anukukaku6
Semprot Kecil
- Daftar
- 10 Nov 2016
- Post
- 54
- Like diterima
- 0
Siap suhu... Ditunggu nih update nya.update malam ini,cerita semetara di susun
terusin cerita loe,qt barter ayoo...Daripada gabut, sambil menungu apdetan Ts kita,
mungkin ini bisa dijadikan penghibur dikala menunggu ts kita menyusun update selanjutnya,
anggap aja ini bukan dari cerita ya, wkwkwkwk
cerita ini murni fiksi karangan imajinasi saya
Namaku dodo, umur 33 tahun, akubekerja di kantor pemerintahan statusku sebagai pns. wajahku bisa dibilang dibawah standar,ukuran kontolku ku pun hanya sebesar jempol tanganku dan cepat ejakulasi ketika ML dengan istriku. Istriku namanya lisna, kami menikah baru sudah 7 tahun dan menghasilkan seorang anak perempuan yang sekarang berusia lima tahun. lisna tipe istri setia dan alim, kemana-mana selalu memakai jilbab baik diluar maupun di dalamrumah ketika ada tamu, ibadahwajib tak pernah dia lupakan.
Dalam hubungan seks, kami bisa dibilang standar-standar saja, tidak ada yang namanya variasi posisi seperti di film dewasa atau cerita panas yang kubaca, just posisi aku diatas sedangkan istriku dibawah. Posisi favoritku yang bikin aku cepat keluar mendahului istriku. Aku punya kebiasaan setelah ejakulasi aku langsung terlelap tanpa mengindahkan istriku lagi, entah apayang dilakukannyasetelah itu aku tak peduli yang penting kenikmatan sudah kuraih.
Kemarin aku menyuruh Heri asistenku untuk mengambilkan laptopku ke rumah karena aku tak sempat karena tugas yang menumpuk. Entah kenapa heri begitu lama dalam mengambil laptopku ke rumah, jarak dari kantor ke rumahku hanya 15 menit dan ini sudah 2 jam. Samasekali belum saat itu terpikir akan keliaran istriku. Setengah jam kemudian Heri datang dengan menenteng tas laptopku. Aku yang daritadi penasaranpun langsung bertanya padanya,
"Kemana saja kamu her, masa ngambil laptop ke rumahku butuh waktu2 jam(jaraknya hanya 15 menit)?" tanyaku heran sambil melihat wajah heri yang sumringah
"Aduh, gue minta maaf yang sebesar-besarnya ya bos, tadi gue laper banget jadi mampir dulu ke resto tapi di sana rame bener jadi ngantrinya agak lamaan deh, lagian tadi ketemu bini gue di sono jadi bincang2 dulu" jawab heri masih dengan senyumnya lalu duduk di mejanya, dia memang sudah biasa bicara nonformal kepadaku walaupun aku atasannya karena aku yang memintanya.
"Ya kalo gitu kasih info dong, jangan buat saya nungguin kamu gak jelas gini, aku kira kamu kenapa-napa dijalan, untung pak tanto mau minjemin laptopnya"sungutku kesal namun berusaha memakluminya. aku memang tak gampang marah bahkan tak pernah marah samasekali.
"Oke bos, cuma kali ini aja" ucapnya sambil mengacungkan 2 jarinya membentuk V.
Malamnya aku pulang dengan badan letih karena seharian bekerja mengejar deadline,"aku butuh relaksasi nih"pikirku mesum saat mengingat tubuh montok istriku. Setelah kuketuk pintu lisna tak berapa lama lisna membukakan pintu. Namun betapa kagetnya aku setelah aku masuk ke dalam dia langung memelukku dengan erat dan mendaratkan ciumanya dengan liar, dia menutup pintu dengan kakinya. Aku yang awalnya kaget sesaat kemudian terbawa suasana, aku mulai membalas ciuman liarnya, lidah kami saling bertaut dan menjilati. Aku mulai mengelus-elus kepalanya yang masih terttup jilbab itu.
"Smchhhhhhmmmm... ahhhhh" erang sitriku disela cumbuan kami
"muachhhhh...slurrpppp" suara cumbuan kami terdengar jelas
Karena tak tahan aku langsung menaikkan gamis istriku, menurunkan celana dalam tipisnya yang sudah basah lalu memutar tubuhnya supanya menungging lalu aku menurunkan celanaku mengeluarkan kontol jempolku lalu memasukkannya kedalam vagina istriku dengan cepat.
"Hmmmmm...ssssh" desis itriku pelan, aku tahu dia hanya setengah-setengah merasakannya namun aku tak peduli aku sudah keburu nafsu segera kugenjot dari belakang.
"Akhhhh dek, memekmu legit banget, abang mau kluar nihhhhhhhh" erangku sambil terus menggenjot
"Hmmm...sssshh... bang janggggan klua dulu, adek beluum sampeeee" tak kuhiraukan kata-katanya
dalam sepuluh genjotan spermaku sudah muncrat didalam vagina istriku,aku merasa sangat puas dan lemas tak kupedulikan istriku yang berdecak kecewa, dia menurunkan gamisnya lalu pergi begitu saja meninggalkanku yang masih menikmati orgasme.
Hari-hari setelah itu istiriku sepertinya mulai berubah drastis walaupun tetap berpakaian sopan dengan jilbab lebar seperti biasa, dia seperti sering cuek denganku, lebih parahnya lagi sering menolak permintaanku untuk bercinta dengannya, kalaupun dia mau dia melayaniku tanpa bersuaa dan nafsu sedikitpun, padahal dia biasanya paling berisik sampai pernah jeritannya membuat anakku Nesa terbangun. Banyak sekali alasannya ketika kuminta, haidlah, capeklah, gak moodlah. Membuatku terpaksa menuntaskannya dengan cara manual, "senam lima jari bersama lifebuoy".
Istriku makin sering berdandan dan keluar rumah, alasannya arisan atau kumpul ibu pkk, pengajian rutin di tempat yang tidak diberitahunya dan menitip Nesa ke pembantu di rumahku. aku yang melihat kegiatan istriku yang positif langsung mendukungnya.Tanpa rasa kekepoan yang terlalu. Tanpa kutahu samasekali aktivitas rahasia istriku.
Sebulan kemudian, sore hari ketika aku pualng sehabis bekerja aku langsung menuju rumah karena macetnya ibukota membuatku sampai dirumah jadi 30 menit. Di halaman aku melihat motor heri asistenku terparkir rapi, kenapa heri mampir ke rumahku tanpa memberitahu padaku ya, pikirku heran dalam hati. Setelah memarkir mobil, aku masuk ke dalam rumah, di ruang tamu aku melihat Heri dan istriku sedang berbincang, aku tertegun melihat jilbab istriku yang sedikit acak-acakan dan rambut heri yang kusut yang lebih herannya lagi, istriku duduk dengan rapat memept heri, sehingga payudaranya tersentuh lengan heri.
"lho heri, ngapain kamu kesini?"tanyaku heran kepada heri yang langsung menghentikan obrolannyadan melihat ke arahku.
"Ini lho bang, heri datang cuma mau bincang-bincang soal mencari pasangan yang baik sama adek" jawab istriku, dia seperti menggerakkan dadanya menggesek lengan heri, aku hanya diam saja.
"Iya Pak, istri lo kan alim tuh, jadi gue minta sarannya aja gimana cari cewek yang baik dan ciri-cirinya'' jawab heri, tangannya pindah bersemunyi dibalik pantat istriku.
"Ohhh, bagus tuh secara kan kamu sudah lama menjomblo, ngenes lagi, baguslah kamu niat cari pasangan sekarang, yaudah lanjut aja ngobolnya, saya mau mandi dulu" kulihat istirku makin cepat menggesek dadanya ke lengan heri dan tangan heri seperti gerak-gerak di belakang bawah istriku, sayup-sayup kudengar lisna merintih"ahhh". entah mengapa aku seperti terangsang.
Aku pun bergegas mengambil peralatan mandi dan masuk ke kamar mandi, menghidupkan keran, melucuti pakaiankusatu persatu hingga bugil lalu membilas air ke seluruh tubuh. Beberapa saat setelah melumuri sabun mandi keseluruh tubuhku, aku mendengar suara erangan dan rintihan kenikmatan istriku agak jelas di depan pintu kamar mandi,
"ohhhh...yeahhhhh...ahhhh..fuckkkk... jangan keras-keras nyodoknya sayangggg, aku mau biacara sama suamiku nichhh,aahhhhh" setelah kutempelkan telingaku di pintu kini jelas terdengar itu suara istriku tapi dia kok seperti keenakan ketika ditidurin ya, apa mungkin? kembali kutempel telingaku.
"Baaaanggghhh... handuknyahhh ketinggalan nihhhh....ahhh.. adek bawain kesinihhhh... ohhh her" ucap istriku mengetuk sesekali pintu dengan suara desahannya, aku mendengar nama heri, jantungku berdebar dan penaasaran.
"Oh iya dik, abang lupa makasih ya, abang lagi sampoan jadi gak bisa buka mata , abang buka aja ya pintunya" aku langsung melumuri kepalaku dengan sampo hingga berbusa sangat banyak namun kuusahakan agar dapat membuka sedikit mataku.
"ohhhh...iya bangghhhh... jangan dibuka ya matanyahhh nanti perihhhh seperti akuhhhh. awww" jawabku istriku masih dengan desahan
keenakannya.
im sorry ts ini karena kelamaan nungguin suhu nich
'PLOOK...PLOOOK..PLOOOK' suara seperti daging berbenturan terdengar jelas ketika kubuka pintu
Betapa terkejutnya aku ketika kulihat di depan sana istriku menungging sambiltangannya memegangi dinding, jilbab lebarnya masih menghiasi kepalanya, namun dari dada hingga kekakinya tak dilapisi apapun. dari belakang heri tampak menggerakkan pinggulnya menggenjot istriku maju mundur, mata nyamerem melek keenakan, sedangkan isteriku menutupi mulutnya menahan desahan kenikmatan. dengan mata sedikit mengintip aku berpura-pura meraba, tanganku sedikit gemetaran.
"Mana dek handuknya?" aku berpura-pura meraba, sedangkan istriku memegang handuku menerahkannya dengan tangan bergoyang akibat goncangan di kemaluannya.
"Inhhiii, bangggghhh.... ahhhh...ahhhhhhhh" istriku mendesah panjang, kulihat istirku mengesot terdudu lemas kelantai, heri yang masih belum puas kembali menunggingkan istriku lalu menusuk kontolnya ke vaina lisna
"ahhhhh.... gapapa mas ada ssemut keluar trus gigit kaki adekkkkhhh..nghhhh" jawab lisna disela tujahan kontol heri ke vaginanya. aku lemas sekali melihat kejadian itu antara marah dan nafsu.
"Oh yaudah, olesiminya angin aja nanti bekas gigitannya, abang lanjut mandi ya"
aku langsung menutup pintu dengan terburu-buru lalu membilas rambutku dengan air lalu kembali sedikit membuka pintu tuk mengintip. Mereka masih disana saling menggenjot, heri penuh keringat menggenjot batang besarnya kevagina lisna, sementara lisna mengerang keenakan
"Ayo lis, bilang ke suamimu sekarang... plak..plak" ucap heri bergairah sambil menepuk pantat istriku
"awwww... iya her... ahhh bangggg... adek dientot kontol besar nih, enakkkhhh bangettthhhh, kalah jauhhh sama kontolhhh abangg yan kecil ituhhh... terusshhhh" ucapku istriku keenakan
Mendengar hinaan itu bukan membuatku marah aku malah semakin bernafsu, hingga aku tak tahan lagi, aku mengmabil sabun lifebuoy dan mengocok penisku yang menegang daritadi.
Daripada gabut, sambil menungu apdetan Ts kita,
mungkin ini bisa dijadikan penghibur dikala menunggu ts kita menyusun update selanjutnya,
anggap aja ini bukan dari cerita ya, wkwkwkwk
cerita ini murni fiksi karangan imajinasi saya
Namaku dodo, umur 33 tahun, akubekerja di kantor pemerintahan statusku sebagai pns. wajahku bisa dibilang dibawah standar,ukuran kontolku ku pun hanya sebesar jempol tanganku dan cepat ejakulasi ketika ML dengan istriku. Istriku namanya lisna, kami menikah baru sudah 7 tahun dan menghasilkan seorang anak perempuan yang sekarang berusia lima tahun. lisna tipe istri setia dan alim, kemana-mana selalu memakai jilbab baik diluar maupun di dalamrumah ketika ada tamu, ibadahwajib tak pernah dia lupakan.
Dalam hubungan seks, kami bisa dibilang standar-standar saja, tidak ada yang namanya variasi posisi seperti di film dewasa atau cerita panas yang kubaca, just posisi aku diatas sedangkan istriku dibawah. Posisi favoritku yang bikin aku cepat keluar mendahului istriku. Aku punya kebiasaan setelah ejakulasi aku langsung terlelap tanpa mengindahkan istriku lagi, entah apayang dilakukannyasetelah itu aku tak peduli yang penting kenikmatan sudah kuraih.
Kemarin aku menyuruh Heri asistenku untuk mengambilkan laptopku ke rumah karena aku tak sempat karena tugas yang menumpuk. Entah kenapa heri begitu lama dalam mengambil laptopku ke rumah, jarak dari kantor ke rumahku hanya 15 menit dan ini sudah 2 jam. Samasekali belum saat itu terpikir akan keliaran istriku. Setengah jam kemudian Heri datang dengan menenteng tas laptopku. Aku yang daritadi penasaranpun langsung bertanya padanya,
"Kemana saja kamu her, masa ngambil laptop ke rumahku butuh waktu2 jam(jaraknya hanya 15 menit)?" tanyaku heran sambil melihat wajah heri yang sumringah
"Aduh, gue minta maaf yang sebesar-besarnya ya bos, tadi gue laper banget jadi mampir dulu ke resto tapi di sana rame bener jadi ngantrinya agak lamaan deh, lagian tadi ketemu bini gue di sono jadi bincang2 dulu" jawab heri masih dengan senyumnya lalu duduk di mejanya, dia memang sudah biasa bicara nonformal kepadaku walaupun aku atasannya karena aku yang memintanya.
"Ya kalo gitu kasih info dong, jangan buat saya nungguin kamu gak jelas gini, aku kira kamu kenapa-napa dijalan, untung pak tanto mau minjemin laptopnya"sungutku kesal namun berusaha memakluminya. aku memang tak gampang marah bahkan tak pernah marah samasekali.
"Oke bos, cuma kali ini aja" ucapnya sambil mengacungkan 2 jarinya membentuk V.
Malamnya aku pulang dengan badan letih karena seharian bekerja mengejar deadline,"aku butuh relaksasi nih"pikirku mesum saat mengingat tubuh montok istriku. Setelah kuketuk pintu lisna tak berapa lama lisna membukakan pintu. Namun betapa kagetnya aku setelah aku masuk ke dalam dia langung memelukku dengan erat dan mendaratkan ciumanya dengan liar, dia menutup pintu dengan kakinya. Aku yang awalnya kaget sesaat kemudian terbawa suasana, aku mulai membalas ciuman liarnya, lidah kami saling bertaut dan menjilati. Aku mulai mengelus-elus kepalanya yang masih terttup jilbab itu.
"Smchhhhhhmmmm... ahhhhh" erang sitriku disela cumbuan kami
"muachhhhh...slurrpppp" suara cumbuan kami terdengar jelas
Karena tak tahan aku langsung menaikkan gamis istriku, menurunkan celana dalam tipisnya yang sudah basah lalu memutar tubuhnya supanya menungging lalu aku menurunkan celanaku mengeluarkan kontol jempolku lalu memasukkannya kedalam vagina istriku dengan cepat.
"Hmmmmm...ssssh" desis itriku pelan, aku tahu dia hanya setengah-setengah merasakannya namun aku tak peduli aku sudah keburu nafsu segera kugenjot dari belakang.
"Akhhhh dek, memekmu legit banget, abang mau kluar nihhhhhhhh" erangku sambil terus menggenjot
"Hmmm...sssshh... bang janggggan klua dulu, adek beluum sampeeee" tak kuhiraukan kata-katanya
dalam sepuluh genjotan spermaku sudah muncrat didalam vagina istriku,aku merasa sangat puas dan lemas tak kupedulikan istriku yang berdecak kecewa, dia menurunkan gamisnya lalu pergi begitu saja meninggalkanku yang masih menikmati orgasme.
Hari-hari setelah itu istiriku sepertinya mulai berubah drastis walaupun tetap berpakaian sopan dengan jilbab lebar seperti biasa, dia seperti sering cuek denganku, lebih parahnya lagi sering menolak permintaanku untuk bercinta dengannya, kalaupun dia mau dia melayaniku tanpa bersuaa dan nafsu sedikitpun, padahal dia biasanya paling berisik sampai pernah jeritannya membuat anakku Nesa terbangun. Banyak sekali alasannya ketika kuminta, haidlah, capeklah, gak moodlah. Membuatku terpaksa menuntaskannya dengan cara manual, "senam lima jari bersama lifebuoy".
Istriku makin sering berdandan dan keluar rumah, alasannya arisan atau kumpul ibu pkk, pengajian rutin di tempat yang tidak diberitahunya dan menitip Nesa ke pembantu di rumahku. aku yang melihat kegiatan istriku yang positif langsung mendukungnya.Tanpa rasa kekepoan yang terlalu. Tanpa kutahu samasekali aktivitas rahasia istriku.
Sebulan kemudian, sore hari ketika aku pualng sehabis bekerja aku langsung menuju rumah karena macetnya ibukota membuatku sampai dirumah jadi 30 menit. Di halaman aku melihat motor heri asistenku terparkir rapi, kenapa heri mampir ke rumahku tanpa memberitahu padaku ya, pikirku heran dalam hati. Setelah memarkir mobil, aku masuk ke dalam rumah, di ruang tamu aku melihat Heri dan istriku sedang berbincang, aku tertegun melihat jilbab istriku yang sedikit acak-acakan dan rambut heri yang kusut yang lebih herannya lagi, istriku duduk dengan rapat memept heri, sehingga payudaranya tersentuh lengan heri.
"lho heri, ngapain kamu kesini?"tanyaku heran kepada heri yang langsung menghentikan obrolannyadan melihat ke arahku.
"Ini lho bang, heri datang cuma mau bincang-bincang soal mencari pasangan yang baik sama adek" jawab istriku, dia seperti menggerakkan dadanya menggesek lengan heri, aku hanya diam saja.
"Iya Pak, istri lo kan alim tuh, jadi gue minta sarannya aja gimana cari cewek yang baik dan ciri-cirinya'' jawab heri, tangannya pindah bersemunyi dibalik pantat istriku.
"Ohhh, bagus tuh secara kan kamu sudah lama menjomblo, ngenes lagi, baguslah kamu niat cari pasangan sekarang, yaudah lanjut aja ngobolnya, saya mau mandi dulu" kulihat istirku makin cepat menggesek dadanya ke lengan heri dan tangan heri seperti gerak-gerak di belakang bawah istriku, sayup-sayup kudengar lisna merintih"ahhh". entah mengapa aku seperti terangsang.
Aku pun bergegas mengambil peralatan mandi dan masuk ke kamar mandi, menghidupkan keran, melucuti pakaiankusatu persatu hingga bugil lalu membilas air ke seluruh tubuh. Beberapa saat setelah melumuri sabun mandi keseluruh tubuhku, aku mendengar suara erangan dan rintihan kenikmatan istriku agak jelas di depan pintu kamar mandi,
"ohhhh...yeahhhhh...ahhhh..fuckkkk... jangan keras-keras nyodoknya sayangggg, aku mau biacara sama suamiku nichhh,aahhhhh" setelah kutempelkan telingaku di pintu kini jelas terdengar itu suara istriku tapi dia kok seperti keenakan ketika ditidurin ya, apa mungkin? kembali kutempel telingaku.
"Baaaanggghhh... handuknyahhh ketinggalan nihhhh....ahhh.. adek bawain kesinihhhh... ohhh her" ucap istriku mengetuk sesekali pintu dengan suara desahannya, aku mendengar nama heri, jantungku berdebar dan penaasaran.
"Oh iya dik, abang lupa makasih ya, abang lagi sampoan jadi gak bisa buka mata , abang buka aja ya pintunya" aku langsung melumuri kepalaku dengan sampo hingga berbusa sangat banyak namun kuusahakan agar dapat membuka sedikit mataku.
"ohhhh...iya bangghhhh... jangan dibuka ya matanyahhh nanti perihhhh seperti akuhhhh. awww" jawabku istriku masih dengan desahan
keenakannya.
im sorry ts ini karena kelamaan nungguin suhu nich
'PLOOK...PLOOOK..PLOOOK' suara seperti daging berbenturan terdengar jelas ketika kubuka pintu
Betapa terkejutnya aku ketika kulihat di depan sana istriku menungging sambiltangannya memegangi dinding, jilbab lebarnya masih menghiasi kepalanya, namun dari dada hingga kekakinya tak dilapisi apapun. dari belakang heri tampak menggerakkan pinggulnya menggenjot istriku maju mundur, mata nyamerem melek keenakan, sedangkan isteriku menutupi mulutnya menahan desahan kenikmatan. dengan mata sedikit mengintip aku berpura-pura meraba, tanganku sedikit gemetaran.
"Mana dek handuknya?" aku berpura-pura meraba, sedangkan istriku memegang handuku menerahkannya dengan tangan bergoyang akibat goncangan di kemaluannya.
"Inhhiii, bangggghhh.... ahhhh...ahhhhhhhh" istriku mendesah panjang, kulihat istirku mengesot terdudu lemas kelantai, heri yang masih belum puas kembali menunggingkan istriku lalu menusuk kontolnya ke vaina lisna
"ahhhhh.... gapapa mas ada ssemut keluar trus gigit kaki adekkkkhhh..nghhhh" jawab lisna disela tujahan kontol heri ke vaginanya. aku lemas sekali melihat kejadian itu antara marah dan nafsu.
"Oh yaudah, olesiminya angin aja nanti bekas gigitannya, abang lanjut mandi ya"
aku langsung menutup pintu dengan terburu-buru lalu membilas rambutku dengan air lalu kembali sedikit membuka pintu tuk mengintip. Mereka masih disana saling menggenjot, heri penuh keringat menggenjot batang besarnya kevagina lisna, sementara lisna mengerang keenakan
"Ayo lis, bilang ke suamimu sekarang... plak..plak" ucap heri bergairah sambil menepuk pantat istriku
"awwww... iya her... ahhh bangggg... adek dientot kontol besar nih, enakkkhhh bangettthhhh, kalah jauhhh sama kontolhhh abangg yan kecil ituhhh... terusshhhh" ucapku istriku keenakan
Mendengar hinaan itu bukan membuatku marah aku malah semakin bernafsu, hingga aku tak tahan lagi, aku mengmabil sabun lifebuoy dan mengocok penisku yang menegang daritadi.