Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT (Jilbab +cuckold + BB) Laras nan malang.

Izin ninggal jejak dulu
 
Kisah ini hanyalah fiksi belaka berdasarkan imajinasi penulis dan tidak ada niat untuk merendahkan atau melecehkan agama ataupun ras dan suku tertentu. Semua gambar di sini hanya ilustrasi belaka. Unsur pemerkosaan menjadi bahan utama dalam kasus ini. Kalaupun ada kesamaan nama, tempat, perusahaan atau waktu serta organisasi, itu hanya kebetulan belaka.



Laras






Perkenalkan, nama saya Laras, asli sunda dan baru 18 tahun. Saya adalah perempuan yang masih duduk di sekolah menengah atas di daerah bandung. Saya lahir dan besar dari keluarga yang terbilang cukup kaya dan memiliki dua orang kakak perempuan yang telah menikah dan pastinya mereka ikut dengan suami mereka semua; meninggalkan saya dan kedua orang tua saya sendirian di sini.

Secara fisik, saya memiliki penampilan menarik dan memiliki kulit putih dan wajah (mirip) oriental karena agak sipit meski kedua orang tua saya sunda asli. Tak hanya itu saja, rumah kami juga bisa dibilang paling besar di daerah tempat saya tinggal dan kedua orang tua saya juga terpandang serta sangat religius. Itu sebab saya dan ibu saya senantiasa memakai jilbab ke manapun kami pergi dan pakaian serba tertutup dan longgar.

Saya juga memiliki banyak teman Dan mereka semua juga cantik cantik. Meski terlahir dari keluarga serba kecukupan dan terpandang, saya tetap senantiasa rajin beribadah dan bergaul dengan siapa saja tanpa memandang status sosial dan ekonomi bahkan agama yang membuat saya begitu dicintai dan dihormati banyak orang baik di sekolahan maupun di luar sekolahan. Soal prestasi di sekolah, saya juga cukup pintar meski tidak juara 1.

Selain itu, aku juga selalu bersikap ramah kepada siapapun juga termasuk para karyawan ayahku yang juga pengusaha di bidang bangunan. Mereka semua senantiasa menghormati aku dan sopan karena aku juga sangat ramah kepada mereka semua dari yang muda sampai tua sekalipun mereka hanya buruh kasar. Bagiku, mereka telah mengabdi kepada ayahku sehingga kami dapat hidup layak.

Bicara soal tubuh saya, selain kulit putih dan halus karena rajin perawatan bersama ibu saya, saya juga diberkati dengan dada yang cukup lumayan; ukuran 34 a dan pantat agak montok dan bulat yang membuat saya semakin takut untuk memakai rok ketat. Itu sebab saya selalu memakai pakaian longgar atau rok plisket. Dikarenakan penampilan fisik seperti ini, banyak lelaki di sekolahan saya yang mau menjadi kekasih saya tapi semuanya saya tolak dengan halus karena belum diizinkan orang tua dan mau fokus dengan sekolah.

Memang alasan itu kuno tapi sangat efektif sehingga mereka semua mundur dan tidak ada yang terluka. Mereka juga tetap menghormati saya meski saya sudah menolak cinta mereka dan saya tidak pernah membenci mereka. Kedua orang tua saya juga sangat melindungi saya dan saya juga tidak boleh keluar malam kecuali acara tertentu saja. Memang banyak lelaki dari keluarga terhormat dan kaya juga anak lelaki para pemimpin agama yang mau bersama saya tapi saya tetap berkata tidak.

Sedikit banyak memang ada rasa dan gelora ingin memiliki seseorang di dalam hati ini dan rasa ingin mencintai dan dicintai juga. Saya sangat penurut dan selalu mendengarkan nasihat orang tua saya. Kedua orang tua saya ternyata diam diam ingin menjadikan saya dengan anak seorang pengusaha batu bata di daerah subang yang juga termasuk keluarga kaya dan anak pak kyai haji. Wajahnya sih tampan dan kulitnya bersih. Soal sikap? Siapa yang tahu.

Sebut saja namanya Syarif. Dia berusia 20 tahun dan sedang kuliah di ibukota saat ini. Aku awalnya tidak suka dijodohkan tapi kalau melihat calon suamiku ini, ya kenapa tidak? Tampan, kaya, anak kyai haji pula dan pengusaha. Aku jujur saja sudah tak sabar ingin berjumpa dengan dia tapi mungkin saat liburan, dia akan kembali untuk berjumpa dengan aku. Untungnya adalah, dia juga tertarik terhadap diriku.

Hal ini juga yang membuat aku ingin cepat selesai sma dan kuliah di jurusan akuntansi perpajakan. Aku tak sabar ingin segera kuliah di universitas terkenal di bandung ini. Semua terlihat lancar saja sampai suatu hari, ada seorang lelaki yang (maaf) berpenampilan kotor dan wajahnya juga kurang menarik serta (mungkin) pengangguran, mendatangi dan mencoba mendekati aku. Dari awal, aku sudah merasa tidak nyaman dengan orang ini karena aku tahu dia siapa.

Sebut saja namanya Zainal. Dia adalah teman sd aku dan dari dulu dia memang anak nakal dan kerap membuat onar serta sering tidak naik kelas juga tidak ada sopan santun seperti orang tidak beradab. Setelah aku lulus sd, aku tak pernah mendengar kabar lagi dari dia dan entah kenapa dan bagaimana tiba tiba muncul di hadapan aku. Kami berbincang sesaat dan siapa menduga kalau dia tidak pernah berubah dari sd. Kedua orang tua dia tampaknya sudah pasrah.

Dia juga ternyata tidak lulus sd dan akhirnya bekerja dengan orang lain sebagai buruh kasar dan kadang berjualan di kaki 5. Wajahnya jauh dari kata tampan dan penampilan nya juga sangat lusuh. Sikap dia tetap saja kasar dan tidak sopan. Aku mencoba bersabar saat berbincang dengan dia. Ah tak boleh menilai buku dari sampulnya. Bisa saja dia cendekiawan yang sedang menyamar. Mungkin saja.

tiba tiba...

Z: eh Laras. Inget aku gak? Hehehe. Aku nih. Aku.. zainal. Hehehe. Yang dulu sd sama kamu. Hehehe. Kamu makin cantik saja pakao jilbab hehee.

A: oh assalamualaikum. Apa kabarnya? Lama gak jumpa.. i... iya. Karena perintah agama. Hehe.

Z: hehhehe. Makin cantik saja kamu. Hehehe. Ingat gak pas di sd, aku pernah ngintip celana dalam kamu? Hehehe. Maaf ye. Hehehe. Habisnya kamu cantik pisan euy. Gak tahan abdi mah. Hehehe. Apalagi sekarang pakai jilbab.. makin anggun euy.. gak tahan aku mah

A: zainal. Kamu tuh sudah mau 20 tahun dan masih saja tidak sopan dan tetap kurang ajar! Sudah sana. Ngomong sampai keras keras gitu. Tolong jangan ganggu aku. Aku ada urusan. Permisi!

Z: ah Laras. Aku masih suka sama kamu. Hehehe. Jangan gitu dong. Akang kangen sama kamu. Sini lah.. dulu waktu sd kita pernah gandengan tangan. Yuk pegangan tangan lagi. Heheheh.

A: ih dasar kamu tuh. Permisi. Tolong jangan temui aku lagi!!

Z: Heheh. Jual mahal ih. Nanti aku temui lagi ah. Hehehe. Nafsuin euy




Bersambung.
Buat tambah tragis biar Syarif gak kebagian laras Hu hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd