begawan_cinta
Guru Semprot
- Daftar
- 27 Oct 2023
- Post
- 548
- Like diterima
- 9.351
--
3.
Saya mendapatkan beberapa mata pelajaran bercinta dari Mbak Sarijah setelah beberapa kali saya menyiramkan mani saya di lorong selangkangannya.
Sore itu aku bersiap-siap mengajak Mbak Sarijah berbelanja, tetapi sesampainya saya di depan kontrakannya, pintu kontrakannya tertutup. Saya tidak berani mengetuk pintu kontrakan Mbak Sarijah karena saya melihat Mak Eros sedang duduk di dipan reot yang diletakkan di depan kontrakannya.
Sambil mengurut-urut kakinya sendiri Mak Eros memandang ke arahku. "Sudah rapi mau kemana Nak Fajar? Mau ke rumah pacar, ya?" tanya Mak Eros.
"Nggak Mak, mau cari makan di warung."
"Kebetulan Mak bikin urap daun singkong sama masak sayur lodeh, makan gih sana... nggak usah repot-repot ke warung. Apa gak suka sayur yang begitu, ya?"
"O.... suka aja, Mak. Lalu kenapa kaki Mak diurut-urut...?"
"Kayaknya kaki Mak bengkak ya, Fajar...?"
"Nggaklah Mak, mulus gitu, masa bengkak sih, Mak? Terasa sakit ya...?"
"Kenceng, kayak ketarik gitu..."
"Saya pijit mau, Mak? Tapi ngomong-ngomong, Engkong kemana ya, Mak?"
"Engkong pulang panen di kampung,"
"O... Engkong punya sawah di kampung ya, Mak?"
"Punya adiknya, nanti hasilnya dibagi..." jawab Mak Eros mengajak saya masuk ke kontrakannya.
Kontrakan Mak Eros rapi, terdapat sebuah TV tabung di atas lemari buffet. TV itu entah masih berfungsi atau tidak.
Tanpa menutup pintu, Mak Eros melepaskan celana panjang dari bahan kaos (celana panjang yang digemari oleh mak-mak kalo mereka pakai jubah panjang) dari dalam daster panjangnya.
Mak Eros duduk di kasur menyuruh saya melihat kakinya dengan menaikkan dasternya sampai ke dengkulnya. Saya melihat sejauh ini kaki Mak Eros baik-baik saja, malahan mulus.
"Mana yang sakit Mak, nanti saya pijit. Atau Mak mau dipijit dengan balsem, saya belikan, ya." kata saya.
"Nggak usah repot, Nak Fajar." jawab Mak Eros berbaring di kasur menaikkan dasternya sampai setengah pahanya. Mungkin kaki dan paha Mak Eros sering tertutup daster panjang, sehingga meski sudah berumur, kaki dan paha Mak Eros tampak masih mulus dan putih.
Diam-diam saya betul-betul terpesona melihatnya dan aroma tubuhnya di sore itu juga betul-betul membuat seluruh pori-pori tubuhnya mengeluarkan bau yang khas, bau seorang wanita dewasa.
“Mak seksi banget,” kata saya spontan.
"Tutup pintu, dikunci ya..." suruh Mak Eros.
Selesai aku mengunci pintu kontrak Mak Eros, Mak Eros sudah telanjang bugil terlentang di kasur.
Saya tidak mau menunggu lagi untuk segera menikmati tubuh telanjang itu. Saya segera melepaskan pakaian saya,
Palkon saya yang berbentuk mirip jamur merang itu dikulumnya. Digigitnya. Tidak ubahnya, seperti seseorang yang mendapat makanan lezat. Nikmat sekali. Sampai matanya terpejam-pejam. Air liurnya menetes-netes.
Kepala yang berbentuk jamur merang itu terasa sangat hangat dan kenyal di mulut Mak Eros.
Saya merasakan nikmat banget. Kunyahan-kunyahan mulut Mak Eros memberikan rasa nikmat dan merangsang napsu saya sampai ke umbun-umbun.
Saya hanya bisa merintih-rintih. Kedua kaki saya semakin kelojotan. Mata saya merem melek.
Mak Eros kian bersemangat.
Sekarang, bukan hanya kepalanya saja yang dikulum dan digigiti Mak Eros, tetapi seluruh batang kemaluan saya.
Dikemut, dijilat, digigit, dan dikenyotnya. Iramanya kian lama kian cepat.
Akhirnya, kenikmatan itu datang. Saya hanya bisa menjerit histeris. Pantat saya saya angkat tinggi-tunggi,
Akibatnya batang kemaluan saya terbenam sedalam-dalamnya, di dalam mulut Mak Eros. Kemudian tangan Mak Eros mengocok pangkal kemaluan saya dengan cepat dan crroott... crrrroooott.... crrotttt.... crrootttt.... menyemprotlah cairan kental dari dalam batang penis saya yang berdenyut-denyut ke tenggorokan Mak Eros.
Luar biasa!
Tubuh saya sampai menggigil. Mak Eros mengambil kesempatan itu dengan nikmat ia menelan air mani saya.
Sperma perjaka, obat awet muda.
Cerita ini boleh disalin dan dibagikan pada Pakde Bude, Om Tante, ya....
---
---
3.
Saya mendapatkan beberapa mata pelajaran bercinta dari Mbak Sarijah setelah beberapa kali saya menyiramkan mani saya di lorong selangkangannya.
Sore itu aku bersiap-siap mengajak Mbak Sarijah berbelanja, tetapi sesampainya saya di depan kontrakannya, pintu kontrakannya tertutup. Saya tidak berani mengetuk pintu kontrakan Mbak Sarijah karena saya melihat Mak Eros sedang duduk di dipan reot yang diletakkan di depan kontrakannya.
Sambil mengurut-urut kakinya sendiri Mak Eros memandang ke arahku. "Sudah rapi mau kemana Nak Fajar? Mau ke rumah pacar, ya?" tanya Mak Eros.
"Nggak Mak, mau cari makan di warung."
"Kebetulan Mak bikin urap daun singkong sama masak sayur lodeh, makan gih sana... nggak usah repot-repot ke warung. Apa gak suka sayur yang begitu, ya?"
"O.... suka aja, Mak. Lalu kenapa kaki Mak diurut-urut...?"
"Kayaknya kaki Mak bengkak ya, Fajar...?"
"Nggaklah Mak, mulus gitu, masa bengkak sih, Mak? Terasa sakit ya...?"
"Kenceng, kayak ketarik gitu..."
"Saya pijit mau, Mak? Tapi ngomong-ngomong, Engkong kemana ya, Mak?"
"Engkong pulang panen di kampung,"
"O... Engkong punya sawah di kampung ya, Mak?"
"Punya adiknya, nanti hasilnya dibagi..." jawab Mak Eros mengajak saya masuk ke kontrakannya.
Kontrakan Mak Eros rapi, terdapat sebuah TV tabung di atas lemari buffet. TV itu entah masih berfungsi atau tidak.
Tanpa menutup pintu, Mak Eros melepaskan celana panjang dari bahan kaos (celana panjang yang digemari oleh mak-mak kalo mereka pakai jubah panjang) dari dalam daster panjangnya.
Mak Eros duduk di kasur menyuruh saya melihat kakinya dengan menaikkan dasternya sampai ke dengkulnya. Saya melihat sejauh ini kaki Mak Eros baik-baik saja, malahan mulus.
"Mana yang sakit Mak, nanti saya pijit. Atau Mak mau dipijit dengan balsem, saya belikan, ya." kata saya.
"Nggak usah repot, Nak Fajar." jawab Mak Eros berbaring di kasur menaikkan dasternya sampai setengah pahanya. Mungkin kaki dan paha Mak Eros sering tertutup daster panjang, sehingga meski sudah berumur, kaki dan paha Mak Eros tampak masih mulus dan putih.
Diam-diam saya betul-betul terpesona melihatnya dan aroma tubuhnya di sore itu juga betul-betul membuat seluruh pori-pori tubuhnya mengeluarkan bau yang khas, bau seorang wanita dewasa.
“Mak seksi banget,” kata saya spontan.
"Tutup pintu, dikunci ya..." suruh Mak Eros.
Selesai aku mengunci pintu kontrak Mak Eros, Mak Eros sudah telanjang bugil terlentang di kasur.
Saya tidak mau menunggu lagi untuk segera menikmati tubuh telanjang itu. Saya segera melepaskan pakaian saya,
Palkon saya yang berbentuk mirip jamur merang itu dikulumnya. Digigitnya. Tidak ubahnya, seperti seseorang yang mendapat makanan lezat. Nikmat sekali. Sampai matanya terpejam-pejam. Air liurnya menetes-netes.
Kepala yang berbentuk jamur merang itu terasa sangat hangat dan kenyal di mulut Mak Eros.
Saya merasakan nikmat banget. Kunyahan-kunyahan mulut Mak Eros memberikan rasa nikmat dan merangsang napsu saya sampai ke umbun-umbun.
Saya hanya bisa merintih-rintih. Kedua kaki saya semakin kelojotan. Mata saya merem melek.
Mak Eros kian bersemangat.
Sekarang, bukan hanya kepalanya saja yang dikulum dan digigiti Mak Eros, tetapi seluruh batang kemaluan saya.
Dikemut, dijilat, digigit, dan dikenyotnya. Iramanya kian lama kian cepat.
Akhirnya, kenikmatan itu datang. Saya hanya bisa menjerit histeris. Pantat saya saya angkat tinggi-tunggi,
Akibatnya batang kemaluan saya terbenam sedalam-dalamnya, di dalam mulut Mak Eros. Kemudian tangan Mak Eros mengocok pangkal kemaluan saya dengan cepat dan crroott... crrrroooott.... crrotttt.... crrootttt.... menyemprotlah cairan kental dari dalam batang penis saya yang berdenyut-denyut ke tenggorokan Mak Eros.
Luar biasa!
Tubuh saya sampai menggigil. Mak Eros mengambil kesempatan itu dengan nikmat ia menelan air mani saya.
Sperma perjaka, obat awet muda.
Cerita ini boleh disalin dan dibagikan pada Pakde Bude, Om Tante, ya....
---
---