Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY K3 Hiatus

Bimabet
Demen kok sama binor
Sudah berzina, merusak prahara rumah tangga lagi
Dasar kerak neraka

Alias update hu
 
Demen kok sama binor
Sudah berzina, merusak prahara rumah tangga lagi
Dasar kerak neraka

Alias update hu
sebentar!
Tai kucing, tai naga!
gak nyambung bangsat! alias gak apa2 atuh kakang, lagian jalur neraka mu dan nerakaku berbeda.

kok malah jadi konten religi gini si anju :hammer:

apdet apdet, support kagak, cek DMan saiya bung!
 
masukin semua dah,,, aya,, kinal,, beby,, kalo perlu yori sama ramel sekalian... wkwkwk
yori dimasukin mah saiya otobanned donks, gpp nih dibanned lagi? padahal bentar lagi kelar. wkwkwkwk
 
2.5



Bukan update Cuma Filler doank




5 Tahun yang lalu.



“Yuuki… udah siang, ayo nak ikut paman ke ladang” wajah teduh paman Tat, terlihat bercahaya karena sinar matahari sudah menyeruak masuk kedalam kamar tidurku. Ia sudah bersiap dengan perlengkapannya. Aku segera bangkit dan tersenyum pada paman Tat. Lalu beranjak menuju jamban. Jamban khas pedesaan yang masih tradisional, yang mana mengunci pintunya cukup dikaitkan oleh paku dan tali, lalu lantai semen tanpa keramik, sumur yang lengkap dengan katrol serta ember yang siap dikerek untuk mengambil air.

Air disini dingin dan segar, sangat berbeda sekali dengan di kota yang dinginnya Cuma sementara. Aku pun kerasan tinggal disini, sejak liburan seminggu yang lalu. Paman tat masih setia menungguku yang tengah bersiap-siap membantunya bekerja diladang, oh iya aku sampai lupa, paman tat adalah seorang duda dengan seorang anak perempuan seumuran denganku.

Neneng panggilannya, nama aslinya aku lupa, dan aku juga malu jika harus bertanya terus perihal nama lengkapnya. Yang pasti sering dipanggil neneng. Sepertinya neneng sudah duluan ke ladang, mungkin karena paman tat tak tega membangunkanku lebih awal.

Dengan sepatu boots dan celana pendek ditambah kaus oblong serta topi, aku dan paman tat melenggang ke ladang.

“keponakan amang cakep bener kayak si akang dulu waktu masih muda”

“benarkah?” sejatinya aku dan ayah ku telah berpisah sejak dibangku SMP, ayahku bekerja sebagai penambang uranium di Nevada. Sudah lebih dari 3 tahun ia tidak pulang. Lalu ibu ku? Ibuku sudah lama meninggal. TB paru. Tapi bukan waktunya bersedih, sekarang waktunya bersemangat bekerja. Ladang kini menjadi tujuanku menggapai hari esok.

“ih, teu percaya pisan, hayu atuh geura miang” ajak paman tat.

“siaplah”

Jalan yang agak curam penuh bebatuan dan tanah merah, sudah biasa paman dan neneng lalui. Aku yang biasa tinggal dikota terkadang agak terasa mengherankan, kok bisa paman bertahan dalam keadaan seperti ini, padahal kudengar dari ayahku, paman pun memiliki banyak sawah dan kebun gandum di desa sebrang. Tapi dia tetap memilih bertahan berladang dan hidup di gunung.

Neneng pun sama ia tidak tergoda pergaulan teman-temannya yang agak gaul gitu.

Sampai tidak terasa kami pun tiba di ladang.

“cik kasep, cepengan heula ie paculna, amang bade ka lebak heula aya nu kakantun ning” ujarnya sambil tersenyum.

“ehhh biar sama Yuki aja mang, amang tunggu disini aja” pintaku

“keun weh wios, itu neneng tos ngantosan yuki, jug enggal kaditu” paman tat menolak halus lalu dia pergi meninggalkan ku berdua dengan neneng.

Neneng sedang menyortir kentang-dan bawang yang ia kumpulkan. Sambil melirikku ia agak sedikit kaget dengan kedatanganku yang tiba-tiba ada di sampingnya, aku membungkuk sambil memperhatikan apa yang ia lakukan dengan seksama.

“aduuuh, uki! Ngareuwaskeun wae!” sambil mengusap dadanya, ia juga menepuk betisku.

“eh maaf ya, sampe lupa nyapa… terus ini” aku menunjukan cangkul yang ku tenteng dihadapan neneng.

“oh eta mah di sebelah sana aja ki, nanti uki nyangkul di area sana. Emangnya si abah kemana?”

“katanya mah ada yang ketinggalan di rumah neng” sambil berlalu menuju tempat yang ditunjukan neneng.

“oh iya neng, ini tuh tinggal dicangkul aja tanahnya?”

Neneng mengangguk sambil tersenyum,

Kaos oblong berwarna kuning yang kurasa sudah agak kekecilan membuat dadanya agak membusung, celana training diatas mata kaki dan dipadu dengan sepatu boots juga. Oh iya, dia juga memakai sarung tangan berwarna coklat tua.

Meski ia rajin berladang tak membuat kulitnya kering kusam ataupun hitam, malah putih dan mulus.

Saat jongkok barusan aku tak sengaja melihat belahan dadanya yang membuatku sampai menelan ludah.

Aku membuang jauh-jauh pikiran kotorku lalu mulai mengayunkan cangkulku dengan penuh tenaga. Baru setengahnya aku ayunkan, neneng tiba-tiba berteriak.

“awas kakinya kepacul uki!”

Benar saja aku yang tidak awas, hampir saja kaki ku terkena hantaman ujung cangkul.

“walah iya bener neng, makasih ya” lagi-lagi iya hanya mengangguk dan tersenyum.

Aku membuka kaki ku agak lebar lalu melanjutkan kembali.

Waduh ini baru berapa meter udah capek banget ya, profesi petani emang gak bisa diremehin.

Aku yang sedang khusuk menyangkul, dikagetkan kembali oleh suara neneng yang memanggilku lagi, tentu saja aku berhenti dan berpaling kearahnya.

“uki udah dulu, sini ini ada temen neneng dari kota juga, sen sini, nih kenalin sepupu aku Yuuki, uki ini Sendy”

Amboi… manisnya senyum wanita itu. Ditambah jantungku tiba tiba berdegup agak kencang, tanganku diraih olehnya, ia menyalamiku, aku tidak kuat melihat wajahnya lama-lama, lalu ku alihkan pandanganku kesamping sambil berkata

“mohon bantuannya”

Astaga kenapa jadi kata-kata itu yang keluar? sudah seperti perkenalan ala-ala orang jepang. Neneng dan Sendy tertawa pecah.

“iih… yuki kamu lucu juga ya”

“aahh, anu anu… neng aku jadi kebelet, aku permisi dulu ya”

Sekarang mimik wajah neneng berubah keheranan, sedangkan sendy masih saja tersenyum.

Tanpa perlu mendengar jawaban neneng, aku langsung berlari sambil melepaskan cangkul.

Aku berlari agak jauhan mencari kerimbunan pepohonan. Lalu duduk bersandar.

Nafasku menjadi memburu. Jantungku berdegup kencang.

apakah aku terkena sihir? Sepertinya?
mungkinkah ini yang dinamakan love at first sight?

Hati berdebar sekaligus ada perasaan senang dan gembira.





Keesokan harinya.



Karena kemarin aku lari dari pekerjaanku, sebagai seorang pria yang bertanggung jawab, aku bangun dipagi buta. Kulihat jam menunjukan pukul setengah 5. Namun Paman Tat bersama Neneng juga Sendy tidak ada di rumah.

Pada kemana penghuni rumah? Apa aku sedang bermimpi?

Aku menuju gudang mengecek, barangkali ada seseorang yang bisa ku temui disana.

Nyatanya tidak ada siapa-siapa, namun peralatan masih tersusun rapih, artinya paman berserta yang lainnya belum pergi ke ladang.

Aku ambil beberapa perkakas, lalu memakai sepatu boot dan berencana meninggalkan rumah.

Di tengah perjalanan, aku bertemu dengan warga setempat yang begitu ramahnya tersenyum juga sekedar menyapa, sepertinya mereka habis melakukan ibadah shubuh.

Astaga aku baru sadar, bisa jadi paman Tat, Neneng dan Sendy sedang berada di masjid.

Bodohnya aku tidak menyadari hal itu.

Sampai seseorang menepuk ku.

“hei rajin amat, matahari belum nongol udah mau kerja aja…”

Aku menoleh kebelakang dan ternyata, Sendy.

Hampir saja cangkul dan parang yang ku bawa terlempar. Namun sendy rupanya membantu menahan itu, sehingga tidak terjatuh. Meski dia agak kerepotan karena membawa kantong yang mungkin berisi sajadah dan mukena.

“aduuh uki kenapa? Kayak liat hantu aja? Apa aku semengejutkan itu? Aku kayak kunti gitu?” ia menjulurkan lidahnya sambil matanya dibuat semenakutkan mungkin.

Tentu saja aku jadi ingin tertawa namun aku agak gugup.

“hey kalian!, cieee… bobogohan euy!”

Aku langsung terbatuk-batuk mendengar apa yang dilontarkan oleh neneng.

sendy tersenyum sambil memberikan cangkul kepada ku.

“neneng jealous ya?” sendy malah balik menggoda neneng

“atuuh ari sendy, masa neneng yang biasa-biasa aja gini bisa cocok ama uki yang kasep darehdeh lagi, kalo sendy baru cocok, geulis. Cantik dan ganteng”

Neneng mengacungkan dua jempol tangan miliknya.

“hahaha, ngawur” ucap sendy sambil melambaikan tangannya.

“ii ii ya bener sen, ngaco nih si neneng” tambahku

“oh iya uki, disini kita biasanya kalo sholat suka di langgar”

“hah! Tunggu sebentar neng? Di langgar? Gak salah denger?”

“ihh kamu lucu deh, kalo yang kamu maksud dilanggar itu dilangkahi, kamu salah, disini langgar itu tajuk, atau surau lah” jelas sendy

“ooh surau toh, kirain dilanggar gitu ehehe”

Saat ini nafasku sudah agak sesak, sepertinya aku benar-benar gugup bila berhadapan dengan Sendy, serius… nampaknya aku tiba-tiba terserang asma atau penyakit sejenisnya.

“neng, sen. Aku duluan ya” sebelum kepanikan dan kegugupanku semakin parah aku lagi-lagi bergegas pergi, lari dan lari.

“eh tunggu dulu atuh” neneng meraih ujung kaus ku.

Sambil agak terengah engah aku menoleh kearah neneng.

“Kamu…”

Aku tidak mau mendengar kelanjutan kata-kata itu, aku melerai tangan neneng lalu berlari.

“kamu belum mandi hey!”

Neneng berteriak, namun aku berlari sekencangnya. Ah masa bodo belum mandi, beberapa tahun yang lalu, saat aku SMP, setiap camping aku tidak pernah mandi dan itu tak masalah.

Aku menelusuri track demi track menuju ladang, aku sudah lumayan hafal lah. Tapi sekarang masalahnya, mau ngapain kalau sudah disana? Nyangkul lagi? Terus aja nyangkul sampai str dan stamina abis, macem Harvest moon.

Astaga Yuki, kamu bodo banget, sama cewek aja kok malah lemah gini, aku merutuk diriku sejadinya.

Aku melihat ada gubuk dan kuputuskan untuk beristirahat sejenak.

Lalu aku merebahkan diriku.

Mengeluarkan M&M dari dalam sakuku, lalu ku ambil beberapa butir coklat tersebut dan memakannya sekaligus.

Katanya coklat dapat membuat perasaan tenang, namun tetap saja, no efek. Ya kali, coklat disamain ama narkoba yang bisa langsung fly bikin kita gak bisa inget apa-apa dan yang ada enjoy abis. Eh emang gitu? Mana ku tahu.

Karena cukup kelelahan dan ini masih agak gelap, angin yang menerpaku membuat aku jadi merasakan kantuk, sehingga aku agak terbuai dan lama-lama aku tak sadarkan diri.



Aku merasakan ada yang membelai pipiku perlahan, hingga jari-jemarinya yang halus membangunkanku.

Senyuman manis yang tak pernah kulupakan.

Wajah sendy tepat ada di depan ku, ah tidak, mungkin berada diatasku. Karena aku merasakan ada bantalan empuk di bawah kepalaku.

Rupanya paha sendy menjadi bantalan kepalaku.

Astaga, jantungku mau lepas, nafasku bener-benar tak karuan, sesak tapi ada perasaan senang juga.

Aku langsung bangkit dan menjauh ke pojok gubuk hingga tersudut. Tapi Sendy malah tersenyum dan mendekatiku perlahan-lahan.

Aku menggelengkan kepalaku.

“heh… kamu tuh lucu banget tau, masa ngeliat aku aja sampe segitunya, deh… jangan-jangan bener kata neneng, kamu…” ia berhenti sejenak.

Stop lah udah jangan dilanjut, bisa-bisa nyawaku lepas lalu terbang melayang tinggi.

“Kamu suka ya sama aku” pandangan matanya tajam serius, lalu tersungging senyuman.

DUAR MEMEK. Eh salah

Duar! Rasanya meledak hati ini, kepalaku mau pecah, nafas sudah tak terkontrol, dan aku tertunduk lemas.

“uki… eh uki” sendy menggoyang-goyang tubuhku, aku setengah tidak sadar. Sepertinya rohku perlahan-lahan meninggalkan jasad ini.

“uki, becanda ih, aku Cuma becanda” nampaknya sendy mulai agak panik, dan entah dari mana kekuatan ini muncul, jiwaku merasa terserap kembali kedalam raga ini.

“iya aku suka kamu…”jawabku lirih

JACKPOT!

Kok bisa-bisanya aku ngomong kayak gitu, padahal baru ketemu beberapa hari tapi kok serasa dia tuh sudah bisa melengkapi hari-hariku kedepan.

Sendy tersenyum lalu tertawa, aku mulai keheranan, melihat tingkahnya. Apa jangan-jangan dia bercanda, dan berniat menggodaku dari awal.

Sial sial sial, aku yang biasa menolak wanita, malah dalam hidupuku untuk pertama kalinya, menyatakan perasaan pada wanita dengan hasil yang seperti ini. Karma is Real. Tapi aku belum siap.

“gak apa-apa kok yuki suka sama aku, aku juga suka yuki…”

BOOOM!

Seperti mendapatkan hadiah utama, perasaanku yang tak karuan kini berangsur-angsur rileks.

Kembali ku pandangi wajahnya yang rupawan dan senyumnya yang manis.

“tapi aku udah punya pacar sih, gimana nih?” jawabnya sendu, raut mukanya agak kecewa bercampur sedih.

Perasaanku yang tadinya sedang melayang tinggi diangkasa, mendadak terjun bebas layaknya seseorang yang jatuh dari langit, tanpa adanya alat keselamatan.

“gak tau kalo nanti… tapi yang penting kita sama-sama suka kan, dan kita jalanin aja dulu oke?”

Ya setidaknya aku tidak tertolak. Namun rasanya ada yang aneh saja. Aku merasa menjadi perebut kekasih orang, sungguh rendah.



Siang harinya setelah berladang, aku pamit kepada paman Tat untuk ke sungai sebentar sekedar menyegarkan diri. Tapi apa yang kulihat, sebuah pemandangan yang sangat ku kenali.

Dua wanita sedang bermain-main air di sana, dan hanya dibalut kemben.
Neneng dan Sendy, astaga benar-benar menakjubkan, aku terperangah melihat kemolekan tubuh mereka berdua, apa lagi sendy, pinggul serta pantat yang montok, ditambah dadanya yang dipres membuatnya cukup menantang.

Aku sedang melihat Sendy sedang menyanyi sambil berjoget, nampaknya itu salah satu judul lagu dangdut kalau tidak salah.

Aku udah 18 tahun ya seharusnya melihat yang beginian adalah hal yang wajar, apalagi seorang pria tentu saja melihat hal-hal yang menyangkut ketelanjangan adalah hal yang lumrah, tapi tidak, mereka tidak telanjang hanya saja mereka terlampau sexy.

Naluri dan hasrat laki-laki ku bangkit disana.

Pusaka abadi nan jaya ku merespon dengan baik. Kencang dan Keras. Aku kebilang cowok yang kurang peduli sama cewek sih, nonton bokep pernah, tapi ya sekedar menghilangkan penasaran doank. Tapi ini sensasinya berbeda, sepertinya… ini akan menjadi momen pertama kalinya aku mempraktekan apa yang namanya cabang olah raga lima jari itu(coli).

Setengah badanku terhalang oleh batu kali yang cukup besar, lagi pula jarak kami agak jauhan, sehingga mereka mungkin tak akan bisa melihatku dengan jelas.

Aku yang sudah hilang kesadaran dan terhipnotis oleh lenggak lenggok tubuh mereka khususnya sendy, tanpa sadar telah melepas celana ku, serta ku genggam erat Keris sakti mpu Yuuki. Sepertinya ini memang hasrat lelaki yang telah di anugrahkan Tuhan pada anak adam. Aku mulai mengocok penisku perlahan.

Sedikit demi sedikit penisku naik-naik dan naik sehingga tegang maksimal. Aku mulai terbiasa dengan gerakan ini, dan stimulasi tersebut membuatku semakin nyaman dan tentu saja semakin sange juga. Kocokan ku yang awalnya pelah mulai bergerak cepat, apalagi saat itu Sendy sedang mempraktekan goyang ngebor inul.


Aku sudah masa bodoh bila ada orang yang melihatku seperti ini, ini momen langka dan di kepalaku sudah dipenuhi oleh kesangean yang tiada tara.

“aah…” tiba-tiba mulutku agak melengkuh.

Enak bener ya, ngocok itu pikirku, benar apa yang dikatakan 2 sahabatku, ngocok sambil lihat objek lebih yahut ketimbang ngocok sambil membayangkan saja, yang tentu saja memerlukan imajinasi tinggi.

“shhh uuh” kembali aku merasakan kenikmatan ditiap tiap kocokanku. Membayangkan aku sedang menyenggamai sendy. Pikiranku mulai nakal, membayangkan aku sedang menggagahi sendy dan meremas dada neneng sepupuku.

“ssshhh aahhh” aku berdesis agak keras, saat melihat sendy lagi-lagi melakukan goyangan yang erotis nan sensual.

Hingga aku merasakan sesuatu yang akan keluar dari dalam penisku, aku sadar sebentar lagi spermaku akan meledak, lalu aku mengocoknya dengan cepat. Dan tanpa sadar aku meneriakan nama Sendy.

Bedebah dasar.

Mereka segera menyadari kehadiranku, neneng dan sendy berjalan penasaran kearah suara, yaitu kearah ku, aku yang sudah tidak bisa kontrol lagi lalu menembakan lahar panasku.

Tentu saja Sendy dan neneng terkejut melihat apa yang kulakukan.

Beberapa kali semburan terpancar, dan nyaris saja mengenai sendy yang melongo juga terkejut, disamping itu neneng agak histeris sambil menutup matanya.

Aku bengong dan mematung sambil memegang penisku yang tengah menyembur dahsyat.

Ini lah pengalaman pertama dan terakhir, aku coli di depan wanita.



Keesokan harinya Sendy pergi ke kota bersama neneng, dan tentu saja tidak mengabari ku. Namun mereka juga pastinya tidak akan mungkin menceritakan hal itu pada paman Tat.

Sejak saat itu sendy tidak pernah mengabariku lagi, begitu juga neneng. Sampai 2 tahun berikutnya aku bertemu dengan Sendy yang sudah menjadi seorang kekasih salah satu sahabatku.

Oh iya nama asli neneng kalau tidak salah sih Ghaida, dan saat ke kota itu bersama Sendy, dia mendaftar menjadi member idol grup dan lulus.

Hingga mereka bersama membawakan lagu panggung berjudul Rider, yang selalu membuatku terngiang-ngiang.


2rzrqxz.gif
 
Nagih mulu dah, udah cem debkol kau, sajen dulu baru diupdate. Alias kagak ada apdet bulan ini, editor pecinta binor lagi sibuk tuan. Sebagian alur dia yang pegang begitu jua draftnya.


Sekarang sudah ganti bulan hu
Alias suka kok sama binor, perusak prahara rumah tangga orang
 
Bimabet
Sekarang sudah ganti bulan hu
Alias suka kok sama binor, perusak prahara rumah tangga orang
Saia sedot ubun-ubunnya juga luh ! Gak sekarang juga updatenya dodol!
siapa yang bilang saiya suka ama binor? editornya oi oi oi. Perkara rusak rumah tangga orang ya tergantung si ceweknya, kalo malah ngerespon terus tersandung perselingkuhan namanya gayung bersambut.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd