Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Kenangan

Kira kira siapa nih yang aksinya nambah panas...

  • Kania

    Votes: 28 58,3%
  • Febby

    Votes: 20 41,7%

  • Total voters
    48
"Kamu mau makan apa?" Tanya Kania ketika kami dikantin.

"Aku mau minum susu" Jawab ane sambil nyengir.

"Yaudah sanah beli" Kata Kania sambil menyodorkan uang.

"Susu ini" Kata ane menyenggol tt'nya yang makin gede itu hehe.

"Ihh bego, banyak orang" Kata Kania nyubit ane.

Ane ketawa ketawa sama Kania dikantin itu, serasa dikantin itu cuma ada kami berdua, padahal kondisi masih agak sedikit ramai.

"Yaudah cium pipi aja" Kata ane.

Kania celingak celinguk melihat situasi...

"mmmmuaaahhh" Suara khas itu terdengar. Cukup berani juga yah hehe.

Tiba tiba wanita yang mukanya sering ane jumpai akhir akhir ini melewati kami berdua yang sedang asik cepika cepiki.

"Na" Tegur Febby.

"Eeyyy kemana kamu sayang" Balas Kania.

Febby tidak menegur ane, mungkin dia kesel melihat ane mesra mesraan dengan Kania. Yaudah, maaf yah.

"Mau ke kelas" Kata Febby senyum, lalu meneruskan jalannya.

Ane masih ada rasa sedikit enggak enak dengan Febby, apalagih dia pasti melihat aksi Kania yang mencium ane. Terus gimana dong? Kita kan satu sekolah, ya gabisa dihindarin juga.

"Kamu kenapa?" Tanya Kania yang melihat ane bengong.

"Gapapa cinta, kamu mau makan?" Tanya ane mengalihkan.

"Aku mau makan mie goreng yang" Kata Kania. Ane langsung berdiri dan memesan pesanan Kania tersebut. Setelah pesanan sampai kita makan berdua layaknya dunia milik berdua sahaja haha.

"Aku mau main dong nanti pulang sekolah, yah?" Kata Kania sambil memegang tangan ane.

Kania pasti tau ane gabakal bisa nolak kalo beginih kondisinya, sebenarnya ane mau main sama temen temen yang lain. Tapi kalo begini kondisinya gimana dong?

"Yaudah bentar aja ya" Kata ane mencubit pipinya.

"Asiiikkkk" Kata Kania.

Setelah habis dengan makanan yang kita pesan, ane membayar makanan itu lalu pergi ke kelas.

"Mau gendong belakang" Rengek Kania yang berada di belakang ane.

Aduh nih bocah kenapa lagih.

"Yaudah ayo" Kata ane.

Kania melompat ke bahu ane. Sedikit berat emang, tapi ane gamau ngecewain sang kekasih ane. Jarang jarang juga dia kaya begini.

"Kamu berat banget sih, makannya apa?" Kata ane dan Kania masih dalam posisi ane gendong.

"Makan macan" Kata Kania sambil tertawa.

Kania lalu turun dari bahu ane. Tertawa bahagianya seakan memberi tanda bahwa ia senang hari ini, dan ane juga ikut senang. Tapi ada satu masalah muncul lagi. Febby tepat berada didepan ane. Lagi lagi dia ngeliat ane bermesraan dengan Kania. Apa Kania sudah tau kedekatan ane dengan Febby? Sampai ia melakukan ini? Entahlah.
 
Ane menunggu Kania di gerbang sekolah. Hari ini ane dan Kania akan main, entah kemana, pokoknya dia negesin banget kalo hari ini dia mau main sama ane.

"Yaanggg" Panggil Kania.

"Ayo jalan, kamu lama banget" Kata ane sambil menjitak kepalanya.

"Sakit bego dih" Kata Kania sambil nyengir. Kuranga ajar emang.

"Yaudaah ayo mau kemana" Kata ane.

"Yaudah jalan aja dulu kaya biasa arah rumah aku" Kata Kania.

Lalu kami berdua berjalan berdampingan layaknya seorang kekasih yang tidak akan bisa dipisahkan. Tapi maaf, itu hanya sebuah kenangan.... Hehehe.

"Kamu liat muka Febby gak tadi dilorong?" Kata Kania ketika kami masih dijalan.

Sebenarnya ane enggak mau bahas itu, karena takut salah ngomong. Berabeh yakan kalo salah ngomong.

"Hmm iyaa, kayanya dia lagi sakit, mukanya pucat" Kata ane.

"Iyaa kasian dia" Kata Kania.

Lalu sampailah kami disebuah tempat makan yang cukup nyaman. Kania membeli minuman dan ane membeli rokok yang biasa ane beli.

"Kamu enggak bakal ninggalin aku kan?" Kata Kania. Tatapannya tajam. Ane enggak bisa ngelak.

"Liat mata aku sayang" Kata Kania memegang kepala ane.

"Aku sayang kamu, semua yang ada di diri kamu" Kata ane menatapnya.

"Jangan kecewain aku oke?" Kata Kania.

Kania senyum, ane elus kepalanya. Ane cubit hidungnya serta pipinya. Kania suka bagian itu. Salah satu kesukaan ane juga tentunya.

"hhhhhhuuuuuhhhh" Tiup Kania dikuping ane. Sumpah merinding langsung sekujur tubuh ane. Ane enggak tau maksud dari Kania apa.

Kania mulai mendepetkan posisi duduknya yang sekarang tepat berada disamping ane.

"Ffffffuuuuhhhh"

Tangan Kania mulai beraksi, dielusnya paha ane yang masih mengenakan celana sekolah itu. Kania mencium pipi ane. Entah sudah berapa kali Kania melakukan itu. Jelas ane takut, takut kelihatan orang lain. Tapi lain dengan Kania, dia malah makin menjadi.

"Kamu gamau baby?" Tanya Kania.

"Mau apa?" Kata ane.

"Ayo, kamu tunggu kamar mandi, nanti aku nyusul" Kata Kania berbisik.

Ah, ini hal gila, nanti kalo ketauan gimana?

Ane turuti perintah pacara ane, sedikit berani memang. Tapi ane juga sebenarnya mau, tapi ya ane juga harus liat kondisi.

Ane berjalan kearah kamar mandi. Setelah sampai disalah satu kamar mandi, ane tutup pintunya. Sengaja tidak dikunci karena Kania yang pinta supaya ia bisa masuk.

Kamar mandi itu cukup luas juga, jauh dari perkiraan ane. Pintunya tertutup, tidak ada bagian dan celah sama sekali untuk diintip orang lain. Huft, lega sedikit.

Pintu terbuka, itu Kania. Dia masuk setelah ane, mencari kondisi aman. Kania menutup pintu kamar mandi lalu menguncinya dari dalam.

"Kamu duduk aja, aku mau maenin adik hihi" Kata Kania. Ane turuti kemauannya itu.

Ane duduk di closed duduk itu. Dipelorotkan celana sekolah dan celana dalam ane. Kania tidak biasanya seperti ini, keberuntungan juga mungkin buat ane.

Kania mulai mengocok kemaluan ane secara perlahan. Gimik mukanya yang hot itu membuat ane tidak sabar untuk segera menempelkan kemaluan didalam mulutnya.

Ane dorong kemaluan ane supaya masuk kedalam mulut Kania. Kania merespon dengan sangat baik.

"Ahhhhh sshhhh sayanggg" Kata ane sambil bersandar menerima kehangatan dari mulut Kania.

Kania masih asik memainkan kemaluan ane dimulutnya, meliuk liuk kepalanya seperti bernafsu sekali, dijilati kemaluan ane sampai Kania sedikit terbatuk.

"Gede banget sih kamu yaampun" Kata Kania mencoba mengajak ngobrol kemaluan ane.

Dimasukan kembali kemaluan ane kedalam mulutnya yang masih basah akan alir liurnya itu. Sampai berbunyi.

"ssrrlluuuuppp"
"aahhhh srrluupppp"

Tiba tiba... Drriiingggg.... Drriinggg...

Kania bangun, merogoh kantongnya, lalu meraih hpnya yang bunyi itu.

"Aduh kentang nih" Ucap ane dalam hati.

Daripada tanggung mending sekalian aja.

"Hallo iyaa Feb" Kata Kania. Oo itu dari Febby.

Ada sedikit niat jail di otak ane. Ane bekep Kania dari belakang, lalu meremas remas toketnya yang nambah besar itu, rakitan ane hehe.

"Aku buka kancingnya ya sayang" Bisik ane ditelinga satunya.

Ane lepas satu persatu kancing yang melekat di seragam sekolah Kania. Dari atas sampai bawah. Lalu ane buka seragam sekolahnya lalu ane gantungkan seragamnya di gantungan pintu.

Ane remas remas kecil toket Kania dengan perlahan. Desahan kecil mulai terdengar dari mulut Kania. Muka Kania gelisah, mungkin takut ketahuan temannya kalau ia sedang bercinta dengan ane.

"Aahh iyaa Feb tadi apa?"
"Gak jelas Feb suara lo" Kata Kania.

Ane kembali ada niatan jahil, ane lepaskan bh yang Kania pakai, tangan Kania sedikit memberontak tapi tak cukup kuat menahan tangan ane yang ingin melepaskan pengait bh nya itu.

Ane remas kembali, tapi kali ini ane kencangkan remasannya sampai Kania...

"Addduhhhh, iyaa Feb nanti bisa gw jelasin ahhh" Kata Kania.

Ane kembali duduk di toilet itu, Kania mengerti apa kemauan ane. Kemaluan ane masih tegang. Kania jongkong lalu memegang kendalinya lagi. Diludahi kemaluan ane, lalu dikocokan kembali dengan tangannya yang lihai itu, tapi obrolan via telfon masih berlanjut. Sedikit kesal karena lama. Ane paksa kemaluan ane masuk kedalam mulutnya. Kania menggelengkan kepala tapi ane tetep berusaha.

"Unmmmmmm aahhh" Masuk juga. Tapi tidak lama dikeluarkan lagi sama Kania.

Ane bangun dari toilet itu, lalu mengambil bh dan seragam Kania lalu memakaikannya kembali, ane bete dengannya. Ane lalu keluar dari kamar mandi itu.
 
"Kamu kenapa?"
"Kamu marah?"
"Jawab dong jangan ngediemin aku"

Ane masih ngediemin dia sehabis dia keluar dari kamar mandi, bete juga sih sebenarnya. Lagi enak enak eh mala dia asik sendiri.

"Febby nanya pr yang, masa aku enggak jawab"
"Yaudah ayo kerumah aku"

Kania menarik ane, ane ikuti kemauannya sekali lagi,Huft.

-

Kami telah sampai dirumah Kania, hari ini rumahnya kosong, entah kemana para penghuninya. Ane masih nyuekin Kania. Males juga ngomong sama dia, ane enggak mau kebawa emosi mangkanya ane diem.

Kania menyuruh ane tunggu dikamarnya. Kamar yang pernah kita pakai untuk berperang.. Ada di part sebelumnya.

Kania datang menghampiri ane, kali ini ia sudah tidak pakai baju dan celana, alias hanya memakai bh dan celana dalam saja.

Ane bersender di dinding kamarnya, sembari melihat tubuhnya yang sudah sedikit telanjang, entah apa yang bakal kita lakuin lagi dikamar ini.

Kania jongkok, lalu melepaskan celana seragam ane sampai telanjang bulat.

"Maafin aku sayang" Kata Kania sambil meloroti celana dalam ane.

"Aku gabisa nutup telponnya tadi" Kata Kania yang kini melepaskan kancing ane satu persatu.

"Udah dong jangan marah lagi" Kata Kania yang sekarang melepaskan baju dalaman ane.

"Sayang, jangan marah" Kata Kania, lalu duduk dipangkuan ane. Curang emang, dia telanjangin ane tapi dianya sendiri masih pake daleman.

Kania memeluk ane, ane tidak merespon, ane hanya mencium wangi harum badannya. Ane berusaha untuk tidak meresponnya terlebih dahulu, ingin tau juga sampai mana ia berjuang.

"Kamu gamau susu?"
"Iya aku masih pake bh, aku lepas ya" Kata Kania yang lalu menelanjangkan badannya.

"Bilang aja tadi sibuk sebentar, kaya gada waktu lagi" Kata ane cuek. Kania menatap ane.

"Iyaa sayang maaf ya" Kata Kania lalu mengecup ane.

Kami berdua sudah sama sama telanjang bulat. Kania lalu memeluk ane lagi, terasa hangat ketika badan kami berpelukan, ada gesekan kecil juga dibawah sanah. Ane mengecup toket Kania satu persatu.

"Ahh sayaanggg mmm"
"Sayaanggg kamu demen banget sama tt aku kaya anak kecil"
"Ahhh sayang gigit yang kenceng"
Setelah 5 menit memainkan toket Kania ane mulai bosan.

Kami masih berpangkuan, ane ingin Kania selamanya, selamanya!

"Bangun dikit yang" Perintah ane.

Kania menurutinya, seakan tau apa yang akan ane perbuat.

Kania menungging sedikit, lalu ane arahkan kemaluan ane ke kemaluan Kania.

"Udah?" Kata Kania.

"Udah, kamu masukin coba" Kata ane.

Kania menurunkan badannya, sudah sedikit terasa basahan dari kemaluannya yang bertanda kemaluan kami sudah saling bertemu. Kania terus mencoba mengarahkan kemaluan ane kelubang kemaluannya. Dan...


"Ahhh saayaanggg sakitttt" Kata Kania memeluk ane dengan kencang.

"Tahan yah, dikit ane" Kata ane. Lalu ane paksakan masuk...

Blleeeesssss... Cairan merah itu keluar, segera ane langsung mengambil tisu yang pas berada disamping ane. Ane elap bercak itu sebagai pertanda bagi kami berdua.

"Ahhh sayang sakitt" Kania nangis dipangkuan dan dipelukan ane.

"Iyaa tahan ya" Kata ane. Kania keringatan, ane menjilati tubuhnya yang keringatan itu. Kania mulai tenang. Lalu ane ubah posisi, Kania sekarang yang berada dibawah.

"Pelan pelan" Kata Kania.

Ane tidak jawab, ane mulai mengarahkan kembali rudal yang ane punya kelubang Kania.

"Ahhhhh sshhhh" Desah Kania. Masih sedikit sempit, ane sedikit paksaan karena tidak mau menambah rasa sakit yang Kania terima.

"Sayanggg" Kata ane. Masuklah semua kemaluan ane kedalam memeknya Kania. Ane diamkan terlebih dahulu, tidak mau terburu buru. Ane mulai goyankan pinggul ane.

"Yaanggg oooohhh aahhhh" Desah Kania, toketnya yang gede itu bergelantungan sesuai tempo yang ane cepatkan. Dan tidak mau ketinggalan ane remas remas sebisa ane.

"Oh sayang ahhh"
"Kamu jagoan akuuu ahhh"
"Sakitt yanggg kontol kamu kegedean"
"Ahhh sayangg" Racau Kania.

"ahhh? Apa sayang?" Kata ane.

Sekitar 5 menit seperti ada yang berkedut didalam sana. Kania orgasme, itu pertama kalinya. Kania lelah, sementara ane belum juga keluar. Kita istirahat sebentar.

"Kamu belum?" Tanya Kania.

"Belum" Jawab ane.

Kania berdiri, kini posisinya gantian, dia yang diatas ane dibawah. Kania sudah faham, ia masukan kembali kemaluan ane ke memeknya yang basah itu.

"sshhhh ahhhh" Kania mulai menggoyangkan pinggulnya kesanah kemari. Nampak ingin menunjukkan aksinya.

Toketnya tentu menjadi sasaran yang enak....
 
"Sayanggg kmuu masih lama?" Kata Kania. Mungkin dia capek.

"Enggak, sebentar lagi" Kata ane.

Ane udah lama juga digoyangin Kania. Tapi baru sekarang ada rasa yang ingin keluar.

"Aku keluar" Kata Kania lalu ambruk dibadan ane.

"Aku juga" Kata ane lalu bergegas menyabut dari kemaluannya.

Ccrrroottt croootttt 5x

Kami berdua masih dalam kondisi berpelukan sehabis pertempuran ini.

Trriiingggg.... Hp ane berbunyi. Dan yang menelfon adalah...

"Iyaa hallo" Kata ane.

"Dimana bang?" Itu suara Febby.

"Nanti aja ya masih dijalan" Kat ane lalu menutup telfonnya.

"Siapa yang?" Tanya Kania.

Aduh gimana nih.

"Itu anak anak lagi pada main" Kata ane lalu mematikan hp.

"Ohh yaudah" Kata Kania, badannya masih berpelukan dengan ane.

-

Segituh dulu ya? Maaf Kanialovers ane duluan ya yang masukin Kania, semoga enggak kecewa ya :p
 
Kok sepi yah... Hhmmm.. Apa tulisan ane kurang bagus? Apa ceritanya monoton? Kalo sepi begini jadi males ngelanjutinnya, padahal part selanjutnya tinggal ane post. Tapi masih sepi, nanti balik lagi kalo udah rame deh
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd