Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Keponakanku Membawa Keberuntungan

Status
Please reply by conversation.

begawan_cinta

Guru Semprot
Daftar
27 Oct 2023
Post
541
Like diterima
9.213
Bimabet

Keponakanku Membawa Keberuntungan



KAKAK iparku membawa bayinya yang baru berusia 4 bulan datang menginap di rumahku bersama ibunya.

Sekitar jam 9 pagi mereka sampai di rumahku. Siangnya aku mendengar tawa ramai di kamar kakak iparku. Aku jadi ingin tau apa yang terjadi sampai mereka ramai tertawa sepertinya senang sekali.

Sewaktu aku menjulurkan kepalaku ke pintu kamar yang terbuka, secepatnya kutarik kembali kepalaku, wowww…

Untung ketiga pasang mata wanita itu sedang terfokus pada si bayi yang sedang berada di pangkuan mama dari kakak iparku, karena saat itu si bayi sedang menetek di tetek mama dari kakak iparku. Maka itu mereka ramai tertawa sampai terpingkal-pingkal karena lucu mungkin.

Seorang cucu mau menghisap tetek neneknya.

Sebenarnya saat itu kalau aku mau ikut nimbrung, mereka juga tidak akan berani menyuruh aku pergi, cuma aku merasa rikuh.

Nah, pada sore harinya kakak iparku pergi belanja ke mini market dengan Mami sekalian Mami mau membeli lauk untuk makan malam, sedangkan di rumah hanya tinggal aku dengan mama dari kakak iparku dan keponakan kecilku, Booby.

Mama dari kakak iparku sedang duduk di sofa ruang tengah menggendong cucunya sambil nonton televisi.

Melihatnya, aku datang duduk di sampingnya. "Ihh... lucu ya Booby, Tante..." kataku mencolek pipi tembem Booby.

"Mirip kamu nggak?" tanya mama dari kakak iparku.

"Nggaklah Tante, mirip aku jelek. He.. he.." jawabku.

"Tadi siang kamu kemana? Nggak ada di rumah, ya?"

"Ada, Tante. Kenapa?"

"Booby membuat kami semuanya tertawa... dia mau netek masa... sama Tante..."

"Apa...?!" tanyaku pura-pura kaget. "Memangnya tetek Tante ada ASI-nya?"

Sengaja kupandang dada mama dari kakak iparku. Tidak besar teteknya, dari luar kelihatan sudah menggantung.

"Itulah... kita jadi tertawa semuanya... ngisepnya enak lagi, seperti ada susunya…" jawab mama dari kakak iparku.

"Coba kasih lagi Tante..., Toni pengen liat, pasti lucu..." kataku dengan jantung berdebar dan berharap terjadi ‘miracle’ di depanku.

Kalau pancinganku kena, waww... aku bisa melihat 'payudara asli' seorang wanita dari jarak dekat.

Mana ada nenek yang tidak ingin membanggakan kepintaran cucunya? Termasuk mama dari kakak iparku, tentu saja.

Benar saja. Mama dari kakak iparkupun mengangkat ke atas kaos yang dipakainya. Langsung saja aku bisa melihat BH-nya. Aku tidak tahu nomor berapa BH yang dipakai mama dari kakak iparku. Jantungku tambah berdebar.

Apalagi kemudian dia menaikkan cup BH-nya yang berwarna coklat muda berbusa tebal dan keras itu, sssttt..

Uppss...

Payudara dari mama kakak iparkupun keluar dari cup BH-nya.

Melihatnya penisku tegang sekali sampai terasa ngilu karena saking kerasnya berhubung selama ini aku melihat payudara wanita hanya lewat gambar atau video porno, tetapi sekarang ditayangkan secara 'live' dari sumber aslinya, meskipun ukuran payudara dari mertua kakakku itu kecil, kira-kira hanya setangkup telapak tangan orang dewasa.

Sudah tidak ada aerolanya. Hanya tinggal putingnya saja yang panjang berwarna coklat berdiri mencuat di payudaranya yang putih mulus menggantung. Tetapi tetap saja mengundang gairah lelakiku.

Namun begitu mulut kecil keponakanku itu 'mingkem' saja walaupun sudah disodor-sodorkan dan ditempel-tempelkan puting neneknya. "Ayo buka mulutnya, sayang. Ini nih... susu Oma... ayo, isep sayang... tadi mau kok sekarang nggak..." rayu si nenek.

"Tadi siang Tante masih wangi kali, sekarang Tante belum mandi baju Tante bau keringat... coba buka kaosnya Tante, mau kali dia ngisep..."

"Iya ya..." jawab mama dari kakak iparku. "Coba deh kamu buka kaos Tante, Ton..."

Dari belakang aku meloloskan leher kaos dari kepala mama kakak iparku sehingga di tubuh yang setengah telanjang itu hanya tinggal selembar BH kecil bercup bulat tebal.

Lalu apakah keponakanku itu mau ngisep tetek neneknya?
 


Tetap tidak, malahan ia tidur. "Dia nggak mau, Ton." kata mama dari kakak iparku seperti kecewa tidak berhasil merayu cucunya menetek seperti tadi siang.

Bukan keberuntunganku kali, tetapi aku merasa tetap beruntung bisa melihat tetek dari mertua kakakku secara 'live' dan full HD.

"Ya sudah Tante, kalo gitu..." jawabku. "Lain kali saja... mungkin dia lagi nggak 'mood'..."

"Tante bawa masuk dulu, ya..." kata mama dari kakak iparku, kaosnya ditinggalkan di sofa dan payudaranya dibiarkan telanjang, ia membawa masuk cucunya ke kamar.

Aku mengikuti.

Mama dari kakak iparku menaruh cucunya di kasur yang sudah dilapisi dengan 'perlak bayi'.

Setelah itu, dia turun dari kasur. Payudaranya yang masih telanjang keluar dari BH-nya itu mau dia masukkan kembali ke cup BH-nya.

Aku memberanikan diri menjulurkan tanganku ke dada ibu mertua kakakku itu. Belum sampai sih tanganku. "Toni jadi pengen, Tante... he.. he.." kataku.

Kalau dia tolak ya sudah, bukan nasibku. Tapi yang jelas dia tidak berani melapor pada mami atau pada anaknya.

"Pengen apa, Ton? Pengen pegang apa pengen ngisep...?" tanya mama dari kakak iparku. "Kalau diisep, Tante nggak mau ah... geliii... diisep sama orang dewasa..."

"Kalau gitu, nggak jadi deh, Tante..."

Aku mau melangkah pergi dari kamar, mama dari kakak iparku memanggil aku, "Ton..."

Aku tidak tau kenapa dia memanggil aku kembali, aku memeluknya.

"Nanti mereka pulang..." katanya.

"Lamaaa... Tante, kalo Mami pergi belanja..." jawabku menurunkan mulutku ke buah dada ibu mertua kakakku.

Lalu kuhisap putingnya. "Ssssttthhh.... oooooohhhh... Too...oonn..." desisnya panjang. "Oooohhh..."

"Tante masih berhubungan sama Om...?" tanyaku.

"Kamu tanya begitu sama Tante mau ngapain…?" tanya ibu mertua kakakku mulai curiga.

 


9"Mau ngajak Tante main..." jawabku.

"Uhhh..." mama dari kakak iparku mencolek pipiku. "Tante sudah tua, masa diajak main sama anak muda? Nggak salah kamu? Nanti Tante disangka doyan daun muda lagi..." katanya.

"Haa.. haa.. siapa yang sangka Tante suka daun muda, kita hanya berdua di sini..." kataku.

Entah dari mana aku jadi pandai bersilat lidah, padahal kata telan-temanku aku adalah seorang laki-laki yang pendiam.

"Huzzz... nanti Booby bangun...!"

Kupeluk ibu mertua kakakku dan secepatnya kucium bibirnya, karena dia mau kucium, terus kuremas payudaranya.

Aku melepaskannya, lalu segera aku menanggalkan celana pendek dan celana dalamku.

Dia juga melepaskan celana ¾ -nya dan BH-nya, lalu berbaring di tempat tidur hanya memakai celana dalam. Celana dalamnya berwarna coklat itu, celana dalam mahal dari merek terkenal.

Kucium telapak kakinya. Kucium betisnya. Kujilat pahanya yang mulus putih sampai ke pangkalnya, lalu sewaktu kumau cium selangkangannya yang masih tertutup celana dalam, katanya, "Kotor, Ton.... baa..uuk..."

"Tenang, Tante. Toni suka bau itu..." kataku mencium celana dalamnya yang hangat dan lembab.

Baunya menjijikan karena sangat menyengat hidung.

Usia ibu mertua kakakku baru 44 tahun. Hormon estrogennya masih aktif. Vaginanya masih mengeluarkan lendir, maka itu vaginanya beraroma najis. Kulepaskan celana dalamnya lalu kujilat vaginanya.

"Emmmh... ohh, Too..on..." desahnya.

"Dijilat sama Om nggak, Tante... kalo maen...?" tanyaku sembari memandang tubuh telanjangnya yang terpampang di depanku. Bulu kemaluannya hanya tipis saja tumbuh di atas belahan vaginanya.

"Awal-awal iya, kesininya sudah gak..."

"Sekarang... Tante mau langsung Toni masukin, apa dijilat dulu...?"

"Kelamaan... nanti keburu mereka pulang..." jawabnya seperti tak sabar ingin cepat-cepat kumasukkan penisku ke lubang vaginanya yang masih tertutup bibir vaginanya yang berwarna coklat keriput.

Aku juga sudah tak sabar. Segera aku berlutut di antara kedua pahanya yang terbuka, lalu dengan jariku kubuka lebar bibir vaginanya.

Setelah kudapatkan lubang sanggamanya, terus kumajukan penisku yang mengacung tegang kesana, setelah itu kutekan penisku.

Sreett...

"Ohh... Too..on..."

"Sempit, Tante..."

"He.. he.. ayo lagi, Ton... masukin terus..."

Slurrppp... blleeesss...

"Ouuuggghh... Tooo...onn..." jerit ibu mertua kakakku sewaktu penisku terjepit di lubang vaginanya yang seret.

Selanjutnya aku menindihnya, memeluknya, mencium bibirnya, lalu mulai memompa lubang 'prett' milik ibu mertua kakakku itu maju-mundur.

Tak kusangka, tapi realitanya begitu. "Ohhh... Too..oon... trusss, Ton... enak, Too..onn..."

Plopp... ploopp... chepp... chepp... plopp... ploop... chepp...

"Ohhh... Too...onn... Tante maa..uu kek...keluar, Too..oonn..."

Sebentar kemudian dinding vagina ibu mertua kakakku berkedut-kedut meremas batang penisku dan basah.

"Sudah selesai, Tante...?"

"Enak, Too..oon... emmhh.." ibu mertua kakakku memagut bibirku.

"Senang ya Tante, sudah lega...?" kataku kembali aku memompa lubang vaginanya yang basah dengan cepat... plokk... plokk... lebih cepat... plokk... plokk... plokk... ceplokk... plokk... plokk...

"Ohhhh.... Too... oonn..."

"Yess... Tante...."

Crrooottttt.... crroootttt... crroootttt... crrooottt...

"Ahhh... Too..onn... enak, Ton... hangaaa..aat..."

Crrooottttt.... crroootttt... crroootttt... crrooottt...

"Toni ingin Tante hamil..."

"Nakal deh kamu... awas, kalo Tante hamil... kamu harus tanggung jawab ya, Tante gak mau tau..." katanya.

Kucabut penisku.

Tak lama kemudian, Mami dan kakak iparku pulang belanja. Aku sudah mandi, sedangkan ibu mertua kakakku belum.

Dia ngobrol dengan Mami, suaranya biasa-biasa saja, padahal lubang vaginanya yang belum dicuci itu mungkin masih mengandung air maniku.

Saat aku berbaring di tempat tidurku hendak tidur malam itu, lamat-lamat aku masih merasakan kedut-kedut vagina ibu mertua kakakku di penisku.

Tidak kusangka... kok bisa, ya...?

Tidak usah heran, jangan merasa aneh... peristiwa seperti ini bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja…

--- ©©© ---

Paginya mami mau ke pasar, tapi kakak iparku yang baru selesai mandi mengatakan dia saja yang berangkat ke pasar dengan mamanya. Mamanya mau membeli jajanan pasar.
 
𝙰𝚢𝚘 𝚑𝚞 𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝𝚔𝚎𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚓𝚊𝚞𝚑
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd