Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KENAPA AKU TERLALU "POLOS"

Status
Please reply by conversation.
Akhirnya

Flashback Bertahun Tahun Yang Lalu

“Bu apa boleh aku ikut Jack ke Ibukota? Disana aku akan memulai bisnis dengannya.” Ucap seorang anak yang bernama Jhon Ghustav Lopez atau biasa di panggil Lopez oleh ibunya.

“Apa kamu yakin dengan modal lulusan SMA akan bisa berbisnis? Kamu juga masih bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.” Ucap Ibunya sambil mengelus elus kepala anaknya yang sedang berbaring di pangkuan nya.

“Tapi Bu, Jack akan memastikan kalo aku bisa berbisnis dengan modal ide ideku dan Jak yang akan membiayai. Kami akan memulai bisnis bersama, Ibu tahu kan jika aku dan Jak sudah lama bersahabat bahkan aku sudah menganggap saudara sendiri.”

“Ya ibu tahu Jak itu anak baik. Tapi kamu mau tinggal dimana??? Ibu tidak mempunyai sanak sodara di Ibukota.”

“Ibu tidak usah khawatir, aku akan belajar mandiri di ibukota. Jika boleh aku akan berangkat minggu depan.”

“Jika kamu mau belajar bisnis dengan ayahmu juga bisa nak, dan kamu tak perlu ke ibukota. Di kota Bandung saja bersama ayahmu.”

“Ya Ibu kayak tidak tahu saja kalo ayah kan suka menyuruhku mandiri tidak boleh tergantung dengan seseorang.”

“Ya sudah lah nak, jika keputusan mu sudah bulat akan Ibu izinkan tetapi kamu pamit dulu dengan ayah mu di kota Bandung ya...” Ucap Seorang Ibu yang sudah pasrah mengizinkan anak satu satunya yang paling di sayangi merantau ke Ibukota dengan sahabat nya.

“Yeeaa.... Makasih bu, Ibu memang terbaik pokoknya.” Ucap Lopez yang langsung mengecup kening ibunya karna saking bahagianya.

Akhirnya sang anak yang berhasil merayu ibunya itu berangkat ke kota Bandung keesokannya, bersama sahabat nya yang bernama Jack. Mereka akan akan Izin kepada Ayahnya Ghustav yang bisa di bilang sikap ayahnya yang sangat keras.

Merekapun tiba di kantor yang lumayan besar. Dan ada sebuah logo Kantor di atas gedung yang bertuliskan JG TOWER. Hanya kantor JG GROUP lah yang terbesar di kota ini untuk sementara ini, karna yang lainnya hanya standart saja. Kata orang orang, Kota Bandung ini yang menguasai ialah Ayahnya Ghustav yaitu Reinhard Jhon. Tapi Ghustav tidak tahu persisnya bagaimana.

Saat Jhon masuk dengan Jack, Jhon langsung di sambut orang kepercayaan ayahnya. Yang sangat di percaya atau bisa dibilang tangan kanan ayahnya. Namanya Om Benny. Om Benny langsung mengajak Jhon ke lantai paling atas ke ruangan ayahnya.

Oh ya, Ayah Ghustav ini tinggal di kota Bandung dan akan pulang ke desa cimini di saat tanggal merah saja selebihnya di kota ini, kenapa Ibunya tidak tinggal di kota ini?Karna kata ayahnya akan lebih aman di desa. Ntah apa maksudnya aman karna apa. Waktu itu Ghustav tidak terlalu perduli dengan ucapan ayahnya.

Sebenarnya Ghustav juga di larang ke kota ini tetapi karna ingin meminta Izin jadi Ghustav Di perbolehkan ke kota ini. Dan pekerjaan ayah Ghustav??? Dia tidak tahu pastinya. Tapi kata orang orang-orang yang ku dengar ayahnya ketua GANGSTER RR THE DEVILS. Padahal ayahnya hanya bekerja di JG GROUP.

Ghustav tidak tahu apa itu gangster yang ia tahu ayahnya bekerja di sebuah kantor besar dan mempunyai beberapa perusahaan di kota lain Dan ayahnya juga tidak pernah memberitahukan perkerjaan nya apa. Setibanya di ruangan ayah. Ghustav langsung meminta Izin untuk merantau ke Ibukota bersama sahabat terbaiknya Jack.

Ayahnya juga sudah tahu Jack dekat dengan Ghustav, ayah Ghustav ini memang selalu menasehati Ghustav untuk mandiri dan tidak merepotkan orang lain. Ayahnya langsung menyetujui Ghustav untuk ke Ibukota.

Mereka pun tiba di Ibu kota.

“Akhirnya kita sampai di ibukota juga, dimana kita akan memulai sesuatu dari bawah. Dan kita akan berjuang bersama sampai sukses” Ucap Jack dengan semangat nya sambil mengajak tos ala Mereka.

“Kita akan terus bersama maupun susah dan bahagia ya Jack. Yuk kita cari tempat tinggal dulu sebagai langkah awal kita.” Ajak Jhon. Dan merekapun mencari tempat tinggal.

Kedua sahabat tersebut memang sangat dekat dari kecil dengan Jack yang anak pengusaha kelas atas serta Jhon yang sama anak pengusaha kelas atas. Mereka mempunyai satu mimpi yaitu mempunyai sebuah bisnis yang besar di Ibukota dan merekapun telah mengucapkan janji akan berjuang bersama jika akan memulai sesuatu bisnis walaupun susah dan senang. Dan janji mereka yang takan bisa di lupakan. Di sinilah mereka akan memulai merasakan kerasnya perjuangan di Ibukota.

Di sini lah petualangan mereka akan di mulai....


***


POV3rd

Di dalam sebuah mobil Alphard keluaran terbaru yang sedang melaju dengan cepat. Ada Sepasang kekasih sedang tertawa sangat bahagia karena keduanya berhasil menculik target yang di bilang track records kehidupan nya sangat jago beladiri dan mematikan dalam bidang bisnisnya. Tapi nyatanya sangat mudah di taklukan dengan biusan yang di buat oleh sepasang kekasih ini.

“Kata si bos dia jago beladiri. Tapi nyatanya dengan mudah kita taklukan ya kan beb hahaha... ,Tapi tunggu kenapa kita bawa lelaki itu juga, dia kan bukan target kita di awal.” Ucap seorang cewek.

Di kursi belakang mereka juga terdapat seorang cewek cantik yang masih memakai baju sekolah serta seorang lelaki yang ganteng dan manis sedang pingsan dikarenakan obat bius yang mereka buat dan mereka berdua sudah di ikat kaki dan tangannya dengan kencang.

“Siapa tau dia bermanfaat. Bisa saja kita jual organnya atau kita kirim ke luar negeri lagian dia keliatan polos dari mukanya selain itu kita juga bisa mendapatkan uang lebih banyak lagi. Dan dia juga tadi ada di dekat cewek target kita. Jika kita tidak bius bisa repot kita.” Kata Seorang cowok kekasih cewek tersbut.

“Terus beb kok kita berasa penculik terkeren ya, mau culik orang aja pake mobil Alphard keluaran terbaru lagi.”

“Ya kita harus pakai mobil keren , kalo enggak bisa di curigai dari awal saat masuk lingkungan sekolah. Oh ya kamu telpon si bos sana... bilang kalo kita udah berhasil menculiknya”

“Oke” cewek tersebut langsung mengeluarkan handphone nya dan mencari kontak bosnya.


Di tempat lain sebuah ruangan kantor


Kring...kring...kring...

“Halo bagaimana???.” Ucap Lelaki dengan suara wibawanya.

“kita berhasil bos...”

“Bagus.” Lelaki tesebut langsung memutuskan sambungan telepon nya.

“Bagaimana apakah anak buah mu berhasil?” Tanya Seorang lelaki yang tak kalah wibawa nya.

“kan sudah ku bilang anak buahku pasti berhasil.” Dengan senyuman yang menyeringai.

“Bagus.... Akhirnya kita bisa menjalankan rencana yang telah lama ku rancang hahaha....”


Pov Author

Di sebuah Rumah besar atau bisa di sebut suatu komplek besar yang hanya mempunyai Satu rumah datang sebuah mobil Alphard dan di sambut dengan para penjaga. Penjaga tersebut langsung membawa seseorang yang masih keadaan pingsan ke dalam rumah.

