Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jual Istri

Hanya Makan Siang

setelah kejadian tadi siang di hotel itu, tak ada kata-kata yang terucap dariku yang hanya memeluk tubuh telanjang istriku setelah baru saja ku setubuhi tadi. entah mengapa aku malah menjadi bergairah dan bernapsu teringat saat toni menyetubuhi istriku waktu itu, atau terbayang saat istriku dibawa toni ke kamar client nya dan membuat pikiran kotorku membayangkan persetubuhan client toni yang menyetubuhi istriku walau dengan rasa gundah dan bahkan cemburu yang berbaur dengan napsu di dadaku menjadi rasa gelisah yang tak karuan namun dengan rasa napsu yang seakan mengalahkan rasa cemburuku.
"maafkan aku sayang...", bisikku ada rasa bersalah pada diriku dan rasa kasihan melihatnya. matanya terbuka dan tersenyum memandangku.
"gak apa-apa mas...", bisiknya membuatku lebih lega, tak seharusnya aku menjerumuskannya seperti ini. aku memeluknya dengan erat dengan rasa sayang yang ku tumpahkan kepadanya.
"kamu gak marahkan sama aku...?", bisikku.
"enggak mas... kan udah kesepakatan kita bersama, sampai aku melakukan ini...", ujarnya.
"mas gak apa-apa kan ?", ujarnya lagi dan aku hanya mengangguk dengan rasa tak karuan di dadaku, aku cemburu namun aku juga merasa begitu bernapsu.
"tapi aku tetap cinta sama mas....", ujarnya lagi dan aku memeluknya dengan erat sambil kupejamkan mataku dan terbayang saat detik-detik kontol toni menyeruak masuk ke vaginanya yang selama ini tak ada kontol selain aku yang menikmatinya, dan terbayang saat tubuh kekar toni merengkuh di atas tubuh istriku dengan pinggul toni yang naik turun memompa keluar masuk kontolku di lubang vaginanya.
"hemmh..apa aku normal...", gumam ku dalam hati, bukannya melindungi dan menjaga istriku sendiri, aku malah membiarkan istriku digauli lelaki lain dan aku seakan malah menikmatinya.

*-*
malam sudah larut, aku beranjak dari kasur saat suamiku sudah terlelap, melangkah ke kamar mandi dengan tubuh telanjangku yang kubiarkan tanpa penutup. aku melepas air seniku, kubasuh membersihkan dari sisa-sisa sperma suamiku tadi.
"eemhh...", lenguhku saat jariku membersihkan lubang vaginaku, ada rasa nikmat yang kurasakan, aku belum orgasme saat disetubuhi suamiku tadi, pikirku dengan mata terpejam bersamaan dengan bayangan saat aku disetubuhi om gun atau toni tadi siang yang memberiku kenikmatan yang belum pernah aku rasakan dari suamiku. kontol suamiku lebih kecil jika dbandingkan dengan om gun atau toni yang memberikan kenikmatan yang lebih kurasakan.
"aaah...", lenguhku tanpa sadar aku sudah mengusap-usap itilku sendiri. terbayang kontol om gun yang begitu gagah menyetubuhiku hingga membuatku berkali-kali mengalami orgasmeku yang begitu dekat. ah aku sudah ketagihan kontol gede, pikirku tanpa rasa sesal dalam hatiku sambil kuusap itilku semakin kencang sambil terbayang om gun yang menggenjotku.
"ooh... kontol...", pekikku dan tubuhku mengejang sesaat disusul bergetar hebat mereguk kenikmatan orgasmeku sendiri di kamar mandi.

kubasuh lagi vaginaku namun masih terasa nikmat saat ku belai itilku dan aku kembali mengusapnya sambil kunikmati dengan mata terpejam kembali kubayangkan kenikmatan dari om gun atau toni lagi membuatku kembali mengusap dengan cepat itilku.
"eehhmm...", gumamku, aku benar-benar menikmatinya,
"pengen lagi...", bisikku, ya aku pengen dientot om gun atau toni lagi, bisik hatiku dan seketika tubuhku kembali bergetar hebat mencapai orgasmeku lagi. aku sudah seperti wanita jalan merindukan kontol orang lain.
"pelacur..!", bisik hatiku, tapi aku tak peduli, pekik hatiku menepis rasa bersalah di dadaku, lagipula suamiku juga yang menawarkan kepadaku jadi bukan salahku.

*-*
Makan siang.....

"terserah kamu sayang... kata toni sih cuma nemenin client makan siang...", jelasku kepada istriku, kali ini dengan rasa tak rela kalo sampai istriku kembali di gauli oleh toni atau clientnya.
"tadi sih aku bilang... belum tentu bisa karena ada suaminya...", jelasku lagi memberi alasan supaya toni tak berharap kembali istriku bisa datang.
"terserah mas aja.. ", ujar istriku memandangku, aku tertegun menatap kecantikan wajahnya dengan kerudung yang menutupi kepalanya terlihat begitu anggun, terbayang begitu bernapsunya toni atau clientnya waktu itu saat menyetubuhi istriku dulu.
"kamu mau... gak apa-apa...", ujarku dengan nada bergetar dan rasa yang berkecamuk di dadaku antara cemburu dan napsu terbayang saat ia disetubuhi om gun atau toni di depanku dulu.
"gak apa-apa mas... kan cuma nemenin makan siang...", ujar istriku lagi, aku mengangguk yang berarti dengan imbalan besar hanya menemani makan siang saja, pikirku bersiap mengantar istriku ke tempat yang toni sebutkan alamatnya di chatingnya.

masih jam 10 saat aku tiba di hotel TJN, melangkah masuk menuju sebuah resto yang toni janjikan. dengan senyum toni menyambutku dengan menepuk pundakku sambil berbasa-basi
"hai Wi... gimana khabarnya...?", sapa toni kepada istriku.
"ah iya... hampir lupa yan... ini dan nanti gak usah ditungguin atau di jemput, biar dewi pulang sendiri aja...bisa kan wi ?", jelas toni kepadaku dan istriku sambil memberiku segepok uang dan memintaku untuk pergi terdiam menatap toni yang berlalu menggandeng istriku ke dalam resto. aku memarkir motorku di sebuah mall yang tak jauh dari hotel TJN dengan pikiran kacau dan merasa tak tenang.

*-*
malam hari....
"jadi tadi siang benar-benar cuma nemenin makan siang dek ?", tanya suamiku yang duduk disampingku.
"iya mas, mereka ngomongin proyek nya gitu... ya sekali-kali ngobrol yang lainnya sama aku...", jelasku.
"kamu gak diapa-apain sama om gun atau toni ?", selidik suamiku menatapku.
"enggak mas... ya paling salaman atau toni ngegandeng aku waktu masih ada mas disana itu...", jelasku lagi panjang lebar kepada suamiku yang terlihat lebih tenang walau masih terlihat sorot mata penasarannya yang tersirat menatapku.
"maaf mas... aku berbohong...", bisik hatiku, tidak seperti yang ku katakan tadi tapi memang aku diperlakukan sebaliknya.

"om gun sudah datang...", jelas toni seraya melangkah di sampingku.
"aku mau ke toilet dulu...", pintaku sedikit gugup, dan toni membawaku ke ruang khusus agar aku bisa memeriksa makeupku, pakaianku dan sedikit bersolek.
"sudah siap wi...?", tanyanya aku hanya mengangguk dengan dada berdebar walau sudah pernah kulakukan hal ini dan kali ini hanya menemani makan siang, tetap saja aku gugup dan berdebar-debar apalagi teringat kejadian pertama kali. mata topi memandangku dari ujung kepalaku hingga kakiku. tangannya sedikit merapihkan kerudungku agar lebih kebelakang.
"celana dalam dan bh kamu dibuka wi...", ujarnya membuatku terkejut memandangnya, tanpa memprotesnya aku hanya menurutinya, kusingsingkan gaun gamisku ku lepas celana dalamku, toni membantu menyingsingkan gaun gamisku saat aku mencoba melepas bh ku.
"uuh... emang napsuin kamu wi.... mulus banget...", pujinya dengan mata memandang selangkanganku yang sudah tak bercelana dalam. sambil memegang gaun gamisku kubiarkan tangan toni membelai bulu jembutku yang dipujinya dengan potongan seperti ulat bulu tercukur rapih.
"oooh... toniii...", eluhku saat jarinya malah mencolok vaginaku. toni tersenyum sementara aku melipat celana dalam dan bh ku dan kumasukan ke dalam tasku.
aku melangkah dengan anggun di samping toni yang membawaku ke om gun. dari jauh om gun memandangku dengan senyumannya yang bagiku terlihat cabul. om gun menyambutku yang tiba-tiba mengecup bibirku yang tanpa dapat ku tolak dan membuatku malu di depan 2 orang yang tak ku kenal dan seraya om gun menarik kursi agar aku duduk di sampingnya aku mengangguk dan tersenyum kepada 2 orang yang diperkenalkan oleh om gun kepadaku adalah rekanan bisnisnya. hidangan makanan sudah tersaji begitu banyak. sambil tersenyum dan menajwab basa basi, om gun mempersilahkan aku untuk menikmati hidangan di depanku.

entah sudah berapa lama aku hanya diam dan menikmati hidanganku saja sementara mereka terus saja membicarakan proyeknya yang tak ku mengerti. hingga kulihat tak ada lagi makanan di piring om gun yang meneguk air minum dan menyandarkan punggungnya di kursi. namun yang membuatku tersentak adalah tangannya yang dibawah meja menjamah pahaku walau dengan perhatiannya yang tertuju kepada rekan bisnisnya yang sedang berbicara, menjelaskan dengan santai sambil sesekali melahap makanannya. aku hanya diam hingga saat tangan om gun menarik gaunku seakan memintaku untuk menaikannya. perlahan aku menarik keatas hingga benar-benar tersingkap dan tangan om gun menjamah pangkal selangkanganku. karena di depanku ada 2 orang rekan bisnis om gun, aku mencoba tak bergeming saat jari mencolok memekku, sambil menahan rasa geli dan nnikmat saat itilku di usap-usapnya. aku bersyukur tak lama om gun menarik tangannya.
usai rekan bisnisnya pergi, aku menoleh ke toni yang hanya memandangku saat om gun merangkulku dan mengajakku ke kamar hotel.
"toniii... katanya cuma nemenin makan siang...?", pekik hatiku dan seakan toni mengerti pandanganku membuatnya hanya tersenyum mengangguk agar aku menuruti keinginan om gun.
"kamu cantik banget hari ini...", ujar om gun sambil mengusap lenganku membawaku ke kamar.

"eemhfff...", lenguhku dengan mulutku yang menganga terjejal kontol om gun yang disodokannya dalam-dalam, tangan kekarnya menekan kepalaku hingga membuatku terbatuk-batuk dengan kontolnya yang menyumbat di kerongkonganku. puas menjejalkan kontolnya dimulutku, om gun meraih lenganku berdiri dan melumat bibirku dengan penuh napsu, tangannya yang memeluk tubuhku yang di raba dan dijamahnya dengan liar.
"aaah...", lenguhku dengan tangan kekarnya yang mencengkeram buah dadaku yang sudah tak memakai bh begitu keras. dengan sigap tangannya menyingkap gaun gamisku dan mendapati selangkanganku yang tak bercelana dalam sudah basah sejak tadi ia obok-obok di meja makan. wajahnya memandangku dengan birahi terbakar dan aku hanya pasrah saat aku direbahkannya di kasur dengan gaun gamis disibak hingga dadaku. om gun bersimpuh diantara kedua kakiku yang mengangkang menjulur ke lantai, matanya tertuju pada vaginaku, wajahnya merunduk dan....
"oooohhh...", aku menggeliat, kupejamkan mataku, kunikmati cumbuan om gun yang sedang berciuman dengan vaginaku. ku coba menahan kepalanya dengan rasa geli dan nikmat saat mulut dan lidahnya semakin terbenam di selangkanganku.

nafasku terengah, sementara om gun setelah puas mencumbui vaginaku, om gun memandangku, meraih kedua kakiku yang direntangkannya keatas, membimbing kontolnya ke vaginaku, kurasakan kehangatannya menyentuh itilku, menyelinap diantara bibir vaginaku dan tepat di hadapan lubang vaginaku, kurasakan kepala kontolnya menyeruak masuk perlahan semakin dalam.
"ooohh....", lenguhku mengiringi terbenamnya seluruh batang kontol om gun ke dalam vaginaku dengan tubuhku yang melengkung penuh kenikmatan, kelaminku dan kelaminnya menyatu, satu rasa yang kunikmati dan ku reguk tanpa lagi ada rasa bersalah terhadap suamiku, atau rasa jengan atau untuk menolak kenikmatan ini. kenikmatan yang sempurna bagiku yang kurasakan dari om gun yang memberiku materi, uang dan kenikmatan ini. aku hanya manusia biasa, yang tak dapat menolak kenikmatan ini.

"enak sayang...he he he...", ujar om gun, mereguk kenikmatan tubuhku yang telanjang dengan gaun gamis tersingkap di leherku. dan aku hanya dapat melenguh dan merintih nikmat namun malah membuat om gun semakin ganas menggoyangkan pinggulnya. kontolnya masih terlalu besar untuk lubang vaginaku.
"aaaah...", rintihku sesaat om gun menghentakan pinggulnya dengan keras sehingga kontolnya tertanam dalam-dalam di vaginaku dan berhenti. bibirnya melumat bibirku dengan liarnya, bibirku dilumat lidahku di hisapnya. tangannya membelai kerudungku.
"enak ?", tanyanya lagi sambil memandangku dan aku mengangguk perlahan dan om gun kembali melumat bibirku.

*-*
"uugh...", geramku, memek perempuan ini masih terasa sempit bagi kontolku, apalagi wajahnya yang cantik ditambah kerudung yang menghias di kepalanya membuatku semakin bernapsu untuk menyetubuhinya, cantik dan anggun, sangat jarang mendapati perempuan seperti ini. sesekali aku melihat kontolku yang keluar masuk menghujam-hujam memek cantiknya dengan bibirnya yang nampak monyong melumat kontolku. kedua buah dadanya mengayun indah dengan bebas yang sesekali ku remas-remas, wajah cantiknya sayup dengan mata terpejam, dan bibir yang melenguh nikmat.

kedua tanganku mencengkeram buah dadanya yang kuremas dengan erat, kulumat putingnya yang kemerahan membuat lenguhan nikmat keluar dari bibirnya. satu puting bergantian kanan kiri ku lumat dan ku hisap sambil terus kurasakan kehangatan dan empotan memeknya yang hangat. sungguh luar biasa cantik dan anggun perempuan ini, pujiku dalam hati, melihatnya saja sudah membuatku napsu sejak pertama toni membawanya. kubalikan tubuh telanjangnya walau tak ku lepaskan gaun gamisnya yang masih tersibak hingga lehernya, kuremas bokongnya yang indah menungging di hadapanku.
"plaaak...plaaak plaak...", ku tampar dengan keras dan sesekali meremas dengan gemas membuat perempuan ini merintih. belahan bibir memeknya terlihat kemerahan indah di antara belahan bokongnya tepat di bawah lubang anusnya. aku merunduk, kujilat lubang anusnya menuju belahan memeknya yang berlendir sambil kedua tanganku menyibak bokongnya lebar-lebar. puas menjilati aku kembali mengarahkan kontolku, ku selipkan diantara bibir memeknya dan kudorong menyeruak masuk hingga terbenam nikmat terasa hangat terjepit dan aku kembali menggenjotnya.

puas posisinya menungging aku memintanya diatas, aku berbaring sementara ia mengangkang lebar diatas kontolku yang tepat dibibir memeknya dan tubuhnya terduduk dengan kontolku yang tertanam.

*-*
"aaaaaaaahh...", lenguhku begitu dalam dan kurasakan kontolnya menyundul mulut rahimku, pinggulku mengayun liar tak karuan diatas pangkuan om gun, hingga tak lagi dapat ku tahan kenikmatan ini, tubuhku bergetar mencapai orgasmeku dalam pelukan om gun yang memeluk tubuhku di atas dadanya. tak memberiku beristirahat sejenak om gun menggulingkan tubuhnya hingga berbalik tubuh kekarnya diatas tubuhku dan kembali pinggulnya menggenjotku.

siang itu om gun benar-benar membautku berkali-kali mengalami orgasmeku. aku terkapar tak berdaya dengan lelehan hangat spermanya yang meleleh dari lubang vaginaku. terbayang wajah suamiku, terbayang aku akan mengandung anak om gun dengan berkali-kali ia menyetubuhiku tanpa kondom seperti ini. mataku terpejam sambil nafasku masih tersengal kubiarkan gaun gamisnya yang masih tersingkap dengan tubuh telanjangku yang berlumuran keringat terpampang begitu saja tergolek diatas kasur.

entah berapa lama aku tertidur hingga aku terbangun saat kurasakan sesuatu menyeruak masuk lubang vaginaku lagi.
"eehm...om gun...", lenguhku kubiarkan sambil kurentangkan kedua kakiku sambil aku membuka mataku dan kudapati toni yang tersenyum di atas wajahku.
"ah toni...", ujarku pasrah kubiarkan ia meneruskannya menyetubuhiku. toni meraih gaun gamisku dan melepaskannya dari tubuhku hingga hanya kerudung hitam yang masih menutupi kepalaku. toni menyetubuhiku, posisi demi posisi aku berganti dengan orgasme yang ku alami beberapa kali olehnya.
"beruntung suamimu wi... kamu cantik banget...", ujar nya di sela geramannya sambil tangannya meremas-remas buah dadaku.
"ah toni... adriyan adalah suamiku, temanmu....", bisik hatiku sambil menyambut bibirnya yang melumat bibirku.
"uugh.. wiii...crot di dalem.. nih...", geramnya dengan pinggul menghentak-hentak dan sesaat kurasakan semburan spermanya di dalam rahimku yang sejak tadi sudah penuh oleh sperma om gun.
 
Terakhir diubah:
menarik ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd