Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Keep It As Secret! (Part 23 updated) [Tamat]

Status
Please reply by conversation.
Part 11 : Academy.

"Koh bangun!!" Sayup-sayup aku mendengar suara dari balik pintuku.

Tok tok tok!!

"Kokoh!!" Kembali suara Eve memanggilku, membangunkanku dari tidur.
"Iyaaaa" balasku malas, kantuk masih memenuhi kepalaku.

Ku regangkan tubuhku lalu mengucek mata. Beberapa kali aku menguap karena kantuk. aku berjalan perlahan menuju pintu kamarku dan membukanya, Eve berkacak pinggang di depan pintu menungguku dengan pipi di gembungkan dan wajah yg kesal.



"Jam berapa Koh Daniel!!" Eve menunjukan layar Handphonenya dan menunjukkan jam padaku.
"Yaampun!" Aku terkejut melihat jam, memang sekarang hari sabtu namun ini waktunya untukku mengantar Ariel menuju Theater.
"Buruan Cici udah ngamuk itu di kamar!" Eve yang sudah rapi mendorongku kembali masuk ke kamar dan mengambilkan handuk yg tergantung di dinding.

Aku bergegas berlari menuju kamar mandi setelah mengambil perlengkapan mandiku di kamar. Eve melambaikan tangan padaku karena ia akan berangkat duluan bersama Om Ichwan dan Tante Lisa. Aku melihat Ariel yang menatapku tajam dari depan pintu kamarnya, membuatku bergegas mandi sebelum terkena amukkannya.
________________________________________

Tubuhku telah segar dan bersih. Aku menuju kamar untuk bersiap-siap mengantar kekasihku itu menuju tempat kerjanya, Theater JKT48. Aku menggantung handuk kembali di dinding dan memakai pakaianku, aku menoleh kearah pintu karena ku rasa ada yang sedang berdiri di sana ternyata ada Ariel berdiri di ambang pintu kamarku.

"Sebentar ya aku masih siap-siap" kataku padanya, ia memasuki kamarku perlahan dan duduk di pinggir kasurku.
"Gak usah rapi-rapi…" kata Ariel yang membuatku menoleh kearahnya.
"Kenapa?" Tanyaku bingung.
"Gapapa, nanti kan banyak member… kalo liat kamu nanti diambil." Ariel menatapku, wajahnya sangat lucu saat seperti ini.
"Masa aku gak boleh rapi sih, kamu aja boleh cantik terus gini haha…" kataku tertawa kecil, "aku lebih takut kamu diambil orang, duniamu di kelilingi cowok yang bisa ambil kamu kapan aja."

Ariel terdiam mendengar kata-kataku, wajahnya perlahan memerah sambil menatapku dengan mata berbinar. Aku merasa kata-kataku itu hanya ungkapan isi hatiku, namun aku tak menyangka Ariel akan menjadi malu seperti ini.

"Riel… ada tomat" kataku padanya yang membuatnya kesal.
"Iya iya iya iya iya iya gak usah diomongin!" Ia menggembungkan pipinya dengan gemas sambil bangkit dari kasurku.

Ia masih menatapku dengan kesal, membuatku tidak tahan melihat wajah gemasnya.



"Mpph…" Ariel terkejut ketika aku mencium bibirnya tiba-tiba.

Matanya yang terbelalak itu perlahan menutup seiring ciuman kami yang semakin intens. Entah berapa lama kami berciuman hingga terjuntai benang saliva diantara bibir kami saat ciuman kami terlepas.

"Aku boleh bolos theater gak sih? Mumpung cuma berdua sama kamu." Tanya Ariel dengan wajah memerah.
"Ih mau ngapain emangnya kalo berdua, sampe mau bolos? Mesum ih kamu…" ledekku padanya.
"IH CUPU BENER-BENER YA, YAUDAH GAK AKAN LAGI YA FIX!!" Ariel memukul perutku sambil berlalu kesal.

Aku mengejarnya hingga di lorong antara kamarku dan kamarnya, menangkap tubuhnya yang berjalan cepat itu dan merengkuhnya dari belakang. Ariel meronta saat tanganku mendekap tubuhnya itu dari belakang.

"Yang kamu panggil cupu ini yang bikin kamu kecapean waktu itu loh…" bisikku di telinganya, Ariel memejamkan matanya.
"Gak usah pede nghh… waktu itu karena pertama aja…" Ariel mengerang pelan saat tangan kananku meraba paha bagian dalamnya, sedangkan tangan kiriku meraba perutnya.
"Nieeel… aku mau theater…" kata-katanya sedikit tercekat karena menerima rangsangan tanganku.

Aku menghiraukannya, tangan kananku merayap naik dan mulai memasuki rok jeansnya. Ariel memegang kedua pahaku untuk menahan dirinya, kakinya bergerak-gerak gelisah menerima rangsanganku. Perutnya yang mulus dan payudara kirinya kini telah terekspos karena perbuatan tangan kiriku.

"Aaaahhhh…. Nggghhh…." Ariel mengerang keenakan saat tanganku mulai meremasi dadanya yang membusung itu.
"Nanti aku telat kalo kita…" kata-kata Ariel kupotong dengan ciuman di bibirnya, ciuman ganas kami berdua seirama dengan rangsanganku di payudara dan vaginanya.
"Siapa yang mau ML… aku cuma mau bikin pacarku yang mesum puas kok." Ledekku.

Ariel mendengus kesal namun wajahnya kembali menjadi sayu saat jariku mulai menerobos masuk vaginanya, perlahan kugerakan keluar masuk membuat Ariel bergetar.

"Aaaaaahhhh Nieeeel…" Ariel mendesah saat kocokan jariku meningkat.



Kusandarkan Ariel di tembok dan kini diriku berlutut tepat di depan vaginanya. Wajah sayu Ariel yang telah di penuhi peluh hanya menatap pasrah sambil menggigit jarinya menahan desahan. Ariel bersandar pasrah dengan tanktop hitam yang terangkat hingga mengekspos dada dengan bra coklat yang terangkat sebelah di sebelah kiri, sedangkan rok jeansnya telah menggulung yang ku tahan dengan tangan kiriku dan celana dalam coklat yang menggantung di lutut. Tangan Ariel menjambak rambutku untuk menahan kenikmatan yg kuberikan. pemandangan vulgar yang membuatku semakin bersemangat memuaskannya.

"Nieeeeel enaaaaaak…" Ariel mendesah.
"Aaaaaaaahhhh teruuussss….. aaaaahhhh" jambakannya menguat bersamaan dengan meningkatnya kecepatan sapuan lidahku di klitorisnya.
"Oooouuuuuhhhhhhhh……." Mulutku yang menyedot lubang vaginanya kuat-kuat membuatnya mendesah panjang.

Ganti jariku mengusap klitorisnya dengan cepat sedangkan mulutku menghisap vaginanya kencang. Desahan Ariel menggema bersautan dengan kecapan mulutku menikmati vaginanya. Kaki Ariel nampak bergetar menahan tubuhnya yang melemas, melihatnya berjuang menahan tubuhnya agar tak ambruk dan menahan kenikmatan selama mungkin adalah pemandangan vulgar yang amat langka dari Ariel.

"EEEEHHHH AAAAAAAAAAHHHHHHHHH!!!" Ariel menjepit wajah ku dengan kedua pahanya yang kenyal tak tahan menerima sedotanku.

Otot-ototnya mengejan bersamaan dengan kepalanya mendongak keatas. Peluhnya semakin bercucuran mengalir di tubuhnya, putingnya sudah mencuat akibat nafsu yang telah di puncak. Tanpa sadar pinggulnya bergerak sendiri mengikuti hisapan mulutku untuk mencari kenikmatan lebih.

"SAAAYAAANG AKU KELUAAAAAAAR!!" Ariel menjambak rambutku bersamaan dengan orgasmenya yang datang.

Ku topang kedua pahanya dengan lenganku untuk menahan posisi tubuhnya, ku perkuat hisapanku sambil meremas pantatnya yang padat berisi. Ariel menyemburkan isi vaginanya yang langsung ku hisap habis di tiap semburannya. Kakinya telah benar-benar lemas tak mampu menopang tubuhnya berdiri bila tidak ku tahan dengan lenganku. Pinggulnya bergetar-getar beberapa kali. Wajahku yang terbenam di selangkangannya menatap kearah wajahnya yang sayu.

"Stoooppppp, aku udaah keluaaaaar!!" Ariel berusaha mendorong kepalaku karena mulutku masih menghisap vaginanya yang sensitif akibat orgasme.
"Nieeeel jangaaaaaaan!!" Tubuh lemas Ariel tak mampu melawanku.

Ariel kembali menengadah. Matanya berputar menerima kenikmatan yang kuberikan. Aku yakin saat ini daerah selangkangannya ngilu akibat perbuatanku.

"SAYAAAAAANG…." Ariel mendesah.
"NGHHHH OUUUUUUHHH!!"
"AAAAAAAAHHHHHH!!!"

Orgasme keduanya kembali melanda. Aku melepaskan tubuhnya dan Ariel langsung ambruk terduduk di lantai lorong ini. Tubuhnya telah benar-benar lemas dan dalam keadaan yang berantakan. Matanya terpejam meresapi orgasmenya yang terjadi beruntun dalam waktu singkat. Aku hanya tersenyum bangga melihat hasil pekerjaanku yang nampaknya membuatnya sangat puas. Ariel mengangkat kedua tangannya kearahku, memintaku mendekat.

Plak!

Aku terkejut karena tangannya menampar pipiku dan ia menatapku dengan mata yang tajam.

"AKU MAU THEATER BEGO!" Ariel memarahiku dengan sisa tenaganya.
"UDAH TAU BELOM PERFORM UDAH DI BIKIN KECAPEAN… KALO SEKALI GAPAPA, INI DUA KALI." Ia menjewer telingaku dengan sangat kesal.
"GENDONG AKU KE KAMAR, AKU MAU RAPI-RAPI… GARA GARA KAMU AKU BERANTAKAN GINI…" Ariel mencoba bangkit dengan sisa sisa kekuatannya dan naik ke dalam pelukanku.
"Hehe maaf, abisnya enak…" balasku terkekeh.
"ENAK SIH ENAK TAPI TAU WAKTU DONG NIEEL!!" Ariel masih marah padaku namun tubuhnya hanya pasrah di dalam gendonganku.

Ku rebahkan tubuhnya di kasur, Ariel rebahan dengan mata terpejam dan nafas yang masih tersengal-sengal. Tangannya berada di dahi menandakan dirinya kelelahan.

"Sana keluar!! Turun, bikinin aku kopi susu trus panasin motor." Katanya sambil menggoyangkan tangannya mengusir.
"Siap sayang!" Balasku padanya.
"Buruan!" Perintahnya lagi yang membuatku buru-buru pergi.
________________________________________

"Udah?" Tanyaku padanya yang sudah menunggunya diatas motorku.

Ariel nampak mengganti kemeja dan tanktopnya yang basah oleh peluh, namun ia tetap menggunakan rok jeansnya yang tidak terlalu berantakan meskipun tadi tergulung. Ia menatapku kesal karena melihatnya dari atas hingga bawah.

"Udah, ayo jalan." Balasnya singkat, ia nampak lunglai menaiki motorku.
"Nih pake helm, pegangan." Aku menyerahkan helm padanya.
"Iya, bawel buruan jalan." Balasnya sambil menyandarkan kepalanya di pundakku.
"Oke, siap!" Kataku lagi.
"Jalan!" Balasnya kesal.

Sepanjang perjalanan Ariel hanya tertidur di bahuku, ia benar-benar kelelahan sekali akibat perbuatanku. Aku berjalan dengan santai agar ia tidak terjatuh. Jalanan Jakarta di siang ini lebih sepi dari biasanya, membuatku sampai FX dengan cepat padahal aku berjalan dengan santai. Ia terbangun saat aku memarkirkan motorku di parkiran, ia nampak terkejut karena sudah sampai.

"Kamu ngebut?" Tanyanya padaku dengan mata memicing.
"Gak, yakali kamu tidur trus aku ngebut. Jatoh dong pacarku nanti…" balasku padanya.
"Ssssttttss!! Mulutnya ya minta di jait, ini di FX woy." Balasnya dengan jari telunjuk di bibir menyuruhku diam.
"Oh iya haha, yaudah buruan kamu emang gak dicariin?" Kataku padanya.
"Iya iya, yaudah ayok" Ariel berjalan terlebih dahulu dan ku ikuti dari belakang.

Kami menaiki lift dari parkiran menuju FB lalu menaiki lift lagi menuju lantai 4. Sesampainya di lantai 4 sudah ada beberapa fans JKT48 yg berada di depan theater padahal ini masih pukul 4 sore, Ariel bersalaman dengan security yang berada di depan pintu Theater. Security itu menyapaku juga yang sudah tau kalau aku adalah sepupu Ariel, beberapa fans nampak menatap aku dan Ariel dengan curiga. Ariel nampaknya sadar dengan hal itu saat matanya sedikit melirik kearah depan lobby theater. Ia mengedipkan sebelah mata padaku.

"Udah sana ngapain kek, gak usah nonton theater entar di ledekin Eve lo." Sepertinya ia sengaja mengencangkan suaranya.
"Iya iya siapa juga yang mau nonton lu berdua, yaudah gw mau makan aja di bawah." Balasku juga tak kalah kencang.
"Iya sana, bokap nyokap gw di bawah kali." Balasnya lagi, security yang tampaknya juga mengerti hanya meringis melihat kami berdua.
"Oh om tante disana, yaudah gw mau minta makan." Balasku sambil meninggalkannya.

Aku berjalan melewati fans JKT48 yang masih melirik kearahku namun cara mereka memandang sudah tak seperti tadi, sepertinya mereka telah lega mengetahui aku dan Ariel tidak ada hubungan apa-apa. Lagipula mana mungkin Ariel akan sebodoh itu terang-terangan membawa seorang cowok mengantarnya ke depan theater seperti tadi. Aku melewati sebuah toko minuman kekinian berlogo unicorn, lalu membelinya.

"Pak, kasih Ariel ya." Kataku pada security yang berjaga di pintu.
"Oh iya oke, gak kasih sendiri aja?." Ia mengangguk sedikit sambil menerima minuman dariku.
"Gak usah. Lagi siap-siap kali dia" balasku lagi, aku berterima kasih lalu meninggalkannya ke bawah.

Aku berjalan-jalan sendiri di mall ini, mall yang kecil sehingga sangat cepat untukku mengitarinya. Mall yang sepi dengan pengunjung sedikit ini memang cocok untuk menjadi tempat nongkrong yang menyenangkan, karena semua lokasi terjangkau dengan mudah dan cepat. Tak perlu capek untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tidak seperti mall lain yang luasnya bisa untuk membuat sebuah perumahan padat penduduk.

"Makan di sini aja deh." Pikirku sambil memasuki sebuah restaurant korea.

Aku duduk di sebuah bangku sofa yang agak memojok dan memesan sebuah Toppoki dan Apple Tea. Meskipun aku tak mengerti lagu-lagu yang diputar namun aku masih dapat menikmati tempat ini. Notifikasi dari Handphoneku berbunyi, sebuah IG story dari Ariel. Aku membukanya dan tersenyum melihat postingannya, sebuah gelas minuman unicorn dengan caption "My mood Booster, like you ♥". Aku bisa membayangkan wajahnya yang tersenyum begitu manis dan pipinya yang bersemu merah.
Saat aku sedang melihat postingan Ariel, seseorang duduk di bangku seberangku membuatku terkejut. Ia lalu memesan sesuatu di tab dan tersenyum kearahku.



"Kaget ya!" Katanya sambil menyengir.
"Abisnya main duduk aja." Balasku.
"Aku kaget ada sepupunya ci Ariel disini... kak… siapa? Haha" Katanya lagi tertawa.
"Bisa-bisanya gak inget nama tapi main duduk." Balasku meledek.
"Hehe ya abisnya kan kenal tapi lupa namanya kak Arnold hahaha" ia tertawa kembali.
"Daniel!" Balasku kesal.
"HAHA IYA DANIEL!" Balasnya terbahak.

Gadis yang sedang tertawa di depanku ini adalah Dhea, member JKT48 yang tak sengaja menabrakku waktu itu. Akupun terkejut dia langsung duduk di meja yang sama denganku dan memesan makanan. Karena aku tau kami baru berkenalan dan bertemu satu kali sebelum ini, namun aku tidak terlalu mempermasalahkannya karena aku mendapat teman.
Kami mengobrol dan bercanda sambil makan, Dhea memakan Toppoki sepertiku. Dhea adalah orang yang sangat santai dan bawel, ia tak berhenti tertawa, berbicara dan bercanda. Ia adalah gadis supel yang tak pernah habis akan pertanyaan dan pembahasan. Dalam waktu singkat saja kami berdua sudah nyambung.

"Udah jam berapa ini, gak perform?" Tanyaku saat melihat jam di handphone.
"Gak kak, gak ada jadwal theater. Cuma latihan aja nanti" katanya lagi.
"Oh beda ya sama Ariel, kirain sama semua… soalnya member yang gw kenal jadwalnya sama semua sih haha" balasku sambil menggaruk kepalaku.
"Ya ci Ariel sama Eve kan satu Team kak, sedangkan aku Academy." Balasnya menjelaskan.
"jadi lu masih academy?" Tanyaku padanya dengan wajah tak mengerti.
"Iya, trainee gitu kak" jelasnya padaku.
"Trainee?" Tanyaku semakin bingung.
"Aduh gimana ya, kyak anggota baru yang belom naik pangkat kak" ia berusaha mencari kata-kata yang pas agar aku mengerti.

Aku mencerna kata-katanya. Sepertinya aku mengerti apa yang ia maksudkan. Kalau dia academy dan Ariel adalah member, berarti mereka berada di tingkatan yang berbeda dan membuatku lebih mengerti sistemnya.

"Oh lu rookie, Ariel reguler Team gitu kan?" Tanyaku memastikan.
"Rookie?" Gadis ini balik kebingungan dengan pertanyaanku.
"Hahahahaha ya pokoknya gw udah paham lah..." Aku berusaha mencairkan suasana.
"Iye malah jadi sama-sama bingung hahahaha" gadis itu balik tertawa.

Cara bicaranya yang sangat nyablak itu benar-benar lucu, asik sekali berbicara dengannya karena tingkah dan spontanitasnya yang bisa membuatmu terpingkal. Gadis keturunan Chinese Betawi ini mudah tertawa tanpa jaim sama sekali.

"Jadi kalo gw nonton Ariel, gak selalu ada lu dong?" Tanyaku lagi.
"Iya kak, tapi bisa lah... Doain aja aku satu Team sama Ci Ariel" balasnya dengan wajah penuh harap.
"Amin. Berdoa aja!" Balasku padanya.
"Pasti!" Balasnya lagi.

Ia terdiam sesaat, aku takut salah ngomong padanya yang membuatnya terdiam. Namun tiba-tiba ia tersenyum kearahku lalu mengeluarkan handphonenya.

"Minta kontak." Katanya sambil menyerahkan handphone.
"Hah…?" Aku terkejut karena ia tiba-tiba meminta kontak ku.
"Iya, biar ngobrol lagi!" Katanya sambil membenarkan kacamatanya, menatapku dengan wajah yang serius.
"Oh… oke…" aku mengambil handphonenya dan memberikan kontakku.

Aku kembalikan handphonenya setelah memberikan kontakku, ia bangun dari tempat duduknya dan melambaikan tangannya padaku.

"Gw pergi latihan dulu ya kak. Bye kak Daniel!" Ia bergegas pergi meninggalkanku yang menatap kepergiannya hingga hilang keluar restaurant ini.

"Dhea ya, seru juga anaknya." kataku dalam hati.
"LAH DIA BELOM BAYAR!"

-Bersambung-
 
Terakhir diubah:
wah dey disebelah aja belum gw bahas
disini kok sudah reveal ya
ditunggu dey suhu
hehe
 
Hehe gpp niel sekali kali traktir cewe, kali aja kaya skinnypab dari traktir cewe bisa langsung ngamar. Hehe :hore: :hore: :hore:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd