Chapter 3 - Devina the lil bitch
Namaku Devina, aku seorang mahasiswi yg berumur 19 tahun dan sedang menjalani kuliah semester 2 sekarang ini. Aku memiliki bb 50kg dan besar dada B cup, aku juga punya keluarga yg dapat disebut aneh sekali karena kami semua memiliki libido tinggi dan juga fetish sex yg gila. Untuk diriku sendiri, aku entah kenapa suka sekali dengan fetish memasukkan benda benda kedalam memek atau anusku ini, dan juga aku senang menahan benda itu sampai lama sekali, bahkan aku pernah 3 hari tidak mengeluarkan bola tenis yg ku bungkus dengan kondom didalam memekku.
Dikarenakan kampusku berada diluar kota, aku jarang balik kerumah karena jadwal kuliahku yg memang padat, tetapi beruntunglah aku memiliki teman pria bernama steven, steven sendiri temanku dari kecil, dan keluarganya juga mengenal keluargaku karena memang tinggal 1 komplek perumahan. Selama aku kuliah, aku tinggal bareng bersama steven di kontrakan yg dekat kampus kami, jadwal kuliah kami memang beda tetapi steven sendiri sering membantuku.
Bukan hanya membantu dalam pelajaran dikampus saja, steven juga membantu aku dalam memuaskan nafsu tinggi diriku, iya kami berdua sudah mengenal dekat lebih dari pertemanan, bahkan steven sendiri yg sering menyuruhku latihan untuk membuat lubang anus dan memekku jadi lebar supaya bisa lebih elastis. Steven sendiri memiliki fetish yg hampir sama dengan ayahku, tetapi steven juga memiliki fetish cewe yang pentil dadanya di piercing.
Kembali ke waktu sekarang, steven mengatakan kalau ia ingin memberiku kejutan yg luar biasa dalam 3 hari lagi dan memintaku mengosongkan waktu selama seminggu untuk pergi berduaan saja.
Pada pagi hari H-1...
"dev bangun dev, ada matkul jam pagi kan lu?" ujar steven menggoyangkan tubuhku
"uhh, iya.... Bentar tep, masih ngantuk ah" ujarku
"yaudah gw bikin sarapan dulu" ujar steven
"telor 2 yah tep" ujarku
"iya iya" ujar steven keluar kamar
Aku segera membuka selimutku, dan mematikan ac dikamar tidur karena terlalu dingin. Aku kemudian bangun dari kasur dan pergi ke kamar mandi. Didalam aku segera mengambil sikat gigi dan pasta gigi, saat aku melihat kecermin, ternyata perutku terlihat kembung besar.
"hm, perut gw udah buncit aja ini, si steven sialan juga pake acara nyuruh nampungin peju dia ampe 3 hari"
PUK PUK PUK
Aku menepok nepok perutku yg buncit ini lalu kembali menggosok gigi. Setelah itu aku membuka pakaianku lalu masuk ke bilik shower aku mandi dengan shower air hangat jadi banyak uap dan menutupi bilik kaca shower ini.
TUK TUK
Aku segera menoleh ke bilik kaca dan terlihat bayangan si steven. Aku segera membuka pintu bilik dan steven masuk sambil telanjang.
"ah mandi kagak bilang bilang lu dev" ujar steven
"udah mau setengah delapan ini tep, tar gw telat kgk boleh masuk" ujarku sambil keramas"
Tiba tiba dadaku diremas steven dari belakang, dan jari tangannya memencet kedua pentilku dengan kencang.
"Aahhhh anjing lu tep uuuhhhh" desahku
"katanya buru buru, yaudah kita quickie (main cepat) aja sekalian mandi bareng" ujar steven
Steven memencet keras kedua pentilku dan membetotnya kedepan sehingga dadaku mancung kedepan.
"ahhhhh ahhh anjing tep, ahhhhhh" desahku kesakitan
"tar pake piercing lu yah dev hahaha" ujar steven
"tar ketauan bego" ujarku
"gapapalah pake piercing yg ceper aja" ujar steven
Aku sendiri memang sudah memakai nipple piercing dari awal kuliah gara gara si tinggal bareng si steven.
"yaudah, lepas ini betotan lu ahhhhh" ujarku sambil mendesah
"iya nih gw lepas" ujar steven
Setelah melepas tangannya, dadaku akhirnya bisa merasa lega, tetapi tangan steven langsung meremas kencang kedua dadaku.
"tapi bohong hahaha" ujar steven
"ahhhhhhh" desahku
Steven mulai memainkan remasan tangannya dan kedua dadaku dimainkan tidak karuan, sampai akhirnya aku membungkukkan badanku karena tak tahan dengan remasannya, kedua dadaku langsung lebih mengondoy kebawah karena membungkuk, dan steven langsung menarik tangannya yg masih meremas dadaku sehingga aku merasa kedua dadaku seperti mau sobek karena tertarik kebelakang.
"uuuggghhhh, cepetan deh tep, tar telat gw" ujarku
"nih gw masukin sekarang" ujar steven
Steven sendiri anak gym, tubuhnya besar berotot, dan juga kontolnya besar 8 inch, waktu pertama kali aku bersetubuh dengan steven aku kagum dan kaget melihat kontolnya yg besar itu.
Steven kemudian mengesek gesekkan kepala kontolnya ke mulut memekku.
"AHHHH ANJING AHHH GELII HAHAHA BANHSAT TEP" Ujarku karena tak tahan geli di memekku
"hahaha enakkan tapi" ujar steven
PLAKK PLAKK PLAKKK
Steven sengaja menabokkan kontolnya ke memekku, tapi hal itu yg membuatku senang dengan steven karena dia tau smua yg kusuka.
"AHHH Anjing, enak tep ahhhhhh, terus tepokkin terus sama kontol kamu sayang" ujarku
"nih gw masukin sekarang" ujar steven
SPLAKK SPLAKKK SPLAAKKK SPLAKKK SPLAKK
"AHH
AHH
AHH
AHHH TERUS" desahku
"Huuhh" desah steven
SPLAKK SPLAKK SPLAKKK SPLAKK SPAKKK
PLUUUP
Steven langsung mencabut keluar kontolnya saat sedang menggenjot memekku dengan cepat, sontak aku langsung merasakan memekku yg berkedut kedut kembang kempis karena kontol besar yg melebarkan memekku ini tiba tiba hilang.
"AHHH Tep mana ini ahhh bangsat uuuhhh uuhh" desahku yg menggebu gebu ingin di entoti lagi
"hah hahha sabarlah dev, kan udah janji gk bakal keluarin di memek kamu selama 3 hari" ujar steven
Steven kemudian mencabut buttplug besar dari anusku
SLOPPP
Steven langsung memasukkan kontolnya dengan cepat ke lubang anusku yg terbuka lebar
SPLUUURRRTT SPLUUURRRTT
"Ohhhhh oohhhhhh ohhhhh" desahku saat merasakan sperma hangat steven mengisi lubang anusku
"uuhhhh ini udah yg keberapa dev?" ujar steven
"hah hah hah gk tau tep, ahh anjing masih belom puas gw, udah ke 20 kali" ujarku lemas
Steven kemudian memegangi bokongku dan memasukkan kontolnya lebih dalam hingga mentok.
"oohhh tep ahh lagi tep?" ujarku sambil senyum
"kagaklah, gw mau kencing hahahaha" ujar steven
SEEEEERRRRRRRRR
"AHHHHH ANJIIIIING, AHHHHHH HAHAHA PANAS BANGSAATT" ujarku sambil tertawa
Setelah kencing steven menancapkan kembali buttplug besar itu ke lubang anusku.
"Nah dah kelar, cepetan tuh udah 15 menit lagi telat lu dev" ujar steven
Aku langsung buru buru mandi cepat dan langsung keluar kamar mandi.
"jangan lupa pake piercing lu dev" ujar steven
tanpa mikir panjang aku langsung memakai piercing ceper milikku.
lalu aku langsung memakai baju terburu buru dan salah ambil baju, aku mengambil menset(dalaman baju) tanpa lengan dan celana panjang, lalu aku langsung mengambil tas selempangku. Aku kelupaan kalau mensetku ini semisal basah akan tembus pandang, saat aku sarapan cepat, aku langsung pergi ke kampusku dengan lari karena jaraknya yg pas dibelakang kampus dan saat sampai, aku naik lift, saat itu suasananya sudah sepi sekali karena jam matkul pagi sudah mulai, saat di dalam lift aku baru sadar kalau mensetku ini sudah basah karena keringat banyak dibelakang badan dan depan badanku.
"aduhhh sialan basah lagi, nyeplak jelas lagi piercing di pentil gw" ujarku
"ahhh udahlah absen bolong 1 nih hari" ujarku
Aku langsung memencet tombol lift ke lantai perpustakaan karena ac disana kencang sekali, dan aku segera masuk kedalam ruang baca disana untuk mengeringkan mensetku ini. Aku mengchat steven marah marah karena dia aku telat.
Sore hari aku selesai kuliah untuk hari ini, aku kemudian ngobrol dengan teman temanku yg cewe dan mengenal dekat aku, selama kuliah hari ini aku terus menutupi bagian dadaku dengan buku yg aku peluk. Saat aku kembali kerumah, ternyata steven sudah balik duluan dari kampus dan sedang menonton tv.
"eh udah balik dev" ujar steven
"iya udah balik, hadeh gila kalau gw kgk bolos jam pagi tadi udah langsung ketauan gw pake piercing ini tep" ujarku
"hehehe, yaudah, sekarang kamu siap siap deh, kita berangkat ke singapur malem loh" ujar steven
Aku langsung masuk kamar tidur dan segera memberes bereskan barangku ke koper, steven sendiri sudah menyiapkan barangnya dan terlihat tasnya sudah siap di depan lemari pakaian.
Tidak terasa aku membereskan barang yg perlu kubawa kedalam koper ini, saat aku lihat hapeku ternyata sudah jam 7 malam, setelah selesai membereskan barang, aku langsung rebahan di kasur.
CKLEK
Steven membuka pintu kamar dan membanting dirinya rebahan di sampingku.
"kenapa sayang? Cape yah?" ujar steven
"capelah tep, btw gw lapar nih, masak dong" ujarku
"nih kontol gw lg ngaceng, mau makan peju gk dev?" ujar steven
"ihh makan beneran tep, masakin mie instanlah" ujarku
"haish, iya iya gw masakin" ujar steven yg langsung beranjak bangun lalu keluar kamar
"pake telor 2 yah hehehe" ujarku
Aku sendiri langsung bermain hape ngechat dengan temanku dan nonton tiktod. 10 menit kemudian, steven memanggilku, aku langsung menaruh hapeku dan segera keluar kamar. Aku langsung ke ruang tamu dan duduk di sofa, steven sudah menaruh mangkuk mie yg dicampur telor sesuai permintaanku diatas meja ruang tamu.
"nah, udah jadi, makan dah tuh, tar kita jalan ke bandara jam 9 yah, berangkatnya kan jam setengah 11 malem" ujar steven
Aku segera menyantap mie tersebut dan sambil nonton tv, sedangkan steven sendiri memainkan hapenya, tapi steven kadang suka curi curi pandangan melihatku yg lagi makan. Setelah selesai makan,
"makasih ya tep, hehehe, cinta kamu deh" ujarku sambil mencium pipi steven
"iya iya, aku juga cinta kamu" ujar steven
Tiba tiba steven langsung meremas dadaku dan mencubit kedua pentilku yg masih memakai piercing ini.
"ahhh ahhh sakit tep" desahku
"hehe kita maen dlu yuk sayang sebelum pergi" ujar steven
"tar telat lg tep, nanti aja pas disana aja" ujarku sambil menunjuk ke jam dinding yg sudah jam setengah 9
"yahhh.... Yaudah siap siap berangkat deh dev" ujar steven yg kecewa
Kami kemudian mandi bersama dan steven seperti sudah gk tahan lagi, dadaku diremas remas kembali saat aku sedang keramas, lalu steven juga menciumi tubuhku penuh nafsu sampai aku kegelian tak tahan. Kami berangkat dari rumah sudah jam setengah 10 dan beruntung pas sampai masih ada waktu 30 menit lagi, untung saja waktu untuk pengecekan barang sedang sepi dan cepat, kami akhirnya bisa naik pesawat tepat waktu. Di perjalanan, steven suka mencuri curi kesempatan dan memasukkan tangannya kedalam bajuku.
"tep, bego tar ketauan bgst" bisikku
"gpp dev, aku gemes ngeliatin pentil kamu yg di piercing itu nimbul dari baju" bisik steven
Steven memainkan pentil dada kiriku dan memilin milinkan pentilku.
"ahh anjing tep uhhh geli bego" bisikku sambil nahan desah
"tahan dev, udah mau nyampe juga bentar lagi" bisik steven
Tiba tiba steven membetot pentilku kedepan.
"AAHHnnn mmpphhh" desah kagetku dan aku langsung menahan desahan itu sambil menggigit bibir bawahku
Aku langsung melotot ke steven dan steven senyum sambil mengeluarkan tangannya dari bajuku. Sekitar 20 menit kemudian kamipun akhirnya tiba di bandara changi, saat sudah keluar pesawat, aku langsung menampar pundak steven karena membuatku hampir ketahuan mendesah.
Setelah keluar bandara, kami pergi ke hotel yg dibooking steven, hotel tersebut dekat dengan marina bae, jadi lumayan jauh dari bandara, steven bilang hampir 1 jam naik mrt dan lanjut taksi sekitar 20 menitan ke hotel itu.
Skip waktu perjalanan, akhirnya kami tiba di hotel itu setelah naik taksi, kami masuk kedalam dan ke resepsionis, steven sepertinya mengenal resepsionis tersebut dan ngobrol agak lama, setelah mendapatkan kartu kunci kamar, kami naik lift kelantai 15 dan mendapat kamar yg dapat pemandangan indah dan pemandangan kolam renang di lantai 10.
Kamar tersebut sangat luas dan juga megah, kamar mandinya juga luas sekali dan juga ada jacuzzi sebagai ganti bathtub. Steven kemudian menggajakku makan diluar.
"dev, makan di cafe xxxx yuk, sekalian kamu eksib yah" ujar steven
Tentu saja aku langsung merasakan jantungku berdebar cepat karena senang dan memang ingin mencobanya esok hari, tapi steven mengajakku eksib sekarang juga.
"yaudah, gw pake tanktop yah tep" ujarku
"jangan, pake sport bra aja hehehe, tapi piercingnya ganti ke piercing cincin yah" ujar steven
Aku dapat melihat kontol steven ngaceng dibalik celana panjangnya, nampaknya dia lagi sange berat samaku.
"yaudah gw pake sport bra" ujarku
"sekalian dev, jangan pake celana dalam, pake rok pendek aja, sama pake ini" ujar steven sambil mengeluarkan 3 buah vibrator
"waduh..." ujarku sudah tahu kalau steven kalau sange memang suka gila mainnya
Aku mengganti piercing di pentilku dengan piercing cincin, lalu Steven memasangkan vibrator di kedua piercing itu, dan 1 vibrator ia masukkan kedalam memekku, karena vibrator itu wireless steven bisa memainkan vibrator itu dengan remot yg ia pegang.
Aku kemudian memakai sport bra yg kubawa dan juga rok pendek yg bisa sebatas atas saja. Di sport bra yg kupakai, pentil dan piercing serta vibrator itu nyeplak nimbul sekali, aku bakal kesusahan untuk menutupinya, aku membawa tas tangan kecil yg dapat kupegang tapi tidak dapat menutupi kedua dadaku semua kalau berjalan.
Saat kami keluar hotel, securiti gerbang dan pintu hotel menatapi tubuhku terus hingga aku keluar area hotel. Cafe yg steven bilang ternyata tidak terlalu jauh sekali, dan berada di belakang hotel. Steven mengajakku duduk di pinggir cafe karena memakai sofa, Saat kami berdua duduk di tempat kami, pelayan yg datang ternyata cowo muda, cowo itu menatapi kedua dadaku yg mana pentil, piercing, dan vibratorku ini nimbul terlihat jelas.
Setelah memesan, pelayanitu pergi dari tempat duduk kami, steven kemudian dengan sengaja menyalakan vibrator di memekku.
"Oohh" aku langsung kaget dan membuka mulutku sambil melotot melihat steven
"hihihihi" tawa kecil steven
Tidak lama kemudian, pelayan itu datang membawa makanan dan minum yg kami pesan. Saat pelayan itu sedang meletakan pesanan kami dimeja, steven sengaja lagi menyalakan vibrator dikedua pentilku.
"EH" pelayan cowo itu kaget saat melihat kedua pentil yg dipiercing itu bergetar
Pelayan yg kaget itu langsung tidak sengaja hampir menumpahkan minuman kami. Steven langsung mematikkan vibrator itu, dan pelayan itu segera menaruh pesanan kami buru buru dimeja. Setelah pelayan itu ngibrit pergi.
"hahahaha, tuh cowo langsung salting liat pentil lu geter dev" ujar steven
"bangsat tep, malu sial, kaget gw tau tau maen lu geterin vibrator si pentil gw" ujarku
Selesai makan, aku ngomong ke steven.
"tep perut gw udah gk enak nih mules banget bangsat aduhh" ujarku berasa mules
"yaudah, ayo kita ke toilet taman deket sini" ujar steven
Kami berdua segera membayar pesanan kami dan kami pergi jalan sambil bergandengan tangan, tapi kadang steven sengaja meremas bokongku. Kami berjalan menuju toilet taman yg jaraknya agak jauh dari cafe tadi, sesampainya di taman, suasana taman itu sangat sepi sekali dan remang remang. Steven dengan sengaja menyalakan smua vibrator ditubuhku saat berjalan di taman, sambil berjalan aku berasa mules dan juga sange berat gegara vibrator ditubuhku ini, pentilku berasa sudah mengeras dan bergentar kencang sekali, dan memekku berasa gatal dan sudah basah.
"wuihh, kencing lu yah dev hahaha" ujar steven
"hahh hahhh hahhh kagak bangsat uhhhh" ujarku menahan nafsuku dan desahku
Saat di tengah taman aku dapat melihat toilet umum yg kelihatan remang remang. Didepan toilet terlihat ada beberapa orang yg sedang ngobrol sambil ngevape, ada 2 wanita dan 3 pria. Saat kami didepan toilet, ternyata toilet itu ada tanda sedang maintenance alias sedang diperbaiki, steven bertanya kesalah satu pria yg sedang ngobrol itu, dan mereka bilang kalau toilet ada dibelakang bangunan toilet ini, tetapi hanya ada 1 dan itu toilet box/cabin.
Setelah itu, kami berjalan kebelakang bangunan toilet itu dan melihat toilet box/cabin yg dimaksud tadi. Tempat toilet itu nampak sudah kumuh banyak coretan, saat steven membuka pintunya, didalam ruangan kecil tersebut nampak banyak coretan dan lampu bohlan yg sudah redup, tidak hanya itu, bau pesing juga dapat tercium dari dudukan toilet itu.
"tempatnya bagus nih buat kejutan" ujar steven yg terlihat senang
"bau bego ini tempatnya, mau kejutin apaan sih tep?" ujarku
"udah lu buang aja dlu itu cairan peju udah campur kencing sama tai di perut lu dev, udah gk tahan kan?" ujar steven
Aku segera masuk kedalam kabin kecil sempit itu, dan saat aku mau nutup pintunya, steven ikutan masuk.
"mau ngapain tep ikutan masuk?" tanyaku
"hehehe mau ngasih kejutan dong" ujar steven
Steven menutup pintu kabin itu.
"udah lu sekarang bokernya jongkok aja dev, sekalian buka sport branya biar keliatan nenen lu yg gemesin itu" ujar steven sambil menyorotkan hapenya ke aku
"ihh jangan di video bego, malu gw" ujarku
"udah gpp buat kenang kenangan" ujar steven
Karena aku sudah mules sekali aku langsung membuka sport bra yg kupakai dan terpampanglah kedua dadaku yg bergetar karena vibrator dan dipiercing ini. Aku langsung naik keatas kloset toilet dan berjongkok.
"kakinya dibuka lebar lebang dong dev" ujar steven sambil memvideokanku
Aku kemudian mengangkang lebar lebar sehingga memekku yg bergetar dan sudah basah ini sedikit terbuka sambil meneteskan cairan memekku. Aku kemudian meraih bokongku dan mencoba mencabut buttplug beaar yg dipasangkan steven.
"sebelom dibuka, gw itung mundur yah ampe 5" ujar steven yg sedang memasang tripod mini ke hapenya dan menyorot kami dari bawah.
"oke 1...2....3..."ujar steven
Aku langsung menarik buttplug besar itu dengan susah payah dan berusaha menarik kencang.
"4..." ujar steven
PLOOOPP
Buttplug besar itu akhirnya kecabut dan langsung kujatuhkan kebawah, aku dapat merasakan lubang anusku yg melar lebar itu megap megap mencoba menutup tapi tidak dapat menutup, dan akhirnya aku meraskan cairan yg mau keluar dari anusku dengan kencang.
"5!!" ujar steven
"UUGGHHHHH" Desahku dengan kencang
"Kejutan sayang, kamu mau menikah sama aku?" ujar steven yg berlutut sambil membuka kotak kecil berisikan cincin emas dan berlian kepadaku
"AHHHHHH IYAAAAH" Desah kencangku yg spontan
PRRREEETTT PRRREEETTT PRRREEETTT
BRUUHHT
"UUGHHH bangsat pen, lu ngelamarnya UUUHHHHH" Ujarku sambil mengejan
"Hehehe kan sesuai sama kamu sayang, harus di tempat kayak gini" ujar steven
Selesai mengejan, aku keringat hebat dan mengambil napas terengah engah, steven menarik tangan kananku dan memakaikan cincin tadi ke jari manisku.
Steven langsung memelukku lalu menciumku dengan nafsu, aku memeluknya juga dengan erat sambil nangis bahagia dilamar nikah... Tapi bukannya harusnya tunangan dulu?
Selain anusku ygmelar ini masih megap megap berkedut tidak menutup dan sudah tidak mengeluarkan apapun, kedua dada dan memekku masih bergetar tak karuan karena steven memaximalkan getarannya dari remot vibrator ini. Tapi...
"tep, bukannya kita harusnya tunangan dulu?" tanyaku
"kita nikah langsung nanti 3 hari lagi" ujar steven
Aku sudah tidak dapat berbicara lagi karena steven memang selalu melakukan yg ia mau dan kami terus berpelukan dan berciuman.
Bersambung....