Ruang bawah rumah ini sudah tidak terpakai oleh penghuni nya tetapi ruangan ini masih layak pakai. Kedua orang pingsan tadi di bawa keruangan ini keduanya di ikat.

Masih dalam keadaan pingsan Nandan dan Alin di jaga ketat oleh penjaga penjaga rumah tersebut. Di semua sudut ada penjaga.

“hm...aku dimana?.” Kata Nandan yang baru sadar dari pingsannya.

“Lho kok tanganku di ikat..”

“Mba... Mba bangun... Mbaa...” Nandan Mencoba membangun kan Alin.

“Ehm.... Kepalaku pusing... Astaga!!!! Dimana kita???” Ucap Alin yang baru tersadar panik.

“Kok tangan kita di ikat seperti ini...”

“Aku juga gak tahu Mba pas bangun tadi sudah seperti ini.”

“Coba tanganmu dekatkan sini.”

“Iya Mba”

Mba Alin pun mencoba melepaskan tali yang terikat di tangan ku. Dengan cepat talinya sudah terlepas.

“Cepat lepas kan tali di tanganku.”

Nandan langsung mencoba melepaskan tali di tangan Alin. Setelah terlepas Nandan dan Alin langsung beranjak pergi dari tempat tidur.

“Tunggu sebentar...” Ucap Alin. Nandan hanya mengangguk dan mengekor di belakang Alin.

Alin mengintip di celah pintu dan kemudian ada dua penjaga di sudut ruangan yang sedang bermain catur.

“Mana ya si bos lama betul datangnya.”

“Paling sebentar lagi datang.. udah amanin tuh menteri buruan skak tu.. Hahahaha.”

“Gawat lah kalo ketauan kita main catur bukannya jaga dua anak di dalam itu.”

“Udah santai aja. Cepet jalan lama amat.”

Alin pun tahu seperti nya di culik dan dia pun teringat dengan perkataan Momy nya. Jika akan ada orang yang bertindak kejahatan dengan keluarga nya dan Alin harus waspada setiap saat.

“Sepertinya kita di culik Nan..”Ucap Alin.

“APA???DI CULIK!!!.” Teriak Nandan yang sedikit terkejut tetapi langsung di tutupi mulutnya oleh tangan Alin dan ternyata penjahat itu menyadari teriakan Nandan.

“Gawat ayo ke sana lagi, penjaga itu datang.” Ucap Alin dan Seolah-olah mereka masih terikat.


POV Nandan

Gila kenapa aku bisa di culik, ada apa ini kenapa biasa bisanya aku tidak menyadari jika ada orang yang akan berbuat jahat. Keringat dingin ku keluar bukan karna takut tapi karna aku khwatir akan terjadi apa apa denganku atau Mba Alin. Tapi akhirnya aku tahu rasanya di culik seperti inii hehehe.... Apasih ni orang di culik kok malah senang sudah gila apa aku ini.

“Sudah sadar ternyata kalian..” Ucap salah satu lelaki yang mungkin itu penculiknya.

“dimana kita??? Kenapa kita di sini dan siapa kalian??.” Ucap Mba Alin.

“Hohoho tenang aja cantik kalian aman di sini...”

Brughhh..... Brughhh....

Wow... Wow.... Dengan kilat Mba Alin langsung menendang anunya kedua penjahat tersebut tanpa bisa di hindari oleh keduanya, aku rasanya seperti ikut ngilu juga melihat tendangan tadi. Aku langsung di tarik oleh Mba Alin.

“Woi jangan kabur... Kalian gak akan bisa kabur dari sini...” Teriak salah satu penjahat yang masih tersungkur.

“Ayo cepat kita kabur Nan.”

Aku dan Mba Alin langsung lari mencari jalan keluar dan ternyata jalan keluar nya hanya satu ke lantai atas.


Di Gedung JG TOWER

Zaki sedang mondar-mandir menunggu Bosnya yang sedang meeting dengan client di ruangannya, sedaritadi Zaki gelisah bingung bagaimana bicara dengan Bosnya tentang anaknya yang di culik karna kelalaiannya.

Berbeda dengan Seta dia sudah berbicara dengan Bosnya yaitu Adinda Wulan dan setelah memberikan informasi tersebut, Adinda langsung pingsan karna terkejut. Seta pun sudah menduga akan seperti ini jika memberikan informasi tentang anaknya itu.

Client Ghustav sudah keluar menandakan meeting selesai. Zaki langsung sigap di depan pintu.

“Baik, Di tunggu kabar selanjutnya Pak Ghustav. Sampai ketemu lagi Pak .” Ucap Seorang Client yang di ikuti sekretarisnya.

“Siap Pak, Saya Usahakan Secepatnya.” Ucap Ghustav. Client nya pun melangkah pergi.

“Ada apa... Tumben kamu ke sini??? Kita bicara di ruangan saya.”

“Ba...ba...baik Bos.” Ucap Zaki yang mengekor di belakang Ghustav.

Tidak hanya Zaki yang mengekor sekertaris sekertaris nya pun mengekor dan di sambut para pegawai nya berbaris saat Ghustav melewati mereka, ruangan Ghustav nya pun ada di lantai paling atas.

“Silakan duduk ada kabar apa??.” Ucap Ghustav setibanya di Ruangan.

“Be..begini Bos Alin dan Nandan tidak ada di sekolah ataupun di Kost dan kemungkinan di culik Bos saat di telusuri di sekolah.” Ucap Zaki dengan sedikit ragu ragu takut.

“Apa!!!! Kok bisa ??!! Saya kan menugaskan kamu menjaga anak anak saya.


Kembali ke Rumah besar

“Arah mana Mba???.” Tanyaku.

“Hei kalian..!!” Teriak penjahat lainnya dengan tiba-tiba.

“Aduh gawat kita mencar aja, kamu ke sana aku ke sana.” Ucap Mba Alin.

Aku langsung saja lari karna di belakang sudah dikejar dua orang berbadan besar. Rumah ini cukup banyak pintu. Dimana jalan keluar nya???... Aku coba masuk salah pintu besar mungkin ini pintu keluar nya. Tiba di dalam ternyata ini kamar tidur.

“Dimana dia cepat banget hilangnya.” Ucap salah satu penjahat di balik pintu.

Mendengar suara penjahat tersebut aku langsung saja mencari tempat persembunyian sementara dan aku masuk lemari yang lumayan cukup besar.

Tapi bagaimana dengan Mba Alin ya... Apa berhasil sembunyi dari penjahat penjahat tadi. Lagian ini rumah sudah seperti Mall saja cukup luas dan banyak pintu nya. Bagaimana bisa dengan mudahnya menemukan pintu keluar dan juga banyak penjaganya mungkin.

“Cari siapa sih kalian, kenapa juga teriak teriak tadi??.” Terdengar suara seorang di luar kamar tapi seperti nya aku kenal suaranya, tapi kenapa dia di sini....

“Eh enggak Non, Non tumben sudah pulang jam segini...” Ucap salah satu penjahat yang mengalihkan pertanyaan.

“ya aku capek aja dan lagi malas keluar jadi pulang cepat. Yaudah aku masuk dulu.”

Seperti nya ini kamar dia. Dan benar dia masuk ke kamar ini, dan kenapa dia bisa akrab dengan penjahat tadi. Apa dia yang suruh menculik aku dan Mba Alin ???... Tapi untuk apa dia melakukan ini????...

Tiba-tiba saja kepala ku penuh dengan pertanyaan pertanyaan. Lebih baik aku pikirkan dulu bagaimana caranya keluar dari rumah yang cukup besar ini...

Kulihat dari celah pintu lemari Huh... Kenapa dia tidur pas menghadap sini sih.... Mana sudah sesak banget di dalam sini.... Kalo aku keluar sekarang pasti terdengar suara pintu ini... Hufftt hiuhhhh......

Tik... Tok... Tik... Tok... Tik... (Waktu terus berjalan)

Cukup lama aku menunggu dia sampai benar-benar tertidur pulas untuk aku keluar dari lemari ini. Saat aku melihat lagi dari celah lemari, seperti nya dia sudah terlelap. Aku buka pintu lemari dengan perlahan...

“Hoaaaammmm.....” tiba-tiba dia terbangun, langsung kututup kembali pintunya.

Aku kira sudah terlelap, hadeh.... Mana sudah pengap di dalam lemari yang banyak baju ini... Lho lho dia mau ngapain... Kulihat dari celah lemari satu demi satu dia melucuti pakaian sekolah nya... Dan sekarang tinggal menyisakan pakaian dalam nya, dia berfose menggoda di depan cermin

“Masih cantik dan bagus kok, tapi kenapa Nandan memilih Alin sih...” Ucapnya dengan sedikit kesal dan masih melenggak lenggokan badannya di depan cermin.

Lho lho kenapa jadi ke aku ya... Tapi bener bener mulus badannya putih juga tanpa ada cacat sedikit pun, buah dadanya lumayan standar, wow..wow... Dia bukan pakaian dalamnya , dia buka pengait pakain dalam nya Wah... buah dadanya mulus putih , pentilnya itu lho pink gemesin. Astaga.... sadar nandan sadar.... Ini lagi cari jalan keluar... Malah fokus ke situ.

Dia langsung membanting kan badannya lagi ke kasur yang hanya memakai celana dalam saja. Hadeh... Yang di bawah rasanya sudah bangun jadi makin sesak ini kalo aku intip terus...

“Ingat ya Nandan aku akan mendapatkan kamu, bagaimana pun caranya itu...” Ucapnya sambil melihat langit langit plafon.

“Mandi dulu deh, abis ini nongkrong sama temen-temen. Pasti udah pada nungguin ni hehehe.”

Dia pun bangkit dari kasur menuju kamar mandi, nah waktu yang tepat ni untuk keluar. Saat dia masuk kamar mandi aku segera keluar kamarnya.

Apa di ujung sana ya pintu keluar nya, aku segera ke pintu yang paling di ujung tapi tiba-tiba setelah ku buka pintu, ada Mba Alin yang sedang berkelahi dengan penjahat penjahat tadi di tengah taman.

Wussshh ... Wussshh... Tap.... Bughhh....

Arrrgghh...

Mba Alin dengan reflek menghindar pukulan dari salah satu penjahat, di tangkap nya kepalan tangan penjahat tersebut dan langsung di tinju leher penjahat tersebut dan seketika penjahat tersebut terkapar yang seperti nya tercekik. Apa orang itu mati???

Sadis juga mba Alin dan reflek nya lumayan juga, tapi ini gak seimbang seorang cewek melawan 4 orang lelaki. Kayaknya ini waktu yang tepat untuk aku melawan penjahat penjahat tersebut tidak mungkin aku berdiam diri terus sementara mba Alin melawan di sana seorang diri.

Aku langsung menghampiri Mba Alin dan langsung di lingkari dengan penjahat penjahat.

“Aku kira kamu sudah pergi dari sini.” Berbisik di telingaku.

“Aku mencari jalan keluar belum ketemu. Cukup besar rumahnya menjadi sulit.” Jawabku sambil siap siaga.

“kamu bisa melawannya???.”

“tentu bisa.”

“Hahaha bocah kayak gini gak ada apa apanya, lawan deh Red habisin bocah ingusan itu.” Meremehkan sekali penjahat ini.

“Siap....”

Seketika penjahat yang di panggil Red Langsung menyerangku....

“Awas Nan...”

Bugghh....

Akhhhrrggg....


Cukup kuat tendangannya mengenai dadaku, namun tak kalah kuat dengan kakiku yang bisa menopang badanku yang hampir terjatuh.

“Gila kuat juga ni anak...” Kata Red.

Terlihat Mba Alin pun di serang dengan penjahat lainnya. Aku langsung membalas Tendangan Red tanpa basa basi lagi.

Bugghh... Bugghh... Buggghh....

Tendangan pertama mengenai dadanya. Dan ternyata dia masih kuat menopang badannya yang mulai oleng. Tak kuberi waktu untuk siaga, aku langsung melancarkan tinjuku ke wajahnya. Ku pegang Kepala nya yg hampir jatuh ku hajar dengan keras memakai lututku. Terkapar sudah penjahat tadi yg meremehkan ku dengan bersimbah darah di wajahnya.

Temannya yang lain setelah melihat Red terkapar seperti terkaget,setelah itu aku langsung menendang salah satu penjahat yang akan menghajar Mba Alin dari belakang.

Sisa 3 penjahat lagi tak mungkin akan berlama lama melawan mereka. Karna besar kemungkinan teman temannya akan datang.

“Hajar...”

“kita gak bisa lama lama di sini, liat di ujung sana ada tangga, nanti kita kabur lewat sana.” Ucap Mba Alin

“Oke Mba.”

“ Hitungan ke tiga kita lari, satu... Dua... Wushh. “ Sekenceng tenaga Mba Alin langsung lari.

Loh belum sampai tiga udah lari, sial aku di tinggal. Secepat kilat aku juga berlari.

“ Woi jangan lari loe semua. “ Para penjahat itu langsung mengejar aku dan Mba Alin.

Tapi sayang aku sudah loncat dari atas tembok tadi dan tangga nya sudah patah.

“ Ayo cepat masuk.. “ Ucap Sepasang kekasih, seperti nya sih. Mereka menyuruh ku dan Mba Alin naik mobil.

Aku sempat tidak percaya tapi Mba Alin langsung menarik tanganku untuk masuk mobil.

***


Setelah berkelut dengan preman-preman tadi akhirnya kita lolos. Tapi aku masih penasaran kenapa dia ada di rumah tadi. Aku benar-benar bingung.

“Hoi... Kok malah melamun, udah jangan di pikirin,” kata Mba Alin.

“iya Mba, aku gak mikirin kok cuma aneh aja kenapa kita bisa di culik gitu sih dan kenapa tante sama om ini ada di sana tadi, dan aku kayaknya kenal tante ini deh tpi di mana ya???”

“jangan sampai Nandan tau kalo aku yang temui dia saat nyasar,” bathin Seta yang sedang duduk di samping supir

Tak terasa ternyata aku tidur karna dalam perjalanan hujan sangat deras dan waktu sudah cukup malam. Tiba di kost aku berterimakasih kepada tante seta dan om zaki, akuu tau namanya karna sempat berkenalan.

“Yaudah kamu langsung tidur aja, aku mau langsung ke kamar,” Perintah Mba Alin.

“Siap Mba. ” dengan gerakan hormat jawabku.

“Biasa aja kali dah sana.”

Seger... Setelah mandi. Tetapi kejadian tadi siang cukup membuat ku kaget di kota ini, apa untung nya penculik itu menculikku padahal aku tidak punya apa-apa.

Lelah sudah. Waktu juga sudah cukup larut malam, mungkin Mba Alin juga sudah tidur. Oh iya aku belum ketemu dengan Mba Vina hari ini tapi sudahlah besok lagi saja, lebih baik sekarang tidur.

Pov Nandan

Keesokan harinya hingga beberapa tahun belakangan tidak ada yang aneh, tepat hari ini aku lulus SMA dan aku mendapatkan beasiswa kembali untuk kuliah di universitas idaman semua siswa.

Aku terheran kenapa hanya aku yang mendapatkan beasiswa. Semua orang juga pada tau kalo aku mendapat beasiswa tersebut dan terheran.

Semenjak kejadian penculikan itu aku selalu dekat dengan Mba Alin dan Mba Vina mereka benar benar menjagaku. Untuk Iren aku masih tidak mengerti kenapa pada saat itu dia ada dikamar tempat aku di culik.

Tapi aku tidak berani bertanya kenapa dia bisa di sana. Aku takut terjadi kesalahpahaman dengan Iren. Tapi dia sekarang menjadi deket dengan ku, hampir tiap minggu aku bermain dengan nya.

Besok aku akan daftar ulang di kampus tentunya di antar Mba Alin.

Keesokan nya...

“ Hmm.... Cup.. Cup... Belum bangun juga dia malah adiknya yang bangun di bawah hihihi “ Ucap Vina yang ada di kamar Nandan.

Vina penasaran dengan adiknya Nandan sedikit dikit Vina raba dan Nandan masih tertidur. Tak di sangka tangannya sudah masuk dan menyentuh benda pusaka Nandan yang masih suci.

“ Hihihi... Lumayan juga ni punya Nandan, kira kira kebangunan gak ya dia.” Ucap Vina sambil meraba terus menerus dan mengocok benda Pusaka nya Nandan.

Mumpung masih pagi gak mungkin Nandan bangun, Vina pun penasaran akhirnya membuka celana Nandan yang masih tidur pulas itu.

Srrupttssss..... Srrupttssss.....

Tak di sangka Vina sudah menjilati kontol Nandan yang tegang dari tadi karna ia mainkan.

Aku rasa kembali terbayang buah dada Iren pada saat itu yang sangat mulus dan sangat perfect tak kusangka aku mulai meraba susunya Iren.

“ Akhh.... Terus Nandan... “ Ucap Iren.

Loh kok bisa aku menyentuh nya dan Iren tidak marah tapi kenapa tangan ku tidak berhenti meremas nya, seolah ada yang mengendalikan diriku.

Aku pun semakin meremas nya sambil mencium susu Iren yang perfect ini aku mulai mengigit nya dikit demi sedikit, Iren pun semakin mendesah.

Tangan ku perlahan mulai turun dan wajahku mulai naik mencium bibir Iren yang sangat sexy ini, tangan ku terus turun dan aku merasakan mulus nya di bawah sini.

Mulai ku masukan jariku kedalam memeknya Iren, Iren semakin mendesah, ternyata sudah basah di dalam sini. Aku semakin mencium Iren lidahnya nya yang terus bergejelok. Kontolku juga sudah sangat terasa keras.

“ Aku masukin ya. “ Ucapku kepada Iren.

Iren hanya mengangguk saja sambil tersenyum.

Pelan – pelan ku gesek gesek kan kontol ku pada dinding memek Iren yang sudah basah ini, perlahan mulai ku masukan sambil ku sedot pentil nya Iren yang mungil ini, ah... Sungguh nikmat.

Sudah hampir masuk setengah punyaku ini, ku dorong terus sampai masuk perlahan, Iren hanya tersenyum melihat aku yang susah payah memasukkan ke dalam memeknya yang sempit ini.

Akhirnya sudah terlahap semua. Mulai ku genjot dikit demi sedikit, Iren semakin mendesah, aku semakin nafsu melihat nya yang berkeringat. Kucium lagi bibirnya yang mungil ini. Ku remas susu iren.

“ Aku mau keluar Nandan akkhhh...... “

Kontolku seperti terhisap oleh memek Iren, tapi aku juga hampir keluar, aku juga mulai menaikan tempo ku terus dan terus....

“ Akhh... Nandan.... Ayo teruss.... Aku juga mau keluar..“

“ Aku juga mau keluar..... “ Ucapku

Semakin cepat temponya, akhirnya keluar bersama. Iren hanya terseyum saja, aku pun mencium bibir Iren lgi. Tiba-tiba....

Tok... Tok... Tok...

“ Nandan bangun... Katanya mau daftar ulang. “ Ucap Mba Alin.

“ Hah Mba Alin... “ Aku langsung terbangun dan ternyata....

Sial aku hanya bermimpi tadi, tapi kenapa celana ku terbuka seperti ini, akhh.... Sudah gila kali ya aku....

“ Nandan... “

“ Eh iyaa... Mba aku udah bangun kok ini, bentar aku mandi dulu... “

Aku langsung bergegas ke kamar mandi, tapi kenapa tadi rasanya seperti nyata sih, aku masih bingung sebenarnya tadi bermimpi atau tidak.

“ Sial... Hampir aja ketauan, hahaha seneng banget AKHIRNYA aku mengambil perjakanya Nandan, gila enak banget punya dia. “ Ucap Vina yang sembunyi di balik lemari.




Gimana??? Masih seru kah? Lanjut???
Update tipis-tipis dulu ya :beer:
Maaf hu ada yg typo, yg ngemut vina, yg di masuki v*g*na nya iren, yg ngambil perjakanya kok vina, sempet bingung pas baca nya. Tapi aku like dengan cerita suhu ini, giring sampe tamat pokok nya 👍👍👍
 
Maaf hu ada yg typo, yg ngemut vina, yg di masuki v*g*na nya iren, yg ngambil perjakanya kok vina, sempet bingung pas baca nya. Tapi aku like dengan cerita suhu ini, giring sampe tamat pokok nya 👍👍👍
Itu ceritanya vina masuk ke kamar nandan diam diam

Dan si nandan waktu di ekse vina mimpi ngelakuin nya sama iren

Mmm paham kah? Hehe
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd