Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JANGAN UBAH TAKDIRKU

Hubungan Roy dengan umi Elsa tidaklah wajar. Roy orang bebas sedangkan umi Elsa terikat dengan abi Jaka terikat lahir dan bathin. Perasaan cinta umi Elsa sudah diberikan kepada abi Jaka sama halnya seperti cinta dan keperawanan Salma sudah diserahkan kepada Ervan tak'an bisa ditinggalkan begitu saja. Nasib Roy merasakan sakit dan perihnya jatuh cinta lalu putus dan putus lagi akan terus begitu walau Roy seribu kali terlahir ke dunia dia akan menderita karena cinta itulah takdir. CINTA ITU ADALAH DERITA TIADA AKHIR. JANGAN UBAH TAKDIRKU. Makasih updatenya suhu @Roo238
Ngak wajar kalau umi masih terikat perkawinan syah dengan Abi. Tapi siapa tau kalau Abi ngak setia.
Jadi semua nya wajar kan
 
Terakhir diubah:

Dari Part 25

“Ya mas, umi juga merasakan hal yang sama dengan apa yang mas rasakan selama ini umi juga merasakan kalau umi sudah benar benar jatuh hati pada mu Mas Roy sejak pandangan pertama Salma mempertemukan kita dan aku merasa bagai gadis ABG lagi, aku merasakan saat aku bertemu dengan manta pacar umi ketika masih di SMA tapi umi putus kan karena umi tidak mau LDR ran dan perasaan itu kembali muncu setelah usia uni sudah kepala empat” kata Umi Elsa

“Jadi umi menerima lamaran aku ke umi” kata Roy dengan penuh keharuan dan di jawab umi dengan agukan kepala

Spontan Roy memeluk tubuh Elsa dn memberi ciuman di kening dengan lembur dan ciuman pertama ini di terima dengan mata terpejam dan kemudian Elsa menyatukan bibirnya dengan bibir Roy walau hanya sekejab dan ini lah ciuman pertama mereka dengan penuh kasih sayang

Setelah Roy melepas ciumannya dari bibir umi Elsa Roy pum beranjak dari tempat duduk nya

Lanjut

Part 26: Sahabat sahabat Salma



Pov : Roy Mahendra, S.H


Umi tunggu sebentar ya” kata Roy kemudian melangkah masuk kamar untuk mengambl sesuatu dan kambali duduk di sisi umi Elsa lagi dan menyerahkan sebuah kotak berwarna merah kepada umi

“Apa ini mas” kata umi terkejut sambil keheran heranan

“Di buka saja umi, itu untuk umi kok” kata Roy

Umi Elsa segera mambuka kotak merah yang ada di tangannya dan berapa terkejutnya bukusan itu berupa leontin berbentuk dua hati yang saling terait satu dengan yang lain dengan hiasan terbuat dari emas putih dan dihiasi permata hijau dan biru pada inti dua hati yang saling terpadu bersama rantainya juga terbuat dari emas putih juga

“Cantik sekali mas, ini untuk umi” kata umi meyakinkan lagi dan dijawab anggukan olah Roy masih kurang percaya yangdi dengarnya

“Yakin mas ini untuk umi” kata umi lagi

“Benar umi ini untuk umi sebagai tanda kalau umi sudah menerima aku sebagai pacarnya in tanda ikatan itu semoga umi berkenan untuk memakainya tanda ikatan dari aku” kata Roy

“Mas yakin ini untuk umi bukan untuk wanita lain” kata umi

Roy pun segera meraih kalung itu dan memasangkan di leher umi dan di akhiri dengan kecupan di bibir umi dengan lembut

Umi merasa terkejut atas semuanya itu

“Jujur mas apakah ini mas beli untuk aku atau untuk Salma” kata Umi sambil memegang leontin yang kini bertengger di leher jenjengnya

“Semula memeng aku beli untuk dik Salma jauh sebelun dik Salma KKN dan rencana akan ku berikan pada saat aku melamarnya di depan orang tuanya tapi sebelum itu semua terjadi dik Salma meninggalan aku tapi aku mendapat ganti dari semesta seorang yang lebih berharga dari semua ini dengan ketulusan hatinya mau menerima aku apa adanya dan selalu ada untuk aku selama aku megalami keterpurukan ini dan wanita itu adalah umi Elsa kekasih aku tersayanga” kata Roy sambil menium kembali bibir umi Elsa dengan lambut dan diterima ciuman Roy dengan kelembutan juga

