerita ke dia."
Shinta :"jgn begoo.. Pokoknya jangann..."
Alex :"lah kenapa? Kan bagus dia tau masa lalu kita."
Shinta :"sialan loh yaa.. Sudah di bilangin jangan kok masih cerewet." ucap ku sambil mencubit dadanya.
Alex :"anj.. Sakit kamprett.. Gue balas nihh."
Alex berniat membalas cubitanku di tempat yg sama aku mencubitnya
Shinta :"ehhh gak boleh.. Aku laporin nanti ke Andik kalo lu berani balas." ancamku
Alex :"curang lu main lapor sama pasangan."
Shinta :"biarin wekkkk."
Alex :"awas lu yaa... Nih terima gelitikan ku wkwkw."
Alex langsung bertubi2 melancarkan gelitikannya ke seluruh tubuhku..
Shinta :"anj.. Gelliii sialan.. Ahhh aahhh." aku cuma bisa mengerang sambil sesekali menghalau jari2 Alex.

Alex memang orangnya suka bercanda. Belasan menit kita duduk sambil ngobrol pasti di selingi canda tawa. Buatku merasa nyaman kalo sama dia meski kadang mesum orangnya. Saat asik2 nya ngobrol, bola mataku terkadang melirik ke arah Selangkangan Alex. Tampak tonjolan besar memanjang tercetak jelas di sana. Kyknya dia lagi horni ngeliat aku. Lumayan besar juga kali dilihat lihat.

Alex :"ehh kenapa? Gede yaa?"
Sialann, aku ketangkap basah sedang melirik penis dia. Aku yg malu cuma bisa mwnyembunyikan wajahku yg merah
Alex :"shin, gue bawa kamera, lu mau gue foto gak? Sudah lama lu gak jadi model fotoku"
Alex :"mumpung ada kesempatan." ucap Alex saat aku lagi duduk di sampingnya.
Shinta :"ayo aja dah kalo aku. Dimana fotonya? Yg keren ya hasilnya“ balasku yg tertarik karna memang aku suka difoto.
Alex :" ya lu tau kan dulu hasilnya gimana. Di sini aja. Kalo nanti kurang enak cari tempat lain."

Lalu Alex pergi mengambil kameranya. Kulirik sebentar ke arah kamar suamiku apakah sudah terbangun apa masih tidur. Karna suasana yg cukup ramai penuh canda tawa anak2 disini. Tak lama Alex sudah datang bawa kamera, aku langsung bersiap mencari pose terbaik untuk di foto. Berbagai gaya pose kulakukan sampai tak terasa semua sudut kolam sudah terexpose.

Karna sudah cukup lama renang, baik Rafli maupun Rara minta udahan renangnya. Segera ku tarik keluar mereka dari kolam renang.
Alex: "shin, bilas di kamar mandi ku saja. Biar gak jauh." ajak alex
Shinta :" jgn ntar kotor kamar lu."
Alex :" gapapa ayo kesini. Cuma kotor air doang tinggal di usap pake keset, beres."
Alex bersikeras menyuruh bilas di kamar mandinya, mau gak mau aku nurut saja. Karna watak Alex yg keras, membuatku sulit untuk menolak ajakannya.

Saat aku masuk ke kamar mandinya Alex. Aku takjub melihat interiornya. Tampak mewah tak seperti kamar mandi lain di atas. Apalagi bathupnya yg outdoor dan berbentuk seperti mangkok dengan hiasan tanaman di sekitarnya. Seperti sedang mandi di alam terbuka. Keren buat latar belakang foto.


Shinta :"woww keren yaa kamar mandi lu."
Alex :"lu mau di foto disini gak?"
Tampaknya Alex mungkin bisa membaca mimik wajahku yg terpukau. Lalu dia menawariku buat foto dikamar mandinya. Sudah pasti aku iyakan tawarannya tapi emang si Alex ini mesumnya sudah kelewatan, dia menyuruh ku cuma memakai BH dan CD doang dengan alasan dikamar mandi cocoknya pakai yg sperti itu. Aku tolak mentah2 usulannya.
Shinta :"Gak mau. Pake pakaian ini saja. Ntar lu keenakan bisa lihat tubuh aku."
Alex :"ayo lah. Aneh saja masak temanya foto di kamar mandi tapi pake pakaian kyk gitu. Lu kalo mandi masak masih pake pakaian?"
Shinta :"gak mau pokoknya."
Alex :"mmbb yaudah kalo gak mau. Nanti kalo hasil fotonya jelek jgn protes."
Sialan memang si otak mesum ini. Pake ngancem segala. Tapi kalo hasilnya jelek, sia2 nanti aku pose segala macam. Apalagi tempat sekeren ini jgn smpe dilewatkan.
Shinta :"gini saja aku tetep pake tanktop sama hotpants. Tapi tanpa daleman gimana?"
Tampak Alex berpikir sebentar meski sedikit tersirat ekspresi kecewa dia.
Alex :"oke."
Shinta :"ya udah sana keluar sebentar aku mau nyopot daleman dulu."
Alex :"gue disini saja gapapa hehe."
Shinta :"lu gapapa tapi bagi aku tidak. Sana keluar, husss...husss."
Aku ngusir Alex keluar terus ku kunci pintunya. Ku lepas semua daleman ku, pakai lagi tanktop sama hotpantsnya. Ku buka pintunya kembali, Alex sudah berdiri tepat depan pintu dengan senyum senyum sange. Sialan si jalang jantan ini. Aku berbalik badan dan jalan menuju bathup lalu bersiap berpose.

Selama aku di foto, sesekali aku melirik selengkangan Alex karena ada yg menarik perhatian bola mataku. Ya penis ereksinya tercetak jelas di celana pendek yg dia pakai.
Shinta :"Kira2 lebih besar mana ya, punya Alex apa punya suamiku." Gumamku dalam hati
Shinta :" kok aku malah mikir kesitu sih."
Sejenak aku tersadar, sebagai seorang wanita yg sudah bersuami, tak seharusnya aku berpikir seperti itu. Membandingkan ukuran penis suami sama orang lain. Tapi hal itu juga membuat hatiku senang dan bangga. Di usiaku yg tak lagi muda dan sudah punya anak, masih ada yg sange dengan diriku. Rasanya seperti kembali ke masa muda yg penuh dengan gairah.

Mungkin saking seriusnya diriku di foto di kamar mandi ini, sampai aku lupa tak melihat waktu berapa sekarang. Aku baru tersadar saat terdengar sayup2 suara suamiku di luar. Beberapa detik kemudian, pintu kamar mandi terbuka sedikit kencang. Lalu muncullah suamiku dari balik pintu tersebut.

Aku gelagapan menyembunyikan dalemanku serta menutupi bagian dadaku yg nerawang karna tak memakai apa2 lagi dibalik tanktop ini. Aku tak mau suamiku tau, bisa2 rumah tangga ku terancam. Dia juga kaget melihat apa yg kulakukan disini, tapi untunglah suamiku tau diriku di sini cuma foto2 saja. Terbesit sebuah ide untuk pose membelakangi suamiku biar tak mengetahui hal ini. Ide yg cukup bagus. Tapi tentu saja, sebagus bagusnya ide tersebut terkadang aku dengan terpaksa juga menghadap suamiku sepersekian detik guna berganti pose. Aku berharap suamiku pergi keluar sebentar menemani anak2 diluar. Biar ada waktu aku memakai daleman kembali. Tapi apa daya, suamiku tetap berdiri di tempat dia sekarang sambil mengawasiku.

Shinta :"apa yg harus aku lakukan? Kalo Andik masih tetap disitu sampai selesai, bisa2 ketahuan aku kalo gak pakai daleman." Gumam ku dalam hati
Tiba-tiba suamiku bersuara.
Andik : "Lex masih lama gak? Bentar lagi sudah malam. Ini nanti kita mau jalan + makan malam."
Alex: "iya ini bentar lagi selesai."
Mungkin keberuntungan masih di pihakku, karena suamiku menyuruh segera selesaikan pemotretannya. Lalu aku mendapat ide untuk mengusir suamiku keluar dari ruangan ini.
Shinta:"ayah ajak anak2 ganti baju dulu aja di atas. Biar tambah cepet gak malam2."
Andik :"ya udah jgn lama2 loh ya"
Shinta :"iya ayahh."
Lalu suamiku keluar dan mengajak anak2 ke atas. Perasaan ku yg daritadi ketar-ketir karna ada suami akhirnya lega juga. Plong rasanya hati dan otak ini karna beban pikiran yg tadi datang akhirnya bisa hilang. Lalu dengan cepat aku keluar dari bathup, mengambil CD dan BH yg aku sembunyikan dan meninggalkan Alex disini. Alex cuma melongo saja saat aku melewatinya.

Setelah keluar dari kamar mandi, kututup dan ku kunci dari luar sebentar pintunya agar Alex tak bisa membukanya. Dengan cepat ku pakai lagi daleman ku. Lalu ku buka lagi pintunya. Segera ku berjalan ke atas dan saat melewati kamar anak2, ku tengok sebentar mereka dan aku melanjutkan jalanku ke kamar guna mandi dan ganti baju.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd