"Bangun, sayang...!" Ruswanto membangunkan Bebeth.
"Ahhhh... ngggg... Papi, masih ngantuk..." geliat Bebeth manja memperlihatkan pusernya.
Ruswanto membungkuk mencium puser Bebeth. Bebeth bergidik. "Awwwhh... Papih..." jerit meranhkul merangkul leher Ruswanto.
Tangan Ruswanto merayap masuk ke celana panjang Bebeth yang terbuat dari bahan katun ini dan langsung mengelus vagina Bebeth.
"Hiiii... papih... mmmmmhh... mmmhhh... hiii... hii... hiks... geliii... Pihh...." rintih Bebeth menggelinjang.
"Bangun..." suruh Ruswanto. "Papi bawa sesuatu untuk kamu, mau nggak...?"
Mata Bebeth terbelalak melihat tangan papinya memegang sesuatu. "Sini jari manismu." kata Ruswanto.
Bebeth menyodorkan jari manisnya pada Ruswanto, Ruswanto lalu memakaikan sebentuk cincin emas putih ke jari manis Bebeth.
Setelah itu Bebeth memeluk Ruswanto. Mereka berdua lalu tenggalam dalam ciuman bibir yang liar. Ruswanto membuka ikat pinggangnya segera, lalu mendorong Bebeth berbaring seraya mencopot celana panjang Bebeth.
Merasa penis papinya menekan ke lubang vaginanya, Bebethpun membuka lebar pahanya untuk penis papinya memasuki lubang vaginanya.
Kini penis Ruswanto betapa tegang dan betapa kerasnya saat ia menggenjot lubang vagina Bebeth yang sempit.
Napsu Ruswanto menggelegak dan iapun menyodok-nyodokkan penisnya ke lubang vagina Bebeth.
"Ohhh... Papih... mmmhh... Papih... enak, papih..." desah Bebeth.
Tak lama kemudian, Ruswantopun melepaskan air maninya menggenangi rahim Bebeth. Kali ini Bebeth tidak menyesal.
Ia memeluk papinya. Ia mencium papinya. Bebeth tidak merasakan denyut-denyut kehidupan baru sudah berada di rahimnya.
Malam harinya Ruswanto menyetubuhi Suryani. Sementara rayuan Aryo merontokkan iman Bebeth.
Aryo menjilat vagina Bebeth. Bebeth merintih dan menggelinjang. Kini ia merasakan seks itu begitu nikmat. Apalagi sewaktu kelentitnya disentuh lidah Aryo.
Bebeth mencakar punggung Aryo. Bebeth menarik rambut Aryo supaya kelentitnya disedot lebih kuat dan lebih kuat lagi oleh mulut Haryo.
Bebeth pun melepaskan rasa nikmatnya. Cussss... cusss... cusss... cusss... cusss...
Saat itulah Aryo terbayang dengan kedua orangtuanya. Ia dikirim untuk kuliah, ternyata tante dan adik sepupunya disetubuhi.
Aryo menangis. Oh... Mama, jeritnya dalam isak tangis kesedihan dan merasa bersalah.