Selama Roy dalam pemulihan umi Elsa selalu memberikan dorongan dan kekuatan sehingga hari jumat Roy sudah kelihatan lebih sehat dari hari senelumnya

Pada pagi hari Roy sudah bisa melakukan sholat secara normal sebelum nya hanya melakukan dengan tiduran atau duduk dan wudhu pun hanya tayamum tapi hari jumat pagi Roy sudah melekukan sholat secara normal dan ini membuat umi Elsa keheranan atas kesehatan Roy yang semakin mambaik tapi umi tetap menjaga makanan Roy dengan yang halus halus kalau kemarin bubur sekarang nasi tiem dengan sayur hujau hijauan untuk menguwatkan pencernakan, kopi yang biasanya di konsumsi pagi hari kini di ganti dengan susu murni

Umi Elsa sangat senang melihat perkembangan Roy yang semakin sehat dan umi berniat berangkat ke sekolah dengan memakai montor metiknya yang sudah lama tidak di pakai sebeb kemana mana selelu di antar oleh Roy dengan mobilpennggalan abi

“Mas umi berangkat dulu ya, semua keperluanmu sudah umi siapkan di meja makan” kata umi Elsa sambil menekati Roy yang sedang duduk di ruang keluarga

“Ehh umi berangkat pakai apa” kata Roy

“Biasa mas umi pakai montor aja lagian ini hari jumat nanti jam 11 udah pulang kok” kata Umi

Roy berdiri dari tempat duduk ingim menciun tangan umi sebagai penghornatan pada umi tapi kalah cepat dengan umi langsung mencium bibir Roy hanya sekecupan tapi sangat membekas di hati Roy

“Uda ya mas umi berangkat dulu, assalamualaikum” kata umi

“Hati hati umi, waalaikun salam” jawan Roy masi terbengong karena ciuman umi Elsa di bibirnya sambil memegang bibirnya yang kena cium oleh umi dan merasakan ketulusan cinta umi yang di rasakan oleh Roy setelah semalam Roy berhasil menembak umi menjadi pacarnya dengan dalih pengganti Salma dan umi sangat trenyuh dan itu membuat tembakan Roy berhasil sampai umi Elsa memberi ciuman pada bibirnya malah pagi ini juga membuat kejutan umi dengah mencium bibir Roy kembali

Sehari itu Roy ngak kemana mana hanya duduk di ruang keluarga sambil melihat tayangan TV swasta nasional

Jam 11 umi pulang kerumah

“Assalamualaikum mas” kata umi Elsa

“Waalaikumsalam umi” kata Roy sambil mendekati tubuh umi yang masih di depan pintu dan menarik tangan umi dan langsung Roy memberi ciuman pada bibir umi

“Malu ah mas masih di ruang tamu juga” kata umi Elsa sambil bergandengan tangan menuju ruang keluarga dan setelah mereka duduk berdampingan

“Mbak Darsi mana mas” tanya umi Elsa

“Udah ijin umi mau ngantar anaknya agak deman ke puskesmas” kata Roy

“Oh ya sudah” kata umi Elsa

“Mas kamu ngak ke masjid jumatan” kata umi Elsa

“Ya umi sebentar lagi berangkat ke masjid juga kok” kata Roy

Dan mereka terlibat omongan beberapa taupik yang menari yang umi ceritakan pengalaman hari ini di sekolahan dan Roy sebagai pendengar yang baik namun sekali kali Roy membelai jilbab umi dengan penuh kasih sayang

“Umu ngak latihan senam” kata Roy kemudian

“Ngak ah lagi males lagian mas baru juga sembuh dari sakit ingim menemani mas disini juga” kata umi Elsa

“Ya udah, pantesan montornya langsung mauk garasi” kata Roy sambil mambelai jilbab umi dan megusap pipi umi

“Apa sih mas” kata umi

Sebentar lagi terdengan adhan panggilam untuk melakukan sholat jumat berjemah di masjid dan Roy ijin ke umi untuk melakukan sholat jumat di masjid dalam komplek


Seminggu kemudian Roy sudah masuk kerja praktis Roy cuti dokter selama 10 hari dan semua pekerjaan nya di haldel dengan Kadarisman teman Roy sama sama bagian kridit

Dua minggu setelah Roy masuk kerja Roy ketemu klaiyen nasabah bank yang dulunya adalah teman Salma dan sahabat dari Ervan

“Mas Dino ya” kata Roy ambil mengulurkan tangan nya berjabatan tangan, lanjutnya “Saya Roy mas salam kenal”

“Kayak nya mas Roy orang baru di sini ya” kata Dino

“Iya mas bari satu setenga bulan pindahna dari kantor pusat di Semarang” kata Roy

“Mangkanya saya baru lihat” kata Dino

“Apa yang bisa saya bantu mas Dino” kata Roy

“Saya mau minta tolong pada mas Roy dan BPD untuk bisa mencairkan uang sebesar xxx tapi dari bank yang lain dan aku minta masuknan ke rekening saya di bank ini bar mudah untuk transaksi dengan teman teman bisnis aku yang hampir semua punya rekening bank di sini” kata Dino

“Bisa saja mas Dino tapi mungkin memakan waktu agak lama sebeb melibatkan kantor pusat juga untuk sekedar klireng saja mukin 2 sampai 3 hari begitu ngak papa kan” kata Roy

“Ngak papa mas Roy saya kan bisa janji pada sesama klayen saya” kata Doni

“Nomong ngomong usaha mas Doni dalam bidang apa ya” tanya Roy

“Ya mas aku hanya pelaksana saja dan tangan panjang dari teman aku yang ada di kota propinsi dan mempunyai proyek pembangunan di daerah Bojolali berupa pembangunan irigasi di desa gumolong seluas 100 ha sawah pembanguanan irigari dari pemerintah pusat” kata Doni

“Wah sebagai pelaksana proyek pasti pie sangat besar dong” kata Roy sambil tersenyum membuat hubugan mereka saling akrap

“Yang punya untung itu pengusaha yang mendapat tender mas kalau pelaksanan seperti saya hanya uang receh yang di dapat” kata Dino dan mereka tertawa bersama


“Tadi mas Roy orang baru di Sini ya” tanya Dino

“Ya mas kan tadi aku katakan baru satu setengah bulan lah kurang lebih tinggal di sini” kata Roy

“Didareah mana ya mas tingga, kalau aku si sudah hafal dareah sini dan sekitarnya kan aku juga orang asli sini” kata Dino

“Aku tinggal di perumahan Kaswari indah mas Dino” kata Roy

“Oh ya aku ingat kalau dulu aku punya teman di daerah situ” kata Dino, lanjutnya “Teman SMA juga sih tapi sudah lama kami seakan putus hubungan gitu semenjak lulus SMA dia melanjutkan kuliahnya di kota propinsi entah sekarang aku ngak tau juga kabarnya padahal hampir setiap tahun kami kumpul tapi dianya ngak penah mau datang kayaknya masih marah pada kami semua mas” kata Dino

“Oh gitu ya, kalau boleh tau siapa sih namanya” kata Roy

“Kalau namanya Salma” kata Dino

“Salma” kata Roy dengan melotot matanya karea saking kaget nya

“Ada apa mas kok kelihatannya heran begitu” kata Dino

“Salma yang rumahnya dekat dengan masjid” kata Roy meyakinkan

“Apa ada nama Salma lagi di daerah itu mas” kata Dino

“Ngak taujuga sih, hanya ingin memastikan Salma yang dimaksud mas apa sama Salma yang kini mantan kekasih aku” kata Roy

“Ya betul mas Salma yang rumahnya dekat masjid, jadi Salma teman aku adalah mantan kekesih mas Roy” kata Dimo

“Benar mas, aku sendiri ngak habis pikir kok mas Dino, aku sekarang tinggal di rumah Salma sebeb aku sudah di anggap anak dari umi dan abi Jaka” kata Roy

“Kok bisa putus mas aku kenal baik dengan Salma kami berlima aku, Salma, Rina, Maya dan Ervan adalah lima sekawan ketika masih sama sama di bangku SMA dulu” kata Dino

“Ya mas karena Salma kembali berjumpa dengan Ervan maka hubungan kami putus” kata Roy dengan wajah sedih mengingat memua peristiwa yang di lalai dengan Salma” kata Roy

“Apa mas jadi putusnya mas Roy dengan Salma itu gegara Ervan ya mas” kata Dino sambil sedikit tercengang keheranan dan Roy hanya mengagukan kepalanya tanda mengiyakan pernyataan Dino

“Masak sih mas, setau aku Ervan sudah merrid kok mas malah saya dengar Ervan punya anak satu putri sekarang berusia 3 tahunan mas cewek lagi” kata Dino

“Serius mas Dino” kata Roy

“Kapan itu ya aku bersama Rina dan Maya bertandang ke rumah nenek Ervan dan kami juga baru tahu kalau Ervan sudah merrid di Malang sana kan lagi rumah Maya berdekatan dengan rumah nenek Ervan kapan itu Maya bercerita kalau Maya bertemu dengan istri dan anak dari Ervan yang datang ke rumah neneknya tapi ngak sama Ervan katanya Ervan baru sibuk kuliah gitu di kota propinsi” kata Dino

“Apa mungkin ya Salma ngak tau kalau Ervan sudah marrid ya” kata Roy

“Kok bisa mas Roy menduga seperti itu” kata Dino

“Cerinya panjang mas aku mau cerita pada mas Dino tapi ngak disini mas aku ngak enak dengan teman teman yang lain, gimana kalau nanti sore aku mengundang mas Dino untuk makan malan di Mila Café biar agak santai ceritanya sekalian aku ajak umi juga biar umi juga tau tentang pacar putri tunggalnya” kata Roy

“Ah Umi Elsa maksudnya, uminya Salma” kata Dino

“Benar mas, aku sekarang kan tinggal di sana” kata Roy

“Oke aku setuju” kata Dino, lanjutnya “Jadi bagini mas Roy ini surat kliring dari bank yang mengeluatkan surat klireng ini” Dino mengeluarkan surat dan di serahkan pada Roy

“Sebentar mas saya buatkan tanda terima biar sama sama enaknya bukan aku yang terima tapi BPD yang menerima dan akan meniklanjuti apa yang di dapat atas nama mas Dino” kata Roy

Roy pergi meninggalkan Dino sebentar dan mambawa surat perjanjian Bank dengan mas Dino selaku nasabah bank tersebut dan mas Doni pamit dan berjanji jam 7 malam akan ketemu lagi di Mila café

Sepulangnya Dini Roy menghubungi Umi Elsa

“Assalamualaikum umi” kata Roy membuka percakapan dengan umi

“Waalaikumsalam mas” kata umi, lanjutnya “Mas udah kangen sama umi ya”

“Ia lah umi, Roy udah kangen nih umi harus bertanggung jawab” kata Roy

“Kok umi sih yang di salahin kan itu kesalahan mas juga sih” kata umi agak sewot

“Ya maaf umi, Roy mau tanya ke umi nanti malam umi ada acara ngak” kata Roy

“Ngak tu, apa emangnya” kata umi Elsa, lanjutnya “Mau ngajak kencan ya”

“Ini bukan sekedar kencan umi tapi ini ada hubungannya dengan Salma” kata Roy

“Ha Salma, apa lagi dengan anak itu ujung ujung nya Roy mau minta konpensasi ke umi kan” kata umi Elsa

“Ngak umi aku serius umi, dan aku baru dengar juga kalau Ervan sudah merrid” kata Roy dan umi sunggung terkejut mendegar berita ini

“Serius mas” kata umi Elsa

“Bukan serius lagi umi bahkan 100 rius juga boleh” kata Roy sambil meledek umi, lanjutnya “Nanti Sore Roy janji ketemuan dengan teman Salma sewaktu SMA dulu Dino, umi kenal kan”

“Dino ya”kata umi, lanjutnya “Oke deh umi ikut”

“Ya sudah Roy mau ngabari itu saja kok, Assalamualaikum sayang” kata Roy

“Waalaikumsalam, kasih ku” jawab umi


Bersambung
Part 27
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd