Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JANGAN UBAH TAKDIRKU

Sudah lama tertidur bangunlah suhu buatlah kami terkesima dengan cerita umi dan roy
 

Dari Part 62

Roy mulai menggeser kedudukan tubuhnya sedikit untuk menciumi leher jenjang umi Elsa yang terasa manis dan memberi cupangan di lener jenjangnya, hanya sebentar kemudian turun lagi kedareah yang peling di sukai Roy, payudara umi Elsa yang menggeletak indah menciumnya dan mengenyot putingnya, dijilati seluruh permukaan dan memberi tanda baru di sana pada payudara umi Elsa walaupun tanda yang di berikan kemarin juga belum hilang sudah ada tanda baru lagi dan ini akan menambah gairah umi Elsa dalam melayani suaminya yang tak pernah puas dalam menyentuh tubuh nya

Tak lama kemudian tangan Roy mulai melepas mukuna bagian bawah umi Elsa dengan menarik nya ke bawah sehingga umi Elsa bertelanjang bulat tanpa penutup apapun juga surga dunia milik umi Elsa terlihat jelas tembem, bersih dari bulu dan belahan merah muda menghiasi surga nya

“Sunggung nakal El, ngak pakai celana dalam” kata Roy sambil memandang wajah umi Elsa yang tersenyum sambil meleletkan didahmya keluar mambuat Roy tambah gemes

Tanpa minta ijin terlebih dahulu Roy mencium bibir vagina umi Elsa dan menjilat panjang sepanjang belahan dari atas anus dampai kelentit umi Elsa dan memainkan dengan lidah dan yang terakhir menyedotnya dengan lembut kelentit umi Elsa yang mengeliat liat kegelian atas perlakuan Roy suami mudanya

“Ahhh mmaaassss ….” erang umi Elsa pelan sambil memegang rambut Roy dan mengacak acaknya rambut kepala Roy sambil menikmati semua perlakuan Roy pada dirinya

“Maaasss aahhhh eennaakkkk …” erang umi Elsa

Roy tambah semangat

“Maasss masuki rudalmu, aku ngaak tuuaaatt” bisik umi Elsa lemah sambil mengeleng gelengkan mepalanya

Roypum berhenti tangan kanan membimbing tudalnya kedepan lubang sempit milik umi Elsa digosok kan pada permukaan dan menekan lembut pas lubang peranakannya “Blleeessss”

Umi Elsa menerima tusukan rudal Roy sambil mendesah panjang

“Maaaassss ooohhhhhh ….” desak umi Elsa

Lanjut
Part 63: Bertemu Sahabat


Pov 3rd

Pagi itu Roy dan Elsa ingin mencari keberadaan Salma yang sudah tiga minggu belum ada kabar beritanya semenjak selesai KKN, Kumala adik Roy pu sudah mencoba mencari keberadaan Salma tidak menampakan hasilnya

“Pah, ma Roy dan Elsa pamit ya” kata Roy pada kedua orang tuanya yang pagi itu sedang duduk di ruang keluarga sambil membaca koran pagi sedang mama nya melihat TV

“Mau kemana mas” kata Mala yang keluar dari kamar

“Mau cari keberadaan Salma” jawab Roy

“Aku ikut mas” kata Kumala adik Roy

Roy memadang umi Elsa minta persetujuan dan dianggukin oleh umi Elsa tanda setuju

“Boleh, tapi ngak boleh rewel ya di jalan ya” kata Roy sambil tersenyum pada adiknya

“Ih mas Roy nyebelin, apa aku masih di SD kali” jawab Kumala sambil menyubit pinggang Roy, lanjutnya “Tunggu sebentar mas ganti baju dulu” sambil berlari masuk kamarnya kembali

Tak beberapa lama Kulama sudah siap dengan pakain berjilbab yang baru pertama kali Roy melihatnya Kumala memekai jilbab

Mereka bertiga pamit pada papa Sobirin dan mama Siti kemudian melangkah keluar dari dalam rumah menuju ke mobil yang di parkir agak jauh dari rumah keluarga Roy

Setelah sampai di dalam mobil

“Sejak kapan kamu memakai jilbab” kata Roy ke adiknya

“Ngak boleh ya mas” kata Kumala

“Boleh sih malah mas senang melihat kamu sudah mau menutup aurat mu” kata Roy

“Ya dik Mala tambah cantik pakai pakaian musilmah” kata umi Elsa

“Mbak Elsa bisa aja” jawab Kulama

“Benar ya mas, dik Mala kan tambah cantik ya” kata Umi Elsa sambil melirik ke suaminya yang baru mengemudikan mobil dan hanya dijawab dengan acungkan jempol, lanjutnya “Tu benerkan”

“Sejak kapam lamu memakai pakaian muslimah begini” tanya Roy

“Kapan ya, tepatnya lupa tapi yang jelas pertengahan KKN mas” kata Kumala

“Lho waktu mas nikah apa kamu sudah begini” tanya Roy

“Yee mas Roy sakit mata kali” kata Kumala mengejek kakak nya, lanjutnya “Udah kali, mata mas Roy baru sakit atau kelilipan mbak Elsa ya”

“Benar dik, mas baru memperhatikan sekarang, kan mas waktu itu baru focus ke mbakmu yang cantik ini yang duduk di samping mas” jawab Roy

“Ihh, sebel gombalnya keluar tu dik Mala” jawab umi Elsa

“Aku sih ngak terkejut mbak, kebiasaan mas Roy kalau sudah focus ngak ngelihat kanan kiri” comentar Kulama

“Siapa yang gombal coba, itu kan kenyataan kalau dik Elsa itu canthik pujaan hatiku” kata Roy sambil tangan kirinya membelai pipi umi Elsa di depam Kumala

“Dik Mala apa gini tu tandanya focus” tanya Umi Elsa sambil mencubit tengan Roy yang membelai wajahnya sambil berujar pelan “Malu mas ada dik Mala juga”

“Ngak papa kok mbak sudah biasa kali jadi obat nyamuk, sejak dulu ketika mas Roy dengan Salma juga begitu itu mbak” ujar Kumala

“Makanya cepat dapat pacar jadi ngak jadi obat nyamuk melulu” saut Roy cepat

Dan mereka tertawa bersama sama

“Kita kemana nih mas” tanya umi Elsa

“Ke tempatnya kos nya dik Salma dulu” kata Roy yang mengarahkan mobil ke tempat kos kosan Salma yang dekat dengan kampus

“Ok mas, El setuju” jawab umi Elsa

Setengah jam kemudian mobil yang di kemudilan Roy sampai di depan rumah tempat kos kosan Salma, sebuah bangunan di atas tanah cukup luas dengan dua lantai yang terdapat 17 kamar yang sangat nyaman yang dibibuat khusus untuk putri

Hari ini sabtu sehingga banyak mahasiswa yang weekand sehingga kos kosan itu cukup lenggang karena banyak penghuni kos kosan itu keluar walau demikinan juga ada beberapa anak kos yang baru bersantai diarea untuk bersantai dan untuk menerima tamu bangunan berbentuk joglo tanpa dinding yang cukup luas

Roy, umi Elsa dan Kumala keluar dari mobil yang diparkir diluar pagar rumah kos kosan Salma dan mereka bertiga masuk dengan jalan kaki

“Assalamualaikum” sapa Roy setelah melihat seorang pengguhi kos kosan itu dan juga merupakan teman Salma yang Roy kenal

“Wallaikumsalam, mas Roy ya” kata Ningrum teman kos Salma

Roy pun melangkah mendekati Ningrum saat ini berdiri

“Mau nanyak Rum” tanya Roy

“Ku tau kamu mencari Salma kan” kata Ningrun, setelah berhenti sejenak “Salmanya ngak ada mas, semenjak berangkat KKN belum juga pulang, malah Ningrum duga pulang ke Boyolali seperti teman teman yang laim setelah KKN mereka semua pulang kampung sebeb dari kampus memberi cuti selama satu minggu mas”

“Ya lalu Salmanya kemana Rum, dia ngak pulang ke Boyolali tu” kata Roy

“Aku ya ngak tau lah tapi kabarnya KKN nya sudah pada selesai tu di kampus juga masih sepi sepi saja dari anak akak semester 7, belum ada kegiatan apa apa, yang ada anak anak semester 5, 3 dan 1 mas” jawab Ningrum

“Jadi Salma sendiri yang belum pulang ya, di Boyolali juga ngak ada tu, malah aku kini bersama dengan uminya Salma” kata Roy

“Ya nak, aku uminya Salma apakah nak teman Salma putri aku” kata umi Elsa

“Oh, kenalkan aku Ningrum tante, teman satu kos dari mbak Salma, dan sampai saat ini mbak Salma juga belum datang dari KKN tante” kata Ningrum,

“Apa nak Ningrum juga teman kuliah Salma” tanya umi Elsa

“Ngak tante, saya di Fakultas Pemdidikan dan mbak Salma dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis” jawab Ningrum

“Ya tante pesam bisa nak Ningrum” kata umi Elsa

“Bisa tante, mau pesam apa” kata Ningrum teman kos Slma

“Nanti kalau Salma pulang tolong kabari tante ya nak Ningrum” kata Umi Elsa

“Caranya tante” kata Ningrum

“Oh ia ini no HP tante 0821 **** ****” kata umi Elsa dan no itu langsung dicatat dalam phone book milik Ningrum dan langsung menekan nomer tersebut supaya no Ningrum di simpan oleh umi Elsa

“Ya sudah nak Ningrum terima kasih tante pamit ya, Assalamualaikum” kata umi Elsa

“Walllaikonsalam tante” jawab Ningrum

“Aku pulang dulu, Assalamualikum” pamit Roy

“Walaikumsalam masa” jawab Ningrum

Kemudian mereka bertiga meninggalkan kos kosan Salma dan masuk kembali kedalam mobil

“Mas kita kemana” tanya umi Elsa ke Roy setelah mereka berada di dalam mobil

“Ke kampus Salma dulu ya El, kan belum pernah ke kampus nya Salma walaupun ini hari libur mungkin kita bisa cari berita dari kampus nya dulu, setelah itu kita temui teman mas yang jadi dosen kelompok nya dik Salma” kata Roy

“Ok saya manut” kata umi Elsa sambil tersenyum

Roy menjalankan mobilnya kearah kampus yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat kos kosan Salma mobil yang di kendarai Roy masuk kedalam bangumam yang cukup megah dan di depannya terdapat tulisan Fakiltas Ekomoni dan Bisnis setelah melewati pos penjagaan Roy diperbolehkan memasuki area kampus tempat Salma dan Kumala kuliah

Setelah parker Kumala memerangkan gedung Fakultas tempat dia belajar umi Elsa mendengarkan keterangan dari Salma setelah keliling cukup lama tak dapat menemui seorang staf pun yang ada yang hadir ke fakultas kini Roy menghubungi temanya Sunyoto yang menjadi asisten dosen di Fakultas Hukum dimana Roy pernah mengeyam pendidikan S1 nya sehingga mendapat gelar kesarjanaan di belakang namanya

“Assalamualaikum, mas Nyoto” sapa Roy setelah telpun genggamnya mendapat jawaban hallo dari Sunyoto sahabatnya

“Wallaikumsalam, mas Roy” jawab Sunyoto

“Kita bisa ketemuan ngak sinag ini” kata Roy

“Kamu ada dimana sekarang” kata Sunyoto

“Aku sekerang berada di Fakultas Ekomoni Bro” kata Roy

“Kebetulan aku sekarang ada di kampus ada bimbingan sekripsi” kata Sunyoto

“Dikampus hukum ya mas di mama” tanya Roy

“Di Dekanat Roy” kata Sunyoto

“Okey aku kesana sekerang, Assalamualaikum” sapa Roy sambil menutup telpunnya

“Aku tunggu mas, Wallaikunsalam” jawab Sunyoto dan menutup panggilannya

Kita ke Fakultas Hukum ya El, ketemu dengan mas Sunyoto dosen pembimbing dik Salma sewaktu KKN” kata Roy

“Ya aku ikut saja” jawab umi Salma dan dianggukin oleh Kumala



Mobil yang di kendarai Roy meninggalkan Fakultas Ekonomi menuju ke Fakultas Hukum yang tetaknya lumayan jauh

Seperempat jam kemudian Roy sudah sampai di Fakultas Hukum dan memarkir kendaraannya di area parkit yang dekat Dekanat biar ngak telalu jauh jalan ke tempat pertemuan dengan Sunyoto

“Mas aku sudah ada di lobby fakultas hukum” kata Roy setelah menghubungi Sunyoto lagi

“Ya ya mas tunggu sebentar aku kesana” kata Sunyoto di telpun

Semetara Roy, Elsa dan Kumala menunggu di lobby fakultas hukum dan duduk di bangku yang ada di ruangan itu, sebentar kemudian Sunyoto datang menghampiri keluarga Roy

“Assalamualaikum mas Roy” kata Sunyoto sambilmenjabat tangannya

“Wallaikumsalam mas” jawab Roy, lanjutnya “Kenalkan ini istriku”

“lha kapan nikahnya mas kok ngak undang udang sih” kata Sunyoto agak terkejut, Elsa menangkupkan tangannya di dada sambil menyebutkan nama “Elsa”

“Nyoto” di balas dengan menyebutkan nama dengan membalas salam dengan menyatukan ke dua telapak tangan ke dadamya

“Kalau saya sudah kenal kan mas” kata Kumala

“Ya kenal lah, kamu kan temannya Salma kan yang dari fakultas ekonomi dan bisnis” kata Sunyoto

“Baru dua minggu yang lalu mas” kata Roy pada Sunyoto

“Apa yang bisa sya bantu bru” kata Sunyoto

“Gini mas akumau tanyak kabarnya Salma, apa mas Sunyoto tau kabarnya” kata Roy

“Aku ya kurang jelas ya tapi jumat kemarin aku dapat laporan dari staff pengendali KKN bahwa laporan KKN kelompoknya dik Salma sudah beres dan sudah di acc tapi kabar selanjutnya aku kok belum dengar ya, kini semua perserta KKN mendapat cuti selama 1 minggu langsung dari univ tapi setelahnya di serahkan ke fakultas msing masing untuk kedepannya” kata Sunyoto penjang lebar

“Saya minta tolong ya mas Nyoto, kalau mas Nyoto tau keberadaan anak saya Salma tolong kabari saya atau suami saya” kata umi Salma pada Sanyoto

Tambah heran Sunyoto pada Roy, padahal Sunyoto tau kalau Salma itu tunangannya tapi kini istri Roy adalah bundanya Salma bingung kan, bukan urusan aku pikir Sunyoto

“Ya mbak nanti kalau ada kabar dari Salma atau teman temanya pasti aku kabari lewat mas Roy” kata Sunyoto

Tak lama kemudian Roy, Elsa dan Kulama pamit pulang pada Sunyoto yang memandang heran pada sahabatnya bisa bisanya putus dari anaknya malah nikahin ibunya



Sore harinya di rumah Bapak Saubirin mengadakan selamatan atau syukuran atas pernikahan putranya Roy Mahendra dengan Hj Elsa Farida putri di rumah bp Saubirin hanya mengundang tetangga satu RT saja untuk menyaksikan kalau Roy sudah beristri

Malam itu umi Elsa memakai pakaian kebayak berwarna putih dan rok dengan motif jarit jawa modert dengan rambut disanggul sederhana memakai kerudung tampak muda cantik dengan Roy hanya memakai baju koko bewarna putih senada dengan kebayak yang di pakai Elsa bersarung dan berpeci juga putih tampak gagah dan bewibawa

Mereka berdua menyambut tamu yang merupakan tetangga RT dan beberapa sahabat dan teman Roy dan para remaja komplek yang memang diundang khusus oleh keluarga Saubirin

“Mas Roy kenalin nih temanku” kata Kumala

Roy menoleh pada panggila adiknya dan di samping Kumala berdiri seorang pemuda seusia dirinya tampaknya Roy mengenal pemuda itu

“Hermansyah mas teman KKN dik Kumala” kata Hermansya yang mempunyai tinggi badan 170 cm dengan berat badan proposional dengan wajah tirus dan mata agak sipit dengan rambut agak penjang

“Roy Mahendra, panggil Roy saja” kata Roy lanjutnya “Sebentar kayaknya kita pernah bertemu ya”

“Benar mas Roy, di BEM 5 tahum yang lalu, mas Roy ketika jadi Senat mahasiswa fakultas Hukum dan aku salah satu wakil dari Fakultas Sosial politik” kata Hermansyah

“Oh begitu ya, aku agak lupa, sekarang dimana” tanya Roy

“Aku lanjut jadi asisten dosen di fakultas Sosial politik belun selesai juga S2 nya” sambung Hermansyah

“Jadi bukan teman KKN nya Mala kan, Malah dosen nya Mala” kata Roy sambil tersenyum

“Selamat mas atas pernikahannya, maaf ngak membawa apa apa, ngak tau juga sih dik Kumala ngak cerita kalau hari ini ada syukuran mas Roy dan mbak Elsa” kata Hermansyah

“Ngak apa apa dik yang penting doanya saja supaya perkawinanku dengan Elsa langgeng sampai tua ya dik” kata Roy\

“Amin” jawam Hermansyah dan Kum ala bersala

“Sudah ketemu istri saya belum” kata Roy

“Belum mas” kata Hermansyah

“Sebentar ya” jawab Roy sambil mengambil HP dan menghubungi seseorang

“Assalamualaikun mas” jawaban dari seberang

“Wallaikumsalam dik, kamu dimana ada yang ingin kenalan nih” kata Roy

“Ya mas sebentar Elsa ke sana, mas di mana” kata Elsa

“Aku di luar bersama dik Mala” kata Roy

“Ya mas, Assalamualaikum” jawab Elsa

Sebentar kemudian Elsa keluar dari dalam rumah dan bergabung dengan Roy dan Kumala

“Dik ada yang mau kenalan nih temanya Mala” kata Roy

“Hermansyah mbak” kata Hermansyah sambil menagkupkan tangannya di depan dada mengetahui Elsa memakai jilbab lebar

“Elsa dik” kata Elsa mambalas salam dari Hermansyah

Jam 9 malam syukuran usai dan para tetangga sudah pulang hanya tinggal keluarga dan teman teman terdekat dari Roy dan Kumala hingga larut



Bersambung
Part 64
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd