Turun dari angkot aku berjalan ke rumahku, sekitar 400 meter jarak jalan raya ke rumahku, "Toni pulang" teriaku sesampai di rumah, seperti biasa keadaan rumahku sepi karena aku hanya tinggal dengan Papa, Mama, dan seorang pembantu rumah tangga. Papa dan Mamaku pergi ke kantor setiap pagi dan pulang sampai larut malam.
Cerita ini berawal dari rumahku yg dipasangi internet 2 bulan lalu, setelah seminggu bermain Game dikomputer ternyata aku menjadi bosan, iseng-iseng aku mencari di Google dengan keyword "Striptease naked" sejak saat itu aku sering sekali menonton bokep dikomputerku itu.
Hanya pembantuku saja yg ada dirumah saat aku pulang sekolah, tapi tidak ada yg menjawab teriakanku itu, aku mencari-cari mba Tin ke seluruh rumah (Tini biasa dipanggil mba Tin berumur 32 tahun, berwarna kulit sawo matang berwajah tidak terlalu manis tidak jelek juga, mempunyai tinggi sekitar 140cm) ternyata mba Tin sedang mandi terdengar suara guyuran air dari kamar mandi, karena mengetahui itu aku langsung mengintip dari pintu kamar mandi yg sebelumnya sudah aku buat lubang kecil untuk mengintip kegiatan mba Tin di kamar mandi, sudah sering sekali aku mengintipnya karena payudaranya itu yg berukuran 34 C itu aku tau dari BH yg sering aku cium, dan pantatnya yg sangat menggoda. Ternyata mba Tin sudah ingin selesai mandinya aku langsung saja masuk ke dalam kamarku yg berdekatan dengan kamar mandi itu. Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dan suara kamar mba Tin tertutup kamar mba Tin persis disebelah kamar mandi, dan ada jendela di kamar itu yg terlihat dari luar dan hanya ditutupi oleh kain masih ada celah-celah untuk melihat kedalam kamar, perlahan-lahan aku keluar kamar dan mengintip mba Tin yg sedang memakai pakaian, ia melepas handuknya dan terlihat lah payudaranya yg mancung dan putingnya yg berwarna coklat, sungguh pemandangan yg sangat menggairahkan, melakukan pengintipan itu jantungku berdebar sangat cepat, yg membuat jantungku hampir copot ternyata mba Tin melihatku sedang melihatnya telanjang tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya itu.
Aku takut sekali dan lansung berlari masuk ke dalam kamar, beberapa menit kemudian mba Tin masuk ke dalam kamarku, aku pura-pura tertidur karena takut dimarahi (maklum masih kecil umurku masih 14 tahun duduk di Sekolah Menengah Pertama di daerah Jakarta Selatan) lansung saja mba Tin membangunkanku karena ia tau aku belom tertidur
ia memarahi ku "Kamu ngapain liatin mba di kamar Ton?" aku hanya diam "Kamu ngintipin mba ya?" lanjutnya, aku tetap diam karena aku bingung harus melakukan apa
"Mba bakalan kasih tau ke mama sama papa ya Ton!" mba Tin mengancam
aku terjekut dan langsung saja memohon "Jangan mba, jangan kasih tau mama sama papa, nanti Toni dimarahin"
"Biarin aja, lagian kamu ngapain ngintipin mba?"
Aku diam lagi, aku bingung menjawab pertanyaan itu
"Pokoknya mba bakalan kasih tau ke mama sama papa kamu ngintipin mba lagi ganti baju" ia mengancam lagi
"Pliss mba jangan bilang ke mama sama papa ya.." aku memohon sambil merengek kepadanya
Setelah memohon berkali-kali mba Tin pun mengurungkan niatnya untuk memberitau kejadian itu kepada mama dan papa
"Oke, mba gabakalan kasih tau mama sama papa, tapi kamu jangan lakuin itu lagi ya Ton" tegasnya
"Iya mba Toni gabakalan lakuin itu lagi, makasih ya mba" ucapku sambil memeluknya, aku berlama-lama memeluk mba Tin sambil merasakan kekenyalan payudaranya itu
"Tuh kan ngapain lama-lama meluknya" mba Tin meledekku
"Hehe abis enak si meluk mba Tin" ucapku dengan nada bercanda
Malam harinya aku lega ternyata mba Tin tidak memberitau kejadian siang itu kepada mama dan papa. Hari-hari berlanjut aku belum berani untuk mengintip mba Tin lagi.
Mba Tin sudah bekerja dengan keluargaku sejak aku masih berumur 5 tahun jadi kira-kira mba Tin sudah bekerja selama 9 tahun dengan keluargaku, mba Tin sudah seperti anggota keluarga bagi kami. Mungkin karena itulah mba Tin memaafkan perbuatanku itu.
Sekarang aku hanya berani menunggu mba Tin selesai mandi dan mengambil celana dalam yg kotor mba Tin untuk ber-onani.
Pernah aku mendapat ada cairan putih di celana dalam mba Tin, aku tau itu adalah sperma tapi kenapa bisa ada di celana dalam mba Tin, aku tidak memikirkan terlalu jauh. Aku bawa celana dalam itu ke kamar mandi, untuk di buat onani.
~Bersambung~
Cerita ini berawal dari rumahku yg dipasangi internet 2 bulan lalu, setelah seminggu bermain Game dikomputer ternyata aku menjadi bosan, iseng-iseng aku mencari di Google dengan keyword "Striptease naked" sejak saat itu aku sering sekali menonton bokep dikomputerku itu.
Hanya pembantuku saja yg ada dirumah saat aku pulang sekolah, tapi tidak ada yg menjawab teriakanku itu, aku mencari-cari mba Tin ke seluruh rumah (Tini biasa dipanggil mba Tin berumur 32 tahun, berwarna kulit sawo matang berwajah tidak terlalu manis tidak jelek juga, mempunyai tinggi sekitar 140cm) ternyata mba Tin sedang mandi terdengar suara guyuran air dari kamar mandi, karena mengetahui itu aku langsung mengintip dari pintu kamar mandi yg sebelumnya sudah aku buat lubang kecil untuk mengintip kegiatan mba Tin di kamar mandi, sudah sering sekali aku mengintipnya karena payudaranya itu yg berukuran 34 C itu aku tau dari BH yg sering aku cium, dan pantatnya yg sangat menggoda. Ternyata mba Tin sudah ingin selesai mandinya aku langsung saja masuk ke dalam kamarku yg berdekatan dengan kamar mandi itu. Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dan suara kamar mba Tin tertutup kamar mba Tin persis disebelah kamar mandi, dan ada jendela di kamar itu yg terlihat dari luar dan hanya ditutupi oleh kain masih ada celah-celah untuk melihat kedalam kamar, perlahan-lahan aku keluar kamar dan mengintip mba Tin yg sedang memakai pakaian, ia melepas handuknya dan terlihat lah payudaranya yg mancung dan putingnya yg berwarna coklat, sungguh pemandangan yg sangat menggairahkan, melakukan pengintipan itu jantungku berdebar sangat cepat, yg membuat jantungku hampir copot ternyata mba Tin melihatku sedang melihatnya telanjang tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya itu.
Aku takut sekali dan lansung berlari masuk ke dalam kamar, beberapa menit kemudian mba Tin masuk ke dalam kamarku, aku pura-pura tertidur karena takut dimarahi (maklum masih kecil umurku masih 14 tahun duduk di Sekolah Menengah Pertama di daerah Jakarta Selatan) lansung saja mba Tin membangunkanku karena ia tau aku belom tertidur
ia memarahi ku "Kamu ngapain liatin mba di kamar Ton?" aku hanya diam "Kamu ngintipin mba ya?" lanjutnya, aku tetap diam karena aku bingung harus melakukan apa
"Mba bakalan kasih tau ke mama sama papa ya Ton!" mba Tin mengancam
aku terjekut dan langsung saja memohon "Jangan mba, jangan kasih tau mama sama papa, nanti Toni dimarahin"
"Biarin aja, lagian kamu ngapain ngintipin mba?"
Aku diam lagi, aku bingung menjawab pertanyaan itu
"Pokoknya mba bakalan kasih tau ke mama sama papa kamu ngintipin mba lagi ganti baju" ia mengancam lagi
"Pliss mba jangan bilang ke mama sama papa ya.." aku memohon sambil merengek kepadanya
Setelah memohon berkali-kali mba Tin pun mengurungkan niatnya untuk memberitau kejadian itu kepada mama dan papa
"Oke, mba gabakalan kasih tau mama sama papa, tapi kamu jangan lakuin itu lagi ya Ton" tegasnya
"Iya mba Toni gabakalan lakuin itu lagi, makasih ya mba" ucapku sambil memeluknya, aku berlama-lama memeluk mba Tin sambil merasakan kekenyalan payudaranya itu
"Tuh kan ngapain lama-lama meluknya" mba Tin meledekku
"Hehe abis enak si meluk mba Tin" ucapku dengan nada bercanda
Malam harinya aku lega ternyata mba Tin tidak memberitau kejadian siang itu kepada mama dan papa. Hari-hari berlanjut aku belum berani untuk mengintip mba Tin lagi.
Mba Tin sudah bekerja dengan keluargaku sejak aku masih berumur 5 tahun jadi kira-kira mba Tin sudah bekerja selama 9 tahun dengan keluargaku, mba Tin sudah seperti anggota keluarga bagi kami. Mungkin karena itulah mba Tin memaafkan perbuatanku itu.
Sekarang aku hanya berani menunggu mba Tin selesai mandi dan mengambil celana dalam yg kotor mba Tin untuk ber-onani.
Pernah aku mendapat ada cairan putih di celana dalam mba Tin, aku tau itu adalah sperma tapi kenapa bisa ada di celana dalam mba Tin, aku tidak memikirkan terlalu jauh. Aku bawa celana dalam itu ke kamar mandi, untuk di buat onani.
~Bersambung~